Dewa Obat Tak Tertandingi

Memenuhi



Memenuhi

4"Tetua Pertama, bukankah kau sangat memuji Ye Yuan? Lalu kenapa...?"      4

Tetua Pertama tersenyum.      

"Karena itulah aku melarangnya menggunakan Artefak Suci. Apa kau tidak memperhatikan? Setelah Ye Yuan menggunakan Artefak Suci itu, kekuatannya melebihi para petarung lain yang kita sebut jenius? Selain itu, dia juga tidak mengeluarkan seluruh kekuatannya? Aku melarangnya menggunakan Artefak Suci itu untuk melihat seberapa hebatnya dia."     

Tetua lain yang mendengar penjelasan Tetua Pertama tertegun. Ternyata meski terlihat begitu dahsyat, Ye Yuan belum mengerahkan seluruh kekuatannya.      

"Karena Tetua Pertama melarang Ye Yuan menggunakan Artefak Suci, jadi apakah hasil pertarungan Ye Yuan sebelumnya dibatalkan?"      

Ketika Wu Jiantong mengetahui bahwa Tetua Pertama sendiri yang melarang Ye Yuan menggunakan Artefak Suci, dia langsung bersemangat. Pemuda ini naik ke atas panggung dengan niat untuk membujuk Tetua Pertama membatalkan hasil pertarungan Ye Yuan sebelumnya.      

"Peraturan ini baru kita umumkan di tengah jadi hasil pertarungan Ye Yuan tidak dibatalkan. Peraturan yang kita buat ini baru berlaku untuk pertandingan selanjutnya," suara Tetua Pertama terdengar lagi.      

Sebenarnya, menggunakan Artefak Suci tidak menjadi masalah karena seorang petarung di tingkat Tanpa Ikatan sekalipun belum tentu bisa memaksimalkan benda itu. Katakanlah mereka menggunakan Artefak Suci seperti Ye Yuan, kekuatan mereka pastinya juga tidak bisa sebesar apa yang telah ditunjukkan oleh Ye Yuan.      

Wu Jiantong misalnya. Meski dia menggunakan Artefak Suci milik keluarganya, dia masih belum bisa mengalahkan Nalan Chu. Itulah kenapa, sebelumnya tanah suci tidak membuat peraturan berkaitan dengan penggunaan Artefak Suci.      

Di lapangan, penampilan Ye Yuan terlalu mengesankan. Ini-lah yang menjadi alasan kenapa Tetua Pertama melarang petarung menggunakan Artefak Suci.      

Yang Sen dan Pei Wenqiang terlihat tidak menyetujui peraturan baru. Akan tetapi karena status Tetua Pertama yang terlalu tinggi, mereka tidak berani untuk protes.      

Ye Yuan sendiri justru terlihat tenang. Dia menatap ke arah para pembesar di atas panggung tinggi.      

"Terserah. Yang penting kalian senang."     

Ye Yuan pun menyingkirkan pedang Bulan Bintangnya dan langsung meninggalkan arena pertarungan. Ye Yuan memenangkan tiga pertarungan di hari pertama. Ini diluar prediksi banyak orang. Hanya ada lima orang yang bisa membabat habis tiga pertarungan dengan kemenangan telak. Kebanyakan peserta ada yang kalah dan menang. Ini menunjukkan kalau kekuatan para peserta dalam kompetisi ini memang kurang lebih hampir sama.      

Di samping tempat pertandingan, ada layar cahaya yang dibentuk dari ajian formasi susunan. Setelah satu babak terlewati, hasil pertarungan akan ditunjukkan di sana.      

Nama Nalan Chu terpampang di tempat pertama. Setelahnya ada Li Zongtao, Wu Jiantong, Zhang Tianyi dan juga Ye Yuan. Kelima orang itu memenangkan semua putaran pertarungan di hari pertama sehingga nama mereka berada di tingkat pertama.      

Karena Ye Yuan menghabiskan banyak waktu di pertandingan ketiga, maka dia berada di tempat terakhir.      

Daftar ranking pertama ini sebenarnya tidak terlalu penting. Ini karena, ketika kompetisi sudah berjalan, akan banyak perubahan yang terjadi.      

Ye Yuan tidak punya memiliki untuk mencemaskan tentang perankingan itu. Setelah dia sampai di kediamannya, dia langsung memasuki Pagoda Surga Luas dan mengecek kembali bongkahan logam hitam.      

Sekarang ini bisa dikatakan kalau Ye Yuan sangat bersemangat. Dia merasa sudah bisa menyibak sedikit rahasia dari karakter-karakter emas yang ada di lautan kesadarannya.      

Hari ini, hasil pemurnian logam hitam jauh lebih cepat dari hari sebelumnya. Meski dia hanya memiliki waktu semalaman, sudah sepersepuluh bagian logamnya yang tersingkap.      

Dengan melihat hasil itu, Ye Yuan masih perlu waktu lima hari untuk menyelesaikan semua bagian logam hitam. Ye Yuan ingin tahu apa yang akan terjadi dengan karakter-karakter emasnya jika dia selesai memurnikan logam hitam.      

Kompetisi di hari berikutnya tidak banyak menguras tenaga Ye Yuan. Selama tiga hari berturut-turut, Ye Yuan mampu memenangkan seluruh pertarungan yang dia ikuti. Di hari ketiga, namanya kukuh di posisi pertama dengan sembilan kemenangan di tangannya. Sementara dari kelima peserta yang sebelumnya berada di peringkat pertama, satu terdepak keluar.      

Li Zongtao bertemu dengan lawan kuat, Nalan Chu di hari ketiga. Setelah bertarung dengan menggunakan ratusan jurus, dia akhirnya kalah. Dia ternyata mampu mendorong Nalan Chu sampai kesulitan. Semua orang pun mengakui kehebatan Li Zongtao.      

Selain Ye Yuan, Zhang Tianyi merupakan peserta lain yang menarik banyak perhatian. Pemuda itu memiliki latar belakang yang sama dengan Ye Yuan, yakni datang dari zona kompetisi.      

Dalam waktu tiga hari, Zhang Tianyi berulang kali menang. Dia berhasil melewati pertarungan-pertarungan sulit. Namanya bahkan melambung tinggi melebihi Ye Yuan.      

Ini terjadi karena lawan-lawan yang dihadapi Ye Yuan dalam tiga hari ini bukanlah petarung yang diperhitungkan. Baru di hari keempat, Ye Yuan bertemu dengan lawan berat, Han Feng.      

Han Feng, Ye Yuan dan Zhang Tianyi merupakan peserta kompetisi yang berasal dari zona wilayah di luar tanah suci. Sayangnya, Han Feng bertemu dengan Nalan Chu di hari pertama, jadi namanya tidak masuk ke jajaran peringkat pertama. Meski Han Feng kalah namun dia bertarung dengan Nalan Chu selama 200 putaran.      

"Ye Yuan, aku harap kau tidak akan mengecewakanku. Aku ingin mempertajam pedang panjangku ini dengan bertarung denganmu!"      

Begitu Han Feng melihat Ye Yuan, dia langsung memancarkan aura bertarung yang amat kuat.      

Ye Yuan hanya tersenyum.      

"Aku tidak akan mengecewakanmu."     

Begitu pertarungan dimulai, Ye Yuan langsung merasakan adanya kekuatan yang muncul dari depan. Han Feng memang memiliki kekuatan yang besar. Penguasaan pedang panjangnya bahkan hampir mendekati kekuatan sejati unggul.      

"Kondisi Han Feng saat ini sepertinya jauh lebih kuat dibandingkan ketika bertarung melawan Nalan Chu. Kali ini, Ye Yuan bertemu dengan lawan yang kuat. Mungkin momentum kemenangan tanpa celanya akan berakhir sekarang ini."     

"Orang ini sungguh menakutkan! Begitu banyak sabetan pedang yang muncul! Tidak mudah bagi Ye Yuan untuk bisa menerima serangan dari amukan pedang panjang Han Feng. Kekuatannya masih di tingkat Pelintas Dewa. Kalau dia sudah pada tingkat Tanpa Ikatan, dia akan menjadi petarung yang tidak terkalahkan. Bahkan Nalan Chu mungkin sudah tidak bisa menandinginya."     

"Kau benar. Ye Yuan lahir di saat yang salah. Kalau diberi kesempatan satu atau dua tahun maka dia sudah akan bisa bertarung dengan Nalan Chu. Sayang, kekuatannya saat ini masih rendah."     

"He? Lihat! Sepertinya Han Feng naik tingkat! Dia..Dia ternyata menguasai bentuk dasar dari kekuatan sejati unggul."     

Tiba-tiba, ada orang yang berteriak.      

Momentum serangan pedang panjang Han Feng jauh lebih kuat dari sebelumnya. Pada sabetan pedang terakhir, Han Feng mampu menembus rintangan dan mencapai kekuatan sejati unggul.      

Sekali sabetan pedang dikeluarkan, dunia seperti terbelah menjadi dua.      

Ye Yuan sepertinya sudah menantikan momen itu. Dia mengarahkan pedang panjangnya untuk melawan kekuatan besar yang datang dari Han Feng. Tak lama kemudian, tanah di mana bertarung berubah warna.      

Kekuatan pedang yang saling bertautan membanjiri arena pertarungan seolah tempat arena pertarungan merupakan dunia penuh dengan kekuatan pedang. Para penonton yang melihat pertandingan menunjukkan berbagai macam ekspresi wajah yang berbeda.      

Pertarungan antara Ye Yuan dan Han Feng satu gelombang lebih tinggi dari yang sebelumnya. Mereka yang awalnya berpikir Ye Yuan akan kalah mendapat kejutan; Ye Yuan bahkan lebih kuat dari yang mereka perkirakan.      

"Jurus Membelah Langit!"      

Kekuatan pedang Ye Yuan sudah dikeluarkan dan langsung menutupi kekuatan pedang panjang Han Feng.      

Seluruh penonton menjadi diam. Semua orang menunggu bagaimana Han Feng akan membalas serangan itu. tidak ada yang menyangka ternyata Han Feng mengepalkan kedua tangannya di hadapan Ye Yuan.      

"Terima kasih banyak Saudara Ye. Kau telah membantuku mencapai tujuanku. Aku mengaku kalah! Dengan kekuatanmu yang sebesar ini, kau pastinya akan sanggup bertarung dengan Nalan Chu meski tidak menggunakan Artefak Suci."     

Semua orang terkejut. Apakah tadi Ye Yuan sengaja memandu Han Feng agar pemuda itu menguasai kekuatan sejati unggul?      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.