Bebaskan Penyihir Itu

Sang Kesatria dan Brian



Sang Kesatria dan Brian

3Pada malam hari, aula istana Kota Air Merah tampak bersinar diterangi cahaya lampu minyak. Para pelayan yang membawa gelas-gelas anggur berjalan mondar-mandir melewati kerumunan tamu. Para pemain musik bernyanyi dengan suara lembut sambil memetik senar instrumen mereka. Hidangan yang menggugah selera diletakkan di atas meja satu per satu, dan gelas-gelas yang berisi anggur merah tampak berkilauan terkena cahaya.     
0

Para bangsawan pria dan bangsawan wanita terpisah menjadi 2 atau 3 kelompok dan mereka sedang mengobrol dengan gembira sambil memegang gelas anggur di tangan mereka masing-masing. Edith Kant menjadi pusat perhatian banyak orang di aula itu. Edith terus berjalan mondar-mandir ke sana kemari bersama Earl Delta dan wanita itu tampak sangat menikmati acara sosial seperti ini.     

Namun, Brian merasa sangat kikuk dan tidak nyaman berada di antara kerumunan para bangsawan ini.     

Brian merasa kerah kemejanya mencekik lehernya dan jasnya yang pas di tubuhnya terasa membatasi gerakan lengannya, belum lagi sepatu bot berhak tinggi dengan ujung runcing yang terasa sangat tidak nyaman di kakinya. Brian tidak mengerti mengapa para bangsawan ini bisa berjalan ke sana kemari dengan luwes di lantai yang sangat licin sambil mengenakan sepatu yang tidak nyaman itu.     

Brian merasa sangat cemburu kepada Van'er yang tidak harus datang ke perjamuan ini dan tidak menderita seperti dirinya, tetapi Brian langsung berdiri lebih tegap ketika ia teringat akan perkataan Edith bahwa mereka di sini untuk mewakili Yang Mulia Roland.     

Tiba-tiba seseorang menepuk bahu Brian sambil berkata, "Kamu terlihat sangat tegang. Apakah ini pertama kalinya kamu datang ke acara perjamuan seperti ini?"     

Brian menoleh dan ia melihat Tuan Eltek mengenakan pakaian jas formal dengan model bahu lebar dan syal putih yang melingkar di lehernya, ia tampak sangat elegan, dan berbeda dari penampilan sehari-harinya.     

"Tenanglah, kamu tidak perlu gugup seperti itu." kata Tuan Eltek.     

"Aku tidak …." Brian berusaha menjawab dengan terbata-bata.     

"Tidak apa-apa jika kamu merasa tidak nyaman. Tidak ada orang yang selalu sempurna dalam segala hal. Perjamuan makan ini bukan sebuah masalah besar," kata Tuan Eltek sambil mengangkat bahu.     

Setelah terdiam sejenak, Brian bertanya, "Di mana Tuan Kapak Besi?"     

"Si Kapak Besi sedang mengawal para penyihir, Nona Iffy dan Nona Sylvie. Kedua penyihir itu tampaknya juga sama populernya dengan Nona Edith." sahut Tuan Eltek sambil menunjuk ke seberang aula.     

Brian menoleh ke seberang aula dan ia melihat para penyihir itu. Mereka berdua juga terlihat sangat kaku dalam balutan gaun-gaun indah yang dipinjamkan oleh Nona Edith. Namun, kedua penyihir itu masih tetap menarik dan tampaknya mereka bahkan lebih cantik daripada Nona Edith Kant sendiri. "Para bangsawan itu tidak tahu siapa mereka, dan Si Kapak Besi sebenarnya tidak sedang mengawal para penyihir itu," kata Brian.     

"Oh, kenapa kamu berkata begitu?" tanya Tuan Eltek sambil membelai janggutnya.     

Brian menjelaskan. "Lebih tepatnya, Tuan Kapak Besi sedang melindungi para bangsawan itu. Jika Nona Iffy sampai merasa jengkel oleh kelakuan salah satu bangsawan itu, mereka akan menderita dalam Sangkar Ajaibnya."     

Brian dan Tuan Eltek saling berpandangan dan mereka terkekeh-kekeh geli.     

"Nah, sekarang kamu sudah terlihat lebih santai dan tidak segugup tadi." kata Tuan Eltek.     

"Aku …" Brian terpaku sejenak dan berkata, "Terima kasih atas bantuan Anda."     

"Hahaha, sama-sama," kata Tuan Eltek, kemudian ia memanggil seorang pelayan yang membawa nampan berisi gelas-gelas anggur. Tuan Eltek mengambil segelas anggur dan menoleh ke arah Brian sambil bertanya, "Apa kamu juga mau minum?"     

"Tidak … Yang Mulia mengatakan bahwa seorang prajurit militer yang sedang bertugas tidak boleh minum anggur." jawab Brian.     

"Tidak boleh minum anggur, bahkan meski kamu sedang beristirahat seperti sekarang?" tanya Tuan Eltek.     

"Begitulah aturannya." sahut Brian.     

"Baiklah kalau begitu." Tuan Eltek menyesap anggurnya sendiri dan menambahkan, "Sayang sekali."     

"Menurutmu …," Brian ragu-ragu sejenak dan melanjutkan. "Apa yang dikatakan Nona Edith itu benar?"     

"Perkataan yang mana?" tanya Tuan Eltek.     

"Bahwa seorang kesatria tidak boleh menolak undangan dari seorang penguasa wilayah, karena orang tersebut sedang mewakili Yang Mulia." kata Brian.     

"Uhm … itu memang benar." jawab Tuan Eltek sambil mengangguk.     

Brian tiba-tiba merasa sedih, ia berkata, "Aku tidak memenuhi syarat untuk menjadi seorang kesatria. Aku juga tidak bisa bersikap normal dan santai seperti Nona Edith pada acara-acara seperti ini."     

"Itu tidak apa-apa," kata Tuan Eltek sambil merentangkan kedua tangannya. "Beberapa orang memang bagus dalam beberapa hal, dan ada orang lain yang tidak. Memang, seorang kesatria yang pandai membawa diri pada acara sosial seperti ini dapat membawa nama baik, pujian dan bahkan keuntungan diplomatik bagi tuannya, tetapi segala sesuatu tidak melulu harus menjadi seorang kesatria yang baik. Sebenarnya, putraku sendiri juga buruk dalam acara-acara sosial seperti ini."     

"Maksud anda … Kesatria Cahaya Pagi?" tanya Brian.     

"Benar, Ferlin jarang menghabiskan waktu dengan para bangsawan dan ia bahkan sering tidak menghadiri acara-acara sosial yang diadakan oleh tuannya. Namun, tidak ada orang yang bisa menyangkal bahwa Ferlin adalah seorang kesatria yang sangat hebat."     

"Aku tidak tahu bahwa Tuan Ferlin ternyata seperti itu," kata Brian dengan terkejut.     

"Ada banyak hal yang tidak kamu ketahui tentang Ferlin." kata Tuan Eltek sambil tersenyum dan menambahkan, "Ferlin sangat keras kepala seperti batu. Ferlin sempat membuatku marah dengan menikahi seorang wanita dari kalangan biasa. Aku memutus hubungan dengan putraku pada waktu itu tetapi kemudian aku menyadari bahwa tindakanku itu salah. Aku tidak dapat menemukan kesalahan apa pun dari diri Nona Irene … Nona Irene sama hebatnya dengan wanita bangsawan mana pun, hanya saja ia tidak memiliki gelar bangsawan. Mereka berdua sempat mengalami kesulitan pada masa-masa awal pernikahan mereka." lalu Tuan Eltek berhenti bicara dan mengganti topik pembicaraan, "Aku dengar kamu pernah bertempur melawan para pemberontak untuk melindungi cadangan gandum yang hendak dibakar untuk Kota Perbatasan beberapa waktu yang lalu?"     

"Uh … sebenarnya, Nona Nightingale yang menghentikan para pemberontak itu. Kalau bukan karena Nona Nightingale yang menolongku, aku pasti sudah mati di ruang bawah tanah itu." kata Brian sambil tersipu malu.     

"Tetapi setidaknya, kamu berani melangkah maju untuk melawan para pemberontak itu, bukan? Itu sebuah tindakan yang jauh lebih berani daripada kebanyakan bangsawan lain yang hanya memiliki gelar tetapi tidak memiliki keberanian untuk melawan musuh-musuh mereka. Aku rasa Yang Mulia Roland tidak mungkin memberimu gelar sebagai seorang kesatria hanya berdasarkan keterampilan sosialmu semata. "Kamu adalah seorang ksatria yang hebat selama kamu tetap menjadi dirimu sendiri."     

"Aku mengerti," Brian merasa terharu dengan perkataan Tuan Eltek, "Terima kasih anda sudah berkata demikian."     

"Tidak apa-apa. Anggap saja sebagai obrolan santai di antara kita. Melihat kamu yang tampak begitu tegang membuatku teringat akan anakku, Ferlin, jadi aku tidak bisa menahan diriku lagi," kata Tuan Eltek sambil mengelus-elus janggutnya.     

Setelah beberapa saat, Brian bertanya dengan pelan. "Lalu, bagaimana dengan hal lain yang Nona Edith sebutkan? Kegiatan sosial para bangsawan itu sebenarnya membosankan …."     

"Kamu benar-benar peduli pada Nona Edith, ya?" sela Tuan Eltek sambil menatap wajah Brian dalam-dalam.     

"Tidak, bukan begitu! Aku hanya penasaran saja." Brian segera mengibaskan tangannya dan menjelaskan, "Sepertinya Nona Edith tidak menyukai acara-acara sosial seperti ini pada waktu itu, tetapi sekarang Anda dapat melihat sendiri bahwa Nona Edith tampaknya sangat menikmati acara ini."     

"Yah," Tuan Eltek berdecak. "Aku harus bilang apa? Beberapa orang mungkin dapat menangani semua hal dengan benar, bahkan ketika mereka sedang melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai. Aku rasa Nona Edith adalah contoh seorang yang sangat ahli menutupi ketidaksukaannya di antara orang-orang itu."     

"Maksud anda, mengatasi hal-hal yang tidak menyenangkan dengan cara yang benar?" tanya Brian.     

"Sikap Nona Edith bukan sesuatu yang langka," sahut Tuan Eltek mengangkat bahu. "Orang-orang seperti Nona Edith memang berbakat dan menguasai banyak hal, tetapi itu tidak berarti mereka menyukai semua hal yang mereka lakukan. Lagi pula, sebagai putri seorang Adipati, keterampilan sosial itu sudah mengalir dalam darahnya."     

"Yang Mulia membutuhkan orang-orang seperti Nona Edith," sahut Brian sambil menghela napas.     

"Mungkin saja," jawab Tuan Eltek, "Tetapi itu tidak berarti Yang Mulia Roland tidak membutuhkan orang lain juga. Seperti yang aku katakan sebelumnya, tidak ada orang yang selalu sempurna dalam segala hal. Fokuslah pada sesuatu yang paling kamu kuasai, karena semua manusia juga memiliki keterbatasan dalam hal-hal tertentu. Itulah sebabnya kamu dianugerahi gelar sebagai seorang kesatria oleh Yang Mulia Roland … " Tuan Eltek berhenti sejenak dan menambahkan," Kurasa penilaian Yang Mulia Roland memang tajam berdasarkan perubahan baik yang dibawa Yang Mulia untuk Kota Tanpa Musim Dingin."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.