Bebaskan Penyihir Itu

Awal Mula Menuju Kehidupan Yang Baru



Awal Mula Menuju Kehidupan Yang Baru

3Setelah keranjang itu menyentuh tanah, seorang penyihir yang tampak berusia sekitar tiga puluh tahun dan memiliki rambut merah yang tergerai sampai pinggang melangkah keluar dari keranjang dan maju menyambut para penyihir dari Fjords. "Halo, selamat datang di Kota Perbatasan. Namaku Wendy." Lalu Wendy menoleh kepada Ashes sambil tersenyum gembira. "Aku senang kamu juga ikut ke sini.      1

[Apakah wanita ini adalah Wendy, penyihir yang pernah diceritakan oleh Ashes? Sepertinya mereka berdua sudah saling mengenal sejak lama,] pikir Sylvie sambil memandang ke arah Wendy dan Ashes.     

"Halo, namaku Anna." Mata Sylvie terbelalak ketika ia melihat mata biru Anna yang berkilauan sejernih air danau. Selain itu, Sylvie bahkan lebih terkejut melihat kekuatan sihir milik Anna — Kekuatan sihir Anna begitu kuat, penuh tenaga, dan nyaris sempurna. Kekuatan sihir Anna berbentuk kotak berwarna hitam, putih, dan abu-abu berputar-putar perlahan dan bahkan bersinar ke segala arah.     

[Kekuatan yang sangat luar biasa!] Ini adalah pertama kalinya Sylvie melihat kekuatan sihir yang begitu kuat dan hebat seperti itu.     

"Hai, namaku Kilat!" kata gadis yang terbang di samping keranjang gantung. Kemudian Maggie hinggap di bahu Kilat.     

"Halo, teman-teman!"     

Setelah Ashes memperkenalkan para penyihir dari Pulau Tidur secara singkat, Wendy mengajak mereka untuk masuk ke keranjang balon udara.     

"Kantung udara raksasa yang ada di atas kepala kita disebut balon udara. Kita bisa pergi ke mana pun yang kita inginkan selama kita memasukkan udara panas terus-menerus ke dalam kantung raksasa itu." Wendy tertegun sejenak dan bertanya pada Ashes, "Apakah kamu tidak ikut pergi ke Kota Perbatasan? Yang Mulia akan senang melihat kedatanganmu."     

"Yang Mulia tidak akan senang melihat seseorang yang berniat membawa pergi para penyihirnya." jawab Ashes sambil tersenyum. "Tolong jaga saudari-saudariku."     

"Yah …" Wendy mengerutkan bibirnya dan merasa menyesal. "Jangan khawatir. Aku akan menjaga mereka."     

"Berpeganglah erat-erat," teriak Anna, "Si Pemantau Awan akan segera berangkat."     

Sylvie merasa kakinya gemetar ketika keranjang itu naik meninggalkan tanah. Sylvie menjulurkan kepalanya keluar keranjang, ia melihat Ashes dan Molly melambai-lambaikan tangan kepada mereka. Saat balon udara itu naik, pemandangan menjadi lebih kecil dan tampak sekecil kuku kelingking. Kehidupan yang baru akan segera dimulai.     

Kekuatan Wendy tampaknya untuk mengendalikan angin. Balon udara ini bergerak menuju Kerajaan Graycastle di bawah kendali Wendy.     

Ini adalah pertama kalinya Sylvie menyaksikan pemandangan dari langit. Meskipun tanah dan pegunungan tinggi tidak menghalangi pandangan Sylvie, ini adalah sebuah pengalaman fantastis bisa melihat pemandangan alam dengan cara yang luar biasa seperti ini. Sylvie mencoba memakai kekuatan Mata Sihir miliknya. Namun, Sylvie tidak menyangka ia bisa melihat begitu banyak hal menakjubkan — tebing curam yang tersembunyi di dalam laut, aliran sungai di bawah tanah yang terhubung ke laut, bangkai binatang yang terkubur di dalam tanah, pergeseran bebatuan di bawah tanah, dan banyak lagi. Seluruh pemandangan itu menyebabkan Sylvie mengalami sakit kepala sebelah dan kekuatan sihirnya merosot dengan cepat, jadi ia harus segera menghentikan Mata Sihirnya dan nafasnya terengah-engah sambil memegang pinggir keranjang balon udara.     

"Apakah kamu baik-baik saja?" seseorang bertanya kepada Sylvie. Sylvie membuka matanya dan ia melihat Wendy.     

"Um, hanya sedikit … pusing."     

"Kamu akan merasa lebih baik setelah menarik nafas dalam-dalam," kata Wendy sambil tersenyum, "Banyak orang merasa tidak nyaman ketika mereka berada jauh dari tanah."     

"Terima kasih, aku sudah merasa lebih baik." jawab Sylvie sambil mengangguk.     

Suasana selama di perjalanan berjalan lebih hangat daripada yang Sylvie duga. Seperti yang dikatakan Ashes, Wendy tidak memperlakukan para penyihir Fjords dengan berbeda hanya karena mereka pendatang baru. Meskipun Anna bukan orang yang banyak bicara, ia bisa menjawabnya semua pertanyaan yang diajukan dengan ramah. Kilat sepertinya sudah bersahabat dengan Maggie. Kepribadian Kilat begitu enerjik sehingga ia selalu terbang ke keranjang untuk mengobrol dengan penyihir lain bersama Maggie.     

Maggie bertindak sebagai penghubung antara kedua kelompok penyihir itu, para penyihir Fjords mulai merasa relaks dan bertanya kepada Kilat mengenai situasi di Kota Perbatasan. Setelah itu, kilat melayang-layang di keranjang gantung dan menceritakan kisah bagaimana mereka mengalahkan binatang iblis dan para musuh dan juga menceritakan beberapa penemuan luar biasa yang dibuat oleh Yang Mulia, dan membuat semua orang terkagum-kagum.     

Beberapa saat kemudian, balon udara itu sudah sampai di atas istana.     

Untuk ukuran istana ini saja, kota ini sesuai dengan namanya "Kota Perbatasan" - Kota ini kecil dan terpencil, yang luasnya kurang dari sepertiga Pulau Tidur. Namun, penduduk kota ini sangat banyak sehingga sekelompok orang dapat dilihat di sana-sini, seperti di alun-alun, di pinggiran tembok kota, dan di tepi sungai. Mereka melewati kerumunan orang yang tidak ada habisnya seperti aliran sungai yang mengalir.     

Balon udara itu mendarat di halaman istana. Ketika mereka melangkah keluar dari keranjang gantung, Sylvie tersentak ketika ia mendengar suara ledakan yang tiba-tiba, begitu pula dengan para penyihir Fjords yang lain. Honey kembali masuk ke keranjang dengan tergesa-gesa sambil menjulurkan setengah kepalanya keluar dari keranjang, sambil bertanya, "Apa yang sedang terjadi?"     

Wendy tertawa. "Jangan khawatir, itu adalah tembakan peresmian untuk menyambut kedatangan kalian."     

Mereka berjalan melalui koridor istana yang berwarna hijau lalu masuk ke aula. Sylvie akhirnya bertemu dengan kakak laki-laki Lady Tilly — Pangeran Roland sedang duduk di kursi kehormatan. Penampilan Pangeran Roland memiliki beberapa kemiripan dengan Lady Tilly karena mereka berdua sama-sama memiliki rambut berwarna abu-abu, ekspresi yang ramah, dan tidak ada perhiasan yang ia kenakan. Meskipun penampilan Pangeran Roland tidak semenarik Lady Tilly, ekspresinya sangat menonjol sehingga ia dapat dengan mudah menarik perhatian para penyihir Fjords hanya dengan duduk di kursi kehormatannya.     

"Selamat datang di Kota Perbatasan. Aku adalah Penguasa Wilayah Barat, Roland Wimbledon. Aku rasa kalian pasti sudah tahu namaku," Pangeran Roland bangkit berdiri dan berkata sambil tersenyum, "Tilly Wimbledon adalah adikku, jadi anggaplah diri kalian sedang berada di rumah sendiri, anggap saja kota ini sebagai Pulau Tidur."     

Sylvie menggunakan kekuatan Mata Sihir miliknya, kemudian ia tertegun.     

Yang membuat Sylvie terkejut, aura gelap yang ia duga tidak juga muncul, meskipun Pangeran Roland tidak mengenakan Liontin Penghukuman Tuhan dan tidak memiliki kekuatan sihir — Pangeran Roland tetap sama dengan yang Sylvie lihat melalui Mata Sihirnya dan Pangeran juga tidak sedang berpura-pura atau dikendalikan oleh sesuatu, artinya pria yang berdiri di hadapannya ini benar-benar Pangeran Roland.     

Mengenai apa yang Sylvie lihat, Tilly berpesan agar Sylvie mengirimkan hasil pemantauannya ke Pulau Tidur.     

…     

Pikiran Sylvie tidak tenang dan ia sama sekali tidak mendengarkan apa pun yang dikatakan Pangeran Roland. Untuk memenuhi tugas dari Lady Tilly, Sylvie sudah menyusun kata-kata dan ekspresi wajah apa yang akan ia gunakan saat berbicara dengan Pangeran Roland, dan ia bahkan siap jika dirinya di penjara jika nantinya ia ketahuan. Yang membuat Sylvie semakin terkejut, semuanya taktik yang ia gunakan benar-benar tidak berhasil. Dengan begitu, Sylvie hanya perlu menyelesaikan tugasnya dan menyuruh Maggie membawakan pesan itu kembali ke Pulau Tidur pada akhir bulan.     

[Bagaimana mungkin ada seorang bangsawan sejati yang berkeinginan untuk melindungi para penyihir dan telah menjadi pemimpin Asosiasi Persatuan Penyihir?]     

Hal itu membuat Sylvie bingung. Ketika Yang Mulia membagikan pengaturan kamar bagi para penyihir Fjords, Sylvie baru tersadar dari lamunannya.     

"Jadi begini. Rumah Penyihir masih dalam proses pembangunan, jadi kalian hanya bisa tinggal di istana. Tetapi dengan tinggal di sini, kalian akan lebih cepat menyesuaikan diri untuk masuk ke dalam kehidupan di perkotaan." kata Roland, "Sebagai hadiah untuk menyambut kedatangan kalian, jamuan makan mewah sudah menunggu kita. Selamat menikmati."     

Sylvie merasa lega ketika ia mengetahui bahwa ia akan satu kamar bersama Wendy. Selama menghabiskan waktu bersama Wendy, Sylvie mengetahui bahwa Wendy adalah wanita yang sangat baik dan juga mudah akrab. Selain Wendy, tampaknya penyihir lain yang bernama Nightingale juga tinggal di kamar yang sama dengan Sylvie.     

[Aku harap Nightingale juga orang yang ramah,] pikir Sylvie.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.