Bebaskan Penyihir Itu

Upacara Kelulusan



Upacara Kelulusan

1"Lihat, itu Lady Gulir. Aku dengar Lady Gulir adalah seorang Menteri Pendidikan." kata Piper sambil menyenggol Jilly dengan sikunya diam-diam.     
0

"Menteri … pendidikan?" Jilly merasa bingung. "Apa artinya itu?"     

Piper menjelaskan kepada Jilly. "Seorang Menteri adalah orang yang bertanggung jawab atas semua guru. Bukankah guru kesayanganmu adalah Ferlin Eltek, dan kamu tidak menyukai guru Harben karena suaranya yang keras? Mereka para guru berada di bawah kepemimpinan Lady Gulir."     

"Bagaimana kamu bisa mengetahui hal itu?" tanya Jilly sambil mengerjapkan matanya. "Kurasa kamu pasti sudah mendengar tentang Lady Gulir dari Van'er?"     

"Yah, tentu saja." Piper tersenyum bangga kemudian berkata, "Selain itu, aku juga mengetahui bukan hanya para pejabat Balai Kota akan menghadiri Upacara Kelulusan hari ini, tetapi Yang Mulia juga akan hadir. Betapa hebatnya Yang Mulia juga akan datang ke sini."     

"Benarkah itu?" Mata Jilly tiba-tiba berseri-seri. "Apakah kamu pikir Yang Mulia akan berbicara langsung kepada kita?"     

"Oh … aku tidak tahu kalau itu." jawab Piper sambil menggaruk belakang kepalanya. "Mungkin saja."     

Semua hal yang Piper sebutkan tadi, ia dengar dari kakaknya yang bernama Van'er. Van'er adalah seorang pria luar biasa yang awalnya adalah seorang penambang batu sederhana tetapi ia berhasil menjadi kapten yang bertanggung jawab untuk membawahi pleton kecil ketika dirinya bergabung dengan Pasukan Milisi. Sekarang Van'er adalah seorang perwira Pasukan Artileri di Tentara Pertama, upahnya sebesar dua puluh lima keping perak, dan Van'er bahkan pernah berbicara dan berjabat tangan langsung dengan Yang Mulia.     

Meskipun Van'er menghabiskan sebagian besar waktunya di area batalion, ia sering mengamati banyak hal dan mempunyai cerita menarik untuk diceritakan ketika ia pulang. Mantan tetangga Van'er yang bernama Piper akan pergi ke rumah Van'er dan meminta Van'er untuk menceritakan lebih banyak tentang hal-hal menarik yang dilihatnya. Piper selalu memperoleh informasi dari Van'er terlebih dahulu dibandingkan orang lain.     

Sebagai contoh, Van'er lah yang memberitahu Piper bahwa Yang Mulia juga akan menghadiri Upacara Kelulusan ini. Satu minggu yang lalu, Tentara Pertama telah menerima perintah untuk melindungi Yang Mulia dan menjaga keamanan selama Upacara Kelulusan berlangsung. Pasukan Tentara Pertama juga berlatih di dekat gedung sekolah.     

Tidak lama kemudian, sekelompok tentara berseragam berjalan masuk dengan kepala yang terangkat tinggi. Yang Mulia dan Pemimpin Kesatria Carter Lannis berada di tengah iring-iringan itu.     

Kerumunan orang banyak menjadi gelisah karena bersemangat melihat kedatangan Yang Mulia.     

Setelah pintu masuk gedung sekolah dikelilingi oleh para prajurit, Yang Mulia Roland Wimbledon melangkah masuk ke aula sekolah, ia melambaikan tangan ke barisan siswa-siswi. "Halo, rakyatku. Saya adalah Pangeran Roland Wimbledon, Penguasa di Kota Perbatasan yang memimpin Wilayah Barat. Saya mengucapkan selamat kepada kalian semua atas prestasi kalian dan karena kalian telah berhasil menyelesaikan pendidikan dasar, kalian menjadi angkatan pertama yang lulus di Kota Perbatasan."     

Kerumunan orang banyak itu langsung hening seketika, mereka bukannya tidak peduli terhadap pidato yang disampaikan Yang Mulia, tetapi mereka terlalu bersemangat untuk membalas sambutan yang disampaikan oleh Yang Mulia.     

Jilly meraih lengan Piper dan mencubitnya, ia tampak sangat bersemangat, dan Jilly berkata, "Yang Mulia sedang berbicara kepada kita."     

Piper juga merasa sangat bersemangat. Piper merasa ia juga memiliki hubungan yang dekat dengan Yang Mulia, sama seperti kakaknya, Van'er.     

"Alasan mengapa kalian bisa lulus ujian dan lulus dari sekolah dalam waktu yang singkat adalah karena sebagian besar dari kalian adalah murid yang diajar oleh Guru Karl Van Bate. Kalian sudah selangkah lebih unggul dibandingkan orang lain sejak awal. Jangan sombong dan berpuas diri, karena masih banyak pengetahuan lain yang perlu kalian pelajari dan jelajahi." Roland kembali melanjutkan, "Tentu saja, upacara hari ini layak untuk dirayakan, karena mulai sekarang, kalian sudah memilih jalan hidup yang berbeda dari orang lain. Kalian akan mendapat hadiah yang besar tidak peduli apa pun pekerjaan yang akan kalian tekuni nanti. Dengan begitu, saya ucapkan selamat kepada kalian semua!"     

"Panjang umur bagi Yang Mulia!" terdengar seseorang berteriak, lalu mereka semua bersorak-sorai dengan gembira, "Hidup Yang Mulia! Kami bersedia melayani Anda!"     

Sambil menunggu sorak-sorai para penonton mereda, Roland tertawa. "Saya akan memberikan ijazah sebagai sertifikat kehormatan yang membuktikan bahwa kalian telah menyelesaikan studi kalian." Yang Mulia membuka sebuah buku kecil dan memanggil nama seseorang, 'Piper'."     

Piper bergidik ketika mendengar Yang Mulia Roland memanggil namanya. Sambil menatap sang pangeran, Piper membuka mulutnya dan tidak tahu harus berkata apa. Ferlin Eltek melambai kepadanya dan berkata, "Jangan takut, pergilah dan berdirilah tegap di hadapan Yang Mulia."     

Piper berjalan ke arah Roland dengan canggung, dan jantungnya berdetak sangat kencang hingga ia bahkan bisa mendengar suara detak jantungnya sendiri. Tiba-tiba, Piper teringat akan penghormatan ala militer yang selalu disebutkan Van'er yang lebih mudah untuk dilakukan dari pada etika kesopanan yang sudah umum, yang dapat menunjukkan kesetiaan Piper terhadap Yang Mulia. Mengingat bahwa gerakan penghormatan itu diciptakan oleh Yang Mulia sendiri, meskipun Piper tidak mengetahui gerakan penghormatan itu secara spesifik, ia mengumpulkan keberanian untuk memberi penghormatan kepada Roland, dan meletakkan tangannya di bagian tengah keningnya.     

Yang Mulia merasa terhibur dan kagum. Yang Mulia mengangguk dan menyerahkan ijazah kepada Piper sambil berkata, "Akan lebih tepat jika tanganmu bergeser sedikit ke belakang ke dekat telingamu … Selamat atas kelulusanmu, Piper."     

"Te … Terima kasih." Piper mengambil ijazahnya dan berjalan kembali tanpa sadar. Piper baru tersadar dari lamunannya ketika Yang Mulia mulai mengeluarkan ijazah yang berikutnya.     

"Coba kulihat, apa yang tertulis di ijazah itu?" Jilly menoleh dan bertanya kepada Piper dengan penasaran.     

"Mengapa kamu terburu-buru, kamu akan mendapatkan ijazah itu," gumam Piper sambil membuka sampul ijazah dengan tangan gemetar. Terdapat satu lembar gulungan kertas yang indah di dalam sampul itu, di sudut kiri atas, ada potret wajah Piper. Di bagian tengah terdapat lambang kerajaan Kerajaan Graycastle yang memiliki beberapa baris kalimat di bawahnya. Jika menengok kembali setengah tahun yang lalu, Piper harus meminta guru Karl untuk memberitahunya apa arti kata-kata ini. Tetapi sekarang Piper sudah bisa membaca dan menulis, jadi kini ia bisa membaca tulisan itu sendiri.     

"Angkatan pertama lulusan Kota Perbatasan: Piper."     

"Pimpinan Sekolah: Gulir."     

"Penerbit Ijazah: Penguasa Kota Perbatasan, Roland Wimbledon."     

…     

Setelah semua ijazah diberikan kepada masing-masing orang, Roland bertepuk tangan untuk memberikan pidato selanjutnya. "Mulai sekarang, kalian telah memenuhi persyaratan untuk melakukan pekerjaan yang tidak bisa dilakukan oleh orang biasa. Pekerjaan kalian akan mendapatkan upah yang besar, dan upah minimum kalian adalah sepuluh keping perak setiap bulannya. Selanjutnya, aku akan mempersilahkan Lady Gulir untuk membacakan lowongan pekerjaan yang tersedia di Balai Kota." Yang Mulia mengangkat tangannya untuk membuat para hadirin hening dan ia terus berkata, "Kalian tidak harus membuat keputusan saat ini juga, kembalilah ke rumah kalian dan diskusikanlah pekerjaan yang kalian inginkan dengan keluarga kalian. Kalian dapat datang ke Balai Kota untuk melamar pekerjaan yang kalian inginkan dengan membawa Kartu Identitas Penduduk dan juga ijazah begitu kalian menentukan pilihan."     

Sambil mengambil kesempatan ketika Lady Gulir sedang berbicara, Jilly menoleh dan bertanya pada Piper, "Apakah kamu sudah memutuskan ingin mengambil pekerjaan apa? Aku ingin bekerja di pabrik sepeda, karena upahnya lebih tinggi daripada upah ayahku. Aku juga bisa memiliki kesempatan untuk mendapatkan sebuah sepeda baru."     

"Kedengarannya luar biasa," jawab Piper. Belakangan ini ada empat poster besar yang dipajang di alun-alun kota. Itu adalah potret Yang Mulia bersama beberapa pejabat Balai Kota. Poster bergambar alat transportasi dengan bentuk yang aneh telah menjadi perbincangan di kalangan warga. Selain itu, upah bulanan pekerja pabrik sepeda sebesar lima belas keping perak. Pabrik itu akan dipenuhi banyak orang jika tidak memiliki persyaratan khusus yang hanya bisa diikuti oleh orang yang telah menempuh pendidikan dasar mereka.     

Tetapi ada satu tempat yang paling ingin dikunjungi oleh Piper.     

Setelah upacara kelulusan, Piper memikirkan sebuah ide cemerlang. Piper ingin naik ke panggung alun-alun dan menerima Upacara Kelulusan dari Yang Mulia di depan ribuan orang, sama seperti mantan teman sekelasnya, Nana.     

Menurut perkataan Yang Mulia, seseorang hanya bisa menerima kehormatan seperti itu ketika ia memberikan kontribusi besar kepada Kota Perbatasan. Piper tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk menerima kehormatan seperti itu jika ia bekerja di pabrik sepeda. Tidak seperti Si Kapak Besi, Piper juga tidak bisa menjadi prajurit dan pergi ke medan pertempuran untuk bertarung melawan musuh. Piper juga tidak memiliki kemampuan luar biasa seperti para penyihir. Satu-satunya pekerjaan yang ia inginkan adalah menjadi seperti Ketua Ahli kimia, Kyle Sichi.     

Piper telah sering mendengar bahwa jika ia bisa menciptakan produk alkimia yang praktis yang mendatangkan kemakmuran dan keberhasilan kepada Kota Perbatasan, maka ia bisa menjadi pria yang hebat. Tidak perlu menjadi seorang pemberani atau terlahir dari keluarga bangsawan, satu-satunya yang Piper butuhkan adalah sedikit keberuntungan … ini adalah cara terbaik yang bisa Piper lakukan.     

Memikirkan hal itu, Piper akhirnya mengambil keputusan.     

"Aku akan pergi mendaftarkan diri untuk bekerja di laboratorium kimia," kata Piper dengan mantap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.