Bebaskan Penyihir Itu

Pernikahan



Pernikahan

1Tiga hari kemudian, pernikahan antara Pemimpin Kesatria, Carter Lannis dan Bintang Wilayah Barat, Nona May digelar di halaman istana Yang Mulia.      0

Selain anggota keluarga, ada juga anggota Rombongan Bunga Bintang, para pegawai Balai Kota dan seluruh anggota Persatuan Penyihir yang turut menghadiri pesta pernikahan itu.     

Di zaman ini, upacara pernikahan biasanya disaksikan oleh pihak Gereja. Pernikahan keluarga kerajaan dan para bangsawan akan disaksikan oleh seorang Uskup Gereja di wilayah setempat, sementara para bangsawan dan pengusaha akan disaksikan oleh seorang Imam Besar atau seorang pendeta wanita. Warga akan pergi ke gereja dan membayar beberapa keping perak untuk meminta Imam Besar memimpin jalannya proses pernikahan. Tentu saja, warga sipil yang tidak mampu membayar hanya bisa hidup bersama pasangannya tanpa menikah secara resmi.     

Karena tidak ada gereja di Wilayah Barat, Balai Kota yang menjadi saksi pernikahan Carter dan May. Roland telah merencanakan agar Balai Kota mengutus seorang petugas untuk menerbitkan akta nikah dan melakukan pendaftaran pernikahan mereka secara gratis. Pernikahan Carter akan menjadi contoh yang baik - Roland bahkan sudah memikirkan sebuah slogan untuk mempromosikan program pendaftaran pernikahan di Balai Kota yang berbunyi, 'Nyaman, sah, dan hemat'.     

Ketika sang mempelai wanita muncul dalam balutan gaun pengantinnya, semua orang terkesima. May memang bukan seorang penyihir, namun ia adalah seorang bintang besar, dan pernikahan ini menarik perhatian banyak orang. Bahkan Roland sendiri mengakui bahwa Carter memiliki selera yang bagus. Jika bukan karena kepentingan publisitas dan permohonan dari Carter sendiri, Roland tidak akan membuat sebuah gaun pengantin.     

Mengenakan jas dan pakaian berwarna hitam, sang mempelai laki-laki, Carter Lannis juga tampak luar biasa. Mereka berdua berdiri berdampingan seperti pasangan yang sangat serasi.     

"Mereka berdua tampak begitu serasi." kata Anna.     

"Suatu saat nanti kita juga akan seperti mereka," sahut Roland sambil meremas tangan Anna dengan lembut dan kembali berkata, "Jika waktunya telah tiba, semua orang akan mengenalmu."     

"Hmmm." Anna merespon sambil tersenyum manis.     

Menikah dengan seorang penyihir itu perkara mudah, namun, mendapatkan pengakuan dari rakyat itu yang sulit. Pengakuan itu hanya bisa diraih oleh mereka yang memiliki kekuatan absolut dan pengaruh besar. Oleh karena itu, hal yang paling penting adalah meredakan perang saudara di kerajaan ini dan menjadi satu-satunya Raja di Kerajaan Graycastle. Setelah itu, Roland bisa menikahi Anna - ia tidak ingin orang lain berpikir bahwa Anna adalah wanita simpanannya, sama seperti bangsawan-bangsawan pada umumnya yang sering berbuat demikian.     

Namun, Roland yakin semua impiannya itu akan terwujud tidak lama lagi. Karena Bulan Iblis sudah usai, kota ini akan mempersiapkan diri untuk melancarkan serangan pada musim semi mendatang. Tidak lama lagi, akan ada pertempuran sengit antara Roland dan Timothy, dan kekuasaan Timothy akan segera dihancurkan.     

"Tolong, cincinnya. Ehh, selanjutnya …" Petugas Balai Kota itu tampak tidak terbiasa melakukan proses 'pernikahan baru' yang ditulis oleh Roland. Petugas itu menunduk untuk mengintip catatannya, "Kamu boleh mencium mempelai wanita sekarang."     

"Wow!" Para tamu yang hadir memberikan tepuk tangan meriah, terutama Irene. Irene dengan penuh semangat meraih tangan Ferlin dan mengayunkan tangan Ferlin, kemudian Irene menarik tangan orang lain untuk ikut bertepuk tangan dan bersorak untuk May.     

"Hanya satu ciuman saja?" Kilat mengerutkan mulutnya, "Setiap kali ayahku kembali dari ekspedisi, ia selalu mendapatkan banyak ciuman."     

"Coo …" sambil bertengger di atas kepala Kilat, Maggie memalingkan kepalanya agar tidak melihat Carter dan May berciuman. Maggie menyilangkan kedua sayapnya di depan wajahnya, namun, bukankah kedua mata burung merpati ada di kedua sisi kepalanya?     

"Yang Mulia, Anda yang telah mengatur tata cara proses pernikahan ini, apa berciuman di depan umum itu tidak apa-apa?" kata Gulir sambil meletakkan tangan di keningnya.     

"Ini hanya untuk kasus tertentu. Tidak setiap pasangan wajib melakukan ciuman itu," sahut Roland sambil tersenyum. "Lagi pula, pesta pernikahan ini digelar untuk kepentingan publisitas, jadi semakin menarik, itu akan semakin bagus." Sambil berbicara demikian, Roland menoleh kepada Soraya. "Kamu harus melukis momen pernikahan ini secara rinci!"     

"Tenang Yang Mulia, serahkan saja padaku." sahut Soraya sambil terus menyaksikan kedua pengantin baru itu tanpa berkedip, Pena Ajaib yang ada di tangannya tengah bersinar.     

Kegugupan Carter jelas terlihat. Setelah rasa gugup Carter mulai mereda, May berjinjit dan menciumnya.     

Tepuk tangan hadirin merebak di halaman istana.     

"Hadirin dimohon untuk menyambut kedatangan Yang Mulia. Yang Mulia akan memberikan selamat kepada kedua mempelai!"     

Roland meninggalkan kerumunan penyihir dan bergabung dengan kedua pengantin baru itu. Roland menepuk bahu Carter dan berkata, "Bagus sekali." Lalu Roland berbalik kepada May, "Semoga kalian berdua selalu bahagia."     

"Apa ciuman tadi tidak apa-apa, Yang Mulia?" tanya Carter dengan ragu.     

"Tentu saja! Sekarang pulanglah dan beristirahatlah kalian. Aku akan memberimu 2 hari cuti." kata Roland sambil tersenyum. "Vader akan tiba di kota siang ini. Serahkan pekerjaanmu pada Vader."     

"Terima kasih, Yang Mulia," jawab kedua pengantin baru itu, mereka berdua tersenyum satu sama lain.     

Pernikahan itu berakhir dan ditutup dengan suara kembang api yang disimulasikan oleh Gema.     

Pada sore hari, Barov dan Karl datang ke kantor Roland untuk melaporkan perkembangan Proyek Tiga Persediaan kepadanya.     

"Sejauh ini, peralatan pemasangan air telah dipasang di semua tempat tinggal dan lebih dari setengah pipa pemanas juga telah dipasang," kata Karl. Karl menunjuk ke peta perencanaan kota baru dan melanjutkan, "Tetapi pemasangan daya listrik akan membutuhkan lebih banyak waktu. Kecuali jika pabrik yang berada di bawah pengawasan Anda bisa segera menyelesaikan instalasinya, 4 area perumahan masih berada dalam fase penggalian dan pengerjaan parit. Setelah Anda pergi ke Benteng Longsong untuk meredakan pemberontakan itu, pekerjaan ini hampir tersendat."     

Roland mengangguk dan menyadari Karl dan para pekerja itu memang tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada orang lain selain Roland yang mengerti apa itu sirkuit atau bagaimana cara listrik beroperasi. Mungkin pada bulan April nanti, atau mungkin di bulan Mei, semua penduduk baru bisa menikmati listrik. Roland berkata, "Tidak masalah. Sekarang Bulan Iblis telah berakhir, sistem pemasangan pemanas dapat ditunda dulu untuk sementara. Selanjutnya, yang paling penting dikerjakan adalah pemasangan listrik dan pembangunan Jalan Raya Kerajaan. Pemasangan listrik menyangkut efisiensi penggunaan waktu agar orang bisa tetap bekerja meski di malam hari, dan pembangunan Jalan Raya Kerajaan adalah kunci untuk memperkuat hubungan antara Kota Perbatasan dan Benteng Longsong pada saat pembangunan kota baru selesai." Roland melanjutkan, "Selain itu, jangan memecat para pekerja setelah menyelesaikan pembangunan Jalan Raya Kerajaan. Kita masih membutuhkan mereka untuk membangun jalan menuju ke pantai dangkal."     

"Maksud Anda tempat yang menuju ke daerah pegunungan di selatan?"     

"Benar. Jalur itu akan menjadi jalan masuk menuju ke pantai dangkal." sahut Roland. Setelah Tilly dan rombongannya kembali ke Pulau Tidur, Lotus akan kembali ke sini. Pada saat itu, dengan bantuan Passi, kita hanya butuh sedikit waktu untuk membuat jalanan di area pegunungan itu. "Selain itu, begitu Kota Tanpa Musim Dingin didirikan, para pekerja ini akan menjadi rakyatku dan aku ingin memberi mereka status kewarganegaraan setelah pembangunan Jalan Raya Kerajaan selesai." Roland menoleh kepada Barov, "Aku akan menyerahkan semua tugas ini kepadamu."     

"Baik, Yang Mulia!" jawab Barov.     

"Teruskan pembangunan perumahan. Kamu dapat memperluas pembangunan perumahan ke area kosong yang ada di antara Kota Perbatasan dan Benteng Longsong atau di tepi selatan Sungai Air Merah. Peningkatan populasi tetap menjadi prioritas utama kita, dan aku ingin melipatgandakan jumlah populasi di kota sampai akhir tahun ini."     

Barov menarik napas dalam-dalam. "Yang Mulia, populasi sampai akhir tahun ini mungkin akan mencapai jumlah sebanyak 100.000 orang."     

"Aku yakin kita mampu menampung populasi sebanyak itu di Wilayah Barat," kata Roland dengan serius, "Kamu bisa menganggap tugas ini sebagai salah satu target yang harus kamu capai."     

Memang, Kerajaan Graycastle memiliki potensi populasi penduduk yang sangat besar. Sebuah kota besar berpenduduk 20.000 jiwa mampu memiliki populasi di pinggir kota sedikitnya 100.000 orang. Semakin makmur sebuah kota, maka populasinya semakin besar - fenomena ini juga bisa dilihat dalam sistem pertanian modern. Wilayah Barat sungguh tidak terbatas, ditambah lagi karena mesin uap sudah mulai digunakan, sehingga tidak perlu banyak pekerja untuk mengerjakan pertanian secara manual.     

"Yang terakhir, karena penerangan dengan tenaga listrik sekarang sudah tersedia di area pabrik, kalian harus bekerja selama 8 jam sehari dalam 3 shift setelah pembangunan kota baru selesai, terutama bagi departemen pembuatan amunisi," kata Roland kepada Barov, "Upah dalam setiap shift harus dihitung sesuai dengan upah harian terakhir. Semakin banyak mereka bekerja, semakin banyak upah yang mereka dapatkan. Kamu dapat mulai mempromosikan hal ini mulai dari sekarang dan aku harap pabrik dapat beroperasi secara terus-menerus sampai kita bisa menyatukan seluruh wilayah Graycastle."     

"Baik, Yang Mulia." Barov menjawab sambil membungkuk dengan hormat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.