Bebaskan Penyihir Itu

Operasi Tingkat Tinggi



Operasi Tingkat Tinggi

4Dua minggu setelah rencana serangan balik yang diberi nama Operasi Tingkat Tinggi, Roland menerima laporan dari Kilat, yang sedang mengintai di garis depan. Batalion Tentara Pertama telah berhasil menyelesaikan langkah pertama program dan bergabung dengan pasukan lainnya di Hutan Berkabut.     
3

Roland menamai sistem penamaan titik balik dari metode identifikasi jarak tempuh kereta api. Bagian pertama adalah stasiun tertentu yang direncanakan dan bagian kedua adalah jarak tambahan. Dengan kata lain, titik-titik baliknya terletak 1,76 kilometer di depan stasiun nomor 2 di jalur kereta api hutan. Keuntungan dari metode ini adalah Roland dapat secara akurat melihat rute militer dengan gambaran yang lebih luas.     

Titik itu juga akhir dari jalur kereta api saat ini. Dari sini, Tentara Pertama akan memulai langkah kedua dari rencana itu, yaitu meninggalkan Hutan Berkabut dan berbaris menuju arah timur laut Tanah Barbar tanpa perlindungan Daun.     

Apakah mereka dapat menghancurkan pos iblis itu atau tidak, semuanya tergantung pada langkah ini.     

Selama Meriam Benteng 152 mm dan senapan mesin dalam kondisi siaga, mereka dapat menggunakan taktik pertempuran yang telah mereka latih dan uji dari pelatihan mereka pada serangan sebelumnya.     

"Aku mengerti," kata Roland sambil membuat tanda di peta. "Bagaimana dengan pasukan iblis? Apakah ada tanda-tanda pergerakan baru dari mereka?"     

Jawaban Kilat terdengar melalui Pelat Simbol Pendengaran, "Sylvie mengatakan pasukan iblis belum membuat pergerakan apa pun. Pasukan iblis masih berkonsentrasi membangun pos-pos mereka sendiri, dan telah menyiapkan beberapa pilar batu hitam. Selain itu, pasukan iblis yang memasok persediaan Kabut Merah telah muncul di belakang pos terdepan. Menurut Departemen Penasihat, jumlah monster yang berkaki panjang tampaknya terbatas."     

Ini adalah sebuah berita baik, karena Agatha pernah menyatakan bahwa satu-satunya hal yang membatasi pasukan iblis untuk menggulingkan manusia adalah Kabut Merah. Jika pasukan iblis menemukan cara untuk mengatasi persoalan Kabut Merah ini pada Pertempuran Besar Ketiga, itu akan menjadi berita buruk bagi semua orang. Misalnya, mobilitas Binatang Iblis Bersayap yang terbang dan kapasitas pertempuran Iblis Senior yang mengerikan akan membuat perbatasan panjang Empat Kerajaan tidak mungkin dipertahankan.     

Roland sekarang tahu bahwa pilar-pilar batu di pos itu berbeda dari Menara Hitam milik pasukan iblis yang legendaris, meskipun batu-batu itu memiliki banyak kesamaan. Yang pertama pilar hitam itu hanya bisa menyimpan Kabut Merah dan perlahan-lahan melepaskan kabutnya untuk membentuk lingkungan kabut khusus yang bisa diserap iblis. Dalam lingkungan ini, kekuatan iblis dan kemampuan penyembuhan diri mereka akan meningkat. Dengan kata lain, Kabut Merah itu bisa menguntungkan iblis dalam pertempuran.     

Pilar batu itu bisa menggandakan efek Kabut Merah. Namun, pilar batu itu hanya bisa menyerap cadangan Kabut Merah. Di sisi lain, Menara Hitam asli dapat menghasilkan Kabut Merah dan juga memiliki cakupan wilayah yang lebih luas, sehingga pada dasarnya membentuk inti perlindungan terhadap pemukiman utama iblis.     

Selain itu, pilar batu itu tidak dapat langsung berfungsi segera setelah ditanam. Pilar batunya harus dibudidayakan sekitar sebulan setelah ditanam sebelum dapat melepaskan Kabut Merah. Sampai saat itu tiba, pilar batu itu hanya bisa digunakan sebagai tempat penampungan Kabut Merah.     

Pengamatan Sylvie membuat Roland lebih percaya diri akan dugaannya. Tidak ada yang ingin melihat musuh kembali lagi setelah dihalau selama beberapa hari. Semuanya akan lebih buruk jika pasukan iblis bisa cepat pulih dan membawa banyak bala bantuan. Pada tingkat pembangunan jalur kereta api saat ini, Tentara Pertama dapat meluncurkan serangan terhadap pos baru iblis sebelum pilar batu itu mulai berfungsi dengan kapasitas penuh.     

"Kalau begitu, teruskan pemantauan dan beri tahu aku jika kamu menemukan sesuatu yang baru. Ingat, keselamatan kalian harus selalu menjadi prioritas utama." kata Roland.     

"Aku mengerti. Kilat keluar." jawab Kilat.     

Lalu cahaya Pelat Simbol Pendengaran itu padam.     

Roland mengambil penggaris dan mengukur jarak di peta. Tentara Pertama seharusnya sudah memasuki garis pengintai iblis dalam enam hari, yaitu pada awal musim gugur.     

Bahkan untuk tentara yang terbiasa bertarung di daratan, ini akan menjadi sebuah tantangan yang sulit.     

"Kenapa kamu merasa khawatir?" tanya Nightingale, "Bukankah hasil tes senjata baru itu cukup bagus?"     

"Itu hanya sebuah ujian. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam perang sebelum perang itu benar-benar dimulai," jawab Roland sambil mengangkat bahu, "Belum lagi Sylvie akan sibuk dengan pertarungan di udara, jadi Tentara Pertama harus bergantung pada diri mereka sendiri untuk mengatur dan mempertahankan garis pertahanan."     

"Sudah cukup luar biasa ketika Andrea bisa menembak balon target yang berjarak lima kilometer jauhnya secara konsisten. Andrea tidak akan mengecewakan kita selama ia memegang senjata baru itu," kata Nightingale sambil tersenyum, "Meskipun Sylvie tidak akan bisa terus mengawasi dan menjaga tentara, Kilat dan Maggie masih ada di sana. Bukankah Tentara Pertama pernah mengalami situasi buruk seperti ini sebelumnya?"     

Roland mengangkat alisnya heran dan bertanya, "Sejak kapan kamu belajar menenangkan orang lain?"     

"Aku hanya berkata jujur," jawab Nightingale sambil bersiul, "Tentu saja, aku juga pandai membujuk orang. Aku ingat setiap bangsawan yang pernah aku kunjungi langsung setuju dengan apa yang aku katakan."     

Uh … itu hanya karena para bangsawan itu merasa terancam secara langsung.     

"Ehem, kurasa kamu benar," kata Roland, "Aku akan tidur siang di kantorku. Jangan membangunkanku kecuali ada berita yang sangat penting."     

Nightingale tampaknya menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak biasanya dan bertanya, "Di sini? Apa aku perlu memberi tahu para penyihir Taquila?"     

"Tidak," kata Roland, "Jangan biarkan mereka mendekati istana."     

"Aku mengerti," jawab Nightingale, "Jangan khawatir. Aku akan memastikan tidak ada orang yang masuk ke wilayah jangkauan tidurmu."     

…     

Roland jarang tidur siang, kecuali ia merasa sangat lelah atau karena ada alasan khusus.     

Dan kali ini Roland memiliki alasan khusus untuk tidur siang.     

Sudah sebulan sejak terakhir kali Roland berbicara dengan Garcia di Dunia Mimpi. Sekarang Garcia telah kembali dari markas besarnya. Garcia telah berjanji bahwa ia akan membawa kembali buku yang ditulis setengah abad yang lalu yang pertama kali menyebutkan soal Pertempuran Besar Pertama. Untuk beberapa alasan tertentu, Roland merasa lebih baik ia tidak membiarkan para penyihir Taquila mengetahui tentang hal itu untuk saat ini.     

Roland sudah mempertimbangkan hal ini sejak lama. Tidak peduli apa yang akan Roland temukan dalam buku itu, ia mungkin bisa merasa tenang, sementara para penyihir yang menganggap Pertempuran Besar sebagai nasib akhir mereka, tidak akan bisa merasa tenang. Ada pertempuran besar yang menghadang di depan mata, jadi akan lebih baik jika Roland tidak mengganggu pikiran mereka dengan berita ini.     

Memasuki Dunia Mimpi kini ibarat menekan saklar di pikiran Roland. Selama Roland berkonsentrasi, ia bisa langsung tertidur dalam beberapa detik.     

Setelah Zero pergi ke sekolah, Roland tidak sabar untuk segera menelepon Garcia.     

"Hei? Apakah kamu sudah mendapatkan buku itu?" tanya Roland.     

"Jika aku bilang tidak, apakah kamu akan sangat kecewa sampai kamu ingin membanting ponselmu?" jawab Garcia dengan nada sarkasme, "Tenang, kamu sudah mengingatkanku tiga hari yang lalu. Aku bukan orang yang pelupa, tidak seperti orang lain."     

Roland merasa lega, "Aku tidak akan membanting ponselku. Aku memiliki keluarga yang harus diberi makan. Aku tidak akan tega membanting ponselku sendiri."     

"Memberi makan keluargamu? Bukankah gaji seorang ahli bela diri sudah cukup? Hei … apakah kamu terlibat masalah?"     

"Apa yang Garcia pikirkan?" pikir Roland dalam hati, "Apa aku harus bilang bahwa aku hendak memberi makan sekelompok orang yang belum makan selama ratusan tahun?" Roland akhirnya berkata, "Aku hanya bilang, jika kita baru berkenalan …."     

"Sekarang kamu menuduhku karena memfitnahmu? Ini zaman apa. Berhenti menggunakan alasan klise ini, oke?" Garcia menyela ucapan Roland.     

Roland hampir tersedak mendengar kata-kata Garcia. Rasanya mengerikan karena Roland diejek oleh seorang wanita dari abad pertengahan ….     

Roland kembali bertanya, "Baiklah, jadi di mana bukunya sekarang?"     

"Tentu saja, bukunya ada di apartemenku. Datang dan ambillah ke sini." jawab Garcia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.