Bebaskan Penyihir Itu

Pengadilan



Pengadilan

2Roland sedang mempelajari tata-letak jaringan listrik sebuah distrik perumahan ketika ia mendengar berita itu. Setelah Carter menyelesaikan laporannya, Roland meletakkan pena bulunya dan mendesah ringan. Meskipun Roland tahu bahwa hal seperti ini tidak bisa dihindari, ia merasa tidak berdaya dan sedih karena itu benar-benar terjadi. Roland telah berulang kali mempublikasikan larangan ketat untuk menjual makanan pribadi, namun masih ada orang yang mengambil risiko demi keuntungan kecil. Karena ini adalah kasus pertama penjualan biji-bijian secara ilegal, Roland merasa sebuah hukuman berat harus dijatuhkan untuk memberikan efek jera bagi orang lain.     
4

Selain itu, Roland merasa ingin segera mematangkan pembuatan Undang-Undang, kemudian merekrut petugas hukum khusus untuk melakukan interogasi dan menangani kasus. Lagi pula, ketika nanti kota ini semakin berkembang, kasus-kasus kriminal pasti akan semakin meningkat, dan Roland tidak punya waktu untuk menjadi hakim bagi mereka semua.     

Roland memutuskan bahwa persidangan akan dilakukan di aula istana.     

Roland telah meminta Barov untuk datang ke istana, dan bersama-sama mereka akan menyaksikan persidangan kasus kejahatan penyelundupan makanan ini.     

Di aula, kedua tersangka itu berlutut di lantai. Wajah mereka pucat pasi dan tatapan mata yang kosong menunjukkan bahwa mereka berdua masih amatir dalam melakukan kejahatan semacam ini.     

Roland duduk di atas singgasananya, ia berdeham dan berkata, "Jelaskan semua yang kamu lakukan. Kesalahan kalian akan bertambah dua kali lipat jika kalian menyembunyikan informasi atau berbohong mengenai apa pun."     

"Baik … baik, Yang Mulia." Kedua tersangka itu tampak seperti baru terbangun dari mimpi. Mereka berdua berlomba-lomba untuk menceritakan kisah pribadi mereka tentang apa yang terjadi, terutama Si Emas, yang berteriak paling kencang, "Yang Mulia! Aku tahu apa yang aku lakukan itu salah, tetapi jika aku tidak menjual biji-bijian itu … aku tidak akan bisa bertahan hidup! Pejabat-pejabat itu tidak membeli gandum sesuai dengan harga yang ditetapkan Anda. Aku tidak punya pilihan selain melakukan ini!"     

Kasus ini ternyata sangat sederhana, dan Roland berusaha meredakan emosinya selagi mendengarkan keterangan kedua tersangka itu.     

Untuk menenangkan warga yang takut kehabisan bahan makanan, Balai Kota telah menetapkan kuota individu untuk membeli biji-bijian menjadi sedikit lebih tinggi dari konsumsi aktual mereka. Karena itu, akan ada sedikit kelebihan gandum setiap bulannya. Si pembeli itu - yang bernama Parker - tinggal di Area Perumahan Keenam dan ia mencium peluang bisnis ini. Parker menggiling kelebihan gandum miliknya menjadi tepung dan menambahkan beberapa bumbu yang ia tanam sendiri untuk membuat pancake yang gurih. Pancake itu laku terjual - untungnya, pembatasan penjualan di pasar serba ada hanya berlaku untuk makanan pokok, sementara unggas dan telur bisa dijual bebas di kios-kios.     

Bisnis itu membawa keuntungan untuk Parker setiap bulannya. Namun, hanya ada gandum yang berlebih yang Parker miliki, karena itu, ia harus mengurangi konsumsi gandum miliknya sendiri untuk memperluas skala bisnisnya. Kemudian Parker menargetkan para budak yang tidak menjual semua makanan mereka ke Balai Kota, dan ia segera menghubungi Si Emas untuk membuat kesepakatan perdagangan ini.     

Namun, kata-kata terakhir Si Emas membuat Roland bingung. "Mengapa para pejabat Balai Kota tidak membeli gandum sesuai aturan yang ia tetapkan? Apakah tindak korupsi ini juga melibatkan para pejabat di Balai Kota?"     

Roland memandang Barov. Barov menoleh dan berbisik dengan pelan, "Kementerian Pertanian bertanggung jawab untuk membeli gandum. Menteri itu adalah Sirius Daly, dan aku percaya ia tidak mungkin melakukan kesalahan besar ini. Anda dapat memanggil Sirius Daly untuk diperiksa."     

Roland mengangguk dan ia meminta pengawalnya untuk memanggil Sirius Daly ke istana.     

Sirius Daly bergegas ke aula istana, dan setelah membungkuk ke arah Roland, ia bertanya apakah Yang Mulia mempunyai suatu tugas untuknya. Sikap Sirius Daly terkesan masih bergaya ala kesatria Keluarga Serigala.     

Sang pangeran menjelaskan kasus yang sedang berlangsung. "Apakah kamu pernah menolak untuk membeli biji-bijian dari para budak?"     

"Yang Mulia, ini yang sebenarnya terjadi," jawab Sirius dengan mantap. "Sesuai permintaan Anda, kami tidak menghentikan pembelian gandum meski musim panen sudah berakhir. Namun, kami menurunkan harga pembelian sesuai dengan menurunnya kualitas gandum. Dalam dua bulan pertama, ada sedikit perbedaan harga pembelian kami dengan harga yang seharusnya."     

Sirius berhenti sejenak sebelum ia melanjutkan, "Setelah musim dingin tiba, karena sebagian besar budak tidak memiliki tempat penyimpanan yang tepat untuk gandum, mereka memindahkan gandumnya dari rumah gua ke daerah perumahan sementara, dan kualitas gandumnya memburuk secara drastis. Ketika kami membeli gandum mereka, kami sering menemukan gandum yang basah, berubah warna dan bahkan berjamur, oleh karena itu harga pembelian kami berkurang 20 hingga 30 persen. Gandum para budak ini sebagian besar basah, berjamur, dan tidak dapat disimpan lagi. Karena itulah harga beli yang aku tawarkan lima kali lebih rendah dari pada harga saat panen raya."     

"Yang Mulia, itu artinya mereka hanya mengambil gandum itu begitu saja!" teriak Si Emas. "Aku menghabiskan sepanjang tahun bekerja di pertanian. Harga ini bahkan lebih rendah dari harga yang akan kudapat jika aku menjualnya ke komplotan Tikus! Bukankah Anda mengatakan bahwa harga gandumnya tidak akan berubah, Yang Mulia?!"     

"Tetapi kamu harus menjual gandumnya tepat waktu, bodoh!" bentak Barov dengan marah. "Apakah kamu pikir tidak ada orang yang tahu alasan mengapa kamu menimbun gandum itu? Seandainya ada masalah pada persediaan makanan di kota, kamu pasti hendak menjual stok gandummu tiga hingga empat kali lipat lebih tinggi dari harga normal!"     

Segala sesuatu mengenai kasus ini menjadi semakin jelas. Namun, kasus ini sedikit mengejutkan Roland. Awalnya Roland menganggap kasus ini sebagai masalah perdagangan gelap makanan sederhana, tetapi ternyata ini kasus penjualan makanan yang dilakukan oknum berhati busuk yang tidak memikirkan kepentingan orang banyak. Parker sudah jelas menyadari bahwa butiran-butiran gandum ini memiliki kualitas yang sangat buruk, namun ia tetap membelinya dengan setengah harga pada beberapa kesempatan. Parker tidak peduli apakah gandum yang berjamur itu bisa dimakan atau tidak.     

Sementara budak itu sudah jelas telah melakukan kejahatan besar dan ia harus dihukum berat, namun Roland tidak yakin bagaimana cara untuk menghukum Parker. Roland pernah mendengar cerita dari Gulir tentang kehidupan orang miskin. Ketika mereka tidak punya makanan untuk dimakan, mereka akan memuaskan rasa lapar mereka dengan memakan ranting pohon, rumput dan daun, bahkan roti berjamur. Inilah sebabnya mengapa Gulir berulang kali menekankan betapa mulia dan hebatnya pekerjaan yang Roland lakukan karena kini semua warga bisa makan gandum. Parker juga pernah menjadi orang miskin, dan ia mungkin tidak sadar bahwa menggunakan bahan-bahan berkualitas rendah untuk membuat bisnis pancakenya berkembang juga merupakan sebuah kejahatan.     

Setelah membahas masalah ini dengan Barov untuk beberapa saat, Roland akhirnya memberikan keputusannya.     

Roland bangkit berdiri, ia memandangi seluruh hadirin yang ada di aula, kemudian berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku menyatakan … kedua pria ini bersalah! Budak itu tidak menaati larangan mengenai penjualan gandum yang seharusnya. Budak ini dengan sengaja melanggar hukum dan karena itu kesalahannya menjadi dua kali lipat. Aku menghukum budak ini untuk bekerja di tambang selama sepuluh tahun. Jika kinerja dan perilakunya bagus, jumlah tahun hukumannya di tambang dapat dikurangi."     

"Parker juga melanggar larangan itu, dan ia bahkan menggunakan gandum berkualitas rendah untuk membuat pancake yang ia jual kepada warga lain. Untuk dua kejahatan ini, aku juga menjatuhi hukuman sepuluh tahun bekerja di tambang, dan harus membayar denda tiga kali lipat dari keuntungan yang ia dapat dari hasil menjual pancake. Keputusan ini akan segera dilaksanakan!"     

Kedua terpidana itu langsung syok dan mereka jatuh tersungkur ke tanah seolah-olah mereka kehilangan seluruh tenaganya. Para penjaga yang berdiri di satu sisi aula berjalan ke arah mereka dan menyeret mereka keluar dari aula.     

Sang pangeran kemudian menginstruksikan Sirius Daly. "Tuliskan kasus ini di papan pengumuman kemudian serahkan kepada Barov untuk diperiksa dan biar Barov yang mempublikasikan pengumuman itu. Aku ingin semua warga mengetahui tentang kasus ini, dan memastikan kejadian ini tidak akan terjadi lagi."     

"Baik, Yang Mulia!" jawab Sirius Daly.     

Setelah persidangan berakhir, Roland memanggil Carter ke kantornya. "Apakah kamu yakin bahwa orang yang menangkap penjahat itu adalah Vader lagi?"     

Carter mengangguk. "Namun, kali ini mereka bertindak agak kelewatan. Mereka tidak mengenakan seragam mereka pada saat menangkap kedua tersangka itu. Dan ketika mereka menangkap kedua tersangka itu, Vader dan kawan-kawannya juga dilaporkan berkelahi dengan warga. Aku akan memberi peringatan kepada Vader mengenai hal ini."     

"Jangan lakukan itu. Malah, kamu seharusnya memuji Vader," kata Roland sambil membelai-belai dagunya sendiri. "Bukankah kita mengharapkan ada seorang polisi yang berpakaian sipil yang bisa beradaptasi dengan situasi serta memahami bagaimana cara menangkap penjahat? Vader sebelumnya adalah anggota tim patroli, dan ia juga memahami cara kerja komplotan Tikus Jalan Hitam dengan baik - singkatnya, Vader memang memiliki bakat alami untuk pekerjaan semacam ini.     

Ketika waktunya tiba nanti, aku akan merekrut Vader masuk ke Biro Keamanan." pikir Roland. "Lagi pula, Nightingale memang kekurangan bala bantuan di departemennya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.