Bebaskan Penyihir Itu

Mutasi



Mutasi

4Meski sedang musim panas, es dan salju di Dataran Tinggi Hermes tidak banyak mencair.     2

Mayne berdiri di puncak Menara Surga dan melihat ke kejauhan. Hanya ada dua warna yang terlihat di luar dinding Menara Surga — warna padang rumput yang berwarna hijau dan salju berwarna putih terhampar luas, seperti sebuah bekas luka yang tertoreh di bumi akibat peperangan selama Bulan Iblis. Kondisi iklim saat ini mengakibatkan tanaman apa pun tidak bisa tumbuh, jadi semua suplai makanan yang dibutuhkan Kota Suci yang Baru harus diangkut dari kaki dataran tinggi, yaitu dari Kota Suci Lama, dengan menggunakan kereta yang ditarik oleh binatang.     

Setelah tinggal di Hermes selama lebih dari satu dekade, Mayne telah terbiasa dengan suhu yang selalu dingin.     

"Kali ini hanya ada kita berdua?" tanya Tayfun masuk ke situ dan berkata, "Apakah tidak apa-apa jika kita mengadakan pertemuan di sini, daripada di ruang rahasia?"     

"Apakah kamu suka berada di ruangan sempit itu?"     

"Tidak, tentu saja tidak." jawab Tayfun sambil menyentuh janggut putihnya. "Jika Heather tidak banyak cakap mengenai kedisiplinan dan peraturan, aku lebih suka mengadakan pertemuan di sini. Bahkan jika Heather mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal, setidaknya aku masih bisa menikmati pemandangan Kota Suci dari atas sini. Tetapi …" Tayfun berkata sambil tersenyum kecut, "Aku tidak menyangka Heather yang biasanya datang tepat waktu kali ini belum juga tiba di sini?"     

"Mungkin Heather menemui hambatan," kata Mayne sambil duduk di meja, "Atau mungkin Heather sudah dalam perjalanan ke sini."     

"Mungkin saja …" sahut Tayfun sambil mengerutkan bibir dan berkata, "Kamu seharusnya tidak membuat pengecualian untuk Heather. Heather sering mengatakan bahwa semua orang harus bertanggung jawab terhadap perkataan dan perbuatan masing-masing. Jika memang Heather mengalami hambatan sehingga ia datang terlambat, ia seharusnya melaporkan kepada kita. Heather tidak sendirian ketika pergi ke Kerajaan Everwinter, dan seharusnya Heather bisa mengirimkan seorang utusan kepada kita."     

"Lupakan saja mengenai Heather." jawab Mayne sambil menyodorkan tiga buah surat kepada Tayfun dan berkata, "Kita punya masalah."     

"Masalah apa?" Tayfun terpana sebentar kemudian ia duduk di seberang meja bundar sambil membuka semua surat-surat itu. "Apakah isi semua surat ini berisi berita buruk?"     

"Benar." jawab Mayne sambil menarik nafas panjang. "Semuanya berita buruk."     

Tayfun berhenti tersenyum dan ia mulai membaca isi surat pertama. "… penyebaran Wabah Iblis telah berakhir dan Keberadaan si Wanita Tanpa Wajah tidak diketahui sampai sekarang? Tunggu dulu, apa itu Wabah Iblis?"     

"Wabah Iblis adalah hasil penelitian terbaru dari Area Rahasia Utama. Kamu tidak perlu tahu terlalu banyak mengenai wabah itu dan anggap saja itu sebagai penyakit yang menular dengan cepat." sahut Mayne sambil menjelaskan. Bahkan, menurut Guru Mata Gagak, wabah itu sebenarnya adalah binatang iblis yang berukuran sangat amat kecil yang bermutasi secara khusus di tubuh manusia setelah masuk ke dalam tubuh. Dan Obat Suci suci yang digunakan sebagai obat penawarnya sebenarnya juga berasal dari binatang iblis, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil lagi. "Patogen[1] itu tidak bisa diamati secara langsung dengan mata telanjang, jadi wabahnya tidak bisa disembuhkan dengan cara konvensional[2]. Hanya ada satu orang yang bisa menghentikan penyebaran Wabah Iblis."     

"Seorang penyihir?" Tayfun langsung bisa menerka jawabannya.     

"Dan penyihir itu pasti ada lebih dari satu orang," kata Mayne dengan perlahan.     

Setelah membaca surat itu, Tayfun langsung menggebrak meja. "Apa yang dilakukan si idiot itu? Ferry telah membiarkan para Tikus mengepung dan menyerbu tentara bayaran kita, dan ia juga membiarkan Wanita Tanpa Wajah bertempur sendirian ke sana? Apakah Ferry tidak tahu betapa pentingnya penyihir seperti itu?"     

"Tindakan Ferry tidak sepenuhnya salah." jawab Mayne sambil mengerutkan kening. "Jika isi surat itu benar, maka seribu Tikus sudah cukup untuk mengalahkan lebih dari seratus tentara bayaran milik musuh. Namun, tampaknya musuh memiliki senjata canggih, yang bisa menembakkan peluru terus menerus. Mengenai hal ini, aku teringat pada Pendeta Tylo, yang ditempatkan di Benteng Longsong, ia juga pernah menyebutkan bahwa alasan mengapa Adipati Ryan bisa dikalahkan adalah karena musuh memiliki senjata lain yang lebih canggih dan lebih kuat. Meskipun baju zirah dapat melindungi pasukan kita dari anak panah, namun para Tikus tidak memiliki perlindungan diri seperti itu."     

"Bahkan jika tindakan Ferry sudah tepat dengan mengirimkan Tikus untuk menyerang musuh, ia seharusnya tidak mengutus Wanita Tanpa Wajah semudah itu!" Tayfun berkata dengan marah, "Heather pasti akan sangat marah ketika ia kembali. Setiap penyihir yang dibesarkan untuk menjadi seorang penyihir suci memiliki kemampuan yang sangat langka dan pelatihan mereka menghabiskan banyak uang, waktu dan tenaga. Malah, penyihir suci jauh lebih berharga daripada Pasukan Penghukuman Tuhan."     

"Baik penyihir suci maupun Pasukan Penghukuman Tuhan, tugas utama mereka adalah menghancurkan musuh dan meraih kemenangan," kata Mayne perlahan, "Kehilangan beberapa orang dari Pasukan Penghukuman Tuhan dan penyihir suci adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari dalam pertempuran ini."     

"Apakah kamu masih ingin membiarkan Ferry tetap hidup?"     

"Jangan lupa Hukum Gereja," kata Mayne dengan suara pelan, "Fokuslah pada hasilnya, itulah cara yang dilakukan kaum terhormat untuk menangani masalah. Meskipun Ferry gagal total, tindakannya tidak menimbulkan banyak masalah. Hanya saja musuh kita ternyata lebih kuat. Ferry akan tetap dihukum, tetapi hukuman apa yang akan dijatuhkan kepadanya akan dipertimbangan lebih lanjut."     

"Tetapi Heather mungkin tidak akan menyetujui hal itu," kata Tayfun sambil menggelengkan kepalanya dan membuka surat yang kedua, "Jangan lupa bahwa Heather yang bertanggung jawab untuk urusan arbitrase[3] gereja."     

"Aku yang akan menjelaskan kepada Heather." sahut Mayne.     

Tayfun segera membaca isi surat itu, ia tidak percaya dengan apa yang ia baca. "Pasukan Timothy Wimbledon menyelinap ke dalam gereja di Benteng Longsong dan membunuh semua anggota utusan delegasi gereja? Apakah Timothy sudah gila!?"     

Isi surat yang kedua sebenarnya menyebutkan dua hal dari dua orang yang berbeda. Yang satu adalah laporan dari Petrov, dan yang satu lagi adalah laporan yang berasal dari mata-mata gereja setempat. Intinya, memang ada pasukan dari luar Wilayah Barat yang menyerang Benteng Longsong dan menjarah gereja. Pasukan itu tidak hanya mengambil Pil Berserk[4], dan juga mengincar pil yang disimpan di gereja … jadi informasi itu tidak salah — musuh itu mungkin berasal dari pasukan Timothy, atau pasukan Garcia. Di antara kedua tersangka ini, sepertinya pasukan Timothy yang lebih mungkin untuk melakukannya.     

Sedangkan jika yang menyerang Benteng Longsong adalah pasukan Garcia, Mayne merasa sedikit aneh. Menurut penjelasan Petrov dalam surat itu, pasukan musuh membakar gereja dan langsung meninggalkan Benteng Longsong, lalu bagaimana musuh dapat membunuh rombongan utusan delegasi? Pada saat ini rombongan utusan delegasi seharusnya sudah tiba di Kota Perbatasan, jadi tidak mungkin rombongan utusan delegasi bertemu dengan pasukan musuh.     

Melihat Mayne tidak mengatakan sepatah kata pun, Tayfun juga langsung segera menyadari hal yang sama. Tayfun mengambil surat yang pertama dan membacanya lagi, kemudian ia mengerutkan kening. "Apakah mungkin … Roland Wimbledon yang membunuh rombongan utusan delegasi dan membuat seolah-olah serangan itu adalah perbuatan kakaknya, Timothy Wimbledon?"     

"Itu hanya spekulasi kita," kata Mayne setelah terdiam sejenak, "Roland bermaksud mendapatkan populasi penduduk dengan murah, jadi ia mengirim para penyihir untuk menyembuhkan Wabah Iblis dan membawa para pengungsi kembali ke Wilayah Barat. Sebelum itu, untuk menghilangkan kecurigaan bahwa ia bekerja sama dengan para penyihir, Roland telah mengirim pasukannya untuk menyerang rombongan utusan delegasi. Utusan delegasi bahkan tidak sempat untuk mengirim surat. Lalu Roland akan membuat seolah-olah itu semua adalah perbuatan musuh yang menyerang Benteng Longsong. Lagi pula, berkat Roland-lah Petrov bisa menjadi perwakilannya di Benteng, jadi Petrov membantu Roland dengan cuma-cuma untuk melakukan kebohongan. Tentu saja … semua ini hanyalah spekulasi kita semata. Hilangnya rombongan utusan delegasi memang sangat mencurigakan, tetapi kita tidak memiliki sumber daya untuk mengirim utusan delegasi yang lain."     

"Jika demikian, kita harus segera mengirim pasukan untuk menghukum Roland Wimbledon karena kesombongannya," kata Tayfun dengan tegas, "Bahkan meski hilangnya rombongan utusan delegasi tidak ada hubungannya dengan Roland, para penyihir yang ada di Wilayah Barat harus kita berantas."     

Mayne tidak menjawab perkataan Tayfun, ia menunjuk ke surat yang ketiga. "Kamu sebaiknya membaca surat yang terakhir terlebih dahulu."     

Tayfun memandang Mayne dengan bingung dan membuka surat yang ketiga. Tangan Tayfun langsung gemetar dan ia hampir menjatuhkan surat yang dipegangnya. "Banyak penyihir yang muncul di Fjords, dan mereka bahkan sudah menghancurkan semua gereja di Fjords? Jadi surat ketiga ini berasal dari …."     

"Itu adalah surat dari Teluk Naga Laut, dan itu adalah gereja terakhir yang dihancurkan oleh para penyihir itu." kata Mayne sambil memejamkan mata, ia bersandar di kursi, dan mendesah dengan lesu. "Sejumlah besar penyihir tidak mungkin tiba-tiba muncul di Fjords tanpa kita ketahui sebelumnya. Jadi hanya ada satu kemungkinan, yaitu, mereka semua bermigrasi dari daratan." Surat itu juga menyebutkan bahwa ada Penyihir Luar Biasa di antara mereka— Jelas disebutkan dalam Hukum Gereja bahwa jika ada Penyihir Luar Biasa yang ditemukan, gereja setempat seharusnya sudah mengutus Pasukan Penghukuman Tuhan untuk menangkap penyihir itu. Karena letak kepulauan Fjords terlalu jauh, dan pertempuran gereja dengan Kerajaan Hati Serigala sedang berada dalam situasi yang genting, Mayne tidak punya waktu untuk mengurus urusan di Fjords.     

"Apakah kita harus meminta instruksi dari Paus Tertinggi?" Tayfun bertanya.     

"…" Mayne menggelengkan kepalanya dengan pelan dan merasa tidak berdaya. Mungkin ini adalah ujian dari Tuhan untuk gereja, dan kehendak Tuhan hanya bisa diketahui ketika gereja berhasil menembus berbagai tantangan dan rintangan yang diberikan Tuhan. Mayne membuka matanya dan ia kembali rileks. "Aku akan menyerahkan urusan Kota Suci Hermes kepadamu dan Heather."     

"Apakah kamu ingin pergi ke Fjords?" tanya Tayfun sambil menatap Mayne.     

"Aku akan memimpin seratus anggota Pasukan Penghukuman Tuhan dan Penyihir Suci dan aku akan membersihkan Wilayah Barat Kerajaan Graycastle dari para penyihir. Lalu aku akan mencari peluang untuk mengurus para penyihir di Fjords."     

"Tetapi Hukum Gereja mengatakan …."     

Mayne memotong perkataan Tayfun. "Hukum Gereja berlaku jika Penyihir Luar Biasa muncul di salah satu tempat di keempat kerajaan. Saat ini Penyihir Luar Biasa itu berada jauh dari kita di seberang lautan, jadi mereka tidak ada hubungannya dengan rencana kita. Jangan lupa bahwa tujuan utama kita adalah untuk mendapatkan lebih banyak wilayah kekuasaan dan populasi jemaat, dan terus menambah jumlah Pasukan Penghukuman Tuhan. Sudah jelas bahwa Pangeran Roland Wimbledon adalah penghalang terbesar untuk rencana kita."     

"Tetapi …" Ketika Tayfun hendak mendebat perkataan Mayne, ia mendengar derap langkah kaki di luar ruangan. Tayfun dan Mayne tampak sedikit terkejut dan mereka berdua menoleh ke arah pintu.     

Pintunya terbuka dan seorang pendeta bergegas masuk ke ruangan itu dengan terburu-buru. "Ada berita buruk, Yang Mulia Uskup Agung, ada berita buruk!"     

"Tenanglah!" teriak Mayne, "Ada apa, katakan dengan jelas."     

"Ada informasi sangat penting dari utusan Yang Mulia Heather bahwa sebuah armada besar telah mendarat di Kerajaan Everwinter. Sekelompok besar musuh sedang mengepung kota dan situasinya sangat buruk. Armada kapal musuh berbendera hitam semua, dan bendera yang tergantung di tiang kapal adalah bendera berwarna hijau dengan lambang mahkota dan perahu layar di bagian atasnya." Pendeta itu tampak sangat cemas. "Saat informasi ini dikirim, dua gerbang kota sudah berhasil ditembus musuh. Yang Mulia Heather memimpin para jemaat untuk bertempur, tetapi jumlah pasukan musuh terlalu banyak. Ditambah lagi, musuh juga telah merampas Pil Berserk!"     

"Apa!?" Mayne tidak bisa mempercayai pendengarannya. Armada kapal dengan layar berwarna hitam, dengan lambang mahkota dan perahu ….     

Itu adalah Armada Layar Hitam milik Garcia, Ratu Pelabuhan Air Jernih!     

[1] Parasit     

[2] Secara manual     

[3] Urusan untuk meleraikan sengketa     

[4] Pil gereja yang membuat orang yang meminumnya menjadi sangat kuat     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.