Bebaskan Penyihir Itu

Asal Mula Wabah Penyakit



Asal Mula Wabah Penyakit

3Ketika Roland hendak pergi ke kamarnya untuk tidur siang setelah makan siang dengan para penyihir, Carter berlari ke aula istana dengan terburu-buru.      3

"Yang Mulia, para pengungsi dari Wilayah Timur baru saja tiba di dermaga!"     

"Secepat itu?" Roland terkejut tetapi ia juga merasa senang mendengar kabar itu. Tampaknya sebagai salah satu mantan anggota tim patroli, yang memiliki koneksi dengan pejabat pemerintah dan rekan-rekan ilegal, hasil kerja Theo cukup memuaskan. Namun, Roland langsung menyadari bahwa ada yang tidak beres saat melihat wajah Carter. Carter terlihat begitu berkeringat sambil mengerutkan alisnya.     

"Ada masalah?"     

"Para awak kapal telah terserang penyakit aneh." Carter menjelaskan secara singkat gejala-gejalanya. "Awalnya hanya ada beberapa orang yang terinfeksi. Sekarang penyakit ini telah menyebar ke semua penumpang di beberapa kapal yang kita miliki, termasuk para prajurit dari pasukan Tentara Pertama!"     

"Penyakit menular yang gejala utamanya adalah bintik hitam?" Itu seperti sebuah wabah, yang dikenal sebagai Wabah Hitam yang terjadi pada pertengahan abad keempat belas di Eropa. Meskipun demikian, bakteri yersinia pestis[1] tidak dapat mengubah warna darah dan tidak akan membuat kulit pecah-pecah.     

Roland mengerutkan alisnya.     

Roland langsung teringat kepada Lily, tetapi ia tidak yakin apakah kemampuan Lily dapat menyembuhkan penyakit menular yang belum pernah terjadi sebelumnya atau tidak. Jika Lily gagal dan juga terinfeksi, itu akan menjadi masalah besar. Jadi, Roland harus bertindak dengan sangat hati-hati. Menurut penjelasan Carter, pasien-pasien ini tidak akan bertahan lama dan Roland juga tidak punya waktu untuk kehilangan calon tenaga kerja sebanyak itu.     

Roland harus membuat tempat karantina di dekat dermaga.     

Memikirkan hal ini, Roland memerintahkan kepada Carter. "Mintalah Tentara Pertama untuk memasang tanda zona berbahaya di luar dermaga dan larang siapa pun untuk masuk atau keluar dari dermaga itu. Pastikan untuk memberi tahu mereka bahwa kita, dan juga Nana, sedang menuju ke sana."     

"Baik, Yang Mulia!"     

"Ada masalah?" Nightingale bertanya.     

"Aku belum yakin. Ini semua tergantung kemampuan Lily," jawab Roland dengan perlahan. "Mintalah agar semua orang di Persatuan Penyihir untuk datang ke sini. Kita mungkin tidak bisa beristirahat siang ini."     

…     

Setelah benar-benar merenungkan masalah ini, Roland merasa sebaiknya ia menjauh dari pasien sebelum ia mendapatkan konfirmasi mengenai keberhasilan dari kemampuan Lily.     

Untungnya, kemampuan Lily bertipe pemanggilan, yang berarti Lily tidak perlu menyentuh targetnya untuk menerapkan kekuatan sihirnya. Seperti kebanyakan penyihir, kekuatan sihirnya akan efektif dalam jarak lima meter.     

Mengingat itu, Roland meminta dua orang tukang kayu untuk membangun ruang pemeriksaan berbentuk persegi panjang dengan bantuan Anna. Ruangan itu dipisahkan oleh sekat berjendela, dan melalui jendela itu orang bisa melihat sisi lainnya. Di bawah divisi itu tergantung tirai lembut yang digambar oleh Soraya, yang memiliki dua lubang yang diatur secara simetris agar Lily bisa meletakkan tangannya. Tirai itu akan membungkus tangan Lily untuk menghentikan aliran udara di antara kedua bagian itu. Roland yakin selama Lily mencuci tangannya dengan alkohol, ia tidak akan terinfeksi.     

Ada sekitar lima puluh prajurit dari Tentara Pertama yang berjaga di dermaga. Mereka dapat tetap disiplin meskipun wabah sedang merajalela, hal itu bukan karena tekad mereka yang kuat, tetapi karena keyakinan mereka bahwa Nona Nana pada akhirnya akan menyembuhkan semua penyakit itu.     

Setelah ruang pemeriksaan itu siap, seorang prajurit yang terinfeksi dipilih untuk dirawat. Meskipun ada bintik-bintik gelap di lengannya, ia masih bisa berjalan sendiri.     

Tentara itu masuk ke kamar dan berdiri diam seperti yang diperintahkan. Tidak lama kemudian, Lily mengulurkan tangannya melalui pemisah itu untuk menerapkan kemampuannya. Sementara itu, Roland berdiri di belakang Lily, ia mengamati pasien melalui jendela.     

Kekuatan sihir tidak menghasilkan suara apa-apa. Setelah Lily menganggukkan kepalanya, itu berarti ia sudah menyelesaikan perawatannya, Roland bertanya kepada prajurit itu, "Apa yang kamu rasakan sekarang?"     

"Yang mulia?" Mendengar suara Roland, prajurit itu segera memberi hormat dengan penuh semangat. Sambil berseru, prajurit itu merasa sangat berenergi. "Wow, aku merasa kekuatanku kembali lagi padaku. Ya Tuhan, Yang Mulia, aku merasa jauh lebih baik!"     

Roland juga memperhatikan bahwa bintik-bintik hitam yang ada di tangan prajurit itu memudar dengan cepat. Sekarang Roland yakin bahwa penyakit itu bukan wabah, karena ia ingat bahwa bintik-bintik hitam yang disebabkan oleh wabah berasal dari proses septikemia[2] dan hiper sianosis[3]. Bintik-bintik gelap itu biasanya melekat pada kulit untuk waktu yang cukup lama bahkan setelah bakteri yersinia pestis sudah mati. Namun, kemampuan Lily tidak bisa memulihkan jaringan otot dan kulit yang rusak.     

Roland merasa sedikit lega setelah mengetahui bahwa Lily dapat menyembuhkan penyakit yang tidak diketahui ini dengan kemampuan barunya.     

"Aku senang mendengarnya. Panggil prajurit lain masuk. Sepuluh orang sekaligus. Tidak peduli apakah mereka punya gejala penyakit atau tidak, semua orang di kapal itu harus mendapatkan perawatan."     

"Baik, Yang Mulia!" Prajurit itu berhenti sejenak kemudian membungkuk memberi hormat lagi. "Terima kasih, Nona Nana."     

Roland mengoreksi prajurit itu sambil tersenyum. "Kamu harus berterima kasih kepada Nona Lily kali ini. Lily yang menyelamatkanmu, bukan Nana. Kamu hanya membutuhkan pertolongan Nona Nana jika kulitmu mulai berdarah."     

"Be … benarkah itu?" Tentara itu menggaruk bagian belakang kepalanya. "Kalau begitu, terima kasih, Nona Lily."     

Setelah prajurit itu pergi, Lily melirik Roland dan berkata, "Aku tidak keberatan jika prajurit itu berterima kasih kepada Nana. Aku tidak perlu siapa pun mengucapkan terima kasih kepadaku."     

"Begitukah? Lalu kenapa kamu berdiri begitu tegak sekarang?" Roland memandangi rambut Lily yang diikat dengan model ekor kuda yang menjuntai dan ia dengan lembut mengelus kepala Lily. Yang membuat Roland terkejut, Lily tidak memprotes kali ini tetapi ia hanya mendengus saja.     

Roland bertanya-tanya apa yang menyebabkan penyakit itu jika itu bukan wabah. Nightingale mendekat begitu Roland berjalan keluar dari ruang pemeriksaan. Nightingale melaporkan, "Yang Mulia, aku telah memperhatikan ada sesuatu yang tidak biasa. Tampaknya ada … tanda-tanda kekuatan sihir dalam darah pasien-pasien itu."     

"Apa?" Roland tampak begitu terkejut.     

"Sihir itu tampak seperti kilau bintang di malam hari jika dilihat dari dalam Kabut." Nightingale menegaskan. "Aku belum pernah melihat kekuatan sihir yang lemah seperti ini sebelumnya."     

Penemuan yang tidak disengaja ini membuat Roland menyadari bahwa penyakit itu, yang mengandung kekuatan sihir, mungkin ada hubungannya dengan penyihir lain atau gereja. Setidaknya Roland sekarang cukup yakin bahwa penyakit itu bukan karena bakteri atau virus secara alami.     

"Aku mengerti." sahut Roland sambil merenung sejenak. "Kalau begitu, mari kita ambil beberapa sampel darah."     

"Jangan, kamu mungkin bisa terinfeksi!" Nightingale menghentikan Roland, ia terlihat cukup khawatir.     

"Tenang saja." Roland tersenyum pada Nightingale. "Kemampuan baru Lily mampu mengendalikan penyakit itu sepenuhnya."     

Roland mengambil sampel darah seorang petani yang sedang pingsan. Roland meletakkan sampel darah berwarna hitam di bawah mikroskop dan menyesuaikan jarak lensa objektif. Jika penyebab penyakitnya adalah bakteri, kemungkinan besar Roland tidak akan melihat apa-apa. Namun, gambar mulai menjadi lebih jelas secara perlahan. Saat tampilannya mulai fokus, Roland hampir tidak bisa mempercayai apa yang dilihatnya.     

Di dalam mikroskop, beberapa cacing dengan tentakel dan perut besar perlahan menggeliat keluar dari dalam darah. Ekor mereka mengeluarkan benang lendir tipis terus menerus. Cacing itu sekecil organisme bersel tunggal, tetapi bukan seperti cacing yang diciptakan Lily, mereka juga tidak berwarna transparan. Karena itu, sulit untuk mengatakan apakah mereka adalah makhluk bersel tunggal atau bukan.     

Untungnya, kekuatan sihir yang dibawa oleh cacing itu tidak mempengaruhi kemampuan Lily. Setelah darah dicampur dengan organisme bersel tunggal, klon organisme segera menyerang cacing aneh itu dan menyatu dengan mereka.     

Untuk berjaga-jaga, Roland memerintahkan para prajurit yang telah pulih untuk membawa para pengungsi ke ruang pemeriksaan. Setiap pengungsi harus mengenakan masker saat mereka masuk. Sementara itu, ruang pemeriksaan lain didirikan khusus untuk merawat pasien dalam kondisi kritis dengan kulit yang pecah-pecah.     

Perawatan dimulai pada siang hari dan terus berjalan sampai malam hari. Ketika lima ratus penumpang di sepuluh kapal itu disembuhkan, orang-orang itu berseru dengan gembira. Banyak dari mereka yang berlutut untuk menghargai pertolongan yang Roland berikan. Paduan suara nyaring berbunyi "Panjang Umur bagi Yang Mulia" bergema di dermaga dan berkumandang cukup lama sebelum akhirnya benar-benar mereda.     

"Kamu tidak terlihat senang mendengar seruan-seruan itu?" tanya Nightingale sambil mengedipkan mata pada Roland.     

"Aku tidak menyembuhkan penyakit mereka, yang menyembuhkan mereka adalah Lily dan Nana." jawab Roland sambil menggelengkan kepalanya. "Orang-orang seharusnya berterima kasih kepada mereka daripada kepadaku."     

Roland tahu bahwa sebelum penduduk bisa sepenuhnya menerima keberadaan para penyihir, ia masih harus merahasiakan kebenaran itu sementara waktu. Roland menghela nafas, ia berharap pada akhirnya, para penyihir bisa bertatap muka dengan masyarakat biasa tanpa merasa takut atau malu.     

Nightingale sepertinya memahami pikiran Roland. Nightingale menepuk bahu Roland dengan penuh perhatian. "Kami para penyihir tidak keberatan. Kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik, dan aku yakin hari itu akan datang, cepat atau lambat. Bukankah kamu juga berharap begitu?" Setelah terdiam sejenak, Nightingale menambahkan, "Oh ya, aku lupa memberitahumu sebuah kabar baik."     

"Kabar apa itu?"     

"Persatuan Penyihir mungkin akan segera memiliki anggota baru." kata Nightingale dengan ceria.     

[1] Bakteri yang menyebabkan penyakit pes     

[2] Infeksi dalam darah     

[3] Penyakit jantung bawaan     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.