Bebaskan Penyihir Itu

Sebuah Hadiah



Sebuah Hadiah

4Setelah makan malam, Nightingale kembali ke kamarnya dengan membawa sebuah kotak berisi hadiah dari Yang Mulia. Sebelum Nightingale membuka kotak itu, Kilat, Maggie, Lily, dan Bulan Misteri juga ikut menyelinap masuk ke kamarnya dengan mata tertuju kepada kotak yang dibawa Nightingale.      4

"Ada apa dengan kalian?" Wendy tidak bisa menahan tawanya. "Apakah kalian ingin melihat apa yang ada di dalam kotak itu?"     

Kilat, Maggie dan Bulan Misteri menganggukkan kepala mereka secara serentak kecuali Lily.     

"Yang Mulia pilih kasih!" gerutu Kilat, "Kami tidak diizinkan minum minuman keras dan kami bahkan juga tidak diberikan hadiah!"     

"Yang Mulia mengatakan minuman keras dan hadiah itu hanya untuk penyihir dewasa." jawab Lily sambil menghela nafas. "Kalian bisa meminta hadiah itu dari Yang Mulia setelah kalian menjadi dewasa sedangkan aku sendiri tidak terlalu peduli dengan isi hadiah yang ada di dalam kotak itu. Mengapa kamu menyeret aku ke sini?"     

"Hei," Bulan Misteri membela diri sambil terbelalak, "Aku hanya memanggilmu ke sini, aku tidak menyeretmu kemari."     

"Tetapi aku ….."     

"Hentikan, bukan itu intinya!" teriak Kilat, "Bulan Misteri dan Maggie juga penyihir dewasa, tetapi mereka tidak mendapatkan hadiah itu!"     

"Itu benar!" Maggie mengibaskan rambut putih yang menutupi wajahnya ke belakang dan mengangkat dagunya sebagai tanda protes. "Aku juga tidak dapat hadiah!"     

"Mengenai hal ini … Yang Mulia mungkin memiliki pertimbangan sendiri." Nightingale juga merasa sedikit aneh karena Yang Mulia biasanya tidak pernah membeda-bedakan para penyihir, tetapi kali ini Yang Mulia hanya memilih beberapa orang penyihir untuk diberikan hadiah. "Mari kita lihat apa yang ada di dalam kotak ini."     

'Pakaian' yang aneh nampak setelah kotak itu dibuka — kelihatannya seperti beberapa buah tali dan kantung baju. Ketika 'pakaian' itu disentuh rasanya sangat lembut dan bahannya jelas sutra berkualitas tinggi, tetapi 'pakaian' itu terlalu kecil untuk disebut sebagai pakaian jika dilihat dari berbagai sisi.     

"Ada secarik kertas yang diselipkan di bawah benda aneh itu," kata Kilat.     

Nightingale membuka kertas yang terlipat itu dan menemukan semacam surat pengantar disertai kegunaan dan instruksi cara pakai hadiah itu. Bahkan ada sebuah gambar di samping surat itu yang menunjukkan bagaimana bentuk 'pakaian' itu dikenakan.     

"Uh huh …" Wendy juga membuka kotak hadiahnya. "Ini bra?"     

"… Bra ini dapat mengangkat payudara, meningkatkan sirkulasi darah, menegakkan postur tubuh yang bongkok, dan mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan oleh gesekan pakaian." Suara Nightingale semakin pelan, dan ia merasa pipinya tiba-tiba merona. 'Pakaian' ini sebenarnya adalah sesuatu untuk menyangga payudara. Nightingale langsung menatap Wendy, dan ia melihat semua penyihir ternyata sedang menatap dirinya sambil menyeringai.     

"Pftt," Lily tertawa dan berkata, "Sekarang kalian paham kenapa kalian tidak mendapatkan hadiah? Ckckck, aku ralat ucapanku yang tadi. Kilat mungkin tidak akan mendapatkan hadiah ini meski ia sudah dewasa."     

"Kamu bicara seolah-olah kamu sudah pasti akan mendapatkan hadiah ini," balas si Bulan Misteri sambil menatap Lily.     

"Siapa yang peduli!" sahut Lily sambil memutar kedua bola matanya.     

"Apakah bra ini mirip dengan korset?" Hanya Kilat yang tidak bergeming dan matanya penuh dengan rasa penasaran dan juga iri. "Bisakah kamu memakai bra ini supaya aku bisa melihat bentuknya?" tanya Kilat kepada Wendy.     

"Tentu saja tidak!" Ekspresi di wajah Wendy langsung merah merona. Wendy merasa sedikit lega setelah menyuruh Kilat, Lily, Bulan Misteri dan Maggie keluar dari kamarnya. "Bagaimana mungkin Yang Mulia bisa tiba-tiba … memberikan kita hadiah ini?"     

Nightingale merasa sedikit malu. Sebenarnya tidak apa-apa jika Yang Mulia memberikan pakaian dalam. Tidak ada yang merasa malu karena semua barang yang biasa mereka gunakan memang berasal dari Yang Mulia. Namun,bra ini pasti perlu diukur dan disesuaikan dengan bentuk tubuh si pemakai, dan karena tubuh mereka semua berbeda-beda, itu berarti selama ini Yang Mulia telah mengamati setiap ukuran payudara mereka masing-masing dengan cermat. Pikiran ini membuat Nightingale tersipu malu dan ia bahkan ingin langsung bersembunyi di dalam Kabut.     

Oh ya, apa yang sedang dilakukan oleh Anna?     

"Aku akan segera kembali," kata Nightingale. Nightingale membuka Kabut dan berjalan menembus dinding. Nightingale merasa ragu sejenak ketika ia sampai di depan pintu kamar Anna, tetapi akhirnya Nightingale memilih untuk mengetuk pintu.     

Tidak lama kemudian, pintunya terbuka dan Anna sudah mengenakan gaun tidurnya, ia tampak biasa-biasa saja. "Ada apa?"     

"Uh, aku ingin bertanya …" Nightingale masuk ke kamar Anna dan menutup pintunya. "Apa pendapatmu tentang … hadiah yang diberikan oleh Yang Mulia?"     

"Aku sudah memakainya, rasanya cukup nyaman."     

Jawaban Anna membuat Nightingale terperangah. "Kamu sudah memakai bra itu?"     

"Benar," Anna mengangguk dan berkata, "Apakah kamu ingin melihatnya?"     

"Tidak, tidak." jawab Nightingale sambil mengibaskan tangannya. "Aku hanya ingin tahu apakah kamu tidak merasa aneh karena Yang Mulia memberikan kita hadiah seperti ini?"     

"Mengapa aku harus merasa aneh?" Anna bertanya dengan bingung. "Yang Mulia berkata bahwa ia ingin mempromosikan bra ini dan menjualnya ke publik, jadi ia ingin mengujinya terlebih dahulu kepada kita. Dan bra ini cukup bagus," kata Anna sambil menepuk dadanya dan berkata, "Rasanya lembut dan ringan. Pengait di bagian belakang membuat bra ini tidak mudah lepas, aku lebih suka mengenakan bra ini daripada aku harus mengenakan berlapis-lapis pakaian."     

[Jadi begitu …] Nightingale memahami perkataan Anna, ternyata Anna tidak peduli tentang hal-hal sepele tetapi ia fokus pada tujuan yang diinginkan Yang Mulia, mungkin inilah sebabnya Anna selalu berbeda dari para penyihir lain, Anna adalah seorang wanita yang sederhana dan juga tidak suka basa basi. Sedangkan mengenai hadiah dari Yang Mulia, Nightingale tahu bahwa ia sendiri akan tetap mencobanya, tetapi mengapa ia merasa sangat malu? Sebenarnya tidak ada yang perlu disembunyikan, mungkin sebaiknya Nightingale mengatakan apa yang ia pikirkan secara langsung kepada Yang Mulia — Anna mungkin juga sudah bertanya langsung kepada Yang Mulia.     

Memikirkan hal ini, Nightingale bergegas kembali ke kamarnya. Nightingale mengambil bra itu dan mempelajari cara pakainya. Nightingale bersembunyi di dalam Kabut untuk memakai bra, lalu mengenakan mantel dan muncul kembali di depan Wendy.     

"Bra ini sedikit kebesaran." kata Nightingale sambil melompat. "Tetapi bra ini benar-benar nyaman dipakai, setidaknya payudaraku jadi tidak tergesek-gesek pakaian. Bra ini juga tidak mempengaruhi gerak tubuh kita dan rasanya sangat nyaman dibandingkan aku harus membebat payudaraku dengan kain … kamu juga harus mencobanya."     

"Tidak, aku tidak mau …" kata Wendy sambil menggelengkan kepalanya.     

"Bagaimana mungkin kamu tidak mau mencobanya." Nightingale terkikik dan menarik Wendy masuk ke dalam Kabut. "Aku merasa Yang Mulia sebenarnya merancang bra ini untukmu."     

***************     

Sylvie merasa bahwa semua keanehan yang ia lihat hari ini di istana lebih aneh dari semua yang ia lihat dalam beberapa tahun terakhir.     

Air pancuran yang keluar dari keran, sabun wangi yang memancarkan aroma mawar yang lembut, dan White Liquor yang rasanya menyengat di tenggorokan — sementara Evelyn bisa minum ketiga gelas berisi cairan aneh itu.     

Yang paling luar biasa, tentu saja, adalah hadiah yang diberikan Yang Mulia setelah makan malam … Sylvie mengetahui kaum bangsawan memang suka saling memberi hadiah korset di antara mereka, tetapi setidaknya hadiah korsetnya juga disertai dengan pemberian sebuah gaun. Benar-benar sesuatu yang aneh jika seseorang hanya memberikan korsetnya saja. Tetapi korset biasanya juga diberikan sebagai hadiah kepada orang yang benar-benar akrab … misalnya, hadiah dari seorang kekasih.     

Namun, sepertinya Yang Mulia tidak hanya ingin memberikan pakaian dalam itu kepada para penyihir saja tetapi juga bermaksud untuk mempopulerkannya ke seluruh Wilayah Barat. Sylvie merinding memikirkan hal ini. [Bangsawan macam apa yang mau menjalankan bisnis pakaian dalam seperti ini, atau mungkin … Yang Mulia Roland memiliki ketertarikan yang mendalam terhadap payudara dan bokong wanita?]     

Nightingale dan Wendy sedang berada di dalam Kabut, Sylvie hanya bisa melihat dua bayangan buram yang sedang melayang di udara — Wendy dan Nightingale masih belum keluar dari Kabut untuk waktu yang lama.Tampaknya Wendy telah mencoba dan menerima hadiah yang diberikan oleh Yang Mulia. Bagaimana dengan para penyihir lainnya? Apakah mereka mengerti maksud di balik niat seseorang yang mengirimkan pakaian dalam?     

Sylvie menelan ludah karena teringat peringatan yang pernah disampaikan Ashes.     

Ashes benar — Yang Mulia adalah seorang yang berbahaya, jadi sebaiknya Sylvie menjauhi Yang Mulia sebisa mungkin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.