Bebaskan Penyihir Itu

Sang Pemimpin Iblis



Sang Pemimpin Iblis

2Itu adalah … pelat simbol Lambang Tuhan!     4

Nightingale membelalakkan matanya karena terkejut. Tidak lama kemudian, Nightingale menemukan ada sesuatu yang berbeda. Melalui Kabutnya, Nightingale melihat sebuah lubang hitam yang terbentuk di telapak tangan musuh dan bukan cahaya mempesona yang menjadi ciri khas Batu Ajaib. Ternyata cahaya yang menyilaukan itu bukanlah pelat simbol, tetapi kemampuan milik iblis itu. Kekuatan sihir yang bersinar tersedot ke dalam lubang hitam dan menjadi pusaran yang tumbuh dengan cepat yang mengeluarkan cahaya yang begitu kuat sehingga membuat para penyihir sulit untuk membuka mata mereka. Namun, Nightingale melihat semuanya dari dalam Kabut, lubang hitam itu tampak semakin lama semakin gelap.     

Pemimpin Iblis itu menancapkan pedangnya ke tanah, dan membuat cahaya hitam yang berkilauan itu menutupi seluruh hutan.     

Dalam sekejap, cahaya kekuatan sihir yang berkerlap-kerlip seperti cahaya lilin tertiup angin dan padam. Kabut Nightingale hancur sekali lagi. Daun terpaksa keluar dari wujud hutannya dan pohon-pohon segera mengeluarkan Daun dan Iffy ke tanah. Daun tampak terluka parah. Daun memuntahkan darah dan ia bahkan tidak bisa berdiri lagi.     

Nightingale terkejut dan berpikir, "Iblis itu bisa merasakan bahwa semua hutan ini adalah Daun!"     

Tidak … meskipun Daun sudah bersembunyi dengan baik, iblis itu pasti masih bisa melihat gerakan Daun dari atas langit. Yang sangat aneh adalah mengapa iblis itu bisa mematahkan kekuatan sihir penyihir seperti kemampuan yang dimiliki Batu Pembalasan Tuhan? Dibandingkan dengan Batu Ajaib, iblis ini bahkan dapat melepaskan kekuatan sihir yang kuat dan bahkan ia lebih fleksibel dalam memanipulasi kekuatan sihirnya, dan anehnya, tidak ada cahaya apa pun yang tampak ketika iblis itu melepaskan kekuatan sihirnya!"     

Nightingale tidak punya waktu untuk memikirkan semua pertanyaan itu.     

Sambil menahan kepanikan karena kekuatan sihirnya terputus oleh iblis itu, Nightingale mengisi ulang revolvernya dan ia berlari ke arah Pemimpin Iblis yang sekarang sedang berjalan ke arah Daun yang tidak berdaya setelah serangan cahaya hitam yang menerjang mereka sebelumnya.     

Ketika Nightingale sampai ke suatu tempat yang berjarak sekitar 10 meter dari iblis itu dan ia sudah merasa yakin dirinya bisa menembak iblis itu dengan akurat, Nightingale dengan cepat menarik pelatuk revolvernya.     

Peluru Nightingale menghantam lengan baju zirah iblis itu, dan menciptakan percikan api dan asap. Iblis itu tampak sangat kesal karena ia merasa terganggu oleh orang lain pada saat ini. Iblis itu meraung marah kemudian ia mengangkat pedang raksasanya ke depan. Melihat hal itu, hati Nightingale tercekam. Peluru itu tidak mengenai tubuh bagian dalam iblis itu seperti yang Nightingale harapkan. Bahkan, Nightingale tidak yakin apakah peluru itu bisa menembus baju zirah iblis itu atau tidak, apalagi untuk bisa mematahkan pedang raksasa yang setebal daun pintu.     

Karena Nightingale sudah menghabiskan kelima pelurunya, ia mengeluarkan belatinya dan menerjang ke arah kepala iblis itu.     

Untuk menyelamatkan Daun, Nightingale harus mencoba sekuatnya untuk mengalahkan iblis ini.     

Iblis itu segera mengangkat pedangnya untuk menyerang Nightingale, matanya bersinar dengan warna merah terang. Meskipun iblis itu bergerak dengan sangat cepat, Nightingale masih bisa memprediksi gerakan iblis itu. Nightingale tidak menghindar dari pedang yang hendak menyerangnya. Tepat pada saat pedang itu hendak memotong tubuh Nightingale menjadi dua, ia menghilang ke dalam Kabut.     

Aliran cahaya hitam milik iblis itu bisa menghapus kekuatan sihir para penyihir di area terbuka, tetapi cahaya hitam itu tidak bisa sepenuhnya menekan kekuatan sihir mereka. Setelah pusaran cahaya hitamnya menghilang, para penyihir bisa menggunakan kekuatan sihir mereka kembali. Mata Nightingale yang tajam menangkap perubahan itu dengan cepat, karena ia memiliki kemampuan untuk mengamati aliran kekuatan sihir.     

Di dalam Kabut yang berwarna hitam-putih, Nightingale bisa melihat siluet pedang raksasa itu langsung terdistorsi dan dengan cepat ia menemukan sebuah kesempatan pada pedang iblis itu. Nightingale meluncur 'menembus' pedang itu dan ia menikamkan belatinya ke celah yang ada di ketopong iblis itu!     

Yang membuat Nightingale terkejut, belati itu patah menjadi dua setelah terdengar bunyi benturan yang keras.     

"Ini adalah … Penahan Sihir!"     

"Sialan, ada berapa banyak kemampuan yang dimiliki iblis ini?!" Nightingale segera bergerak mundur dan iblis itu langsung mengejar Nightingale. Iblis itu menggunakan satu tangan untuk mengangkat pedangnya dan menyerang Nightingale lagi.     

Nightingale masih menggunakan trik yang sama, ia berharap ia bisa melarikan diri ke dalam Kabut saat pedang iblis itu hendak mengenai dirinya, tetapi kali ini Nightingale tidak seberuntung itu.     

Iblis itu mengangkat tangannya yang satu lagi ke udara.     

Iblis itu menarik Nightingale keluar dari Kabut, saat Nightingale hendak 'menembus' pedang iblis itu lagi.     

Ketika Nightingale ditarik keluar dari Kabut, sebagian pedang iblis itu mengenai tubuhnya. Saat Nightingale dilemparkan oleh iblis itu, darah memancar keluar dari luka panjang dan dalam di pinggangnya yang terkena sabetan pedang iblis itu. Bahkan pakaian pelindung yang dibuat khusus oleh Soraya juga sobek. Nightingale berteriak kesakitan. Tidak ada waktu untuk merawat lukanya, Nightingale memanfaatkan kekuatan lemparan iblis itu untuk berguling mundur, ia berharap dirinya bisa menghindari serangan iblis itu lagi. Sayangnya, iblis ini bisa bergerak lebih dari 2 meter dengan sekali melangkah. Mustahil bagi Nightingale untuk melarikan diri dari musuh yang begitu kuat yang bisa bergerak secepat Penyihir Luar Biasa.     

Ketika pedang iblis itu hendak memotong tubuh Nightingale, serangkaian cahaya berwarna ungu tiba-tiba muncul di sekitar iblis itu kemudian cahaya ungu itu menekan tubuh iblis itu dengan erat.     

Itu adalah Sangkar Ajaib milik Iffy!     

"Hancurkan iblis itu!" teriak Nightingale.     

"Aku tidak bisa melakukannya!" seru Iffy. "Iblis ini terlalu kuat!" Iffy telah meremas tangannya menjadi kepalan tangan, tetapi cahaya ungu itu tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Bahkan, Sangkar Ajaib itu tampak berguncang-guncang seolah-olah iblis itu bisa menghancurkan sangkar yang menjeratnya kapan saja.     

Iblis itu meraung dengan suara yang memekakkan telinga dan ia mengangkat lengannya. Sangkar Ajaib milik Iffy terbelah dua, tetapi sebelum iblis itu bisa mengangkat pedangnya lagi, Sangkar Ajaib Iffy kembali menjerat iblis itu sekali lagi.     

"Nona A … Anna … gunakan pelat simbol Lambang Tuhan itu sekarang … cepatlah!" Kata Iffy dengan suara gemetar. Nightingale bisa melihat dari wajah Iffy bahwa Sangkar Ajaib Iffy tidak akan bisa mengurung iblis itu lebih lama.     

Namun, iblis itu berada tidak jauh dari Iffy. Pelat simbol Lambang Tuhan itu mungkin akan mengenai Iffy dan iblis itu sekaligus.     

"Anna, lakukan sekarang!" Nightingale berteriak kepada Anna yang berada agak jauh dari sana. "Gunakan pelat simbol Lambang Tuhan itu!"     

Anna menatap mata Nightingale dan ia segera memahami apa yang dimaksud oleh Nightingale. Anna menggunakan semua kekuatannya untuk mengangkat pelat simbol Lambang Tuhan yang ada di tangannya.     

Sebuah cahaya keemasan yang terang benderang menerangi hutan dan beberapa sinar juga tampak turun dari langit.     

Iblis itu melolong dengan keras. Iblis itu mungkin pernah melihat cahaya berwarna keemasan ini sebelumnya, karena sekarang suara lolongannya terdengar marah tetapi juga terdengar takut, iblis itu berjuang lebih keras untuk bisa melepaskan diri dari Sangkar Ajaib Iffy.     

Nightingale tahu bahwa saat ini adalah satu-satunya kesempatan mereka untuk menang, karena iblis itu sekarang tidak dapat mematahkan kekuatan sihir para penyihir.     

Cahaya kilat berwarna keemasan mulai menyerang!     

Nightingale menekan lukanya dan ia masuk ke dalam Kabut. Sebelum kilat keemasan itu mengenai kepala Iffy, Nightingale tiba-tiba muncul di belakangnya, ia menarik Iffy dan melompat ke samping, dan Nightingale dengan cepat menjauhkan Iffy dari jangkauan serangan pelat simbol Lambang Tuhan. Nightingale berhasil menyelamatkan Iffy hanya dalam 2 langkah.     

Langkah ini tidak hanya membutuhkan tekad dan keberanian, tetapi juga membutuhkan kekompakan dan kerja sama tim antara Nightingale dan Anna.     

Jika Anna menyerang di tempat yang salah, Nightingale dan Iffy mungkin tidak akan bisa melarikan diri dari serangan kilat emas yang menyambar mereka.     

Namun, Nightingale memercayai Anna. Nightingale percaya bahwa tidak ada orang yang bisa mengungguli Anna dalam hal pengontrolan kekuatan sihir, dan hasilnya sudah membuktikan bahwa dugaan Nightingale benar.     

Cahaya berwarna keemasan yang kuat itu langsung menutupi tempat di mana Pemimpin Iblis itu terjebak dan menghancurkan segala sesuatu yang ada di daerah itu, termasuk ilalang dan tanaman rambat yang ada di sana.     

Anna terhuyung-huyung. Anna akhirnya tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya lagi dan ia terkulai ke tanah.     

"Anna!" teriak Daun dengan panik. Daun mengumpulkan segenap kekuatannya yang masih tersisa dan ia berjalan terhuyung-huyung ke arah Anna.     

"Anna baik-baik saja! Anna hanya kehabisan kekuatan sihirnya!" seru Nightingale. Setiap kata yang Nightingale ucapkan menyebabkan rasa sakit yang membakar yang disebabkan oleh luka di pinggangnya. Untungnya organ dalam Nightingale baik-baik saja. Selama Nightingale bisa menghindari gerakan yang bisa membuat lukanya semakin terbuka, luka ini tidak akan membahayakan nyawanya.     

"Kamu … terluka? Biar aku balut lukamu," kata Iffy. Perasaan campur aduk tampak jelas di wajah Iffy.     

Nightingale mengangguk dan ia baru hendak menyingkapkan pakaiannya ke atas … tiba-tiba Nightingale terpaku, ia melihat sosok hitam yang berjalan keluar dari asap yang disebabkan oleh serangan pelat simbol Lambang Tuhan.     

Beberapa duri yang tertancap di ketopong iblis itu tampak patah, seperti menara batu yang berjatuhan. Baju zirahnya yang mulus kini pecah dan berlumuran tanah. Iblis itu telah kehilangan sebelah lengannya dan juga pedang raksasanya, tetapi yang mengejutkan, iblis itu masih bisa selamat dari serangan pelat simbol Lambang Tuhan!     

Iblis itu mendesis dengan suara yang menakutkan. Nightingale tidak yakin apakah iblis itu sedang tersenyum atau tidak, tetapi ia bisa tahu dari suaranya bahwa iblis itu terdengar bersemangat dan ia memiliki aura membunuh yang mengerikan.     

Meskipun sepertinya iblis itu tidak bisa bergerak secepat sebelumnya dan matanya yang awalnya berwarna merah terang itu kini berwarna merah redup, seolah-olah iblis itu bisa tumbang kapan saja, Nightingale berpikir tidak ada yang bisa menghentikan iblis itu sekarang karena dirinya dan Daun sedang terluka sedangkan Anna jatuh pingsan, Kilat entah berada di mana dan Iffy hampir tidak memiliki kekuatan yang tersisa untuk menggunakan Sangkar Ajaibnya.     

Tepat pada saat itu, Iffy yang ada di sebelah Nightingale bangkit berdiri.     

"Hei, apa yang kamu lakukan?" Nightingale bertanya dengan terkejut.     

"Aku akan berjuang sampai saat-saat terakhir," jawab Iffy sambil mengeluarkan belatinya. "Ini adalah nasib para penyihir tempur. Apakah kamu masih memiliki kekuatan sihir yang tersisa? Bawalah rekan-rekan yang lain untuk pergi dari sini dan bersembunyilah. Jika kamu tidak bisa membawa mereka semuanya, setidaknya, kamu masih bisa membawa 1 orang penyihir."     

Nightingale tiba-tiba teringat akan kepercayaan yang Roland berikan kepadanya.     

Benar … setidaknya, aku harus membawa Anna kembali kepada Yang Mulia. Itulah janjiku kepada Yang Mulia. Aku harus bisa membawa Anna kembali bagaimanapun caranya.     

Sebuah suara raungan yang sudah Nightingale kenal tiba-tiba terdengar dan membuyarkan pikiran Nightingale.     

"Owh … owh!"     

Sebuah bayangan raksasa turun dan mendarat dari langit!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.