Bebaskan Penyihir Itu

Kembali Ke Benteng Longsong



Kembali Ke Benteng Longsong

0Roland mempertimbangkan efek pil gereja dan ia tidak langsung memerintahkan Tentara Pertama untuk menyerang musuh. Sebaliknya, Roland mengutus Kilat dan Maggie untuk mengintai pasukan musuh.     3

Prajurit yang terluka di garis pertahanan langsung mendapatkan perawatan. Hanya lima orang yang terluka terkena tombak, empat di antaranya adalah anggota Pasukan Artileri. Roland merasa senang bahwa Pasukan Artileri tetap bertahan di posisi mereka bahkan ketika musuh sudah berada seratus lima puluh meter jauhnya dari posisi mereka. Malah, mereka merunduk dan bersembunyi di belakang kereta meriam untuk menghindari lemparan tombak dan bergabung kembali dengan pertempuran itu secepatnya.     

Nana tetap berada di belakang medan pertempuran sepanjang waktu. Ketika musuh-musuh melarikan diri, Nana langsung bergegas merawat prajurit yang terluka bersama ayahnya, Viscount Tigui. Sulit membayangkan bahwa dulu Nana adalah seorang gadis muda yang pernah pingsan karena melihat darah setengah tahun yang lalu.     

Kelima orang yang terluka akhirnya pulih. Dikelilingi dengan sorak-sorai dari rekan-rekannya, banyak prajurit yang memberi hormat pada Nana ketika ia meninggalkan medan pertempuran itu.     

Sebenarnya, pertempuran ini jauh lebih mudah daripada pertempuran melawan pasukan Adipati Ryan. Karena pengaruh pil itu, para prajurit itu akan tersiksa dan bertempur dengan kesakitan sampai mereka berbaring di tanah setelah melarikan diri hanya beberapa kilometer jauhnya dan mereka sudah tidak bisa bergerak lagi.     

Pasukan Pemburu langsung mengepung musuh dengan cepat dan membawa mereka ke Benteng Longsong. Tentara Pertama juga menangkap dua orang kesatria pada saat yang sama. Bahkan meski para kesatria itu tidak menelan pil, mereka sudah kehilangan semangat untuk bertempur. Berhadapan dengan pasukan Roland yang mendekati mereka, mereka memilih untuk menyerahkan diri dan meminta agar diberikan kesempatan untuk menulis surat kepada keluarga mereka agar bisa ditebus.     

Pasukan musuh yang sudah ditangkap tiba di Benteng Longsong empat hari kemudian.     

Nightingale dengan mudah mengalahkan musuh yang tersisa di dalam benteng berkat informasi yang diperoleh dari para kesatria yang telah menyerah. Kaptennya langsung dibunuh dan seratus orang prajurit musuh yang tersisa segera ditangkap oleh Tentara Pertama yang telah menunggu di gerbang.     

Pasukan Roland menemukan Petrov yang disekap di penjara bawah tanah istana. Petrov tampak lelah, mungkin karena kekhawatiran dan kepanikannya. Tetapi berkat statusnya sebagai Earl dari Keluarga Penghisap Madu, Petrov tidak diperlakukan dengan buruk.     

Setelah hampir tiga bulan yang lalu, Roland sekali lagi bertemu dengan Petrov.     

"Yang Mulia, aku sangat senang melihat Anda." Petrov merasa lega dan ia memberi tahu Roland apa yang telah terjadi. "Utusan delegasi dari Raja Timothy …. "     

"Mereka semua sudah mati," kata Roland sambil bersandar di kursi. "Sebagian besar dari seribu lima ratus pasukan yang mereka bawa sudah mati di luar perbatasan Kota. Sisanya ada di penjara benteng untuk saat ini."     

Petrov tampak terkejut mendengar seluruh utusan delegasi itu sudah mati. "Yang Mulia, aku khawatir raja yang baru, bukan, kakak laki-laki Anda akan menganggap Anda sebagai ancaman."     

"Jadi, apakah aku harus melakukan apa yang diperintahkan dan dengan patuh kembali kepada raja dan membiarkan diriku dipermainkan olehnya?" Roland menatap Petrov.     

Petro langsung menundukkan kepalanya. "Tidak, Yang Mulia …."     

"Timothy sudah menjadi musuhku pada saat pasukannya menginjakkan kaki di Wilayah Barat," kata Roland perlahan, "Timothy Wimbledon hanya akan bertindak lebih putus asa lagi dalam upayanya untuk merebut kekuasaan. Timothy membutuhkan wilayah kekuasaan dan dukungan agar para bangsawan mendukung pemerintahannya. Jika kamu mengelola Benteng Longsong hanya untuk bersenang-senang, kamu tidak perlu mengelola benteng sebagai perwakilanku. Selain itu, kamu seharusnya menyadari bahwa posisi kamu di Wilayah Barat hanya aman jika aku yang menjadi Raja Kerajaan Graycastle." Roland terdiam sejenak. "Untuk mencegah hal seperti ini terjadi lagi, aku akan membentuk pasukan untuk menjaga Benteng Longsong."     

"Membentuk sebuah pasukan?" Petrov tertegun.     

"Benar. Pasukan yang terdiri dari warga sipil, bukan para kesatria." Roland menjelaskan gagasannya. "Pilihlah tiga ratus orang untuk membentuk pasukan. Bawahanku akan mengajari mereka cara bertarung. Syaratnya adalah mereka harus terdiri dari warga sipil yang berbadan sehat berusia antara enam belas hingga tiga puluh tahun. Mereka bukan bekas penjahat atau jemaat di gereja. Selama masa pelatihan, mereka akan tinggal di Kota Perbatasan, dan aku akan memberikan senjata kepada mereka. Selain itu, kesatria dan tim patroli kamu hanya bertanggung jawab untuk menjaga keamanan perkotaan mulai sekarang. Selebihnya tertulis di sini." Roland memberi Petrov sebuah gulungan kertas. "Kamu dapat mengeluarkan pengumuman untuk merekrut pasukan dan menyaring kandidat sesuai dengan persyaratannya."     

Ini adalah cara yang paling tepat untuk membentuk pasukannya sendiri jika Roland ingin mengendalikan garis pertahanan miliknya. Tetapi jumlah Tentara Pertama juga tidak cukup untuk melindungi Kota Perbatasan, apalagi melindungi Benteng Longsong. Oleh karena itu, jalan terbaik adalah dengan meminta Petrov memilih pasukan baru dan orang-orang Roland akan melatih mereka.     

Dengan kemampuan Nightingale untuk mendeteksi kebohongan, ia bisa menyeleksi ketulusan para prajurit yang direkrut. Selain itu, metode pelatihan baru dan pendidikan ideologi dapat dengan cepat membantu mereka membentuk kemampuan bertarung. Pasukan itu akan dilengkapi dengan senjata api yang bisa mati secara otomatis, jadi tidak akan menimbulkan masalah besar jika musuh menyita senjata mereka. Selain itu, pasukan ini juga akan bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi dan melakukan pengintaian. Jika seseorang mencoba menyerang benteng, Roland akan langsung mengetahuinya.     

"Aku mengerti." jawab Petrov sambil mengangguk.     

"Aku akan memeriksa kembali orang-orang pilihanmu jadi tidak ada gunanya jika kamu menempatkan mata-mata ke dalam pasukanku. Itu akan sia-sia." Roland memperingatkan Petrov. "Mata-mata yang kamu kirimkan semua sudah dikirim ke tambang. Jika kamu masih berbuat seperti itu lagi …."     

"Tidak, Yang Mulia." Petrov menyeka keringat di keningnya. "Aku berjanji tidak akan berbuat seperti itu lagi."     

"Selanjutnya adalah gereja." Roland bersandar di kursi, puas dengan jawaban yang diberikan Petrov. "Kamu mungkin tidak tahu bahwa pasukan Timothy telah membakar gereja di Benteng Longsong dan membunuh Imam Besar Tylo. Gereja itu sudah menjadi reruntuhan sekarang."     

"Mereka benar-benar membakar gereja?" Petrov tercengang mendengar berita itu. "Aku, aku harus melaporkan hal ini ke Hermes."     

Gereja menentukan bahwa seorang raja dan penguasa wilayah memiliki kewajiban untuk melindungi fasilitas gereja lokal dari kehancuran. Jika mereka tidak berdaya untuk menghentikannya, mereka harus segera melaporkannya ke Kota Suci. Jadi reaksi Petrov terhadap berita ini sudah benar. Masalah seperti itu tidak bisa dirahasiakan. Jemaat yang paling setia di Benteng Longsong mungkin sudah mengirimkan surat rahasia ke Kota Suci pada saat itu juga.     

"Berita kehancuran gereja itu memang harus dilaporkan tetapi isinya perlu sedikit penyesuaian." kata Roland. "Kamu hanya perlu menyatakan dengan jelas dalam surat itu bahwa gereja diserang oleh tentara yang dipimpin oleh Timothy Wimbledon dan bahwa mereka meninggalkan Benteng Longsong setelah menjarah dan membakar gereja. Selain itu, sertakan pil ini dalam surat itu." Roland mengeluarkan pil dari sakunya dan menyerahkannya ke Petrov. "Mereka akan langsung mengerti jika kamu mengatakan bahwa pil itu ditemukan di gereja."     

"Benda … apa ini?"     

"Ini pil rahasia gereja yang menjadi sasaran Timothy. Pil ini akan membuat orang yang meminumnya melepaskan kekuatan super dalam waktu singkat, tetapi juga secara bertahap akan membunuh dan merusak tubuh mereka." Roland memberikan penjelasan singkat kepada Petrov. "Timothy ingin menggunakan pil-pil ini untuk memperkuat tentaranya dan mengukuhkan kedudukannya yang sedang goyah. Gereja akan langsung memahami niat terselubung Timothy ketika mereka melihat pil itu."     

Apakah gereja nantinya akan mengambil tindakan balasan atau tidak, itu persoalan lain.     

"Baik, Yang Mulia," jawab Petrov sambil memasukkan pil itu ke dalam kantungnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.