Bebaskan Penyihir Itu

Hipotesis Dunia Mimpi



Hipotesis Dunia Mimpi

3Isabella sedikit menundukkan kepalanya, ia sedang menunggu putusan hukumannya.     
3

Roland tetap bicara dengan nada tenang. "Kamu harus berterima kasih pada kemampuan yang kamu miliki, bukan karena kemampuanmu itu unik, tetapi karena kemampuan yang kamu miliki itu tidak bisa membunuh siapa pun. Tidak peduli seberapa jahat tindakan yang pernah kamu lakukan, seperti membantu Zero untuk menyerangku, kamu hanya melakukan pelanggaran ringan. Aku dapat menyelamatkan hidupmu, tetapi kamu masih harus menebus dosa-dosamu, seperti orang lain yang telah melanggar hukum, kamu pun tetap harus dihukum."     

Kata-kata Roland entah bagaimana mengangkat beban pikiran Isabella. Isabella tidak takut menghadapi kematiannya, tetapi ia sendiri juga tidak ingin mati secepat ini.     

"Selama Anda bisa mengalahkan pasukan iblis, aku bersedia melakukan segalanya untuk melayani Anda." kata Isabella.     

Roland berkata, "Iblis adalah musuh seluruh umat manusia. Aku pasti akan bertarung melawan iblis sampai titik darah terakhir, tetapi caraku berbeda dengan cara gereja. Aku tidak akan mencoba memenangkan Pertempuran Besar Ketiga dengan cara menghancurkan sumber daya sesama umat manusia. Karena itu, kamu harus mengubah beberapa kebiasaan lama yang selama ini kamu lakukan di gereja. Mulai sekarang, kamu bukan lagi Penyihir Suci gereja. Sekarang, kamu adalah penyihir yang sudah bertobat."     

"Zero, penilaianmu selama ini salah. Roland Wimbledon ternyata sudah mengetahui tentang iblis dan Pusat Persatuan Penyihir sejak lama dan ia bahkan sudah bersiap-siap untuk berperang melawan iblis. Memang, Roland Wimbledon adalah manusia biasa yang kehidupannya akan berakhir dalam beberapa puluh tahun, tetapi sekarang, ia telah mendapatkan masa hidup yang panjang karena sudah mengalahkanmu. Karena itulah, Roland Wimbledon adalah orang yang terpilih oleh Tuhan."     

Mendengar ucapan Roland, Isabella berlutut. Isabella menundukkan kepalanya, dan rambutnya yang panjang tergerai sampai ke lantai, lalu ia berkata, "Baik, Yang Mulia."     

Ketika Isabella sudah berdiri lagi, Roland berkata, "Ini bukan di Kota Suci Hermes, dan kamu bukan pelayanku. Kamu adalah penyihir yang sudah bertobat, tetapi aku tidak akan mengirimmu ke tambang untuk bekerja selama 20 tahun. Yang harus kamu lakukan adalah bekerja sama dengan Agatha dalam penelitiannya untuk meneliti kekuatan sihir yang terkandung dalam Batu Pembalasan Tuhan.     

Isabella terkejut dan bertanya-tanya dalam hatinya, "Hanya itu yang harus aku lakukan untuk Yang Mulia?"     

Roland kembali melanjutkan, "Masa penebusan dosamu adalah 5 tahun. Aku akan meminta Wendy untuk menyediakan sebuah tempat tinggal bagimu dan selama 5 tahun ini, kamu tidak perlu dirantai, tetapi kebebasanmu mungkin akan sedikit terbatas. Itu artinya, selain pergi ke rumahmu dan ke Menara Perapal Mantra bersama Agatha, jika kamu ingin pergi ke tempat lainnya, kamu harus tetap diawasi oleh Persatuan Penyihir."     

"Baik, aku mengerti." jawab Isabella.     

"Oh ya, apakah kamu yakin tidak ada Penyihir Suci lainnya di Kota Suci Hermes?" tanya Roland kepada Isabella.     

Isabella telah menjawab pertanyaan ini berkali-kali sejak ia menjadi tawanan di sini. Isabella berpikir sejenak dan ia kembali menggelengkan kepalanya, "Untuk pertempuran melawan Graycastle, Zero telah mengubah semua penyihir baru yang ia anggap tidak berguna menjadi Prajurit Pasukan Penghukuman Tuhan dan ia membawa semua Penyihir Suci lainnya ke medan perang. Masih ada banyak gadis-gadis lain di biara, tetapi mereka belum mengalami kebangkitan sebagai penyihir sebelum Bulan Iblis dimulai. Vanilla, Margie dan aku mungkin adalah satu-satunya 3 Penyihir Suci yang tersisa di gereja."     

Setelah mendengar jawaban Isabella, Roland tidak mengatakan apa-apa lagi. Roland berbalik dan berjalan menuju pintu keluar. Nightingale mendekati Isabella dan ia membuka belenggu yang mengikat tangan dan kaki Isabella.     

Melihat dirinya sudah bebas lagi, Isabella hampir tidak percaya dengan semua yang terjadi ini. "Apakah hanya ini hukuman untukku? Apa aku tidak perlu menghabiskan seluruh hidupku di penjara, tidak ada penghinaan dan tidak ada siksaan yang harus aku jalani? Apakah Yang Mulia benar-benar serius?" pikir Isabella.     

Isabella tiba-tiba bertanya kepada Roland, "Yang Mulia, bagaimana dengan Vanilla dan Margie …."     

Roland balas menatap Isabella dan berkata, "Mereka berdua masih lebih baik darimu. Mereka hanya dipengaruhi oleh idealisme gereja, mereka belum sampai terdoktrin dengan kuat oleh doktrin-doktrin gereja. Jika Margie dan Vanilla bisa melepaskan pemikiran lama mereka, mereka mungkin bisa bergabung dengan Persatuan Penyihir."     

Lalu Roland dan kedua penyihirnya pergi. Pintu sel Isabella kembali ditutup.     

"Jadi begitu," Isabella merasa sangat lega. Isabella berbaring di tempat tidurnya yang terkena siraman sinar matahari yang masuk melalui jendela. Meskipun cahaya matahari itu menyilaukan, Isabella tetap memandang ke langit yang biru sambil memicingkan matanya.     

"Sungguh hari yang indah," pikir Isabella dengan riang.     

***************     

Kembali di kantor Roland, Nightingale menyatakan ketidakpuasannya terhadap keputusan Roland sambil berkata, "Hukuman untuk Isabella terlalu ringan. Isabella hampir saja membunuhmu."     

"Zero yang hampir membunuhku, bukan Isabella." jawab Roland sambil menyodorkan sepotong dendeng ikan kepada Nightingale.     

Nightingale mencaplok dendeng ikan itu dengan mulutnya dan bergumam, "Tetapi Isabella yang menciptakan kesempatan untuk Zero. Kalau tidak, Zero tidak akan bisa menyeretmu ke alam pertempuran jiwa."     

Roland menjelaskan kembali dengan sabar, "Tetapi kamu sendiri bisa mengetahui bahwa Isabella benar-benar ingin mengalahkan pasukan iblis itu, bukan? Isabella tidak melakukan kejahatan yang tidak termaafkan, dan aku sendiri sudah aman sekarang. Hukuman yang aku berikan kepada Isabella sudah cukup untuk menghukumnya. Dengan begitu, kita telah menunjukkan kepada semua orang bahwa kita rela menghabiskan 1.000 keping emas untuk menebus orang-orang yang memiliki kemampuan luar biasa."     

"Menghabiskan 1.000 keping emas … dan apa katamu?" tanya Nightingale dengan bingung.     

"Uh … maksudku untuk kepentingan propaganda." Roland terbatuk 2 kali dan melanjutkan. "Dengan kasus Isabella sebagai contoh, orang akan mengerti selama mereka tidak melakukan pelanggaran berat, mereka masih akan mendapat kesempatan untuk menebus kesalahan mereka. Lagi pula, musuh kita adalah pasukan iblis. Untuk meningkatkan peluang kita memenangkan Pertempuran Besar Ketiga di masa yang akan datang, membiarkan Isabella menebus kesalahannya dengan melayani selama 5 tahun adalah pilihan terbaik untuknya."     

Nightingale memonyongkan bibirnya dan berkata, "Baiklah, aku akan mengawasi Isabella untukmu."     

Roland berjalan ke jendela dan ia mengingat apa yang dikatakan Isabella tadi.     

Memori yang diserap Zero dapat dibagi menjadi 2 jenis. Satu jenis ingatan yang tidak teratur berisi sisa-sisa kesadaran dari orang yang kalah. Dan memori itu akan mempengaruhi pikiran Zero sendiri. Ingatan yang kedua lebih terbuka dan lengkap untuk ditelusuri oleh Zero. Zero bisa mengingat memori itu kapan pun ia mau. Isabella juga mengatakan bahwa ingatan yang pertama lebih sulit untuk diingat dan lebih mudah untuk dilupakan ….     

Apakah ini alasan mengapa Zero berulang kali membujuk aku untuk menyerah saat kami bertarung di alam pertempuran jiwa?     

Zero tidak mengalami efek samping dalam menyerap memori dari orang yang dengan rela memberikan semua ingatan mereka saat mereka menyerah di alam pertempuran jiwa. Itu sebabnya ingatan Zero berhenti di semua momen-momen penting.     

Zero ingin aku berhenti melawan, agar ia bisa mendapatkan ingatanku secara lengkap.     

Roland menyadari bahwa proses ini tampaknya mirip dengan proses di mana ia memiliki tubuh dan ingatan Pangeran Roland asli.     

Karena ingatan Pangeran Roland asli hanya sedikit, ingatannya lengkap dan selalu ada di kepala Roland. Roland dapat dengan mudah mengingat ingatan sang pangeran kapan saja ia mau dan menyimpannya ketika ia tidak sedang membutuhkannya. Ingatan itu seperti file-file yang diarsipkan. Roland tidak harus mengingat detailnya, bahkan setelah 1 tahun berlalu ketika ia berusaha menelusuri ingatan itu lagi, semua ingatan itu masih tetap sama seperti sebelumnya.     

Mengingat bahwa pangeran roland asli telah dibunuh oleh pembunuh bayaran Garcia dan ia tidak memiliki kemauan untuk melawan kematiannya pada saat itu, Roland pikir pangeran roland asli bisa dianggap sebagai orang yang menyerah dalam alam pertempuran jiwa.     

Sekarang, Roland bertanya-tanya apa yang terjadi dengan orang kalah yang memiliki tekad kuat untuk bertahan di alam pertempuran jiwa?     

Berdasarkan informasi dari Isabella, ingatan semacam ini berisi sisa-sisa kesadaran dari orang yang kalah dan akan mempengaruhi Zero sendiri, termasuk mengubah pikiran, kepribadian, dan bahkan kepercayaannya. Dengan menyerap ribuan jiwa, kepribadian Zero berubah menjadi kompleks, dan secara teknis, ia menjadi orang yang sangat berbeda dari sebelumnya.     

Jika Zero ingin membalas dendam pada Roland, ia bisa menuangkan semua memori yang kacau itu ke dalam pikiran Roland.     

Jika itu sampai terjadi, Zero akan menghilang, tetapi Roland tidak akan menjadi dirinya lagi sama seperti sebelumnya.     

Dalam badai ingatan yang kacau ini, kemauan setiap jiwa yang pantang menyerah akan berjuang untuk lebih menonjol dalam pikiran Roland. Zero bisa mengambil kesempatan ini untuk kembali lagi.     

Namun, yang tidak diketahui oleh Zero adalah Roland ternyata bukan manusia yang berasal dari zaman ini.     

Jumlah informasi yang diserap oleh seseorang yang hidup di zaman modern dalam 1 hari setara dengan informasi yang dimiliki seseorang di zaman kuno dalam beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Sebagai seorang pria dari zaman modern yang kaya akan segala macam informasi, Roland telah membaca dan menghafal berbagai jenis informasi selama hidupnya. Pikiran Roland dapat menyimpan berbagai informasi yang berguna dan ia bisa menghilangkan informasi-informasi yang tidak penting dengan menggunakan instingnya.     

Hasilnya adalah, semua fragmen memori yang Roland terima dari Zero ditelan dan ditata ulang, dan membentuk memori baru yang aneh, yaitu Dunia Mimpi itu sendiri.     

Sayangnya, Roland tidak bisa bertanya kepada Zero untuk memastikan dugaannya ini.     

Zero telah kehilangan semua yang ia miliki termasuk ingatannya dan kini ia telah berubah menjadi seorang anak kecil yang tidak berdosa di Dunia Mimpi.     

…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.