Dewa Obat Tak Tertandingi

Penguraian Seni Tongkat



Penguraian Seni Tongkat

4Yang lainnya tidak merasakan apapun setelah Ye Yuan selesai bicara namun wajah anak muda dan lelaki tua itu langsung berubah.      1

"Bagaimana kau bisa tahu tentang Seni Tongkat Bumi dan Nirwana?" tanya si pemuda itu,tampak terkejut.      

"Hahaha, hanya sekumpulan jurus tongkat saja apanya yang aneh kalau aku tahu?" Ye Yuan menjawab sambil tertawa.      

"Sekumpulan jurus tongkat? Hanya? Hehe, kau ini suka membual ternyata! Apa kau pikir sudah hebat tahu tentang Seni Tongkat Bumi dan Nirwana? Kau ini hanya petarung cilik di tingkat Tanpa Ikatan tapi sudah berani omong besar!" Anak muda berbicara sambil tertawa sinis.      

Dia sangat tidak suka sikap Ye Yuan. Seni Tongkat Bumi dan Nirwana merupakan keahlian sempurna yang membuat gurunya terkenal. Kekuatannya tanpa banding.      

Sementara, kalimat yang diucapkan oleh Ye Yuan terdengar merendahkan. Tidak mungkin si pemuda itu senang.      

Ye Yuan menanggapi dengan naga tenang.      

"Aku tidak pernah berkata kalau aku ini mengesankan. Namun aku juga tidak merasa sekelompok jurusmu itu menakjubkan."     

"Kurang ajar! Apa kau tahu siapa yang memberikan ilmu seni tongkat ini pada Tuan Muda Tong?"      

Satu kalimat menunjukkan kalau Kakek Sun marah. Sebuah gelombang kekuatan datang menekan. Bulu kuduk semua orang berdiri.      

"Tingkat Kedalaman Dao! Level kekuatannya sudah sama dengan seorang kaisar! Siapa sebenarnya anak muda dan orang tua ini?"      

"Petarung sekuat ini belum pernah terlihat di Wilayah Gagah Putih. Apakah mereka berasal dari wilayah lain?"      

"Kenapa aku merasa kalau tekanan kekuatan dari lelaki tua lebih kuat dibandingkan dengan Yang Mulia Tanah Suci?"      

Kekuatan lelaki tua yang ada di hadapan orang-orang melebihi bayangan semua orang. Tidak ada seorang pun yang berani untuk mengeluarkan energi murni di saat seperti ini. Mereka merasa kalau lelaki tua lebih kuat dari pemimpin suci mereka.     

Tingkatan Kedalaman Dao itu sungguh misterius. Setelah seseorang mencapai tingkat tersebut maka mereka seolah memasuki dunia lain. Tingkatan ini sangat berbeda dengan tingkatan-tingkatan lainnya.      

Di Wilayah Gagah Putih saja, hanya segelintir orang yang memiliki petarung di tingkat itu. Kesulitan yang petarung harus hadapi untuk mencapai Tingkatan Kedalaman Dao jauh lebih sulit dibandingkan dengan semua tingkatan sebelumnya.      

Itulah kenapa, ketika lelaki tua marah, warna-warna bumi dan langit langsung berubah.      

Kekuatan pedang Ye Yuan perlahan-lahan muncul; seolah menambahkan tameng kekuatan untuk dirinya. Tak peduli seberapa kuat Kakek Sun, tekanannya tidak mampu untuk menggoyahkan ekspresi wajahnya.      

Mungkin Ye Yuan akan kalah dalam satu serangan di depan Kakek Sun, namun kekuatan pedang sejati unggulnya cukup digunakan untuk bertahan.      

Begitu si pemuda merasakan kekuatan pedang Ye Yuan, rona wajahnya tampak berubah.      

"Kekuatan sejati unggul pedang tingkat 5! Aku tidak menyangka kalau di tempat terpencil dan terbelakang seperti ini masih ada monster macam dia! Aku sepertinya telah meremehkanmu. Tapi kalau ini modalmu untuk bersikap sombong di depanku, aku rasa itu tidak cukup!" si pemuda itu berbicara sambil terkejut bukan kepalang.      

"Huh! Memang kenapa kalau kekuatan sejati unggul pedang tingkat 5? Kau berani menghina Seni Tongkat Bumi dan Nirwana. Ijinkan aku yang tua ini untuk membunuhnya demi Tuan Muda!" kekuatan ingin membunuh muncul dari Kakek Sun.      

"Tunggu! Anak ini memiliki umur yang sama denganku, namun kekuatan sejati unggul yang dia miliki lebih tinggi dari pada diriku; itu berarti dia cukup pantas untuk menjadi lawanku! Beraninya dia merendahkan Seni Tongkat Bumi dan Nirwana. Biarkan aku saja yang menghabisinya. Dia pantas untuk mendapatkannya."     

Selesai berbicara, si pemuda melayangkan tongkatnya. Sebuah kekuatan besar dari tongkat muncul.      

"Hai Kau! Kau pantas untuk tahu siapa namaku. Ingat! Tuan Muda ini bernama Luo Tong."     

Luo Tong tidak mengatakan sepatah kata pun lagi dan langsung menggunakan tongkatnya seperti cambuk. Dia menyerang di atas kepala Ye Yuan.      

Serangannya sungguh kuat. Selain itu gerakannya juga amat cepat. Dalam waktu sekejap, tongkat Luo Tong sudah sampai di depan Ye Yuan.      

Ye Yuan bisa bereaksi dengan sangat cepat. Dia langsung mengeluarkan pedang Bulan Bintangnya. Pergelangan tangannya bergetar dan pedangnya ternyata menghempas ke arah tongkat Luo Tong.      

"Sungguh bocah luar biasa! Kau memang memiliki kemampuan! Terima tongkatku sekali lagi! Binasa Total!"      

Serangannya sangat kuat tapi karena Ye Yuan sudah menduga jurus seperti itu akan muncul dari Luo Tong maka pedangnya sudah menunggu tongkat itu dan sekali lagi menghempaskannya.      

"Hidup dan Mati Oleh Benang!"      

"Tanpa Batasan!"      

"Kuda Suci Membumbung Ke Langit."     

Jurus tongkat Luo Tong tak terhalang. Kekuatan yang amat megah membuat jantung orang berdegup kencang.      

Tidak heran kalau si Luo Tong bisa menyapu semua petarung jenius di Wilayah Gagah Putih. Kekuatannya tidak berada di level yang sama dengan petarung setingkat dengan Luo Tong.      

Di bawah bayang-bayang kekuatan tongkatnya, tidak ada yang bisa memprediksi kalau Ye Yuan akan membalas serangan.      

Semua orang yang ada di wilayah Cahaya Senja Merah Tua sedang cemas mendapati nasib dari Pemimpin Muda mereka. Dilihat dari apa yang dilakukannya saat ini, Luo Tong sebenarnya tidak menggunakan seluruh kekuatannya ketika bertarung melawan Nalan Hong.      

Kalau seandainya tadi si pemuda itu mengeluarkan kekuatannya, Nalan Hong pasti sudah habis tidak mampu menahan satu pun serangan dari Luo Tong.      

Sungguh mengagumkan bagi Ye Yuan yang berani untuk memastikan itu.      

Kali ini ekspresi wajah Kakek Sun semakin jelek. Dia seorang petarung di kekuatan Kedalaman Dao. Persepsinya pastinya jauh berbeda dengan yang orang biasa rasakan.      

Luo Tong merasa kalau dirinya berada di posisi yang unggul tapi sebenarnya dia dirugikan.      

Kalau bukan karena Long Tuo sudah memiliki kekuatan yang lebih tinggi dari Ye Yuan, mungkin dia akan kalah.      

Ye Yuan sepertinya cukup familiar dengan Seni Tongkat Bumi dan Nirwana. Dia bisa tahu setiap gerakan yang dilancarkan .      

Serangan-serangan dari Ye Yuan dilancarkan dengan lihainya. Tidak banyak energi murni yang dikeluarkan. Yang semakin melemah sebenarnya tongkat Luo Tong. Kondisi ini tentu membuat Luo Tong kecewa.      

Kalau saja Ye Yuan memiliki energi murni yang cukup maka dia akan bisa mengalahkan Luo Tong.      

"Ini...ini tidak mungkin! Seni Tongkat Bumi dan Nirwana merupakan jurus beladiri tingkat 9. Guru sangat bergantung padanya untuk mencapai tingkat Raja Dewa! Kekuatannya amat besar dan Tuan Muda pun sudah mendapatkan warisan ilmu dari guru mereka. Meski mereka ini tidak mencapai level gurunya akan tetapi tidak mungkin kalau si petarung Tanpa Ikatan mampu memecahkannya, kan?"      

Kakek Sun pun sangat terkejut. Dia tidak menyangka kalau seni tongkat level Raja Dewa akan pecah seperti ini.      

Siapa sebenarnya anak muda di hadapannya sekarang?      

Dia bahkan tahu tentang Seni Tongkat Bumi dan Nirwana hanya dengan sekali melihat. Sepertinya dia memang familiar dengan sekelompok seni tongkatnya.      

"Ada apa ini? Anak muda itu jelas-jelas unggul namun ternyata dia tidak bisa mengalahkan Yang Mulia!"      

"Huh! Apa maksud dari perkataanmu. Apa kau ini mengharapkan kalau Pemimpin Besar kita dikalahkan oleh orang lain?"      

"Tidak! Aku hanya merasa kalau hari ini aneh. Sepertinya Yang Mulia Muda sudah menggunakan kekuatannya untuk bertarung namun tidak mengeluarkan kekuatan petarung seperti sekarang ini. Kalau dia sampai menggunakan kekuatan yang tubuhnya maka situasinya tidak akan seperti ini."     

"Oh karena kau sudah mengatakannya ini memang jadi aneh! Tapi ngomong-ngomong siapa yang tahu betul kondisi Yang Mulia Muda Ye?"      

"Dalam waktu sekejap, terdapat ratusan pertarungan (400-500 jumlahnya). Semakin banyak mereka bertarung maka semakin asing rasanya menyaksikan diri kalian. Kekhawatiran yang tadi dirasakan kini menjadi milik kami lagi."     

Dari awal, Luo Tong memang yang terlihat lebih unggul hanya saja setelah mengeluarkan 400-500 gerakan Ye Yuan masih bertahan.      

Suara dentingan pedang terdengar nyaring. Dua orang akhirnya terpisah.      

Luo Tong menggertakkan giginya dan bernapas besar-besar di atas tanah. Dia sudah kelelahan. "Ini membuktikan kalau pengeluaran energimu memang sangat besar sekali."     

Di depannya, Ye Yuan berdiri dengan tenang seolah dia baik-baik saja.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.