Menantu Laki-Laki Sang Raja Naga

Orang Luar~~



Orang Luar~~

4Ada kurang dari setengah menit hingga kelas secara resmi dimulai.     1

Saat Zhao Yanzi menyelinap masuk dari pintu belakang, teman-teman sekelas Hao Ren berbalik untuk melihat ke arahnya.     

Mata kuliah universitas pada umumnya dipecah menjadi 'kelas besar' dan 'kelas kecil'. Beberapa kelas akan bergabung untuk sebuah kelas besar, dan kelas-kelas besar ini biasanya mata kuliah pengenalan atau mata kuliah wajib untuk jurusan tertentu.     

Setiap jurusan memiliki kelas-kelas kecil mereka, dan kelas-kelas kecil ini biasanya mata kuliah praktis seperti desain teknik yang memerlukan peralatan khusus.     

Mata kuliah tahun pertama dan tahun kedua sebagian besar terdiri dari mata kuliah pengenalan, sehingga beberapa kelas bisa digabungkan. Akan tetapi, mata kuliah tahun ketiga dan keempat berfokus pada jurusan individual, dan ada perbedaan antar jurusan. Sehingga, materi pengajaran akan berbeda dan tidak ada banyak orang di masing-masing kelas. Dosen-dosennya lebih tegas, sehingga lebih sulit untuk membolos kelas atau membuat orang menggantikan bagi yang lain.     

Sehingga, saat Zhao Yanzi masuk tadi, seluruh kelas segera memusatkan perhatian mereka kepadanya.     

Hao Ren mendadak mulai berkeringat."Apa yang Zhao Yanzi lakukan di sini? Apa dia pikir dia bisa pergi saja ke kelas-kelas universitas kapan saja dia ingin? Jika beberapa kelas-kelas mengambil mata kuliah bersama, Zhao Yanzi mungkin bisa menyelinap masuk dan tidak menarik banyak perhatian karena orang-orang di kelas-kelas berbeda belum tentu saling akrab dengan yang lain, tetapi …" pikirnya.     

Sekarang ini, semua orang tahu bahwa kecuali Lu Linlin dan Lu Lili, seharusnya tidak ada orang lain lagi yang tidak di kelas mereka yang menghadiri perkuliahan ini!     

Wajah Zhao Yanzi memerah sedikit saat dia melihat semua orang menatapnya. Dia menyembunyikan buku teks Matematika Kelas 9 di bawah ketiaknya dan berjalan ke arah Hao Ren sambil berpura-pura tenang.     

"Pergi! Pergi! Pergi!" Hao Ren berbisik ke arahnya sambil melambaikan tangan untuk memberi tahu Zhao Yanzi bahwa dia harus segera pergi.     

Akan tetapi, Zhao Yanzi kelihatannya tidak paham apa yang Hao Ren maksudkan dan duduk tepat di sebelah Hao Ren.     

Saat kakak beradik Lu melihat 'Zhumu' Kecil telah datang, mereka segera merapatkan badan sedikit untuk memberi tempat bagi Zhao Yanzi.     

Xie Yujia duduk di baris depan. Dia berbalik dan melihat ke arah Zhao Yanzi dan dia tidak tahu harus berkata apa. Dia bukan lagi Ketua Kelas, sehingga dia tidak bisa mengatakan apa-apa tentang hal seperti ini yang mempertahankan ketertiban kelas.     

Ketua Kelas saat ini Yu Rong menatap dengan kosong saat Zhao Yanzi duduk di samping Hao Ren. Bibirnya berkedut sedikit, dan dia tidak tahu bagaimana mengatasi masalah ini.     

Pada saat itu, Bapak Sun Tua yang bertanggung jawab mengajar Mekanik Struktural semester ini berjalan ke dalam kelas dengan selebaran di tangannya.     

Bapak Sun Tua telah mengajar Teknik Mesin semester kemarin, sehingga dia akrab dengan kelas ini. Ini juga kelas pertama yang dia ajar semester ini, sehingga ingatannya akan kelas ini masih jelas.     

"Bagus, bagus. Kita memiliki dua mahasiswa baru dalam kelas ini," kata Bapak Sun Tua sambil tersenyum sambil melihat ke sekeliling ruangan.     

Para mahasiswa lebih takut bolos kelas-kelas kecil seperti ini karena fakultas cenderung lebih teliti. Sang pengajar akan benar-benar melihat siapa yang hadir daripada memeriksa daftar nama-nama.     

Lu Linlin dan Lu Lili telah dipindahkan ke Jurusan Teknik Mekatronika, dan Ketua Jurusan sudah memberi tahu semua pengajar tentang kepindahan kakak beradik Lu. Meski jika Ketua Jurusan tidak mengatakan apa-apa, para pengajar tahu bahwa kakak beradik Lu adalah 'cucu-cucu perempuan' Wakil Kepala Sekolah Lu Qing, jadi mereka akan memperlakukan mereka dengan baik karena tidak seorang pun yang berani memberi mereka masalah.     

"32, 33, 34 …" Bapak Sun Tua menghitung tetapi sadar ada yang salah; ada lebih banyak satu orang.     

Mahasiswa teknik biasanya tidak bolos kelas-kelas kecil, dan mahasiswa-mahasiswa lain biasanya tidak mampir.     

"Siswa di sebelah sana, tolong melihat ke sini," kata Bapak Sun Tua saat dia melihat gadis itu. Pada saat ini, gadis itu menundukkan kepala di meja dengan kedua tangannya di keningnya.     

Zhao Yanzi, yang duduk di sebelah Hao Ren, mengangkat kepalanya dengan pasrah.     

Bapak Sun Tua melihat seorang gadis yang jelas-jelas terlihat lebih muda daripada para mahasiswa di sekitarnya.     

"Kamu bukan mahasiswa dari kelas ini, kan?" Bapak Sun Tua menatapnya dan bertanya.     

Sambil berbicara, dia berjalan menuruni lorong tengah ke arah bagian belakang kelas.     

Karena Zhao Yanzi terlihat sangat muda, bahkan lebih muda daripada mahasiswa tahun pertama yang baru saja mulai sekolah, Bapak Sun Tua sangat curiga. Mata kuliah untuk mahasiswa tahun pertama dengan pengawasan langsung konselor mereka, juga mereka kemungkinan tidak memilih murid tahun ketiga. Juga, Bapak Sun Tua telah melihat daftar pendaftaran kelas ini. Selain daripada Lu Linlin dan Lu Lili, semua mahasiswa lain yang mendaftar berasal dari Kelas Dua.     

Zhao Yanzi menjadi gugup saat dia melihat sang dosen berjalan mendekat. Dia berpikir mata kuliah universitas lebih santai, dan para dosennya tidak memeriksa kehadiran. Dia tidak tahu dia akan diketahui sangat cepat untuk. menyelinap ke kelas Hao Ren.     

Zhao Yanzi berada di samping Hao Ren saat dia memilih kelas-kelasnya, jadi dia dengan sengaja menghafalkan jadwal kelasnya hari ini. Dia berpikir dia sedang bosan, jadi mengapa tidak datang ke sini. Dia tidak pernah mengira ….     

"Ai!" tangan Zhao Yanzi ada di bawah meja, dan dia menarik pakaian Hao Ren, berharap dia akan membantunya.     

Akan tetapi, Hao Ren menunduk dan berpura-pura tidak mengenalnya.     

"Siapa suruh kamu datang ke sini sendiri?" pikirnya.     

"Hei, hei …" Zhao Yanzi menjadi gugup, dan dia menarik pakaian Hao Ren lagi. Namun, Bapak Sun Tua telah berdiri di depannya.     

"Siswa ini, jurusan mana kamu berasal?" Bapak Sun Tua bertanya sambil melihat kepada Zhao Yanzi.     

Srek, srek, srek. Seluruh kelas berbalik untuk melihat ke arah Zhao Yanzi, yang duduk di belakang ruang kelas.     

Hao Ren telah membawa gadis kecil ke sana, dan gadis kecil cantik ini tertangkap oleh Bapak Sun Tua!     

"Aku … aku …" wajah Zhao Yanzi berubah merah. Dia menggertakkan giginya dan berkata; "Aku di Jurusan Matematika."     

"Jurusan Matematika …" Bapak Sun Tua telah memiliki banyak pengalaman sehingga dia tidak mudah dibohongi. Dia mengulurkan tangannya ke buku teks yang Zhao Yanzi pegang dan melihat sampul buku teks itu; yang bertuliskan Matematika Kelas 9.     

Wajah Zhao Yanzi berubah merah padam, dan Hao Ren mau tidak mau tertawa.     

"Sangat luar biasa! Alasan yang hebat," pikirnya.     

"Jurusan Matematika?" Bapak Sun Tua menanyainya lagi.     

"Tidak … ini," Zhao Yanzi sangat malu sehingga dia menciutkan lehernya sedikit. Kemudian dia mendongak dan berkata, "Aku … aku membimbing belajar paruh waktu!"     

"Pengajar … dia bahkan berani mengatakan hal yang seperti itu …" Hao Ren tahu Zhao Yanzi tidak bisa keluar dari situasi ini, jadi Hao Ren meletakkan tangannya di depan Zhao Yanzi dan baru saja hendak menerangkan.     

Tak disangka-sangka, saat Bapak Sun Tua melihat betapa kerasnya Zhao Yanzi berdalih untuk mengeluarkan dirinya dari masalah, dia tersenyum cerah sehingga lebih banyak kerut yang muncul di wajahnya. Zhao Yanzi mengingatkannya akan cucu perempuannya sendiri karena Zhao Yanzi banyak bicara namun dengan gugup.     

Semua orang dalam kelas terkejut dan berpikir, "Bapak Sun Tua, yang terkenal tegas, tersenyum?"     

"Oke, kamu bisa tinggal di sini, tetapi kamu harus memperhatikan di kelas. Kamu tidak boleh berbicara keras dan ribut," Bapak Sun Tua memberikan buku teks itu kembali kepada Zhao Yanzi dan berjalan kembali ke podium.     

Para mahasiswa di kelas melihat Bapak Sun Tua dengan terkejut. Zhao Yanzi jelas-jelasan ada di sini bukan untuk mendengarkan kelasnya.     

Ding, ding, ding, ding … lonceng resmi mulai berdering.     

"Hari ini sesi pertama Mekanik Struktural. Kalian semua telah mempelajari Teknik Mesin semester kemarin, jadi kedua mata kuliah sebenarnya berhubungan dengan mata kuliah sebelumnya sebagai dasarnya." Bapak Sun Tua membuka selebarannya dan mulai menggambar di seluruh papan tulis dengan spidol hitam.     

Dia tidak peduli apakah Zhao Yanzi ada di kelasnya atau tidak!     

"Hei! Kakak Ren. Ini luar biasa!" Zhou Liren berkata sambil memalingkan kepalanya dan menggunakan sebuah pulpen untuk menusuk Hao Ren.     

Zhao Yanzi menyentuh pipinya yang membara, dan dia mendesah karena dia tahu bahwa dia telah terlepas dari masalah.     

Xie Yujia berbalik dan melihat ke arah Hao Ren dan Zhao Yanzi. Dia juga tidak menyangka kejadian itu akan berubah menjadi seperti ini.     

"Perhatikan di kelas!" Hao Ren menggunakan kedua tangan untuk membalikkan kepala Zhou Liren.     

Zhao Yanzi sangat terkejut dan tidak berani ribut di kelas Hao Ren. Dia membuka buku teksnya dan membacanya dengan tenang.     

Dia hanya ingin mengalami suasana kelas universitas dan melihat seperti apa Hao Ren di kelas. Dari apa yang dia lihat sekarang, kelas-kelas universitas sangat mirip dengan kelas-kelasnya di sekolah menengah! Namun, dia tidak memahami satu kata pun yang sang pengajar katakan di depan ruang kelas. Sebenarnya, itu tidak terlalu berbeda karena dia juga tidak memahami apa-apa di sekolah menengah.     

Waktu berlalu dengan perlahan. Xie Yujia berbalik lagi dan melihat betapa baik dan tenangnya Zhao Yanzi bersikap sementara dia duduk di sebelah Hao Ren. Xie Yujia merasa sedikit cemburu.     

Ding, ding, ding. Dua kelas telah berakhir. Bapak Sun Tua mulai merapikan selebaran miliknya dan meninggalkan ruang kelas.     

Wawawa. Semua mahasiswa berkumpul di baris belakang.     

"Hao Ren, siapa gadis kecil cantik ini?"     

"Wow. Sangat manis. Siapa namanya?"     

Semua orang menatap Zhao Yanzi, yang duduk di sebelah Hao Ren, dengan penasaran.     

Zhao Jiayi dan teman-temannya telah melihat Zhao Yanzi beberapa kali, tetapi banyak dari teman-teman sekelasnya tidak tahu siapa Zhao Yanzi. Akan tetapi, Zhao Yanzi sekarang sangat berani sehingga dia membuat sebuah identitas palsu dan datang ke kelas kecil untuk bersama dengan Hao Ren!     

Saat semua orang memusatkan perhatian mereka kepadanya, Zhao Yanzi cepat-cepat menyimpan buku teksnya.     

Zhao Yanzi berada di Kelas 9. Meski orang tidak bisa mengatakan bahwa dia anak kecil lagi, dan dia hanya beberapa tahun lebih muda daripada Hao Ren, lekuk tubuh dan wajah Zhao Yanzi masih sangat muda.     

Dibandingkan dengan Zhao Yanzi, siswa universitas semua sudah tua!     

"Tunangan!" Zhao Yanzi mendadak serius. Dia berpegangan ke lengan Hao Ren dan mengatakan kata itu dengan perlahan.     

"Wah …" Para mahasiswa mendadak sangat bersemangat, tetapi tidak satu orang pun yang memercayainya. Dia bisa saja mengatakan pacar, yang lebih bisa dipercaya.     

Semua orang tahu Hao Ren dan Xie Yujia adalah pasangan.     

"Gadis kecil cantik ini pasti melakukannya dengan sengaja karena dia sepupu kecil Hao Ren!"     

Wajah Zhao Yanzi berubah merah padam saat dia melihat mereka tidak memercayainya.     

"Oke, baik. Hentikan keributan ini." Hao Ren menggunakan kedua tangannya untuk mendorong orang banyak itu. Dia mengatakan ini bukan hanya kepada teman-teman sekelasnya tetapi juga kepada Zhao Yanzi.     

"Sepupu kecil, apa kamu punya pacar?"     

"Kamu sekolah di mana?"     

Para pria melihat betapa manisnya Zhao Yanzi, jadi mereka semua mulai bertanya kepadanya.     

"Tunangan! Tunangan!" Zhao Yanzi berteriak sambil menggertakkan giginya. Itu nyaris reflek terkondisi sekarang dari cara dia berbicara.     

Dia harus memastikan bahwa semua orang tahu identitasnya sehingga Hao Ren tidak bisa melakukan hubungan lainnya di universitas!     

"Senior Hao Ren." Seorang mahasiswa baru berjalan ke ruangan kelas tepat saat para mahasiswa mulai berteriak-teriak. "Sang Konselor, Bapak Yue, ingin kamu pergi ke kantornya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.