Bebaskan Penyihir Itu

Uji Coba Kerusakan



Uji Coba Kerusakan

1Setelah makan malam, Roland segera bergegas ke halaman belakang istana meskipun sebenarnya ia benar-benar ingin memiliki waktu pribadi bersama Anna terlebih dahulu. Namun, Kabut Merah yang ada di tubuh iblis itu sangat terbatas dan percobaan ini harus dilakukan secepat mungkin.     1

Hampir semua anggota Persatuan Penyihir juga turut hadir untuk menyaksikan percobaan itu, bahkan mereka yang tidak ambil bagian dalam melakukan percobaan ini juga tidak mau melewatkan kesempatan ini untuk melihat iblis itu lebih dekat.     

Iblis Gila yang tubuhnya sudah dibedah kini berada di bawah kendali Si Angin Sepoi, iblis itu tergeletak dan terbaring di tengah lantai laboratorium. Ini adalah pertama kalinya Roland melihat suatu makhluk asing yang berbeda dari manusia. Iblis Gila ini memiliki tubuh yang besar dan bahkan ia lebih tinggi daripada Si Kapak Besi. Lengan iblis yang membeku itu berukuran setebal paha manusia, dengan otot-otot yang tampak menonjol dan pembuluh darah yang berwarna kebiruan di lengannya, itu menunjukkan bahwa iblis ini memiliki kekuatan yang luar biasa.     

Warna hitam kebiruan pada kulit iblis yang kasar kelihatannya masih cukup normal, mengingat darah iblis memang berwarna biru. Roland mengulurkan tangannya untuk merasakan tubuh iblis itu. Tubuh iblis itu terasa lebih hangat dan itu berarti bahwa tingkat metabolisme mereka lebih cepat daripada metabolisme manusia biasa. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat metabolisme iblis, semakin rendah kemampuan mereka untuk beradaptasi di lingkungan sekitar mereka.     

Karena Iblis Gila ini memiliki semacam alat pernapasan yang terhubung ke ketopongnya, untuk sementara Roland masih belum bisa melihat seperti apa wajahnya. Namun, jika dilihat dari penampilan seluruhnya, iblis ini memiliki sistem pernapasan yang canggih dan penampilan yang lebih mirip seperti manusia, jika dibandingkan dengan penampilan Iblis Mengerikan dan Penguasa Neraka.     

Menurut Agatha, Iblis dari golongan biasa memiliki kecerdasan yang lebih rendah dan tidak dapat dibandingkan dengan kecerdasan yang dimiliki manusia. Namun jika kita bicara tentang kelicikan dan keahlian untuk melakukan tipu daya, iblis dari golongan yang lebih tinggi memiliki perilaku yang lebih mirip seperti manusia.     

"Di antara kelima iblis ini, iblis Pembunuh Kekuatan Sihir telah tewas terkena pelat simbol Lambang Tuhan dan salah satu dari Iblis Gila juga tewas karena dimutilasi oleh Anna. Dua dari 3 tabung berisi Kabut Merah sudah terpakai." kata Agatha sambil menggosok-gosok keningnya, ia terlihat sedikit lelah dan suaranya jauh lebih pelan dari biasanya. "Kabut Merah ini hanya akan bertahan sampai besok malam. Jadi, percobaan ini harus segera diselesaikan sebelum besok sore, jika kita ingin membuat pelat simbol. Aku masih perlu waktu setengah hari untuk mencairkan bahan untuk membuat pelat simbol dan aku mungkin bisa gagal beberapa kali selama proses percobaan ini."     

"Kabut Merah itu membawa dampak fatal jika sampai terkena penyihir. Bagaimana kamu bisa mengganti tabung berisi Kabut Merah itu?" tanya Roland.     

"Aku meminta bantuan dari orang biasa." jawab Agatha sambil menunjuk ke wadah yang terbuat dari kulit serangga yang diletakkan di samping dan berkata, "Aku juga sudah membawa beberapa tabung penyimpanan yang kosong untuk berjaga-jaga kalau kita membutuhkannya di masa depan."     

Roland mengangguk dan ia menoleh ke arah Si Angin Sepoi sambil berkata, "Bisakah kamu mengendalikan kekuatan sihir yang digunakan oleh iblis ini?"     

"Bisa saja jika iblis ini mampu memahami instruksiku, Yang Mulia." Si Angin Sepoi menjawab dengan serius, "Aku tidak perlu secara khusus memanipulasi setiap gerakan iblis ini, tetapi aku hanya memberi perintah dan memaksanya untuk mengikuti perintah itu. Perintah ini berada di luar batas bahasa dan pemikiran, jadi binatang iblis sekali pun pasti akan mengikuti perintahku. Tentunya, instruksi yang diperintahkan tidak bisa yang terlalu rumit."     

"Baguslah," Roland kemudian menginstruksikan kepada Nana, "Hubungkan kembali anggota badan iblis itu sehingga aku bisa melihat kekuatan dan jarak lemparan tombak yang dilakukan oleh Iblis Gila ini."     

"Tunggu sebentar. Kita akan melakukan percobaan itu di istana ini?" tanya Lily sambil mengerutkan kening.     

Si Bulan Misteri, Si Burung Kolibri, dan para penyihir lainnya segera bersembunyi di belakang Wendy. Namun, Paper dan Summer, yang belum pernah menyaksikan kematian para penyihir akibat pertempuran melawan iblis tidak banyak bereaksi. Ekspresi mereka menunjukkan rasa penasaran, bukan rasa takut.     

"Apakah bisa terjadi kecelakaan di sini?" gumam Si Bulu Lembut.     

"Jangan khawatir. Kita akan tetap mengawasi iblis itu," kata Iffy dengan tenang.     

Roland memiliki pemahaman secara garis besar mengenai misi Titik lebur yang dilakukan para penyihir pada saat makan malam. Kemunculan Pemimpin Iblis yang tidak terduga menyebabkan para penyihir itu panik, dan membuat mereka terpaksa bertempur menghadapi iblis itu. Namun, para penyihir akhirnya berhasil mengalahkan musuh yang kuat itu. Iffy yang seharusnya memainkan peran utama menjadi tidak efektif, terutama setelah pelat simbol Lambang Tuhan diluncurkan sebanyak 2 kali. Tekad Iffy untuk memberikan waktu bagi semua orang untuk melarikan diri telah mengubah perspektif para penyihir lain terhadapnya dan sikap Iffy terhadap para penyihir non tempur juga menjadi lebih lembut. Namun, perubahan sikap Iffy itu terkesan sangat alami, bahkan Iffy sendiri mungkin tidak bisa merasakan ada perubahan semacam itu di dirinya.     

Mungkin masih dibutuhkan waktu sedikit lagi bagi Iffy untuk bisa diterima sebagai salah satu anggota di Persatuan Penyihir. Namun, Roland dapat melihat baik Iffy dan para penyihir lainnya masih bisa berdamai seutuhnya suatu saat nanti.     

Dengan ekspresi wajah enggan, Nana berjongkok untuk mulai merawat iblis itu.     

Sama sekali tidak ada cara lain yang bisa digunakan untuk menyelesaikan 'operasi' penyambungan anggota tubuh dengan obat konvensional. Dalam situasi di mana tidak tersedia obat untuk membekukan darah, proses pembekuan luka yang dilakukan Agatha hanya bisa mencegah anggota badan menjadi busuk, tetapi itu tidak dapat mencegah pembekuan di dalam yang bisa menghancurkan struktur jaringan di tubuh iblis itu. Namun, berkat kemampuan Nana, kondisi tubuh yang buruk dan anggota badan iblis yang rusak tampak membaik dan bahkan luka bakar yang ada di tubuh iblis itu tampak mulai memudar sedikit demi sedikit, di bawah pengaruh kekuatan sihir yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat.     

Setelah semua anggota tubuh iblis itu benar-benar tersambung kembali, kulit iblis yang semula berwarna hitam kebiruan secara bertahap mulai berubah menjadi hijau yang menandakan peredaran darahnya mulai beredar kembali.     

Setelah setengah jam, iblis itu sudah bisa bangkit berdiri dan perlahan-lahan ia berjalan keluar dari laboratorium.     

Para penyihir mengikuti iblis itu satu per satu. Sekarang para penyihir itu membentuk barisan panjang di belakang Wendy dan Gulir. Ekspresi antara rasa takut dan penasaran di wajah Si Bulan Misteri dan penyihir lainnya membuat Roland tertawa terbahak-bahak.     

Daun telah menyiapkan sebuah 'lapangan tembak' yang merupakan sebuah tempat sasaran yang berjarak sekitar 200 meter dari taman istana. Ada lempengan baja dan sebuah pelindung dada dari baja yang tergantung di tanaman rambat yang terletak di ujung taman.     

"Mari kita mulai," kata Roland sambil menatap ke arah iblis yang sedang memegang tombak yang terbuat dari tulang.     

"Baik, Yang Mulia!" jawab Si Angin Sepoi.     

Si Angin Sepoi baru saja menyelesaikan kata-katanya ketika lengan Iblis Gila itu terlihat mulai membengkak. Batu Ajaib yang terpasang di lengannya bersinar dengan cahaya berwarna kuning samar. Iblis Gila itu melangkah maju, tubuhnya condong ke depan, dan ia melemparkan tombaknya ke arah sasaran yang ada di depan.     

Ada kilatan cahaya berwarna putih, diikuti oleh suara desingan tombak yang melesat di kejauhan.     

Lengan iblis itu mulai mengempis dengan cepat, seolah-olah iblis itu telah menghabiskan semua kekuatannya.     

Mungkin karena tubuh iblis itu sempat cedera cukup parah, waktu pemulihannya jauh lebih lama dari biasanya. Lengan iblis itu baru kembali ke keadaan normal setelah 1 jam.     

Tetapi tentu saja, daya lemparan tombak iblis itu tidak selemah yang Roland kira.     

Tombak tulang itu telah sepenuhnya menembus pelindung dada yang terbuat dari baja dan benda itu menancap dengan kuat ke pagar di taman. Saat mereka mencabut tulang tombak itu dari pagar, ujung tombak itu patah karena terkena benturan saat dilempar. Akan ada lebih banyak kerusakan yang terjadi jika tombaknya diganti dengan tombak besi. Namun, melihat penampilan iblis itu, musuh mungkin kurang memiliki pemahaman tentang pemanfaatan benda besi dibandingkan dengan manusia. Bahkan baju zirah yang dipakai oleh Pemimpin Iblis waktu itu tidak terlihat seperti besi yang berkualitas tinggi.     

Setelah memikirkan hal itu, mungkin karena mereka memerlukan api bersuhu tinggi untuk mencairkan logam, dan Kabut Merah itu kebetulan tidak tahan terhadap suhu tinggi. Jika informasi yang diberikan oleh Agatha itu akurat, para iblis itu pasti sangat berhati-hati dalam menggunakan api. Jika peradaban manusia berasal dari penggunaan api untuk kehidupan sehari-hari, mungkin iblis-iblis itu terlahir untuk menghindari api dalam kehidupan mereka.     

Tes selanjutnya adalah melempar tombak dengan cepat.     

Iblis Gila itu dipaksa untuk melemparkan 2 buah tombak dalam jeda waktu yang singkat. Namun, iblis itu meraung kesakitan. Meskipun tubuh iblis itu berada dalam pengaruh kekuatan Si Angin Sepoi, rasa sakit yang disebabkan oleh penggunaan tenaga yang berlebihan tidak sampai menyebabkan Batu Ajaib yang ada di lengannya terlepas. Lengan iblis itu lumpuh setelah ia melempar tombaknya, lengannya tampak kempis dan kering seperti kulit kayu dan tidak bisa normal kembali.     

Kedua tombak tulang itu hancur ketika menghantam lempengan baja setebal 3 milimeter.     

Dengan demikian, teknik serangan tombak yang paling berbahaya dari Iblis Gila itu setara dengan kekuatan yang dihasilkan oleh serangan revolver, dan jika revolvernya diganti dengan senapan mesin, pelurunya akan dapat dengan mudah menembus lempengan baja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.