Bebaskan Penyihir Itu

Alat Transportasi



Alat Transportasi

4Roland sedang duduk di kantornya dan memperhatikan laporan statistik yang disampaikan Barov.     1

Dibutuhkan waktu tiga hari lamanya untuk menyeleksi lebih dari enam ribu orang pengungsi. Ternyata, persentase pengrajin hanya ada sedikit, mereka hanya berjumlah seratus delapan puluh enam orang. Tentu saja, jumlah ini sudah melalui penyaringan audit, begitu pula dengan alokasi perumahan untuk para pengungsi dan penerbitan kartu identitas bagi mereka.     

Menurut pertimbangan Roland, setelah para pengungsi itu menerima kartu identitas maka mereka baru akan dianggap sebagai penduduk Kota Perbatasan secara resmi. Oleh karena itu, kartu identitas ini penting untuk dibuat secara menyeluruh selagi populasi penduduknya belum terlalu besar sehingga mudah dikontrol dari waktu ke waktu. Dengan begitu, ketika populasi penduduk sudah semakin bertambah, penduduk bisa mengasimilasi para pendatang baru. Lagi pula, manusia adalah makhluk sosial dan selama lingkungannya dinilai baik untuk dihuni, semakin banyak orang yang akan datang ke kota ini. Dengan begitu taraf kehidupan rakyat juga akan meningkat lebih baik.     

"Kalau begitu tempat kerja untuk para pengrajin aku serahkan kepadamu, apakah tempat itu untuk satu orang atau satu keluarga, semua orang akan mendapatkan kamarnya masing-masing," kata Roland.     

"Baik Yang Mulia," kata Barov, "Yang Mulia, apakah rumah-rumah ini diberikan kepada para pengungsi sebagai hadiah?"     

"Sistem penyewaan rumah akan diberlakukan." jawab Roland sambil menggelengkan kepalanya. "Penduduk asli memiliki akses gratis ke rumah-rumah baru karena sejak awal mereka memiliki rumah-rumah yang sudah tua dan usang, yang artinya sama saja, rumah lama mereka ditukar dengan rumah baru. Jika kita memberikan rumah secara cuma-cuma kepada para pengungsi, maka kita tidak bisa mengusir mereka dan melibatkan mereka secara aktif dalam pekerjaan yang akan diberikan. Tentunya, harga sewanya harus dibuat semurah mungkin, dan tugasmu untuk memberitahukan kepada para pengungsi, selama mereka bisa bekerja dan menghasilkan uang yang cukup, maka mereka dapat membeli rumah yang mereka inginkan.     

"Aku mengerti."     

Roland terdiam sesaat, dan tiba-tiba ia bertanya, "Setelah kita mengadakan Upacara Penghargaan dan Penghormatan, berapa banyak orang yang melarikan diri dari kota?"     

"Tidak ada penduduk asli yang pergi, tetapi ada tujuh orang budak yang melarikan diri." Barov berhenti sejenak kemudian melanjutkan, "Dan para pengungsi juga ada yang memilih untuk meninggalkan kota, mereka berjumlah seratus lima belas orang."     

"Benarkah itu?" kata Roland, karena kini ia sudah membuka keberadaan para penyihir kepada rakyatnya, Roland mengetahui bahwa situasi seperti itu akan terjadi juga cepat atau lambat. Untuk menilai tanggapan publik dan untuk menghindari terjadinya insiden, Roland telah mengatur pasukan senjata api beberapa meter di luar kota untuk menjaga keamanan dan melaporkan berapa orang yang melarikan diri serta untuk melihat reaksi publik terhadap keberadaan para penyihir.     

Hasilnya memang tidak sempurna seperti yang Roland inginkan, tetapi setidaknya masih bisa dianggap sangat baik. Penduduk asli telah sepenuhnya menerima keberadaan penyihir, sesuai dengan harapan Roland; para budak pengungsi berjumlah kurang dari yang diperkirakan sebelumnya, tampaknya kondisi mereka cukup memprihatinkan dan mirip dengan pertunjukan drama yang menampilkan kehidupan para penyihir, dan pertunjukan itu cukup menyentuh perasaan para pengungsi itu — meskipun mereka sudah menerima perawatan dan kesembuhan wabah dari para penyihir, dan juga telah kehilangan rumah dan berada pada situasi yang menyedihkan, masih ada lebih dari seratus orang pengungsi yang memilih untuk pergi. Hal ini membuat Roland sedikit terkejut.     

"Yang Mulia, aku sarankan mereka yang melarikan diri segera dieksekusi," kata Barov dengan tenang, "Mereka yang tetap melarikan diri dalam situasi seperti ini pasti adalah orang-orang yang sangat taat kepada gereja, dan di masa yang akan datang mereka bukan orang-orang yang memihak pemerintahan monarki. Mereka tetap akan menjadi jemaat gereja yang taat, jadi kita tidak perlu berbelas kasihan terhadap mereka."     

"Tidak perlu begitu … orang-orang yang benar-benar taat kepada gereja berjumlah lebih dari tiga ratus orang pengungsi, mereka berhadapan langsung dengan Wabah Iblis dan tetap tidak ingin meninggalkan Kota Raja." jawab Roland sambil menutup matanya. "Orang-orang ini hanya tidak bisa mengubah pemikiran mereka sendiri, mereka dengan keras kepala tetap mengira bahwa para penyihir itu jahat, dan ingin melarikan diri dari sini."     

"Meski demikian, orang-orang yang melarikan diri itu adalah musuh potensial kita." kata Barov bersikeras.     

Jika berada di medan pertempuran dan bertemu dengan sekelompok orang seperti ini, Roland tidak akan ragu untuk membinasakan mereka. Ini adalah pertimbangan psikologis yang berat bagi Roland. Setelah merasa ragu sejenak, Roland akhirnya menolak saran yang disampaikan Barov. "Aku akan menyuruh Nightingale pergi untuk menginterogasi orang-orang yang melarikan diri itu, dan jika ada mata-mata gereja di antara mereka, mata-mata itu akan dihukum gantung, dan yang lainnya akan diusir dari Wilayah Barat."     

Barov menggelengkan kepalanya, dan setelah beberapa saat, ia berkata, "Seperti yang Anda inginkan, Yang Mulia."     

"Apakah ada hal lain yang ingin kamu laporkan kepadaku?"     

"Saat ini tidak ada lagi, Yang Mulia." kata Barov sambil terbatuk dua kali. "Aku harus mengurus distribusi perumahan untuk para pengungsi."     

"Jangan khawatir, kita akan mengatasi hal ini lain kali." kata Roland sambil bangkit berdiri. "Pertama-tama, berfotolah bersamaku sejenak untuk menghibur hatimu."     

"Ber-foto?" Barov terkejut.     

"Kamu akan segera mengetahuinya," kata Roland sambil tertawa.     

Di dalam istana, Roland memanggil Carter, Si Kapak Besi, dan Soraya untuk berkumpul. Di sudut taman istana ada beberapa potong kayu yang panjangnya empat atau lima meter dengan lebar yang sama. Tanah di bawah kaki mereka juga ditutupi dengan kain kanvas.     

"Kota perbatasan masih belum terlalu luas, jadi wilayah selatan akan dikembangkan kemudian akan terhubung ke Benteng Longsong di masa yang akan datang. Kota Perbatasan akan beberapa kali lipat lebih besar dari sekarang. Saat ini, dibutuhkan satu atau dua hari untuk berjalan kaki dari wilayah timur ke barat, jadi diperlukan alat transportasi yang lebih cepat. Biaya untuk merawat dan membesarkan kuda cukup mahal, dan tidak mungkin semua penduduk mampu dan bisa menunggang kuda," kata Roland sambil membuka kain kanvas yang menutupi alat itu, "Aku bermaksud untuk memperkenalkan alat transportasi ini di kota. Alat ini mudah digunakan dan harganya jauh lebih murah daripada harga seekor kuda."     

"Alat … apa ini?" Carter langsung tertarik dengan benda baru ini. "Dua roda, ada tempat duduk besi. Apakah ini sebuah kereta?"     

"Ada dua roda — satu roda di depan, satu roda di belakang, akan sulit bagi pengemudinya untuk tetap bisa seimbang." sahut Barov sambil menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mengerti bagaimana benda itu bisa menggantikan kuda sebagai alat transportasi."     

Hanya Si Kapak Besi yang tetap diam, ia menunggu sang pangeran untuk menjelaskan alat apa itu.     

Roland tersenyum. "Alat ini disebut sepeda, aku akan memberikan demonstrasi sehingga kalian mengerti." Roland meletakkan kakinya di atas pedal dan mengambil posisi standar untuk mengayuh. Dengan satu kayuhan di pedal, Roland mulai mengendarai sepedanya ke jalanan di taman.     

Berkat bantuan Anna dan lapisan pelindung Soraya, tidak sulit untuk merakit sebuah sepeda, karena prinsip dan struktur perakitan sepeda tidak rumit. Karet yang dibutuhkan untuk membuat ban dan gagang setang hanya diganti dengan lapisan milik Soraya. Contoh lain lagi, ban dalam sepeda dibuat dari kertas yang digulung. Sebagai langkah penyempurnaan, Roland juga membuat sebuah pompa sederhana. Ban sepeda dan rem juga dibuat lebih kokoh dengan lapisan kulit binatang. Rangka sepedanya terbuat dari pipa besi yang berlubang di bagian tengah. Rem sepeda terbuat dari kawat tembaga anti karat. Satu-satunya masalah terletak pada rantai sepedanya, Roland harus bergantung pada kemampuan Anna untuk memotong potongan-pootngan besi, kemudian membentuk potongan-potongan besi itu sampai menjadi panjang. Untuk pedalnya, Roland tidak tahu bagaimana cara Anna membuatnya.     

Roland mengendarai sepeda dan membentuk gerakan melingkar, ia menekan rem dan menepi dengan mudah. Melihat orang-orang yang tercengang melihat sepeda itu, Roland merasa sangat bangga. Dengan sepeda ini, mereka semua bisa memiliki alat transportasi yang bagus. Dibandingkan dengan kuda yang harus dijinakkan terlebih dahulu dan diberi makan, sepeda ini jauh lebih praktis dan efisien.     

"Aku bermaksud untuk membuka pabrik sepeda di kawasan industri untuk memproduksi alat transportasi ini. Selain merekrut para pekerja, kita juga harus melakukan promosi untuk memperkenalkan sepeda ini ke seluruh wilayah secepatnya," Roland menjelaskan, "Dengan sepeda ini, aku akan mengajari kalian cara mengemudikan sepeda, kemudian Soraya akan menggambar jalur untuk mengendarai sepeda. Aku ingin rakyatku mengetahui bahwa selama mereka mampu membayar satu hingga dua keping emas, mereka dapat memiliki kendaraan yang sama seperti yang dimiliki oleh seorang Penguasa, komandan Tentara Pertama, Pemimpin Kesatria, dan juga pimpinan tertinggi Balai Kota.     

.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.