Bebaskan Penyihir Itu

Pertanyaan Tilly



Pertanyaan Tilly

0"Maksudmu … penyihir itu tidak ikut pergi denganmu ke Pulau Tidur?" Roland langsung segera mengerti apa yang dimaksud Tilly.     
4

"Tepat sekali." jawab Tilly sambil menggelengkan kepalanya dengan pasrah. "Namanya Passi si Tombak dan kemampuannya adalah menyalurkan kekuatan sihir. Passi dapat menyalurkan kekuatan sihir dari beberapa penyihir lain. Dengan kata lain, penyihir yang satu dapat meminjam kekuatan sihir dari penyihir lain yang terhubung dengannya, jadi kamu pasti akan membutuhkan bantuan Passi." Tilly berhenti sejenak kemudian melanjutkan. "Penyihir itu tinggal di Bukit Naga Tumbang."     

"Karena kamu yang mengetahui lebih banyak tentang Passi, kamu pasti sudah pernah berhubungan dengannya," Roland bertanya lebih lanjut, "Dan apa alasan Passi tetap tinggal di sana? Apa ia tidak takut tertangkap oleh gereja?"     

Setelah terdiam beberapa saat, Tilly menjawab, "Itu karena Passi adalah seorang Marquess[1] dan juga merupakan seorang Penguasa di Bukit Naga Tumbang."     

"Seorang penguasa?" tanya Roland dengan terkejut, "Seorang penyihir bisa menjadi seorang penguasa di sana?"     

"Benar, ayahnya Marquess Passi, penguasa terakhir di Bukit Naga Tumbang, memberikan gelar dan kekuasaan itu kepada Passi, bukan kepada putranya yang kedua dan ketiga. Karena pangkatnya yang tinggi, Passi dapat menyembunyikan identitasnya sebagai penyihir dengan cukup baik, dan dengan begitu ia dapat memberikan kehidupan yang jauh lebih baik kepada para penyihir," kata Tilly perlahan, "Dan Passi sendiri yang menghubungiku terlebih dahulu dan menawarkan bantuannya agar kami bisa bermigrasi ke Pulau Tidur. Berkat Passi, aku dapat dengan cepat mengumpulkan para penyihir dari kota-kota di bagian selatan dan dari bagian tengah Kerajaan."     

"'Passi yang menghubungi kamu terlebih dahulu' …", Roland merasakan ada sesuatu yang ganjil dengan kalimat Tilly dan ia bertanya, "Tunggu dulu … maksudmu Passi tidak berniat memberikan perlindungan kepada sesama penyihir?"     

"Tidak." jawab Tilly sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak hanya itu, Passi juga ingin para penyihir itu meninggalkan wilayahnya secepat mungkin untuk melindungi mereka dari penindasan gereja. Passi tampaknya lebih menganggap penting jabatannya daripada berperang bersama sesama penyihir untuk melawan gereja."     

Kekuasaan Passi sudah pasti berada dalam bahaya besar jika gereja mengetahui bahwa ia berusaha melindungi para penyihir. Tidak seperti kota-kota di daerah perbatasan yang terpencil, Bukit Naga Tumbang memiliki gereja-gereja dan para pendeta yang cukup berpengaruh, dan jumlah jemaat gereja di sana jauh lebih banyak daripada yang ada di Wilayah Barat. Roland mengerti alasan Passi melakukan hal itu, tetapi ia masih merasa heran. "Jika seorang penyihir di wilayah Passi ada yang tertangkap, apakah dia …."     

"Aku juga menanyakan pertanyaan yang sama pada Passi," kata Tilly dengan sedih, "Dan Passi menjawab pertanyaanku secara blak-blakan bahwa jika seorang penyihir tertangkap oleh penduduk setempat, ia akan menolong penyihir itu dengan dalih akan menjebloskan penyihir itu ke penjara dan menukar mereka dengan terdakwa hukuman mati lalu diam-diam Passi akan mengirim penyihir itu keluar dari wilayahnya. Tetapi jika seorang penyihir tertangkap oleh gereja, ia tidak akan berbuat apa-apa."     

"…" Roland berpikir, "Ternyata Passi menghubungi Tilly terlebih dahulu karena ada bahaya yang mengintai para penyihir di Bukit Naga Tumbang. Itulah sebabnya Tilly memilih untuk pergi ke Fjords, yang merupakan tempat baru baginya meskipun ia harus melintasi lautan, daripada menetap di Bukit Naga Tumbang." Mendengar hal ini, Roland mengerutkan kening dan kembali bertanya pada Tilly, "Jika aku mengundang Passi datang ke Kota Perbatasan, mungkinkah ia mau datang?"     

"Aku meragukan itu, tetapi kamu tetap harus mencobanya," jawab Tilly sambil mengangkat kedua tangannya dan berkata, "Aku hanya memberitahumu di mana kamu dapat menemukan penyihir seperti yang kamu inginkan, tetapi aku tidak bisa menjanjikan apa-apa."     

Roland menghela napas panjang dan berkata, "Aku akan mengirim seorang utusan untuk berbicara dengan Passi terlebih dahulu."     

Roland sudah pasti akan mengutus Nightingale sebagai pembawa pesannya, mengingat bahwa Nightingale dapat menyelundup masuk ke istana Passi tanpa diketahui oleh orang lain, dan bahwa ia juga bisa mendeteksi kebohongan. Selama Nightingale bisa membuat Passi percaya bahwa ia tidak berniat mengadakan permusuhan, seharusnya Passi juga tidak akan bereaksi secara berlebihan.     

Biasanya dibutuhkan lima atau enam hari untuk melakukan perjalanan dari Kota Perbatasan ke Bukit Naga Tumbang dengan menggunakan kapal, tetapi jika Nightingale pergi bersama Maggie, perjalanan itu hanya memakan waktu setengah hari. Mereka berdua bisa pergi bersama Kilat, yang bertanggung jawab sebagai penyelamat. Ketiga penyihir ini merupakan tim dengan mobilitas tertinggi di Persatuan Penyihir, dan sekarang mereka juga sudah dilengkapi dengan senjata, jadi mereka bertiga bisa menyerang musuh dan mempertahankan diri mereka sendiri.     

Setelah memikirkan rencana itu cukup lama, Roland akhirnya mengambil keputusan.     

Dengan asumsi jika Passi tidak bersedia datang ke Kota Perbatasan, masih ada waktu bagi Roland untuk menyelidiki situasi di wilayah Passi. Sebagai salah satu wacana penting dalam perjalanan ke Wilayah paling selatan, Bukit Naga Tumbang juga termasuk wilayah yang akan Roland serang di musim semi tahun depan.     

"Aku dengar ada penyihir yang baru berevolusi di istana?" Tilly tiba-tiba mengganti topik pembicaraan.     

"Oh ya, Si Bulan Misteri maksudmu. Benar, Si Bulan Misteri berhasil menyatukan kekuatan sihirnya," jawab Roland sambil mengangguk dan memberi tahu Tilly tentang proses perkembangannya. "Tetapi menggunakan metode penyihir kuno untuk berevolusi tidak terlalu efektif dalam meningkatkan kekuatan sihirnya. Untuk bisa berkembang seperti Anna, si Bulan Misteri masih membutuhkan pemahaman menyeluruh tentang ilmu pengetahuan secara mendalam."     

"Tetapi cara kuno sekalipun tetap merupakan salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan," kata Tilly dengan penuh minat, "Dan ada satu hal yang menurutku sangat menarik dari yang kamu sampaikan tadi. Apa yang kamu maksud dengan 'kekuatan sihir bukan merupakan fenomena alam tetapi berasal dari kekuatan sihir itu sendiri'?"     

"Itu hanya dugaanku saja." jawab Roland sambil menyesap tehnya. "Baik Api Perasaan berwarna hijau maupun Api Hitam milik Anna bukan sesuatu yang bisa kamu temukan di alam, jadi tidak sulit untuk menganggap api Anna sebagai bentuk nyata kekuatan sihir itu sendiri, tetapi bagaimana dengan api normal yang Anna miliki sebelum ia berevolusi? Aku menganggap api normal juga bisa diciptakan oleh kekuatan sihir, dan itu mencerminkan apa yang dirasakan Anna sebagai api 'panas'. Ketika persepsi Anna menjadi lebih menyeluruh dan mendalam akan ilmu pengetahuan, api 'panas'nya juga berubah. Inilah yang dialami Anna. Banyak penyihir memiliki kemampuan yang sama sebelum berevolusi karena mereka telah mengamati fenomena alam yang sama. Setelah mengalami Kebangkitan Tertinggi, kemampuan mereka menjadi bervariasi karena pemahaman mereka tentang fenomena alam juga memiliki perbedaan besar."     

"Kedengarannya masuk akal," jawab Tilly, "Tetapi menurut dugaanmu, para penyihir dari jenis sihir yang sama akan mengembangkan kemampuan baru yang hampir sama jika mereka memiliki pemahaman yang sama tentang fenomena alam itu, bukan?"     

"Benar, kurang lebih seperti itu, tetapi dengan syarat mereka memiliki pemahaman yang sama akan ilmu pengetahuan."     

Roland tidak memberitahu Tilly mengenai gagasannya yang lain, yaitu sampai sejauh mana kekuatan sihir bisa berkembang. "Karena kekuatan sihir adalah dasar dari semua jenis kemampuan penyihir, itu adalah suatu hal yang paling utama dan mendasar. Anggaplah ada penyihir yang mengerti segala sesuatu di alam ini, apakah penyihir itu akan dapat menghasilkan semua jenis kemampuan?"     

"Apakah kamu … datang dari sebuah dunia lain tanpa kekuatan sihir?" Tilly tiba-tiba bertanya kepada Roland.     

"Pffftttt…" Roland hampir saja menyemburkan teh yang sedang diminumnya. Roland menyeka mulutnya dan bertanya, "A … apa katamu?"     

"Aku sudah membaca semua buku yang kamu tulis selama ini dan aku selalu merasa ada yang aneh." kata Tilly sambil menatap mata Roland. "Akhirnya aku menyadari apa masalahnya setelah mendengar apa yang kamu katakan tadi. Kamu memisahkan kekuatan sihir dari alam … baik dalam buku Teori Ilmu Pengetahuan Alam maupun Buku Bahan Kimia Dasar, kamu tidak menyebutkan apa pun tentang kekuatan sihir dan kamu mengatakan bahwa kekuatan sihir bukanlah sesuatu ada di alam, tetapi … kekuatan sihir itu sendiri adalah bagian dari alam."     

Roland tertegun.     

Tiba-tiba Roland menyadari bahwa ia benar-benar lupa dengan kenyataan bahwa Tilly berasal dari dunia di mana kekuatan sihir memang ada secara alami. Roland hanya menempatkan kekuatan sihir pada posisi yang berlawanan dengan fenomena alam dan sepertinya ia sudah terbiasa dengan pemahaman itu.     

Apakah Roland akan menggunakan alasan yang sama dengan mengatakan bahwa ia mendapatkan memori tambahan ini secara tiba-tiba untuk menutupi kecerobohan ini? Mungkin alasan itu tidak bisa digunakan lagi kali ini. Masih masuk akal jika Roland mengatakan bahwa ia menulis buku-buku ini sepenuhnya berdasarkan ingatannya, tetapi bagaimana ia menjelaskan bahwa ia sangat meyakini pemahaman ini dan secara tidak sadar memisahkan kekuatan sihir itu dari alam? Apakah mungkin Roland masih bisa berkata bahwa ini adalah bagian dari ingatannya yang sebelumnya?     

Roland menelan ludahnya dengan susah payah.     

[1] Gelar bangsawan satu tingkat di bawah Duke     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.