Bebaskan Penyihir Itu

Pembunuh Kekuatan Sihir



Pembunuh Kekuatan Sihir

4Iblis itu mendongak, dan selanjutnya iblis itu langsung diinjak sampai melesak ke dalam tanah oleh Maggie. Nightingale merasa bahwa pendaratan Maggie yang kuat ke tanah bahkan membuat tanahnya sedikit bergetar.     3

Nightingale berpikir bahwa jika yang terinjak oleh Maggie adalah orang biasa, orang itu pasti sudah tewas seketika, karena seluruh tulang yang ada di tubuhnya sudah pasti hancur.     

"Bagus, Maggie! Injak iblis itu sampai mati!" seru Daun sambil mengepalkan tangannya.     

"Gigit iblis itu! Hempas iblis itu dengan ekormu, Maggie!" Iffy juga tampak sangat bersemangat menyoraki Maggie.     

"Owh! Owh!" balas Maggie.     

Maggie melolong dengan riang. Maggie menurunkan Agatha dan ia hendak maju untuk menyerang iblis itu lagi. Tepat pada saat itu, wujud Maggie tiba-tiba berubah dari seekor burung monster raksasa yang ganas menjadi seorang gadis kecil, ia jatuh terguling dan terduduk di tanah, Maggie tampak kebingungan untuk memahami apa yang sedang terjadi kepada tubuhnya.     

"Iblis itu adalah Pembunuh Kekuatan Sihir!" teriak Agatha.     

Agatha adalah orang pertama yang bereaksi untuk menyerang iblis itu. Agatha menciptakan tombak es dari bawah tanah, tombak esnya menusuk tubuh iblis itu dan mendorong tubuh iblis itu ke atas, dan menghancurkan beberapa pohon yang ada di sekitarnya.     

Agatha tidak memberikan kesempatan kepada iblis itu untuk bereaksi, ia segera menyusul iblis itu dan membekukan kakinya.     

"Bunuh iblis ini sekarang!" Agatha berteriak ke arah Maggie.     

Maggie mengeluarkan sebuah revolver, ia membidik dan menembakkan pelurunya terus-menerus ke arah iblis yang membeku itu. Nightingale menggigit bibirnya dan ia mengisi kembali revolvernya. Nightingale meminta Iffy untuk membantunya berdiri kemudian mereka berjalan untuk bergabung dengan Maggie. Penahan Sihir bersinar menyelubungi baju zirah iblis itu, tetapi kekuatan sihir iblis itu mulai meredup. Cahaya merah di mata iblis itu mulai berkedip-kedip seolah-olah ia kehabisan tenaga.     

Tiba-tiba, iblis itu meraung dengan suara serak dan ia menghempaskan tangannya ke arah Agatha dan membuat Agatha terpental ke belakang. Pada saat yang bersamaan, kristal es yang membekukan kaki iblis itu meleleh seketika. Iblis itu melompat dan berjalan terhuyung-huyung, tampaknya iblis itu ingin melarikan diri.     

"Jangan sampai iblis itu kabur!" Agatha berteriak, "Maggie!"     

"Biar aku yang menghentikan iblis itu!" Daun mengambil pelat simbol Lambang Tuhan dari tangan Anna. Daun tidak mengkonsumsi terlalu banyak kekuatan sihir dalam pertarungan ini, meskipun ia terluka parah ketika ia ditarik keluar dari wujud hutannya. Selama tes pengujian kekuatan di istana, Daun juga bisa mengaktifkan 4 Batu Ajaib yang ada di pelat simbol, dan sekarang, setelah Daun mengerahkan semua kekuatan sihirnya ke pelat simbol itu, cahaya berwarna keemasan yang terang benderang menerangi hutan itu sekali lagi. Iblis itu berbalik dan mengeluarkan suara teriakan yang aneh karena terkejut.     

Guntur berwarna keemasan menerjang tubuh iblis itu sekali lagi.     

Kali ini, iblis itu tidak selamat.     

…     

"Apakah iblis itu sudah … mati?" Nightingale bertanya dengan suara pelan.     

"Hanya setengah dari baju zirahnya yang masih tertinggal!" jawab Maggie sambil menyeret mayat iblis itu kembali. Jika bukan karena pola aneh yang terpatri di tepi baju besi itu, rasanya sulit dipercaya bahwa daging yang hangus ini adalah tubuh iblis itu sendiri. Ternyata, iblis itu tidak sekebal yang mereka kira.     

Kilat juga akhirnya muncul pada saat-saat terakhir.     

Pada waktu iblis ini melepaskan cahaya hitam yang menyerap semua kekuatan sihir para penyihir, Kilat juga terpengaruh dan kehilangan kekuatan sihirnya. Kilat terjatuh dari udara, tubuhnya menabrak dahan pohon, kepalanya terbentur dan ia jatuh pingsan. Untungnya, Kilat sedang tidak berada di langit yang sangat tinggi dan dahan-dahan tebal dan daun-daun pohon bertindak sebagai bantalan untuk menahan tubuhnya saat ia jatuh dari udara sehingga ia tidak terluka parah, Kilat hanya mendapatkan sebuah benjolan di kepalanya.     

Namun, Kilat masih terlihat kesal dan kecewa karena ia telah melewatkan seluruh pertarungan itu. Setelah memastikan bahwa semua orang baik-baik saja, Kilat berkata, "Aku akan memberi tahu Brian tentang situasi di sini dan memintanya untuk mengirim seseorang ke sini untuk menjemput kalian."     

"Kita berhasil selamat. Ini sebuah keajaiban!" seru Agatha.     

"Yah, aku tidak tahu bagaimana cara memberitahu Yang Mulia bahwa kita semua telah dihajar sampai babak belur oleh 1 iblis." jawab Nightingale sambil menghela napas, sambil menahan rasa sakit di pinggangnya.     

"Tidak, Nightingale, ini bukan sebuah kemenangan biasa. Musuh kita adalah iblis Pembunuh Kekuatan Sihir!" Agatha menggelengkan kepalanya dan melanjutkan, "Mungkin beberapa orang Penyihir Senior bisa menghadapi Pemimpin Iblis, tetapi mereka tidak akan bisa mengalahkan iblis Pembunuh Kekuatan Sihir. Hanya Tiga Pemimpin Penyihir yang bisa mengalahkan iblis Pembunuh Kekuatan Sihir."     

"Hanya Penyihir Transenden yang bisa mengalahkan iblis ini?" tanya Daun sambil mengerutkan keningnya.     

"Benar." Agatha menambahkan, "Pusat Persatuan Penyihir membayar dengan darah mereka untuk mengalahkan iblis jenis ini."     

"Kemampuan apa yang dimiliki oleh iblis Pembunuh Kekuatan Sihir?" tanya Nightingale.     

"Pembunuh Kekuatan Sihir hanyalah sebuah gelar bagi iblis, bukan jenis kemampuan tertentu yang mereka miliki." Agatha menjelaskan. "Setiap Pemimpin Iblis memiliki banyak jenis kemampuan, dan berbeda dari penyihir, iblis tidak mendapatkan kemampuan mereka melalui proses kebangkitan. Seseorang di Pusat Persatuan Penyihir pernah meneliti hal ini. Pemimpin Iblis yang pernah menyerang Kota Taquila telah berevolusi dan iblis itu memiliki 2 Pusaran Sihir yang berbeda di dalam tubuhnya hanya dalam waktu beberapa tahun saja. Itu berarti iblis itu memperoleh 2 kemampuan selama periode waktu tertentu. Tidak ada yang tahu bagaimana iblis itu bisa berevolusi. Tampaknya iblis lebih memiliki kemampuan secara alamiah daripada kita dalam memanipulasi kekuatan sihir.     

"Iblis Pembunuh Kekuatan Sihir tidak berarti bahwa iblis itu memiliki Pusaran Sihir tertentu, tetapi merujuk pada Pemimpin Iblis yang sangat kuat, yang dapat melepaskan kekuatan sihirnya untuk menciptakan efek yang mirip dengan kekuatan yang ada di Batu Pembalasan Tuhan." kata Agatha.     

Kalimat terakhir Agatha membuat Nightingale tersentak. "Maksudmu … kekuatan Pusaran Sihir itu bisa menahan kekuatan sihir kita?" tanya Nightingale.     

"Lebih tepatnya, kekuatan iblis itu bisa mengganggu kekuatan sihir kita." Agatha mengoreksi kalimatnya dan melanjutkan, "Pembunuh Kekuatan Sihir mampu menerobos pertahanan Batu Pembalasan Tuhan dan dapat menghalangi atau mengurangi serangan kekuatan sihir penyihir. Mereka juga dapat mematahkan atau menghentikan efek kekuatan sihir penyihir. Mereka adalah lawan yang sangat tangguh bagi semua penyihir."     

"Aku … masih tidak mengerti." tanya Iffy dengan bingung, "Apakah Pusaran Sihir itu bukan kemampuan khusus yang mereka miliki?"     

"Bukan," jawab Agatha. "Contohnya Anna. Jika Anna adalah Pembunuh Kekuatan Sihir, Api Hitamnya akan tetap efektif meski di bawah pengaruh Batu Pembalasan Tuhan, dan pada saat yang sama, tempat yang terkena Api Hitamnya akan terganggu oleh kekuatan Api Hitam itu. Itu berarti, efek kekuatan sihir lain yang ada di dekat Api Hitam Anna akan musnah kecuali lawan Anna adalah sesama Pembunuh Sihir lainnya."     

Apa yang dikatakan Agatha membuat Nightingale teringat akan pusaran lubang hitam yang ada di tangan iblis itu. Nightingale mengingat seluruh proses pertempuran yang terjadi sebelumnya, dan ia ingat bahwa hanya ada bayangan redup di sekitar iblis itu ketika Nightingale mengenai Penahan Sihir iblis itu dan ia ditarik keluar dari dalam Kabutnya. Nightingale terkejut ketika ia melihat iblis itu menyerang seolah-olah kekuatannya sama seperti kekuatan yang ada di pelat simbol Lambang Tuhan, bedanya adalah kekuatan yang keluar dari iblis itu sama sekali tidak bercahaya seperti kekuatan sihir penyihir selama pertempuran berlangsung.     

Nightingale memberi tahu Agatha mengenai apa yang telah ia lihat melalui Kabut selama pertarungan berlangsung, kemudian ia bertanya, "Jadi itu sebabnya mengapa serangan pertama pelat simbol Lambang Tuhan tidak berhasil membunuh iblis itu?"     

"Mungkin saja," jawab Agatha sambil mengangkat bahu. "Tetapi aku sendiri tidak begitu yakin. Ini adalah pertama kalinya aku bertemu iblis jenis ini dan Pusat Persatuan Penyihir tidak meninggalkan catatan tentang cara menggunakan pelat simbol Lambang Tuhan untuk bertarung melawan iblis Pembunuh Kekuatan Sihir."     

"Jadi Tiga Pemimpin Penyihir bergantung sepenuhnya pada kekuatan mereka sendiri untuk mengalahkan iblis Pembunuh Kekuatan Sihir?" tanya Nightingale.     

"Tepat sekali," jawab Agatha sambil mengangguk. "Penyihir Transenden sangat kuat, terutama ketika mereka mengenakan Batu Pembalasan Tuhan. Para Penyihir Transenden ini bisa bersinar seperti matahari di medan pertempuran. Ke mana pun mereka pergi, iblis akan meleleh seperti salju yang mencair di musim semi. Jika kalian melihat saat Yang Mulia Alice bertarung di medan pertempuran, kalian akan terpesona oleh kekuatan yang ia miliki."     

Mendengar hal itu, Nightingale larut dalam lamunannya, "Mengingat bahwa hanya ada Tiga Pemimpin Penyihir, itu berarti hanya ada 3 Penyihir Transenden di Pusat Persatuan Penyihir." kemudian Nightingale bertanya kepada Agatha, "Apakah tidak ada penyihir di Pusat Persatuan Penyihir yang bisa berevolusi dan memiliki kekuatan seperti yang dimiliki oleh Pembunuh Kekuatan Sihir?"     

"Setahuku, tidak ada," jawab Agatha, "Dan tidak ada penyihir yang mau menjadi seperti iblis Pembunuh Kekuatan Sihir. Penyihir dan iblis memiliki perbedaan. Banyak iblis dapat berevolusi menjadi Iblis Gila, tetapi tidak banyak dari kita yang bisa berevolusi menjadi seseorang seperti Yang Mulia Alice, tidak peduli seberapa keras kita berlatih."     

Maggie yang sedang mengutak-atik baju zirah iblis itu, menemukan sebuah kotak hitam kecil dari sisa-sisa mayat iblis itu dan berkata, "Lihat apa yang aku temukan! Apa ini?"     

Agatha mengambil kotak itu dan ia mencoba membuka kotaknya "Kotak ini dalam keadaan terkunci."     

"Biar aku yang mencoba membuka kotak ini." Nightingale mengamati kotak logam berbentuk persegi melalui Kabut dan ketika siluetnya berubah, ia memasukkan jari-jarinya ke dalam kotak itu dan mengambil isinya dari dalam kotak.     

Beberapa batu yang berkilauan terjatuh dari udara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.