Bebaskan Penyihir Itu

Perubahan Zaman



Perubahan Zaman

0Setelah diberikan perbekalan makanan dan dipersenjatai dengan lengkap, Tentara Pertama siap untuk berangkat berperang sekali lagi.     1

Ini adalah misi serangan musim semi yang kedua, yaitu untuk merebut Kota Willow dan Bukit Naga Tumbang. Merebut Kota Willow akan menyatukan Wilayah Barat, dan merebut Bukit Naga Tumbang akan memberikan Roland akses yang mudah untuk masuk ke Wilayah Selatan.     

Karena kedua kota ini memiliki benteng pertahanan yang cukup kuat, Roland mempercayakan tugas itu kepada Si Kapak Besi dan Roland sendiri tidak ikut serta dalam pertempuran kali ini. Karena Tentara Pertama baru saja menaklukkan Kota Raja, para prajurit masih memiliki semangat tempur yang tinggi. Selain itu, prajurit-prajurit profesional itu secara bertahap mulai membentuk pleton prajurit seperti yang ada di zaman modern, itu berarti mereka dapat dengan setia melaksanakan perintah untuk bertempur tanpa dipimpin oleh Roland secara langsung. Karena itu, Roland yakin Tentara Pertama pasti berhasil menaklukkan kedua kota itu. Selama mereka melakukan penyelidikan saksama atas kedua kota itu dan menggunakan pasukan artileri untuk terus maju menekan musuh, mereka tidak akan menghadapi perlawanan yang sengit dari musuh.     

Rekonstruksi tatanan pasca perang yang menjadi fokus perhatian utama Roland pada saat ini.     

Untungnya, Kota Willow bukan kota yang berpenduduk besar. Roland tidak perlu mendirikan Balai Kota yang berfungsi penuh seperti yang ada di Area Longsong, tetapi ia hanya perlu mendirikan beberapa kantor untuk masing-masing departemen. Saat ini, Area Perbatasan dapat mempekerjakan sejumlah staf manajemen yang berkompeten, sehingga tidak sulit untuk menambahkan administrasi Kota Willow ke dalam sistem politik di Kota Tanpa Musim Dingin.     

Sedangkan untuk Bukit Naga Tumbang, Roland akan menyerahkan urusan pemerintahan kotanya kepada Passi untuk dikelola. Setelah Timothy disingkirkan, Passi telah bersumpah untuk setia kepada Roland dan ia setuju untuk menerima model manajemen yang baru dari Wilayah Barat. Untuk membantu Passi mengambil alih kota dan melenyapkan para kaum bangsawan yang memberontak, Roland merasa ia perlu menempatkan garnisun Tentara Pertama di Bukit Naga Tumbang.     

Ditambah lagi, di masa yang akan datang nanti, apakah untuk merebut Wilayah Selatan atau untuk menaklukkan Kota Pasir Besi, Bukit Naga Tumbang adalah lokasi utama untuk menuju ke kota-kota lainnya di Wilayah Selatan. Jadi, tujuan lain dari penempatan garnisun Tentara Pertama di Bukit Naga Tumbang adalah untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Apa pun yang terjadi, Roland harus bisa menguasai Bukit Naga Tumbang terlebih dahulu.     

"Dengan begini, tidak akan ada banyak prajurit yang tersisa di Tentara Pertama," kata Si Kapak Besi sambil mengerutkan kening. "500 dari mereka sedang menjaga Kota Raja, 1.000 prajurit lainnya akan dikirim ke Kota Willow dan Bukit Naga Tumbang, dan jumlah prajurit yang bisa aku bawa tidak lebih dari 1.500 prajurit, dan kebanyakan dari mereka adalah prajurit pasukan artileri. Dengan begini, untuk sementara waktu Kota Tanpa Musim Dingin akan kehilangan kemampuan untuk melancarkan serangan jika ada musuh yang menyerang."     

"Bagaimana pelatihan untuk para prajurit baru yang direkrut selama Bulan Iblis?" tanya Roland kepada Si Kapak Besi.     

"Pelatihan mereka bahkan masih belum menampakkan hasil," kata Si Kapak Besi sambil menggelengkan kepalanya. "Mereka masih perlu dilatih setidaknya 2 hingga 3 bulan lagi."     

Roland tidak bisa menahan tawanya. Roland teringat ketika ia pertama kali mendirikan Pasukan Milisi untuk melawan binatang iblis, pasukan itu pergi ke medan perang hanya dalam waktu satu setengah bulan menjalani pelatihan. Sekarang dengan penambahan pasukan yang semakin komprehensif, kriteria penerimaan prajurit juga semakin ditingkatkan. Kenyataannya, selama para prajurit itu dapat berbaris berdasarkan perintah dan mampu menarik pelatuk, di zaman ini pasukan ini sudah bisa dianggap sebagai pasukan yang kuat. Lagi pula, mereka hanya perlu membidik dan menembak sasaran tanpa harus diserang oleh musuh dan mempertaruhkan hidup mereka sendiri.     

"Jangan khawatir. Jika waktunya telah tiba, garnisun Tentara Pertama sudah bisa digantikan oleh para prajurit baru, dan itu akan menjadi semacam latihan bagi mereka untuk bertarung melawan para pengawal bangsawan di Bukit Naga Tumbang." jawab Roland dengan santai, "Ketika utusan delegasi yang merekrut para pengungsi sudah kembali, penduduk Kota Tanpa Musim Dingin akan menerima sejumlah gelombang penduduk yang baru lagi. Kita dapat terus menambah jumlah pasukan kita pada saat itu."     

Merebut Kota Raja bukanlah akhir dari perjuangan Roland, dan merebut Bukit Naga Tumbang hanyalah awal dari pertempuran yang sesungguhnya. Jika semuanya berjalan dengan baik, Roland berharap ia bisa menyatukan seluruh Wilayah Selatan sebelum kedatangan Bulan Iblis tahun ini.     

Jika Roland bisa mendapatkan pasokan minyak hitam yang stabil dari Kota Pasir Besi, ia mungkin bisa memimpin industri di Kota Tanpa Musim Dingin menuju level yang baru.     

Tidak lama setelah Si Kapak Besi meninggalkan ruangan, Nightingale menampakkan diri di depan Roland.     

"Iffy ingin bertemu denganmu." kata Nightingale kepada Roland.     

…     

Melihat Iffy yang berjalan masuk ke kantor dengan perlahan, Roland bisa merasakan ada beberapa perubahan pada diri gadis itu.     

Langkah kaki Iffy tidak sekencang saat pertama kali ia tiba di sini, rambut panjang coklatnya terlihat sedikit berantakan, hal itu menunjukkan bahwa Iffy tampaknya tidak terlalu merawat rambutnya dengan baik. Raut wajah Iffy tidak kelihatan waspada dan sombong seperti sebelumnya. Sebaliknya, Iffy terlihat agak bingung.     

Pada saat ini, Iffy terlihat normal seperti gadis seusia dirinya.     

Iffy membungkuk dengan hormat kepada Roland, dan kemudian setelah terdiam sejenak, ia membuka mulutnya. "Yang Mulia, senjata … macam apa yang digunakan oleh Maggie?"     

Roland sudah menduga Iffy akan menanyakan soal senjata itu. Roland mengangguk kepada Nightingale, kemudian Nightingale mengambil sebuah revolver yang ada di pinggangnya dan meletakkan revolver itu di atas meja.     

"Senjata yang Maggie gunakan adalah pistol revolver. Revolver ini bisa membunuh musuh dengan peluru yang berisi bubuk mesiu." Nightingale dengan terampil mengeluarkan tempat peluru dan mengeluarkan semua pelurunya. "Peluru yang digunakan untuk menembakmu sudah diganti dengan peluru karet, kalau tidak kamu sudah pasti akan mati pada waktu itu."     

Bibir Iffy bergerak seolah-olah ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi pada akhirnya ia tidak jadi mengatakan apa-apa.     

Roland mengambil sebuah peluru dan mengangkatnya di depan Iffy. "Apakah kamu melihat peluru ini? Peluru ini berukuran tidak lebih besar dari sebuah jari, tetapi peluru ini membutuhkan prosedur yang sangat rumit untuk memproduksi semua peluru ini. Seluruh prosedur pembuatan peluru ini membutuhkan kerja sama dari ratusan orang biasa dan tiga orang penyihir. Tidak satu pun dari kedua kelompok itu yang dapat dipisahkan. "Dan ketiga penyihir itu adalah para penyihir non tempur yang menurutmu tidak berguna. Apa kamu masih berpikir bahwa penyihir non tempur itu tidak berguna?"     

"Aku …" Iffy tampak ragu-ragu, tetapi pada akhirnya ia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.     

Roland tidak memberi Iffy kesempatan untuk berpikir. Roland melanjutkan, "Mungkin para penyihir non tempur itu tidak bisa bersaing denganmu dalam hal kemampuan, tetapi itu tidak membuktikan apa-apa. Meskipun orang biasa tidak bisa mengalahkan binatang buas dengan tangan kosong, yang menguasai dunia ini adalah para manusia, bukan binatang buas."     

"Aku lebih suka menyebut para penyihir non tempur itu sebagai asisten penyihir. Melalui kemampuan mereka sendiri, mereka dapat memberikan sebagian besar kekuatan yang baru kepada orang-orang biasa, seperti para penjaga yang awalnya bertarung dengan pedang dan perisai. Dengan bantuan para asisten penyihir ini, umat manusia bisa dengan mudah mengalahkan binatang buas. Dengan kata lain, peran asisten penyihir bahkan lebih besar dari pada penyihir tempur."     

"Tetapi senjata yang Anda ciptakan itu … dapat memainkan peran yang lebih kuat di tangan para penyihir tempur," kata Iffy dengan pelan.     

"Siapa pun yang menggunakan senjata itu, tidak akan membuat suatu perbedaan besar. Setidaknya, tidak cukup berdampak besar untuk mengubah hasil pertempurannya." jawab Roland sambil menggelengkan kepalanya. "Bayangkan ini, ketika kamu dihadapkan dengan 10 tentara biasa yang dipersenjatai dengan senjata seperti itu, apa kamu bisa menang? Di wilayahku, kami dapat menghasilkan 7 hingga 8 senjata seperti itu setiap harinya, tetapi berapa banyak penyihir tempur yang ada di luar sana? Memiliki senjata saja tidak cukup. Untuk menjaga proses produksi senjata ini setiap harinya, kami membutuhkan tim produksi dan logistik yang besar, di mana peran asisten penyihir itu tidak tergantikan."     

Roland memasang kembali revolvernya dan mengembalikan revolver itu kepada Nightingale. "Aku tahu pasti sulit bagimu untuk memahami kenyataan ini secara instan. Tetapi alasan mengapa populasi manusia lebih besar dari pada binatang buas adalah karena manusia dapat menggunakan akal sehat serta pemikiran mereka untuk menciptakan kekuatan yang belum pernah ada di dunia ini. Untuk itu, memiliki kekuatan sihir memang sebuah keuntungan yang bagus, namun kamu telah menyia-nyiakan bakatmu ini." Roland berhenti sejenak lalu melanjutkan. "Oh ya, tentara cadangan Tentara Pertama akan melakukan pelatihan untuk berlatih menggunakan revolver pada sore ini. Aku sarankan kamu ikut menyaksikan pelatihan itu sehingga kamu dapat melihatnya dengan matamu sendiri, agar kamu bisa mengetahui kekuatan sebuah senjata yang sesungguhnya."     

"Zaman sudah berubah, Iffy."     

…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.