Dewa Obat Tak Tertandingi

Sebenarnya Aku Hanya Seorang Tabib



Sebenarnya Aku Hanya Seorang Tabib

0"Tubuhnya kuat sekali, sampai bisa menyingkirkan sebuah Artefak Luar Biasa hanya dengan kepalan tangan!"      3

"Orang ini tuh manusia atau bukan? Penguasaan konsep ilmunya tinggi, tubuhnya juga sangat kuat. Benar-benar edan!"      

"Sepertinya, Ye Yuan sebelumnya sudah memurnikan darah keturunan ras naga sehingga tubuhnya menjadi sekuat itu. Selain penguasaan konsepnya yang tinggi ternyata dia juga beruntung sekali bisa bertemu dengan ras naga! Sungguh membuat iri orang saja!"      

Pedang Zhang Tianyi merupakan Artefak Luar Biasa. ketajamannya tidak diragukan lagi.      

Ye Yuan menggunakan kepalan tangannya untuk menyingkirkan pedang lawannya. Ini menunjukkan kalau tubuhnya memang kuat sekali.      

Zhang Tianyi tidak terkejut menghadapi kekuatan tubuh Ye Yuan. Dia justru lebih terkejut melihat Ye Yuan mampu melawannya.      

"Jadi kau ini petarung jiwa! Tidak heran," kata Ye Yuan dengan nada tenang.      

Ekspresi wajah Zhang Tianyi langsung berubah begitu dia mendengar kalimat Ye Yuan. Dia tahu jati dirinya.      

Bahkan di Dunia Tinggi pun, petarung jiwa itu jumlahnya sangat sedikit. Petarung yang mendalami kekuatan kanuragan dan jiwa pada saat bersamaan menghabiskan banyak energi. Lebih banyak rugi dari pada untung.      

Zhang Tianyi memang bukan petarung biasa. Dia bisa menjadi petarung jiwa di usia yang masih sangat muda.      

"Petarung jiwa! Zhang Tianyi ternyata adalah petarung jiwa! Tidak heran, serangannya memang aneh. Sulit sekali menghadapi petarung seperti dia!" Ada seseorang yang berseru di bawah panggung.      

Metode serangan dari petarung jiwa itu sangat aneh. Orang biasa tidak akan mampu untuk menghadapinya.      

Serangan jiwa yang dikeluarkan oleh Zhang Tianyi perlahan-lahan menguras energi. Kalau hanya sekali atau dua kali mungkin orang tidak akan merasakan serangannya, sehingga banyak yang lengah.      

Keadaan inilah yang membuat lawan Zhang Tianyi jadi kebingungan.      

"Huh! Memang apa bedanya kalau kau tahu aku ini seorang petarung jiwa? Pada akhirnya, kau lah yang kalah!" Zhang Tianyi terlihat tidak senang. Dia langsung melompat, menyerang Ye Yuan lagi.      

Ye Yuan tersenyum tipis. Dia mengayunkan pedangnya dan maju ke depan, bertarung melawan Zhang Tianyi.      

Zhang Tianyi senang sekali mendapati Ye Yuan mau bertarung dengannya. Dia cukup khawatir sebelumnya kalau Ye Yuan akan bermain petak umpet dan menghindarinya kemudian mengeluarkan jurus ampuhnya.      

Zhang Tianyi masih mengingat dengan jelas jurus apa yang Ye Yuan keluarkan ketika dia bertarung melawan Nalan Chu waktu itu. Kalau sampai Ye Yuan mengeluarkan jurus itu maka bisa dipastikan dia akan kalah.      

Sekarang, kenyataannya, Ye Yuan masih terus bertarung dalam jarak dekat dengannya. Ini namanya mengantarkan nyawa.      

Hanya saja, begitu pedang keduanya bersinggungan, Zhang Tianyi merasakan jiwa dewanya bergetar dan sekilas, dia merasakan kebingungan.      

Dia langsung bereaksi begitu merasakan dan melompat menghindari serangan Ye Yuan.      

"Kau adalah petarung jiwa juga?" Zhang Tianyi berteriak terkejut.      

"Apa? Ye Yuan juga seorang petarung jiwa? Ini...ini tidak mungkin!"      

"Lelucon macam apa ini? Bukankah dia sudah memiliki kekuatan sejati unggul di tingkat kelima? Tubuhnya juga sekuat Artefak Luar Biasa dan dia pun seorang petarung jiwa. Ini...ini..apakah ada orang yang lebih 'edan' dari pada Ye Yuan di dunia ini?"      

"Petarung jiwa itu sangat jarang. Hari ini, tiba-tiba kita bisa melihat dua petarung sekaligus. Apa yang sebenarnya terjadi?"      

Teriakan panik Zhang Tianyi membuat geger. Mereka tidak menyangka kalau selain memiliki penguasaan konsep yang amat tinggi, Ye Yuan juga seorang petarung jiwa. di tambah dengan tubuh yang diturunkan dari ras naga maka Ye Yuan tidak memiliki kelemahan.      

Dengan keunggulan seperti ini, tidak mengherankan jika Ye Yuan bisa dengan mudah melawan petarung yang tingkatannya lebih tinggi. Tidak ada petarung yang lebih 'edan' dari pada dia.      

"Apa? Petarung jiwa? Aku ini...hanya seorang tabib," kata Ye Yuan dengan nada tenang.      

"Hahaha! Bocah ini sungguh menjengkelkan tapi apa boleh buat! Dia memang seorang tabib," Pei Wenqiang tertawa terbahak-bahak di bawah panggung.      

Sebenarnya, sebelum ikut kompetisi kali ini, Pei Wenqiang hanya tahu kalau Ye Yuan seorang tabib yang hebat. Dia sama sekali tidak tahu kalau Ye Yuan seorang petarung.      

Siapa sangka, ternyata Ye Yuan memiliki kekuatan jiwa yang tinggi dan pada saat bersamaan begitu tangguh sebagai seorang petarung beladiri.      

Pei Wenqiang menjadi orang yang paling mengerti dengan kalimat yang diutarakan Ye Yuan.      

"T-tabib?" Zhang Tianyi menjadi bingung.      

Sejak kapan seorang tabib bisa memiliki kemampuan bertarung seperti ini?      

Tadi, Zhang Tianyi sudah merasakan kalau kekuatan jiwa Ye Yuan itu ada di atas kekuatannya. Kalau sudah begini, bagaimana dia bisa mengalahkannya?      

"Kau benar, aku membuka toko obat di Kota Kemewahan Kuno. Kalau kau butuh pil obat kau bisa datang untuk mencariku," kata Ye Yuan sambil tersenyum.      

"Aku....Aku mengaku kalah!" Zhang Tianyi akhirnya mundur meski tidak rela. Namun, kalau dipikir-pikir, apa yang bisa dia lakukan kalau misalnya tetap maju melawan Ye Yuan? Kekuatan jiwanya juag lebih rendah dari pada Ye Yuan dan dalam hal kemampuan bertarung, Ye Yuan jauh lebih tinggi dari pada dirinya. Hanya kata mundur lah yang paling bisa dia ucapkan.      

"Hahaha, aku sungguh tidak menyangka kalau ada orang dari Kota Kemewahan Kuno yang bisa memenangkan kompetisi kali ini!" Pei Wenqiang sungguh senang.      

Dulu, dia hanya memberikan kuota pada Ye Yuan sebagai hutang balas budi karena Ye Yuan dulu pernah menyelamatkan hidupnya. Ternyata, Ye Yuan bahkan bisa menjadi juara pertama.      

Ketika waktu itu Ye Yuan berkata ingin menjadi juara pertama dia bahkan tidak mempercayainya. Tidak disangka ternyata Ye Yuan bisa mengalahkan Nalan Chu dan bahkan menyingkirkan Zhang Tianyi untuk mengunci posisi pertama.      

Kemenangan ini tiada duanya!      

Dia mendapatkan buah prem karena sudah memberikan persik. Hanya saja, prem yang diberikan oleh Ye Yuan kali ini terlalu besar.      

Yang Sen juga terlihat senang. Kemenangan Ye Yuan membuat wajahnya berbinar.      

Di malam hari, di balai suci, Tetua Pertama Chen Qin sedang memberitahu Tu You tentang kompetisi yang berlangsung sore hari ini dengan alisnya yang naik turun. Dia amat senang.      

Sambil bercerita, Chen Qin tak henti-hentinya memuji Ye Yuan. Petarung jenius macam Ye Yuan akan sangat populer di tanah suci, apalagi wilayah tingkat sembilan macam Cahaya Senja Merah Tua.      

Raut wajah Tu You terlihat tenang seolah dia memang sudah mengenal kehebatan Ye Yuan.      

Setelah Chen Qin selesai berbicara, Tu You bertanya, "Apa benar kalau Ye Yuan ini memang seorang pendatang baru di Dunia Tinggi?"      

"Sangat benar! Aku sudah memeriksanya sebelumnya dan juga bertanya pada keluarga Pei. Ye Yuan baru naik ke Dunia Tinggi. Usianya baru 20 tahun. Orang jenius macam dia ini jika ditaruh di tanah suci Ranking Tiga atau Empat juga akan dikenal banyak orang. Apalagi dia pun seorang tabib!" Chen Qin berbicara dengan gelisah.      

Di saat-saat kemunduran seperti ini, kemunculan orang hebat macam Ye Yuan akan membangkitkan moral orang-orang.      

Mata Tu You berkilat; tidak jelas apa yang sedang dia pikirkan. Ada banyak orang yang senang Ye Yuan menang melawan Zhnag Tianyi namun Ye Yuan sendiri justru tidak merasakan apa-apa.      

Kalau bukan karena hadiah pemenang adalah memasuki Lembah Cahaya Senja Merah Tua, dia tidak akan bersedia untuk ikutserta dalam kompetisi macam ini.      

Di tengah malam, Ye Yuan masih tetap melakukan hal yang sama. Dia masih mencoba untuk memehami karakter-karakter emas. Beberapa hari ini, kekuatan jiwa Ye Yuan terus menguat dan sudah mencapai 40%.      

Pembesaran kekuatannya dapat dikatakan sangat luar biasa. Ye Yuan tidak tahu apakah di akan bisa naik ke tingkat Tabib Leluhur di bawah kondisinya yang tidak mengalami ujian jiwa.      

Tak lama kemudian, pikiran Ye Yuan berputar dan dia langsung keluar dari Pagoda Surga Luas.      

Ye Yuan sudah meletakkan formasi susunan di tempat tinggalnya. Sepertinya tadi ada orang yang mencoba untuk mengetes formasi susunan ini.      

Ye Yuan merasakan adanya sesuatu sehingga dia langsung menunjukkan dirinya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.