Bebaskan Penyihir Itu

Permintaan Otto



Permintaan Otto

4Kerajaan Fajar saat ini sedang mengalami turbulensi politik yang ekstrem. Bahkan Yorko, yang biasanya tidak ikut serta dalam urusan politik, dapat dengan mudah merasakan ketegangan yang mencekam di sana.      4

Sejak Raja Appen Moya naik takhta menggantikan Raja Deegan Moya yang telah mangkat, rumah-rumah penduduk terus-menerus digeledah secara paksa oleh pasukan raja. Rumor tentang pemberontakan para penguasa di wilayah perbatasan mulai berhembus di bar-bar. Komoditas asing yang menyuplai barang untuk pameran sebagian besar telah berkurang, dan bahkan rombongan pedagang budak yang hendak Yorko temui terpaksa menunda perdagangan mereka.     

Menurut Hill Fawkes, Appen Moya tidak hanya mengambil budak dari Kerajaan Hati Serigala tetapi juga membebaskan mereka semua dari perbudakan. Tindakan Appen Moya memang baik, tetapi sayangnya, tindakan itu menghambat rencana Roland untuk mendapatkan budak-budak itu demi meningkatkan populasi penduduk di Kota Tanpa Musim Dingin.     

Yorko tidak merasa khawatir sedikit pun tentang gangguan bisnis perdagangan budak yang terjadi di sini, karena ia tidak melihat ada potensi kerugian terhadap dirinya. Rombongan pedagang sudah disediakan oleh Denise, dan tidak ada biaya tambahan untuk melakukan transaksi perdagangan budak. Yorko tidak terlalu peduli dengan sedikit keuntungan yang ia dapatkan dari perdagangan budak ini. Selama Yorko masih menjadi Duta Besar Kerajaan Graycastle, cepat atau lambat ia akan menemukan peluang bisnis lain yang jauh lebih menguntungkan.     

Di sisi lain, ada beberapa kemajuan dalam pembentukan aliansi antara Kerajaan Graycastle dengan Kerajaan Fajar.     

Tiga hari setelah penobatan Appen Moya menjadi raja, Yorko dipanggil ke istana dan ditanyai tentang rincian perjanjian aliansi oleh Appen. Setelah Appen mengetahui bahwa gereja telah dikalahkan di Bukit Angin Dingin, ia dengan senang hati membubuhkan sidik jarinya pada kertas perjanjian itu.     

Yorko merasa senang, karena pada akhirnya tugas pertama yang ditugaskan oleh Yang Mulia Roland kepadanya sudah selesai.     

Namun, suasana hati Yorko yang sedang bagus tidak bertahan lama. Semua ketenangan yang Yorko rasakan malam itu hancur karena ucapan Hill Fawkes.     

"Aku rasa itu sudah terlambat. Aku khawatir hubungan aliansi ini telah kehilangan pengaruhnya," kata Hill. "Selain itu, Yang Mulia Roland mungkin tidak akan menyukai cara Appen Moya memperlakukan para penyihir itu. Timothy, yang pernah membantai para penyihir itu adalah salah satu contohnya. Simpan saja gulungan kertas aliansi itu sebagai kenang-kenangan."     

Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa Roland Wimbledon menerima para penyihir di wilayahnya. Namun, Yorko pikir Roland tidak akan bertindak sebodoh itu untuk memutuskan hubungan aliansi dengan negara tetangga hanya karena membela para penyihir itu.     

Bahkan jika Roland tidak menyukai cara Appen Moya memperlakukan para penyihir itu, Roland tidak bisa berbuat apa-apa. Ditambah lagi, Keluarga Moya telah memerintah Kerajaan Fajar selama beberapa generasi, dan Appen sebagai penguasa negara itu, dapat mengelola wilayahnya sesuka hatinya. Tidak ada yang bisa ikut campur dalam urusan internal Kerajaan Fajar.     

Karena itu, Yorko masih berpihak kepada Roland. Yorko bertanya-tanya bagaimana bisa para gadis yang cantik dan luar biasa seperti mereka bisa menjadi jelmaan iblis.     

Yorko menggelengkan kepalanya, ia berusaha mengenyahkan semua pemikiran konyol itu. Yorko hanyalah seorang Duta Besar, dan tugas utamanya adalah menjalankan tugas dari Yang Mulia. Mengenai keributan politik dan perubahan situasi yang terjadi di Kerajaan Fajar, seharusnya itu tidak ada hubungannya dengan Yorko.     

Karena masih ada waktu luang, Yorko berencana bertemu Denise terlebih dahulu untuk bersenang-senang dengan wanita itu malam ini.     

Yorko baru saja hendak berangkat ketika putra tertua Keluarga Luoxi tiba-tiba menggedor pintunya.     

Yorko menganggap kunjungan Otto Luoxi yang mendadak ini sebagai sebuah pertanda buruk. Otto Luoxi tidak pernah membawa kabar baik kepada Yorko. Otto sebelumnya mengklaim bahwa informasi yang disampaikannya dapat menentukan apakah Kerajaan Graycastle tetap bisa bertahan atau hancur oleh gereja. Namun belakangan ini, Otto mengeluh tentang perubahan besar yang terjadi atas sikap Appen Moya. Setiap berita yang dibawa Otto membuat Yorko sakit kepala. Jika Hill Fawkes tidak bersikeras untuk tetap berhubungan dengan Otto Luoxi, Yorko lebih memilih untuk mengabaikan pemuda itu.     

Yorko langsung memanggil Hill dan mengantar Otto ke ruang tamu.     

"Apa kamu mendapatkan informasi baru dari istana untuk disampaikan kepada Yang Mulia Roland lagi?" tanya Yorko.     

"Tidak, saat ini tidak ada informasi baru." jawab Otto sambil menuangkan teh untuk dirinya sendiri, dan ia bertanya, "Apa kamu punya rencana untuk keluar malam ini?"     

"Benar." jawab Yorko sambil berbohong. Yorko berharap Otto akan mundur begitu ia mengetahui bahwa Yorko hendak keluar malam ini. Denise akan memberi Yorko sebuah malam yang romantis, sedangkan Otto hanya akan memberinya sakit kepala.     

"Tunda dulu rencanamu itu. Aku ingin minta bantuanmu malam ini." kata Otto sambil menyerahkan sebuah amplop hitam kepada Yorko.     

Yorko membuka amplop hitam itu dan di dalamnya ada kartu undangan dengan segel bergambar kepala naga hitam, yang identik dengan pola yang ada pada keping emas.     

Setelah membaca surat itu, Yorko menggelengkan kepalanya. "Kamu ingin aku pergi ke pelelangan bersamamu? Aku tidak punya uang untuk menawar barang lelangan itu."     

Bahkan, Denise telah membawa Yorko ke tempat-tempat pelelangan semacam ini beberapa kali. Barang-barang yang dilelang memang sangat langka, tetapi harganya juga sangat tinggi. Tawaran sebesar 1.000 keping emas sudah cukup umum dalam pelelangan semacam ini. Yorko bertanya-tanya dari mana para pedagang kaya ini mengumpulkan semua uang mereka.     

Otto menghabiskan tehnya. "Kamu tidak perlu khawatir tentang uang. Dengan membantuku, kamu sebenarnya telah membantu rajamu."     

"Ceritakan lebih detail." kata Hill yang duduk di sebelah Yorko.     

Otto menjawab dengan pelan, "Aku dengar akan ada seorang penyihir yang dijual di pelelangan ini."     

"Oh sial." kata Yorko dalam hati. Yorko sudah tahu ini bukan sebuah kabar baik baginya. Semua orang tahu bahwa Appen Moya sedang membantai para penyihir di kota ini. Jika dalam kondisi normal, Yorko pasti akan dengan senang hati mengikuti pelelangan ini. Namun, saat ini Yorko lebih suka menjauh dari segala sesuatu yang berhubungan dengan para penyihir. "Bukankah seharusnya kedua orang ini merasa khawatir bahwa mereka akan membuat Raja Appen Moya murka?"     

Yorko berusaha menyaring kata-katanya. "Bukankah 3 keluarga bangsawan akan bersatu dan sepenuhnya mendukung keputusan raja? Tampaknya kamu sedang menentang perintah raja saat ini."     

"Meskipun Kota Cahaya adalah wilayah kekuasaan keluarga Moya, masih ada beberapa tempat yang tidak bisa dikuasai sepenuhnya oleh Keluarga Moya." jawab Otto sambil mengangkat bahu.     

"Apakah pelelangan ini diselenggarakan oleh komplotan Tikus?" tanya Yorko.     

"Mereka tidak akan menjadi anggota Tikus jika secara finansial mereka mampu menyelenggarakan pelelangan ini," jawab Hill dengan ketus.     

"Kamu benar." jawab Otto sambil mengangguk. "Pelelangan ini tidak begitu formal tetapi masih diselenggarakan oleh beberapa pedagang lokal yang memiliki pengaruh paling kuat. Mereka menyebut diri mereka dengan nama Uang Gelap. Orang-orang ini sering melakukan bisnis ilegal dan rahasia, dan sebagian besar mereka melakukan perdagangan budak."     

Yorko bertanya, "Ada pasar budak di luar kota. Mengapa mereka harus melakukan perdagangan budak itu secara sembunyi-sembunyi?"     

"Kamu akan mengetahuinya setelah kamu sampai di sana." jawab Otto.     

"Bisakah Keluarga Payton ikut bergabung bersama kita?" Ketertarikan Yorko terhadap pelelangan ini mulai muncul, tetapi ia tidak ingin secara membabi-buta menuruti instruksi Otto.     

"Maksudmu, kamu ingin mengajak pengusaha wanita yang sering bersamamu itu? Tidak, wanita itu tidak bisa ikut," jawab Otto dengan tegas. "Uang Gelap memiliki daftar tamu-tamu yang dipilih dengan ketat. Wanita temanmu itu adalah seorang pedagang yang memiliki reputasi baik, tetapi ia tidak cukup terkenal untuk memenuhi syarat untuk ikut dalam pelelangan ini."     

"Apakah kamu ingin membeli penyihir itu?" tanya Hill sambil mengalihkan pembicaraan.     

"Bukan aku, tetapi Tuan Duta Besar yang akan melakukannya." jawab Otto sambil menunjuk ke arah Yorko. "Keluarga Luoxi terlalu dekat dengan keluarga kerajaan. Tindakanku akan sangat menarik perhatian jika aku yang menawar penyihir itu. Namun, masih wajar jika Tuan Duta Besar yang ingin mengambil penyihir itu sebagai teman tidurnya. Aku akan mengurus semua pembayarannya. Aku harap kalian dapat mengirim penyihir itu ke Wilayah Barat melalui rute perdagangan yang telah kalian buka sebelumnya. Tidak ada orang yang akan curiga jika penyihir itu diselundupkan oleh Tuan Duta Besar."     

"Tetapi perdagangan budak sedang ditunda saat ini." jawab Hill. "Kita tidak tahu kapan bisnis akan mulai pulih kembali."     

"Kamu bisa menyembunyikan penyihir itu di armadamu di antara muatan kapal-kapal lainnya." jawab Otto.     

"Kenapa kamu ingin melakukan hal ini?" tanya Yorko.     

"Itu karena … seorang teman lama." jawab Otto agak ragu. "Temanku itu seorang penyihir. Awalnya kupikir temanku jatuh dari tebing dan sudah tewas, tetapi kemudian aku bertemu dengannya di Wilayah Barat Kerajaan Graycastle. Yang Mulia Roland Wimbledon pernah mengatakan padaku bahwa setiap penyihir itu berharga dan mereka tidak boleh mati sia-sia karena fitnah jahat dan tuduhan dari gereja. Aku ingin penyihir itu memiliki teman di sana."     

"Yah, sehubungan dengan masalah ini, aku masih harus …" selagi Yorko masih mencari-cari alasan untuk menolak permintaan Otto, Hill Fawkes sudah menjabat tangan Otto dengan erat.     

"Aku mengerti. Serahkan saja semuanya pada Tuan Duta Besar." kata Hill Fawkes.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.