Bebaskan Penyihir Itu

Sebuah Panggilan Bantuan



Sebuah Panggilan Bantuan

4"Bagaimana dengan industri garamnya?" tanya Roland.      4

Ada banyak sumber daya bijih besi di Wilayah Barat, jadi tidak heran jika pertambangan adalah industri utama di Benteng Longsong. Namun, ini adalah pertama kalinya Barov menyebut industri garam, dan Roland tidak memiliki pengetahuan tentang hasil bumi yang menjadi ciri khas di Benteng Longsong. Menurut Roland, industri garam seharusnya bisa menjadi industri utama di kota-kota yang berada di dekat pesisir pantai.     

"Benteng Longsong, Keluarga Rusa Besar, dan Keluarga Penghisap Madu masing-masing memiliki satu sumur penghasil garam. Bahkan, ketiga sumur garam itu berdekatan satu sama lain dan pada dasarnya terletak di perbatasan wilayah mereka masing-masing. Aku dengar konon lebih dari 200 tahun yang lalu, perang saudara di Wilayah Barat sering terjadi di sana dan berlangsung selama 50 tahun." kata Barov sambil mengelus-elus kumisnya.     

Roland memikirkan bagaimana cara ketiga keluarga bangsawan yang menduduki daerah itu bisa menjadi keluarga-keluarga bangsawan yang paling terkemuka. Roland bertanya dengan penasaran, "Apa yang dihasilkan dari sumur garam ini?"     

"Selain memasok garam di Wilayah Barat, garam itu juga dijual ke Bukit Naga Tumbang, Kota Air Merah, dan ke beberapa desa kecil lainnya." jawab Barov sambil membuka buku catatannya. "Ketiga sumur itu menyumbangkan pendapatan hampir 15% dari total pendapatan di Benteng Longsong."     

"Mengapa persentasenya masih begitu rendah?" Roland bertanya dengan heran. "Harga pasar untuk garam tidak serendah itu."     

"Itu karena terlalu sulit untuk mengeluarkan garamnya dari sumur yang dalam." jawab Barov sambil menggelengkan kepalanya. "Aku kenal seorang bangsawan di Kota Perak yang memiliki sumur garam di wilayahnya. Sumur garamnya hanya berukuran sebesar kepala orang dewasa dan terlalu kecil untuk dimasuki tong kecil. Orang menambang garamnya dengan cara memasukkan air ke dalam sumur dan mengambilnya dengan tongkat bambu setelah garamnya terkikis."     

"Kalau begitu mengapa mereka tidak memperluas sumurnya?" tanya Roland.     

Barov tersenyum. "Yang Mulia, sumur garamnya terlalu dalam. Jika kita menggali sumurnya dengan cara yang sama seperti sumur air, tembok garamnya akan runtuh. Menurut kenalanku yang ada di Kota Perak, sumur garam itu telah ditambang dengan cara seperti itu sejak generasi kakeknya, dan sekarang sumur itu sudah sedalam menara lonceng yang ada di Kota Raja."     

"Jadi begitu," pikir Roland. Karena terbatas oleh kedalaman sumurnya, orang-orang di Benteng Longsong menambang garam dengan menggunakan metode mengeringkan air garamnya, tetapi proses seperti ini masih bisa ditingkatkan dengan cara yang lebih baik. Menambang garam dengan bantuan kemampuan Lotus atau mengekstraksi air garam dengan menggunakan mesin uap tentu akan lebih efektif dan efisien.     

Pasokan garam yang berlimpah tidak hanya akan mendatangkan keuntungan besar bagi Kota Tanpa Musim Dingin, tetapi juga akan membuat makanan lebih sehat dan terasa lebih lezat bagi penduduk. Garam yang mereka miliki saat ini adalah garam kasar yang masih bercampur dengan segala jenis kotoran dan zat asing.     

"Aku mengerti." Sambil memikirkan hal ini, Roland mengangguk puas. "Kamu boleh pergi sekarang. Jangan lupa tugasmu untuk melakukan peningkatan populasi. Bulan Iblis baru saja berlalu, jadi ini saat yang tepat untuk merekrut para pekerja sebelum para pengungsi itu kelaparan."     

"Aku juga berpikir demikian, Yang Mulia," kata Barov sambil meletakan tangan di dadanya, "Tim utusan delegasi akan segera berangkat, dan aku rasa mereka akan merekrut pekerja lebih banyak dari tahun lalu."     

Setelah Barov pergi, Roland hendak merencanakan bagaimana cara untuk menangani sumber daya di Benteng Longsong, lalu ia mendengar ada suara ketukan di jendelanya.     

Roland menoleh dan melihat seekor burung elang berbulu abu-abu yang sedang bertengger di kisi-kisi jendela, dan ada sebuah kertas yang terikat di kaki elang itu.     

Nightingale membuka jendela dan membiarkan elang itu masuk.     

Itu adalah surat yang dikirim oleh Petrov Hull di Benteng Longsong.     

Roland membaca surat itu dengan cepat dan ia tertawa. Setelah Nightingale kembali ke Kota Perbatasan bersama Roland, Petrov merasa kesulitan untuk melanjutkan peperangan melawan kejahatan kriminal di sana. Mereka menerima berbagai jenis laporan dari penduduk, dan sulit untuk mengidentifikasi mana informasi yang benar dan mana infomasi palsu yang dibuat untuk mengambil imbalan yang dijanjikan. Kurang dari setengah anggota Tikus telah melamar pekerjaan yang ditawarkan. Menteri Kehakiman yang baru, Rene Medde sibuk sepanjang hari dan ia tidak bisa mengendalikan sepak terjang gerombolan Tikus Jalan Hitam. Jika keadaan terus berlanjut seperti ini, keamanan penduduk di sana akan terancam.     

Petrov menulis di bagian akhir suratnya bahwa ia ingin sang pangeran membantunya dengan mengirimkan tenaga bantuan dan juga teknologi yang memadai, tetapi Roland tahu Petrov sebenarnya menginginkan kehadiran Nightingale dan Vader untuk membantu pekerjaan Rene di Benteng Longsong.     

Roland memberikan surat itu kepada Nightingale. Nightingale melirik isi surat itu dan berkata, "Mereka tidak bisa mengendalikan keamanan di Benteng Longsong lagi?"     

"Rene Medde tidak memiliki pengalaman dalam bertarung atau menangkap gerombolan Tikus." jawab Roland sambil tersenyum, "Seperti yang sudah aku duga, tampaknya perjalanan masih panjang untuk membasmi geng Tikus sampai ke akarnya, dan akan ada banyak penjahat kambuhan yang muncul nantinya. Tetapi mereka akhirnya akan dihancurkan dengan sistem yang kuat dan diberikan cara untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Begitu gerombolan Tikus itu sudah berada di jalur yang benar, mereka tidak akan kembali berbuat jahat lagi. Mereka akan berubah seiring waktu, begitu pula dengan keadaan di Benteng Longsong."     

"Apakah kamu ingin aku pergi ke sana?" tanya Nightingale sambil menghela napas.     

"Jangan lupa Benteng Longsong dan Kota Perbatasan kini sudah menjadi satu kesatuan. Jangan anggap kedua kota ini tidak saling berkaitan." sahut Roland sambil mengangkat bahu. "Aku sudah pernah mengatakan hal ini saat rapat pleno, bahwa suatu hari nanti akan tiba saatnya kita bisa menyantap sarapan di Kota Perbatasan dan bekerja di Benteng Longsong hanya dalam waktu setengah jam perjalanan. Dan kamu yang bertanggung jawab untuk mengepalai Biro Keamanan, jadi kamu pasti akan sering melakukan perjalanan bolak-balik antara kedua kota itu untuk memeriksa pekerjaan Rene dan Petrov di sana."     

"Tetapi jika aku pergi, siapa yang akan melindungimu?" kata Nightingale sambil menggelengkan kepalanya. "Jangan katakan padaku bahwa tidak akan ada bahaya di sini. Kamu adalah duri dalam daging bagi Timothy dan juga gereja, dan hanya aku yang bisa menghentikan para penyihir pembunuh itu."     

Roland ingin mengatakan bahwa ia memiliki Liontin Penghukuman Tuhan dan ia tidak akan bisa dilukai dengan mudah oleh penyihir biasa, tetapi Roland menyadari bahwa bukan itu yang dikhawatirkan oleh Nightingale. "Dengarkan aku." kata Roland.     

Nightingale langsung memotong kalimat Roland, "Aku tidak bisa mematuhi perintahmu kali ini, Wendy dan Gulir juga pasti akan setuju denganku. Kamu adalah orang yang paling penting di Persatuan Penyihir …."     

"Aku akan pergi bersamamu." kata Roland.     

"Ehem, be … benarkah …" Nightingale terkejut dan ia mengalihkan pandangannya untuk menghindari tatapan Roland. "Kurasa hanya aku yang bisa menolong Petrov dan Rene."     

Roland tidak bisa menahan tawanya. "Ajaklah Summer untuk ikut bersamamu. Sudah waktunya Summer melatih kemampuannya."     

"Sylvie dan Soraya juga harus ikut pergi ke sana untuk membangun sistem identifikasi penduduk sambil memeriksa tambang-tambang, dan mungkin mereka bisa membangun Balai Kota Kedua di sana," pikir Roland. "Aku ingin tahu sudah sejauh mana pelatihan kaum bangsawan di sana."     

…     

Tiga hari kemudian, Roland berangkat ke Benteng Longsong dengan para penyihir dan juga para bangsawan Longsong.     

Melihat kapal dayung bertenaga uap dan tumpukan batu bara di dermaga Sungai Air Merah, Roland hanya bisa menghela napas. Tampaknya mustahil untuk mencapai Benteng Longsong dalam 1 hari, kecepatan kapal ini masih terlalu lambat bagi Roland. Lagi pula, waktu adalah uang. Roland berencana membangun sebuah kapal mewah berkecepatan tinggi yang eksklusif.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.