Bebaskan Penyihir Itu

Sebagai Adipati dan Sebagai Ayah



Sebagai Adipati dan Sebagai Ayah

4…     4

"Edith, dasar kau anak bodoh!" Calvin, Adipati dari Wilayah Utara, meraih cangkir teh yang ada di atas meja, dan ia hendak membanting cangkir itu ke lantai tetapi tiba-tiba tangannya berhenti di udara. Calvin merasa agak enggan karena cangkir itu terbuat dari kaca kristal dengan kualitas terbaik dan cangkir kristal itu berharga senilai 2 atau 3 keping emas.     

Setelah berpikir sejenak, Calvin secara bertahap menurunkan tangannya dan meletakkan cangkir itu kembali di atas meja.     

Memikirkan tentang keuntungan dan kerugian kecil yang harus ia ambil membuat Calvin merasa semakin tertekan.     

Surat yang dikirim oleh Edith diletakkan di atas meja. Calvin tidak percaya dengan apa yang tertulis di dalam surat itu. Isi surat itu benar-benar diluar harapannya, Yang Mulia Roland ingin mengambil kembali hak feodal yang menjadi kekuatan kaum bangsawan dan putrinya yang selama ini selalu memberi Calvin saran yang menguntungkan malah berjanji untuk mematuhi titah raja baru tanpa ragu-ragu, setidaknya untuk saat ini. Selain itu, Edith bahkan membujuk Calvin untuk memikirkan semua fakta-fakta yang ada, dan Edith juga menyarankan agar Calvin tidak menolak saran dari putrinya yang tertulis dalam surat itu.     

Calvin merasa bahwa Edith menulis surat kepadanya seolah-olah ayahnya ini adalah seorang tawanan.     

Calvin berpikir dengan kesal bahwa putrinya seharusnya menempatkan orang lain dalam hal ini, daripada mengorbankan kepentingan ayahnya sendiri.     

Penjaga yang ada di luar mungkin mendengar suara teriakan Calvin dan ia masuk ke dalam dan bertanya, "Tuanku, apa yang telah terjadi?"     

"Keluar! Tinggalkan aku sendiri!" teriak Calvin.     

Karena Calvin tidak mau melampiaskan amarahnya pada cangkir kristal itu, ia akhirnya mengeluarkan kekesalannya pada penjaga itu, yang langsung terburu-buru menutup pintunya. Calvin terengah-engah cukup lama sebelum akhirnya ia bisa memandang ke arah surat itu lagi.     

Karena Calvin telah melenyapkan Earl dari Keluarga Howes dan Keluarga Lista, sekarang ia memegang kendali penuh atas seluruh Wilayah Utara. Jika Calvin memilih untuk menerima persyaratan yang diajukan oleh Yang Mulia, ia tidak bisa lagi menjadi penguasa yang bisa menguasai seluruh Wilayah Utara dan ia akan kembali ke kondisinya yang semula, atau bahkan bisa lebih buruk.     

Tetapi jika Calvin tidak menerima saran putrinya, apa yang akan terjadi?     

Edith juga menggambarkan hasil dari pilihan ini dalam surat itu.     

"Jika ayah memilih untuk menolak saranku ini, Cole dan aku yang akan menderita. Cole akan ditahan di penjara selamanya, seperti para pewaris keluarga Adipati Ryan yang memberontak itu. Sedangkan aku, aku akan berakhir lebih buruk. Menurut ayah, apa yang akan dilakukan oleh Yang Mulia Roland terhadap putri seorang adipati yang tidak berdaya? Aku bisa memikirkan serangkaian hal yang bisa membuat seorang pria merasa puas. Namun, ketika Yang Mulia sudah bosan denganku, aku pasti akan dikurung di ruang bawah tanah sampai membusuk."     

"Namun, daripada ayah mengkhawatirkan keselamatan aku dan Cole, lebih baik ayah mengkhawatirkan diri ayah sendiri terlebih dahulu, karena pasukan Yang Mulia akan mengepung kota kita dan para pengikut dan pasukan kesatria milik ayah hampir tidak akan dapat bertahan selama setengah hari. Setelah itu, tidak mungkin ayah bisa menjadi orang biasa, apalagi untuk bisa kembali menjadi seorang Adipati. Bagaimana kedengarannya? Apakah ayah akan membuat pilihan yang tidak bijaksana seperti itu?"     

Calvin mengetahui dengan pasti gaya bicara Edith yang seperti ini, dan ia bahkan bisa membayangkan putrinya sedang menulis surat itu sambil mencibir. Kapan pun Edith merasa gagal untuk melakukan sesuatu, ia selalu menggambarkan nasib yang akan menimpanya dengan nada yang sangat dingin seolah-olah ia sedang menunggu saat yang mengerikan itu tiba dan ketika Edith berbicara dengan nada seperti itu, Calvin langsung luluh. Calvin tahu tampaknya Edith sedang mengancam dirinya, tetapi ia tidak tega untuk memarahi putri kesayangannya itu.     

Bagaimanapun, Edith Kant adalah putrinya sendiri dan ia adalah satu-satunya anak yang ia miliki dari istri pertamanya.     

Terlepas dari kenyataan bahwa Edith melebih-lebihkan masalah ini, Calvin masih harus mengakui bahwa semua kemungkinan buruk itu memang bisa saja terjadi.     

Calvin sendiri juga telah mendengar banyak hal tentang Pangeran Roland yang konon adalah seorang pesolek.     

Calvin mulai berangsur-angsur merasa tenang sambil memikirkan semua hal itu.     

Tetapi Calvin masih bertanya-tanya apakah mesin baja hitam itu benar-benar luar biasa seperti yang dijelaskan Edith atau tidak.     

Calvin berpikir sambil terheran-heran, "Edith menggambar mesin uap itu di atas sehelai kertas yang ia kirimkan bersama 2 lembar surat lainnya untuk menggambarkan mesin apa yang dilihatnya di Kota Perbatasan, eh bukan, di Kota Tanpa Musim Dingin."     

Penjelasan mengenai mesin itu bahkan dua kali lipat lebih panjang daripada penjelasan mengenai keinginan Yang Mulia Roland untuk mengambil kembali hak feodal kaum bangsawan.     

Edith menyatakan dalam suratnya bahwa mesin super kuat itu dapat dengan mudah menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang selama ini dianggap mustahil oleh warga sipil dan bahwa jika Wilayah Utara bersedia menyerahkan kekuasaan mereka kepada sang raja baru, Wilayah Utara juga dapat mengimpor mesin-mesin besi berwarna hitam yang bisa mengubah seluruh wilayah kekuasaan mereka menjadi lebih makmur.     

Calvin dapat mengetahui dari penjelasan di surat itu bahwa Edith sangat mementingkan mesin itu.     

Di bagian terakhir surat yang ditulis oleh Edith, ia menyarankan agar Calvin mengirimi Yang Mulia dokumen resmi untuk bersumpah setia dan menyatakan bahwa Wilayah Utara akan tunduk kepada raja yang baru, dan sementara itu, Calvin juga harus mengutus para pelayan yang bisa membaca dan menulis untuk mempelajari aturan dan kebijakan baru di Balai Kota, sambil menyiapkan Wilayah Utara untuk mengadopsi sistem yang baru.     

"Selain itu, aku juga berharap ayah mengizinkan Cole untuk tinggal di Kota Tanpa Musim Dingin daripada menyuruhnya kembali ke Wilayah Utara. Jika ayah setuju, ayah juga dapat mengutus Lance ke sini ketika ia sudah menginjak usia dewasa. Mengingat bahwa gelar bangsawan tidak bisa lagi diwariskan, hanya orang-orang yang beradaptasi dengan baik dengan sistem baru milik Yang Mulia Roland yang dapat meneruskan pemerintahan di Keluarga Kant dan mempertahankan keutuhan keluarga kita."     

"Salam sayang dari putrimu, Edith."     

Setelah membaca surat itu, Calvin menghela napas panjang dan menaruh surat itu di atas meja. Lalu Calvin mengambil selembar kertas putih yang baru.     

Calvin berpikir, karena Edith sudah membuat keputusan, sebagai ayahnya ia harus percaya pada putrinya dan ia akan menulis surat kepada Yang Mulia Roland untuk menunjukkan dukungan dan kesetiaannya kepada raja yang baru.     

Namun, sebagai seorang Adipati, Calvin harus melakukan upaya terakhir untuk memastikan bahwa Keluarga Kant juga tetap mendapatkan keuntungan. Calvin merasa ia akan sangat lega jika ia bisa mengikat kepentingan kedua keluarga bersama-sama.     

Contohnya … pernikahan yang bisa membuat putrinya menjadi seorang ratu.     

*******************     

Di tepi Sungai Air Merah, Area Perbatasan, Kota Tanpa Musim Dingin.     

Matahari mulai terbenam di balik gunung sedikit demi sedikit, meninggalkan sungai yang tampak menyala dengan cahaya berwarna keemasan.     

Asap mengepul di depan sebuah pondok kayu, dan aroma bubur yang tercium samar-samar membuat Si Gigi Ular meneteskan air liurnya.     

Ketika Si Gigi Ular sudah semakin dekat dengan pondok itu, ia bahkan bisa mencium aroma daging panggang yang lezat.     

"Aku sudah pulang!" seruan Si Gigi Ular menarik perhatian Si Cakar Macan segera setelah Si Gigi Ular masuk ke dalam pondok. Si Cakar Macan berkata, "Cepatlah ke sini!"     

Si Gigi Ular dengan cepat berjalan ke arah Si Cakar Macan dan bertanya, "Ada apa? Apa kita punya daging untuk makan malam hari ini?"     

"Benar, kamu pulang terlambat, jadi kamu ketinggalan sebuah pengumuman. Pengumuman itu dikeluarkan oleh Yang Mulia."     

Si Gigi Ular menggosok-gosok bahunya yang pegal sambil berkata, "Pengumuman apa itu? Kita masih perlu waktu lama untuk menyelesaikan pembangunan wilayah perumahan, bukan?"     

"Bukan, itu pengumuman untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Raya Kerajaan! Sekarang Area Perbatasan dan Area Longsong akhirnya sudah terhubung. Aku dengar sekarang hanya perlu waktu 1 hari untuk sampai ke Area Longsong dengan berkuda. Di masa lalu, perjalanan ke Area Longsong bisa memakan waktu 3 hari," kata seseorang yang ada di dekat Si Gigi Ular dan Si Cakar Macan.     

Mendengar hal itu, Si Gigi Ular mengangguk. Setiap kali ada sebuah proyek besar yang sudah selesai dikerjakan, mereka akan mendapatkan semangkuk bubur daging, sama seperti yang dijanjikan sebelumnya di alun-alun. Si Gigi Ular telah berada di Area Perbatasan selama 2 bulan, dan para pekerja konstruksi tidak pernah tidak diberi makanan atau gaji mereka dikurangi. Sekarang, Si Gigi Ular telah mengumpulkan 14 keping perak dan ia akan mendapatkan tambahan 7 keping perak lagi pada akhir bulan ini.     

Nanti ketika tabungan Si Gigi Ular sudah mencapai 1 keping emas, ia bisa mendapatkan sebuah rumah dari Balai Kota dan ia juga akan menjadi penduduk resmi di Kota Tanpa Musim Dingin, ia bukan lagi seorang Tikus yang tidak berarti.     

Namun, untuk memiliki rumah itu, Si Gigi Ular masih harus bekerja setidaknya 20 tahun lagi.     

Meski demikian, Si Gigi Ular yakin bahwa ia dapat menemukan pekerjaan lain dengan gaji yang lebih baik, seperti pekerja di tungku pembakaran atau sebagai tukang batu.     

Segala sesuatunya tampak membaik sekarang bagi Si Gigi Ular.     

Tetapi Si Gigi Ular masih belum bertemu dengan Paper.     

"Ketika kamu sudah mendapatkan bubur dagingmu, makanlah yang cepat. Kalau tidak, kamu tidak bisa mendapatkan tempat duduk yang bagus," bisik Si Cakar Macan di telinganya.     

"Tempat duduk … untuk apa?" tanya Si Gigi Ular dengan bingung.     

"Untuk merayakan berakhirnya pembangunan Jalan Raya Kerajaan, sebuah pertunjukan drama baru akan dipentaskan di alun-alun kota. Aku dengar drama itu berjudul 'Kota Cinta' dan Sang Bintang Wilayah Barat juga akan tampil dalam pertunjukan itu. Ya ampun … aku sudah tidak sabar untuk menonton pertunjukan mereka!"     

"Pergilah dan tontonlah pertunjukan itu bersama orang lain. Aku lelah dan rasanya aku sedang tidak ingin pergi ke mana pun hari ini," kata Si Gigi Ular dengan lesu.     

"Benarkah? Tetapi ini sebuah pertunjukan perdana." Si Cakar Macan terdiam sejenak kemudian ia tersenyum sambil menambahkan, "Semua penduduk setempat tahu bahwa Yang Mulia akan datang dan ia akan turut mengajak para penyihir untuk menonton pertunjukan yang dibintangi oleh Rombongan Bunga Bintang. Mungkin kamu bisa bertemu dengan Paper di sana!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.