Bebaskan Penyihir Itu

Misteri



Misteri

3Roland merasa sangat senang karena kelima penyihir dari Pulau Tidur akhirnya tiba di Kota Perbatasan. Roland meminum setengah gelas White Liquor agar ia bisa tidur karena ia terlalu bersemangat sehingga dirinya tidak bisa tidur meski pesta penyambutan itu sudah berakhir.      4

Roland juga sudah bangun ketika jangkrik di halaman istana mengerik keesokan harinya. Dengan penuh semangat Roland bangkit dari tempat tidur dan mandi dengan cepat sebelum ia berjalan ke kantornya. Langit baru saja hendak merekahkan sinar matahari pertama ke dalam ruangan melalui jendela bergaya Prancis yang ada di kantor Roland.     

Roland melihat sekeliling kantornya dan ia tidak melihat Nightingale yang biasanya berbaring sambil bermalas-malasan di kursi ketika ia memasuki ruangan kantornya. Roland terus menerus tersenyum dan mengeluarkan buku catatan dari laci untuk mulai menuliskan program pelatihan penyihir yang berikutnya setelah duduk di meja.     

Wendy dan Gulir yang akan bertanggung jawab untuk membantu para pendatang baru membiasakan diri dengan lingkungan dan beradaptasi ke dalam kelompok penyihir lain sementara Roland juga akan memulai siasatnya untuk memastikan para penyihir baru ini menikmati kehidupan yang unik dan nyaman di Kota Perbatasan. Pengalaman baru para penyihir Fjords itu akan menjadi cerita yang baik untuk wilayah kekuasaannya jika nanti mereka memutuskan untuk pergi karena mereka juga tidak perlu tinggal di Kota Perbatasan selamanya.     

Ketika matahari sudah benar-benar terbit, Nightingale baru muncul di kantor. "Oh? Kamu bangun pagi sekali hari ini. Apakah kamu benar-benar tergiur oleh kecantikan para penyihir baru seperti yang dikatakan Lily?"     

"Omong kosong." jawab Roland sambil tersenyum lalu ia meletakkan satu kantung dendeng ikan di atas meja. "Bagaimana hubunganmu dengan saudari barumu semalam?"     

"Saudariku?" Nightingale mengerutkan bibirnya dan berkata, "Aku sarankan kamu untuk tidak terlalu percaya kepada mereka."     

"Ada apa?"     

Nightingale meregangkan lengannya dan mengambil kantung berisi dendeng ikan sebelum ia berbalik dan berkata, "Setengah dari kata-kata penyihir bernama Sylvie itu berisi kebohongan. Sylvie pasti menyembunyikan sesuatu dari kita meskipun tidak ada hal yang jahat yang ada di dalam pikirannya."     

"Oh … hal itu bisa dimengerti," kata Roland acuh tak acuh dan berkata, "Sylvie mungkin mencoba mencari tahu apakah aku benar-benar seorang Roland Wimbledon."     

"Apa!?" Nightingale tampak tercengang.     

"Jika salah satu anggota keluargamu berubah perilakunya secara drastis, apakah kamu tidak akan bertanya-tanya jika anggota keluargamu itu benar-benar asli atau dirasuki sesuatu?" Roland tersenyum sambil berkata, "Kurasa itulah pandangan Tilly kepadaku sekarang karena dulu aku terkenal karena sering bermalas-malasan, tidak tahu apa-apa, dan sering mengganggu orang lain, jadi bagaimana mungkin sekarang aku bisa berubah untuk melindungi para penyihir?"     

Bahkan, segala macam komentar buruk mengenai Pangeran Roland memang tidak berlebihan karena Roland sendiri juga mengingat beberapa insiden di masa lalu ketika ia menyelidiki pikiran Pangeran Roland asli yang pernah memecahkan beberapa botol kristal saat bermain di istana lalu melimpahkan semua kesalahan itu kepada Tilly Wimbledon. Roland asli bahkan memalsukan kejadian itu dengan mendorong Tilly yang saat itu berusia enam atau tujuh tahun ke lantai yang berserakan pecahan kaca agar Roland tidak dihukum. Tidak mengherankan jika Tilly tidak menyukai Roland yang memiliki sejarah masa lalu yang kelam. Karena itu wajar jika Tilly bertanya-tanya apakah kakak laki-lakinya yang telah banyak berubah sekarang adalah orang yang sama atau bukan. Bahkan, orang lain juga akan mempertanyakan hal yang sama mengenai Roland Wimbledon.     

"Mendengar hal ini, aku juga jadi bertanya-tanya," Nightingale bertanya dengan penasaran, "Apakah kamu memang Roland Wimbledon yang asli?"     

"Aku belum benar-benar menjadi diriku yang sesungguhnya," kata Roland.     

Nightingale terkejut dan berkata, "Kenapa kemampuanku mengatakan bahwa kamu memang berkata jujur?"     

"Karena memang begitulah kenyataannya." Kemampuan Nightingale hanya bisa membedakan kebohongan yang sudah direncanakan dan saat ini Roland memang tidak sedang berbohong.     

"…" Nightingale mengerutkan keningnya untuk waktu yang lama tetapi akhirnya ia memutuskan untuk menyerah dan berkata, "Baiklah, aku akan bertanya kepada Anna nanti. Lagi pula, tidak akan ada apa-apa selama kamu memang Roland yang aku kenal."     

"Tentu saja, aku selalu menjadi diriku sendiri sejak pertama kali aku mengenalmu." jawab Roland sambil tersenyum.     

Setelah sarapan, Wendy membawa kelima penyihir dari Pulau Tidur ke kantor Roland.     

"Selamat pagi, Yang Mulia," Kelima orang penyihir itu membungkuk untuk memberi hormat.     

"Santai saja, aku tidak terlalu ketat mengenai tata krama. Kalian bisa memanggilku dengan cara yang sama seperti kalian memanggil Tilly," Roland mengibaskan tangannya dan berkata, "Aku tidak akan memberikan kalian tugas di minggu pertama. Kalian perlu membiasakan diri dengan lingkungan dan gaya hidup di perkotaan. Kalian bebas untuk mengunjungi Kota Perbatasan di mana saja karena tidak ada orang yang akan menyerang atau berusaha menangkap kalian karena kalian seorang penyihir. Gereja telah diberantas dari Wilayah Barat, jadi di sini kalian bebas, sama seperti di Pulau Tidur."     

"Aku rasa kalian pasti sudah mengetahui alasan di balik Siksaan Iblis, jadi mau tidak mau kalian harus terus berlatih kemampuan setiap hari. Tidak ada batasan waktu kalian mau pergi kemana, selama kalian tidak lupa kembali untuk makan siang. Setelah makan malam, kalian juga dapat menghadiri kelas-kelas pendidikan dasar untuk belajar membaca dan menulis, serta belajar matematika sederhana dan belajar ilmu pengetahuan alam. Tilly mungkin telah mengatakan kepada kalian bahwa kemampuan para penyihir dapat dikembangkan melalui ilmu pengetahuan ini, jadi kalian harus menguasai pelajaran ini. Kalian bisa bergabung dengan para penyihir lain di kelas pengajaran nanti.     

"Selain itu, kalian akan diberikan upah satu keping emas setiap bulan dan kalian juga berhak mendapatkan libur saat akhir pekan dan mendapatkan jatah cuti. Kalian bisa bertanya kepada Wendy jika ada yang tidak kalian mengerti. Singkatnya, kalian akan hidup seperti biasa sama seperti di Pulau Tidur di kota ini. Kota Perbatasan adalah rumah bagi para penyihir, sama seperti Pulau Tidur." Roland berhenti sejenak. "Mari kita uji kemampuan kalian karena Tilly tidak menjelaskan mengenai kemampuan kalian dengan rinci dalam surat itu dan aku ingin melihat kemampuan kalian secara pribadi. Mari kita pergi ke tempat yang lebih luas karena tidak nyaman untuk mempraktekkan kekuatan sihir kalian di ruangan kecil ini."     

"Tunggu sebentar, Yang Mulia. Ada sesuatu yang harus aku berikan kepada Anda," kata Sylvie.     

"Apa itu?"     

Sylvie membuka bungkusan di tangannya dan meletakkan beberapa gulungan kertas berwarna kuning dan sebuah surat di atas meja. "Tilly menemukan naskah-naskah kuno ini di reruntuhan Fjords dan ia telah menuliskan beberapa pertanyaan dalam surat ini."     

Roland membuka surat itu dengan ragu dan ia langsung selesai membaca karena surat itu tidak panjang, tetapi isi surat itu membuat Roland merasa tidak nyaman.     

Pulau batu buatan manusia yang tenggelam di dasar lautan, teleskop yang masih berfungsi setelah ratusan tahun dan gerbang batu yang dibangun di atas tebing … luar biasa Tilly bisa menemukan sisa-sisa peninggalan seperti ini di Fjords, dan pertanyaan Tilly di akhir surat itu membuat Roland tertegun, ia memang menyadari bahwa kata-kata di dalam naskah-naskah kuno itu memang tampak familiar baginya setelah ia membaca sekilas naskahnya.     

"Cepat minta Gulir untuk datang ke sini," kata Roland kepada Nightingale.     

Gulir kembali ke istana dari Balai Kota dan ia mengeluarkan Kitab Sihirnya. Roland tampak sedang mengerutkan keningnya.     

Bahasa yang digunakan dalam naskah kuno yang ditemukan dari reruntuhan Fjords sama dengan bahasa yang digunakan dalam Kitab Suci yang diambil Cara dari reruntuhan di hutan Wilayah Timur! Itu membuktikan bahwa spekulasi Tilly benar bahwa kedua kitab kuno itu berasal dari kelompok orang yang sama.     

Mengapa gereja meninggalkan semua hal yang sudah mereka bangun? Ditambah lagi, bukti-bukti sejarah empat ratus lima puluh tahun yang lalu sudah banyak yang hilang dan hanya meninggalkan reruntuhan bangunan-bangunan ini. Apa sebenarnya yang disembunyikan oleh gereja?     

Bahkan matahari di musim panas tidak bisa membuat Roland merasa hangat dan ia merasakan hawa dingin menjalar ke kakinya, perasaan ini membuat Roland merasa tertekan dan kaku.     

Apakah menara batu yang tersembunyi di Hutan Berkabut yang ditemukan Kilat juga ada kaitannya dengan kitab kuno dari Fjords? Bagaimana dengan binatang iblis, para iblis di Tanah Barbar, dan Kota Suci Taquila … apa yang sebenarnya terjadi empat ratus lima puluh tahun yang lalu? Roland bisa merasakan kegelisahan menguak di dalam hatinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.