Bebaskan Penyihir Itu

Para Saksi



Para Saksi

2"Jadi … apakah kita berhasil membuat pelat simbol itu?" Anna bertanya dengan pelan.     
4

"Ya. Lalu, pelat ini harus dipotong dan dibungkus di dalam kertas perak." jawab Agatha sambil mengangguk, "Langkah terakhir proses pembuatan pelat simbol ini agak berbeda, tergantung dari jenis pelat simbolnya. Misalnya, Pelat Simbol Jeritan tidak boleh dipotong seperti yang semestinya. Pelat Simbol Jeritan harus tetap utuh tanpa dipotong."     

"Apa yang terjadi jika kita gagal?" tanya Anna.     

"Kita tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan sihir, tetapi penyebabnya tidak diketahui. Selalu saja ada kemungkinan gagal dalam membuat pelat simbol, tidak peduli seberapa berkualitas bahan-bahannya. Tetapi solusinya juga cukup sederhana, kita hanya perlu mencabut Batu Ajaib itu dan mengulangi semua prosesnya."     

"Tetapi, darahnya akan terbuang sia-sia …" kata Anna sambil mengerutkan kening.     

"Itulah mengapa darah iblis dianggap lebih berharga daripada darah penyihir di Taquila." jawab Agatha sambil tersenyum sinis. "Tidak ada yang peduli jika darah penyihir terbuang sia-sia selama melakukan penelitian. Tetapi kami akan dimarahi dan dihukum jika kami menyia-nyiakan darah iblis."     

…     

Ada 2 buah pelat simbol yang gagal dari 6 pelat simbol yang diproduksi. Meskipun semua prosedur pembuatan pelat simbol itu sudah dilakukan sama persis seperti sebelumnya, tetapi ada 2 sampel darah yang tidak bereaksi saat diberi aliran kekuatan sihir. Dengan kata lain, pelat simbolnya gagal untuk 'hidup'.     

Agatha mengambil Batu Ajaib dari pelat simbol yang gagal dan mengeluarkan sebuah kotak kayu cadangan untuk melanjutkan proses produksi pelat simbol selanjutnya.     

Agatha harus bergegas karena iblis itu sudah hampir mati.     

Iblis yang terbaring di meja kayu itu mulai mengalami kejang sesekali dan kulitnya yang berwarna biru kehitaman mulai berangsur-angsur berubah menjadi warna abu-abu. Kehilangan darah dalam jumlah yang cukup banyak telah menyebabkan napasnya terdengar berat dan tabung Kabut Merah yang tersambung di bawah ketopongnya juga semakin berkurang. Setelah Kabut Merahnya benar-benar habis, iblis itu akan mati tidak lama kemudian dan darahnya hanya akan bertahan sekitar 15 menit setelah iblis itu mati.     

"Tunggu sebentar," Anna menghentikan Agatha ketika ia sudah mulai mengangkat pisau untuk mengiris pergelangan tangannya lagi. "Gunakan darahku kali ini." kata Anna.     

Anna sudah menyayat pergelangan tangannya dengan Api Hitam ketika Agatha baru hendak mengajukan keberatan. "Nana memang bisa menyembuhkan lukamu, tetapi ia tidak bisa mengisi kembali darah yang sudah tercurah keluar. Yang Mulia mengatakan jika kita kehilangan darah dalam jumlah besar, kita bisa merasa pusing atau bahkan pingsan. Itu tidak akan bagus untuk kesehatanmu dan untuk penelitianmu. Tentu saja, akan lebih baik jika kamu bisa beristirahat selama beberapa hari sebelum melanjutkan kembali penelitian ini dan kembali bekerja. Kamu akan pulih lebih cepat jika kamu makan lebih banyak bubur daging dan hati binatang selama masa pemulihanmu."     

"… Apa itu yang dikatakan Yang Mulia kepadamu?" tanya Agatha.     

"Benar, setiap penyihir harus menghadiri kelas pertolongan perawatan diri sendiri," kata Anna sambil tersenyum, "Dan, alasan utama kamu memilihku sebagai asistenmu adalah agar aku belajar metode pembuatan pelat simbol itu, bukan? Kalau begitu, lebih baik aku yang melakukan prosedur pembuatan kedua pelat simbol ini."     

Agatha terdiam sejenak dan berkata, "Kalau begitu, terima kasih."     

"Sama-sama," kata Anna dengan lembut, "Aku sendiri sangat tertarik untuk melakukan percobaan ini."     

*******************     

"… Kerajaan penyihir terpecah dan benar-benar hancur setelah serangan iblis. Orang-orang yang selamat melakukan perjalanan melintasi pegunungan dan menyeberangi sungai ke Tempat-tempat Liar untuk membangun kembali kota penyihir. Ini akan menjadi Pertempuran Besar yang ketiga - dan ini juga kesempatan terakhir kita untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi Pertempuran Besar Ketiga. Itulah sejarah yang sesungguhnya."     

Setelah berkata demikian, Roland diam-diam mengamati ekspresi Edith dengan saksama, sambil menopang dagu dengan tangannya.     

Cahaya matahari sore masuk ke dalam ruangan, menumpahkan sentuhan sinar yang indah di depan meja. Edith yang sedang merenung tampak seperti sebuah patung, dan rambutnya yang berwarna hijau memantulkan warna putih pucat di bawah siraman sinar matahari. Wajah Edith yang cantik bahkan tidak menunjukkan perubahan sedikit pun ketika mendengar berita yang menakutkan itu, tetapi sebaliknya, sorot mata Edith menunjukkan semangat dan keingintahuan seperti yang diharapkan Roland.     

Edith terdiam sejenak dan ia berkata dengan pelan, "Anda bukannya sedang mencoba membodohiku dengan mengarang … kisah yang luar biasa itu, bukan? Apakah iblis-iblis itu benar-benar sekuat itu?"     

"Itu sudah pasti. Para iblis itu adalah makhluk yang agresif dan jumlah mereka sangat banyak. Pasukanku bisa dengan mudah mengalahkan pasukan kesatria milik Timothy tetapi mereka tidak bisa mengalahkan pasukan iblis semudah itu. Lagi pula, para iblis itu telah mengintai umat manusia di barat laut wilayah Dataran Fajar, tidak seperti para penyihir yang harus membangun semua kehidupan mereka dari awal. Bahaya yang terpenting adalah tidak ada negosiasi yang bisa dilakukan untuk menghindari pertempuran ini, dan pertempuran ini juga tidak akan berakhir sampai salah satu dari 2 pihak ini hancur."     

"Kalau begitu … apakah Anda berencana untuk menyampaikan berita buruk ini kepada semua orang?" tanya Agatha.     

"Cepat atau lambat aku harus melakukannya," jawab Roland sambil menghela napas, "Tetapi tidak untuk saat ini, aku tidak yakin bagaimana reaksi orang-orang dalam menanggapi berita mengenai iblis yang mengerikan dan kejam, ditambah lagi membangun kepercayaan diri di kalangan umat manusia membutuhkan proses yang sangat lama."     

"Aku setuju dengan pendapat Anda. Kepanikan memang lebih menakutkan daripada musuh mana pun," jawab Edith sambil mengangguk, "Aku punya 1 pertanyaan terakhir, Yang Mulia. Berapa lama lagi waktu yang kita miliki untuk menghadapi Pertempuran Besar itu?"     

"Lima tahun atau mungkin bisa lebih cepat … tidak ada yang tahu kapan tepatnya Bulan Merah akan tiba. Aku hanya bisa mengatakan bahwa perang itu bisa terjadi kapan saja, karena itu, aku tidak bisa menyatukan Kerajaan Graycastle sedikit demi sedikit, aku harus bertindak dengan cepat."     

Edith tidak menyahut tetapi ia bangkit berdiri dari tempat duduknya, ia berlutut dan berkata, "Jika demikian, Keluarga Kant bersedia untuk melayani Anda, Yang Mulia. Kebijakan baru Anda tidak akan ditentang di Wilayah Utara, dan hanya perintah Anda saja yang akan didengar dan dipatuhi di sana." Edith berhenti sejenak kemudian ia kembali melanjutkan, "Aku juga berharap Anda bisa memenuhi semua janji Anda, Yang Mulia."     

"Apakah kamu masih memikirkan pabrik mesin uap itu?" tanya Roland sambil menggelengkan kepala dan tersenyum, "Ayahmu mungkin tidak akan menyetujui keputusanmu ini dan apa yang bisa diberikan oleh Keluarga Kant sebagai jaminan …."     

"Aku yang akan menjadi jaminannya," kata Edith tanpa ragu.     

"Apa?" tanya Roland.     

"Yang Mulia, aku yang akan menjadi jaminannya. Jika Anda masih khawatir tentang jaminan itu, Cole dapat tetap tinggal di sini bersama denganku." kata Edith dengan percaya diri, "Dengan begini, ayahku akan menyetujui keputusanku ini walaupun ia tidak mau."     

"Maksudmu, kamu akan tetap tinggal di Kota Tanpa Musim Dingin sebagai sanderaku?" Meskipun Roland memang memikirkan pertanyaan ini di benaknya, ketika ia mengucapkan pertanyaan itu, ia tetap merasa sedikit malu. "Bukankah ayahmu akan menganggap bahwa tindakanku ini adalah sebuah ancaman terhadap dirinya?"     

"Bukan sebagai sandera." Edith memberi penghormatan ala seorang kesatria dengan satu tangan di taruh di dadanya, "Tolong izinkan aku untuk bergabung dan bekerja di Balai Kota milik Anda, Yang Mulia. Aku ingin turut menyaksikan dunia baru yang telah Anda rencanakan itu."     

…     

Roland menerima 6 buah pelat simbol yang baru dibuat pada malam itu.     

"Terima kasih atas semua kerja kerasmu," kata Roland sambil memandang ke arah Agatha dan mengangguk, "Apakah semuanya berjalan dengan baik?"     

"Kami gagal 2 kali pada produksi pembuatan pelat simbol yang pertama dan Anna juga turut berpartisipasi dalam melakukan proses pembuatan pelat simbolnya," jawab Agatha sambil menguap, "Oh ya, jika Anda ingin aku membuat lebih banyak pelat simbol, tolong beri aku laboratorium pribadi yang luas daripada sebuah pondok kayu sederhana yang lebih mirip seperti gudang."     

"Aku akan mendirikan Menara Perapal Mantra untukmu," jawab Roland dengan gembira.     

Nightingale menjulurkan kepalanya dari belakang punggung Roland setelah Agatha meninggalkan kantornya dan bertanya, "Apa kegunaan pelat simbol ini?"     

"Pelat simbol ini bisa digunakan sebagai alat komunikasi, alarm, dan juga kamera." jawab Roland.     

"Apa gunanya semua benda-benda itu?" Nightingale kembali bertanya.     

"Kamu akan mengetahuinya setelah mencobanya," jawab Roland sambil tersenyum.     

Hari ini adalah hari yang cukup produktif dan melelahkan. Pelat Simbol Pendengaran untuk sementara akan memecahkan masalah dalam menyampaikan pesan jarak jauh. Tetapi pelat simbol ini cukup langka dan hanya bisa digunakan oleh penyihir, dan pelat simbol ini masih lebih baik daripada Roland harus bergantung sepenuhnya pada merpati pembawa pesan. Pelat Simbol Jeritan akan mengeluarkan bunyi yang kencang ketika benda itu melacak kekuatan iblis di sekitarnya dan juga efektif untuk mencegah musuh melakukan serangan mendadak dan area jangkauan Pelat Simbol Jeritan itu seluas area Kota Perbatasan. Sedangkan Pelat Simbol Pengamat dapat membantu rencana petualangan Tuan Guntur. Sayang sekali Roland tidak bisa ikut mengamati Garis Laut yang spektakuler dan aneh itu karena ia tidak bisa ikut dengan armada Tuan Guntur ke laut.     

Tentu saja, yang paling menyenangkan hati Roland adalah janji kesetiaan yang diucapkan oleh Edith Kant.     

Tidak ada yang lebih manis dan menyenangkan daripada populasi tambahan dan sumber daya tambahan untuk Kota Tanpa Musim Dingin. Jika Wilayah Utara benar-benar bisa memberikan dukungan dan pelayanan yang baik kepadanya, kendali Roland terhadap wilayah itu akan berlipat ganda dan kekuatan kaum bangsawan di Wilayah Timur juga akan semakin berkurang.     

Jika semuanya berjalan dengan lancar, Roland mungkin bisa meraih impiannya untuk menyatukan seluruh wilayah Graycastle sebelum kedatangan Bulan Iblis tahun ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.