Bebaskan Penyihir Itu

Kota Tanpa Musim Dingin



Kota Tanpa Musim Dingin

2Pada Hari Peletakan Batu Pertama yang telah ditetapkan, Roland bangun pagi-pagi sekali.     
2

Roland mencukur janggut di wajahnya, mengikat rambut abu-abunya yang panjang dengan ikat rambut sederhana, dan menggunakan gunting kecil untuk merapikan alisnya. Setelah 1 tahun tinggal di zaman ini, Roland sudah sangat berpengalaman dalam merawat dirinya sendiri dan ia bahkan tidak membutuhkan bantuan pelayan.     

Melihat bayangan dirinya sendiri yang buram di cermin yang terbuat dari perak, entah bagaimana Roland merasa ia terlihat seperti seorang Pendeta Agung, jika ia menambahkan jubah yang lebar dan besar.     

Roland mengangguk puas lalu ia pergi ke kantornya.     

Barov sudah menunggu kedatangan Roland di kantornya.     

"Yang Mulia," kata Barov sambil membungkuk, "Merpati pembawa pesan telah dikirim ke Benteng Longsong dan mungkin pesan itu akan tiba di sana dalam waktu setengah jam."     

"Bagus, apakah tempatnya sudah diatur?"     

"Semua persiapan sudah selesai dikerjakan sejak kemarin sore, dan saat ini tampaknya tempat itu cukup untuk menampung seluruh penduduk kota," jawab Barov.     

"Kerja yang sangat bagus." puji Roland, lalu ia berjalan ke jendela.     

Pegunungan Tak Terjangkau dan Hutan Berkabut masih diselimuti warna putih saat dilihat dari kejauhan, dan matahari terbit menyebarkan cahaya berwarna keemasan ke atas salju. Di jalanan, Roland bisa melihat ada orang-orang yang tengah beraktifitas. Mereka berkumpul dan menuju ke bagian barat kota.     

Sebagai garis pertahanan untuk melawan binatang iblis pada tahun lalu, tembok kota yang dibangun dengan beton memainkan peran utama dalam pertempuran itu. Namun, tembok itu telah menjadi pembatas antara wilayah dalam dan luar kota. Roland tidak menyukai ada tembok pemisah yang memisahkan antara si kaya dan si miskin, jadi ia memutuskan untuk merobohkan tembok itu cepat atau lambat, kecuali menara gerbangnya yang akan tersisa. Namun, sebelum Roland meruntuhkan tembok itu, ia masih bisa memanfaatkannya. Roland memilih bagian tengah tembok itu sebagai tempat untuk acara Peletakan Batu Pertama karena dapat menampung lebih banyak orang daripada di alun-alun.     

Menurut rencana Roland, untuk memperkuat momen Peletakan Batu Pertama pada warga di kedua kota, Benteng Longsong akan menyampaikan pengumuman Peletakan Batu Pertama pada saat yang bersamaan, yang akan disampaikan oleh seekor burung pembawa pesan dari Kota Perbatasan. Ketika pesan itu sampai di tangan Petrov, Roland akan naik ke panggung untuk memberikan sebuah pidato.     

"Saat ini, elang abu-abu yang membawa pesan itu pasti sedang terbang di antara pegunungan dan di atas Sungai Air Merah, dengan selembar kertas yang diikatkan ke cakarnya seperti biasa," pikir Roland, "Tetapi elang itu tidak tahu betapa pentingnya berita yang ia bawa. Dan pada saat elang itu mendarat, Kota Perbatasan dan Benteng Longsong akan mencetak sejarah."     

"Mari kita pergi." kata Roland sambil berbalik ke arah Barov.     

"Baik, Yang Mulia," kata Barov sambil tersenyum.     

…     

Petrov Hull berjalan dengan perlahan ke panggung kayu dan melihat sekelilingnya.     

Tidak banyak orang yang berkumpul di alun-alun, setidaknya kerumunan ini tidak sebanyak ketika bubur gandum dibagikan minggu lalu.     

Tidak heran, orang-orang hanya peduli dengan makanan dan pakaian gratis. Dibandingkan dengan bubur gandum gratis, Upacara Peletakan Batu Pertama kedengarannya memang tidak terlalu penting.     

Bahkan Petrov sendiri merasa acara ini juga tidak begitu penting.     

Bulan Iblis memang telah berakhir, tetapi Balai Kota masih belum menerima banyak lamaran pekerjaan seperti yang mereka harapkan. Pemberitahuan rekrutmen untuk tukang dan pekerja konstruksi telah dipasang sejak 1 minggu yang lalu, tetapi jumlah rekrutmen bahkan belum mencapai setengah dari jumlah target yang diharapkan. Sementara itu, para Tikus tampaknya mulai beraksi kembali, karena departemen kepolisian menerima banyak laporan setiap harinya dari penduduk dan memverifikasi laporan-laporan ini saja sudah sangat melelahkan. Rene Medde mengeluh kepada Petrov bahwa Departemen Kepolisian membutuhkan staf 2 kali lebih banyak untuk menangani pekerjaan mereka.     

Kondisi ini sesuai dengan dugaan Petrov.     

Orang-orang itu memang pemalas, rakus, dan tidak cerdas … Yang Mulia menghabiskan begitu banyak waktu dan upaya untuk membela kepentingan mereka, tetapi apa yang ia dapatkan sebagai balasannya? Hal yang paling membingungkan Petrov adalah Pangeran Roland Wimbledon jelas-jelas anggota keluarga kerajaan, jadi bagaimana Yang Mulia bisa merasa yakin dan percaya bahwa orang-orang itu bisa berubah?     

Namun, tidak peduli apa pun alasan Yang Mulia, nasib Petrov berkaitan erat dengan sang pangeran, sehingga yang bisa ia lakukan hanyalah mengikuti Yang Mulia dengan setia.     

Seekor elang memekik dari kejauhan, dan sosok berwarna abu-abu muncul di langit.     

Petrov membuka draf pidatonya yang sudah ia siapkan.     

…     

"Yang Mulia, waktunya sudah hampir tiba." kata Barov mengingatkan Roland.     

Matahari telah terbit setengah di langit, dan bayangan matahari menunjukkan pukul 9. Roland mengangguk dan berjalan ke panggung. Begitu orang-orang melihat sang pangeran, obrolan mereka berubah menjadi sorak-sorai, dan mereka semua mengangkat tangan untuk membuat gerakan seperti gelombang.     

Area di kedua sisi tembok kota dipenuhi oleh kerumunan orang yang berjumlah lebih dari 20.000 orang, itu berarti sebagian besar penduduk kota telah berkumpul di sini. Roland merasa senang ia tidak mengadakan Upacara Peletakan Batu Pertama di alun-alun, karena alun-alun itu jelas tidak cukup untuk menampung kerumunan orang yang begitu banyak.     

Roland melambaikan tangannya untuk meredakan sorak-sorai hadirin. "Salam kepada seluruh rakyatku."     

Kemampuan Gema yang bisa memperbesar suara memungkinkan suara Roland bergema ke seluruh kota.     

"Aku yakin kalian semua sudah tahu apa yang akan terjadi hari ini. Kota kecil ini, yang awalnya dibangun sebagai tempat tinggal para penambang di Tambang Lereng Utara, kini akan segera menjadi kota yang sesungguhnya."     

"Di masa lalu, Bulan Iblis adalah mimpi buruk bagi penduduk Kota Perbatasan, dan semua orang harus melarikan diri ke Benteng Longsong untuk berlindung. Sekarang, kita telah membangun pertahanan yang kuat di sini. Osmond Ryan, yang ingin menghancurkan Wilayah Barat, telah dikalahkan, dan gereja, yang ingin menyakiti para penyihir dan memperbudak orang-orang, juga telah diusir dari wilayah ini, bahkan Timothy Wimbledon, yang berani mencoba untuk menghancurkan pemerintahanku di sini, juga telah gagal - bahkan ketika ia membakar seluruh Wilayah Selatan dan Timur ke dalam api peperangan, kota ini masih tetap aman dan selamat. Aku yakin para pengungsi yang melarikan diri ke sini pasti tahu betul apa rasanya."     

Kata-kata Roland dengan cepat mendapatkan tanggapan dari kerumunan orang banyak.     

"Itu benar. Timothy telah membakar habis Kota Elang dan menjarah Pelabuhan Air Jernih!"     

"Raja yang baru telah menghancurkan Kota Valencia. Para kesatria kini bertindak sama seperti pencuri, kadang-kadang bahkan mereka berlaku lebih buruk!"     

"Timothy mengambil putraku, ia mengatakan putraku harus bergabung dengan para penjaga di Kota Raja. Ya Tuhan … putraku baru berumur 15 tahun!"     

Sang Pangeran mengulurkan tangannya untuk menenangkan kemarahan mereka. "Dan tragedi-tragedi itu tidak akan pernah terjadi lagi. Inilah sebabnya kota baru ini dibangun! Hanya dengan menyatukan kekuatan kita, kita dapat menghadapi musuh-musuh dan menunjukkan kepada mereka konsekuensi dari perbuatan mereka." Roland berhenti sejenak. "Dan kota ini juga adalah kota milikku. Aku bersumpah bahwa aku, Roland Wimbledon, tidak akan pernah meninggalkan rakyatnya, dan bahkan jika Kerajaan Graycastle bersatu di masa depan, aku tidak akan pernah meninggalkan kota ini!"     

Gelombang sorak-sorai rakyat merebak di kaki tembok kota.     

"Yang Mulia, Anda …" Barov berseru dari belakang Roland.     

Roland mengibaskan tangannya untuk memotong ucapan Barov. "Itu benar. Kota ini akan menjadi ibu kota baru bagi Kerajaan Graycastle, dan sebuah kerajaan akan terlahir kembali! Aku percaya bahwa jika musim dingin yang tidak berkesudahan akan tiba lagi nanti, kota ini masih tetap sehangat musim semi!" Roland berhenti sejenak dan mengangkat tangan kanannya. "Mulai hari ini, Kota Perbatasan dan Benteng Longsong akan menjadi satu, dan namanya akan menjadi …."     

"Jayalah Kota Tanpa Musim Dingin!"     

"Jayalah, jaya bagi Kota Tanpa Musim Dingin!"     

Semua orang menjadi bersemangat, dan nyanyian yang memekakkan telinga terdengar melalui langit. Kabut salju meletus di sisi gunung, dan sorak-sorai bergema tanpa henti melalui puncak gunung ….     

Roland memandang ke arah rakyat yang bersorak-sorai dan ia merasa ada perasaan waspada yang besar tumbuh di dalam hatinya. Percikan revolusi kini telah dinyalakan, dan suatu hari nanti, Roland akan melihat percikan api ini berubah menjadi kobaran api raksasa yang akan menelan seluruh negeri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.