Dewa Obat Tak Tertandingi

Apa Yang Kau Takuti?



Apa Yang Kau Takuti?

1"Dia berani membuat dirinya terkena racun, itu berarti dia pun memiliki penawarnya. Meski aku tidak mengobatinya, dia tidak akan kenapa-kenapa. Dia pasti memiliki rencana jahat lain karena berniat untuk bermain seperti ini dengan orang yang kekuatannya rendah seperti aku. Karena dia sudah melakukannya, aku pikir lebih baik aku mengikuti ke mana arah permainannya kan? Kalau aku membuka identitasnya sekarang maka itu pun tidak akan berguna untukku," kata Ye Yuan dengan santainya.      
0

Qin Meixuan langsung mengagumi Ye Yuan begitu mendengar penjelasan panjang pemuda ini.      

Bagaimana bisa dia tahu apa yang sebenarnya terjadi pada orang kuat seperti Xu Yan? Selain itu, Ye Yuan juga terlihat begitu tenang di hadapannya meski sebenarnya bahaya sedang mengancamnya. Dia seperti sedang menaiki perahu dan mengikuti arus sekarang. Sikap seperti ini tentu membutuhkan kekuatan hati dan juga tubuh yang amat besar kan?      

"Tuan muda ini memang luar biasa! Hanya saja, aku merasa cukup mengenal baunya. Hanya saja karena dia menyembunyikan bau ini, aku masih tidak tahu siapa dia sebenarnya," kata Qin Meixuan.      

Ye Yuan agak terkejut mendengar perkataan Qin Meixuan.      

"Bau yang cukup familiar? Apakah itu bau....Xie Lingzi?"      

`Qin Meixuan menggelengkan kepalanya. Ekspresi wajahnya langsung terlihat tajam.      

"Aku akan mengenali orang itu meski dia sudah berubah menjadi abu sekali pun."     

"Oh.....aku tahu!"      

Ye Yuan pun sedikit terkejut dalam hati. Kalau memang Xu Yan itu dirasuki oleh Xie Lingzi mungkin dia bahkan tidak akan terkejut sama-sekali.      

Menurut apa yang dikatakan Qin Meixuan, Xu Yan ini tidak dirasuki oleh Xie Lingzi. Mungkinkah ada orang lain yang sedang mengincarnya di sini?"      

Ye Yuan merasa situasi kini semakin bertambah rumit.      

Tak lama kemudian, Ye Yuan membawa Xu Yan ke tempat di mana semua orang sedang beristirahat tadinya. Namun, ketika dia sampai di sana tempat ini sudah kosong.      

Sebenarnya, Ye Yuan sudah menduga keadaan seperti ini akan terjadi. Dia memang tidak peduli dengan yang lainya. Hanya Jun Tianyu yang dia khawatirkan.      

Semakin buruk situasinya, hati Ye Yuan semakin tenang.      

"Ini...apa yang sudah terjadi? Di mana mereka? Mereka jelas-jelas ada di sini sebelumnya.Kenapa sekarang mereka tidak ada?" Ye Yuan bertingkah panik sambil terus meracau.      

"Adik, apakah kau salah? Atau mungkin, mereka tidak mau menunggumu dan akhirnya meninggalkan tempat ini?" Kata Xu Yan dengan nada tidak yakin.      

"Itu mustahil! Semua orang terkena racun Bunga Bawah Asing dan mereka bahkan tidak bisa berjalan. Kecuali...."      

Raut wajah Ye Yuan menunjukkan ekspresi kecemasan.      

"Kecuali apa?"      

"Kecuali mereka ditangkap kemudian langsung dibawa!" kata Ye Yuan.      

Ekspresi wajah Xu Yan langsung berubah begitu mendengar perkataan Ye Yuan.      

"Kakak Ying dan aku memiliki hubungan yang amat dekat. Ini tidak boleh terjadi, aku harus pergi untuk menyelamatkannya!"      

Dalam hati, Ye Yuan hanya menyeringai. Namun dipermukaan di masih terlihat cemas.      

"Hanya ada satu jalan di sini. Kita bahkan tidak melihat seorangpun ada di sini. Ke mana mereka di bawa?"      

Dalam hati Xu Yan terlihat amat senang.      

"Ada lebih dari satu jalan di sini. Aku menemukannya ketika datang ke sini. Hanya saja, aku memang belum pernah menjelajahnya dan sudah terkena racun. Menurutku, mereka sudah dibawa lewat sini!"      

Lelaki yang mengakui Xu Yan sudah menunjukkan dirinya. Orang ini mungkin berencana untuk menjebak Ye Yuan mengikuti jalan yang tersembunyi.      

Meski begitu....kalau memang harus pergi ke sana ya ke sana! Siapa yang takut?      

"Apa yang kita tunggu lagi? Cepat masuk!" Kata Ye Yuan.      

Xu Yan tersentuh. "Adik ini cukup penurut!"      

Selesai berbicara, Xu Yan sampai di sebuah tempat yang gelap. Langkahnya besar-besar dan dia tertahan sebuah tembok. Dengan sebuah suara retakan, sebuah jalan tersembunyi mulai terlihat.      

"Masuklah!" Xu Yan mendahului Ye Yuan. Ye Yuan mengikutinya dari belakang.      

Jalan ini sangat sempit. Hanya muat dua orang. Xu Yan berjalan cepat sekali. Awalnya Ye Yuan masih bisa melihat punggungnya namun semakin lama, dia kehilangan jejak lelaki ini.      

Jalan gelap ini sepertinya tidak berujung. Meski begitu Ye Yuan tidak peduli, dia maju terus.      

"Aku ingin tahu siapa sebenarnya dirimu!" Ye Yuan tertawa sinis. Dia tidak menoleh sekalipun dan langsung maju terus.      

Setelah berapa lama berlalu, Ye Yuan akhirnya melihat sebuah cahaya. Dia sampai di sebuah batu besar dalam gua.      

Ada sebuah pilar besar yang berdiri di tengah-tengah gua batu. Tiang-tiangnya dijadikan sebagai tempat mengikat tubuh para petarung.      

Orang-orang itu adalah Jun Tianyu dan yang lainnya yang sudah ditangkap oleh Xu Yan.      

Di sekitar pilar ada ribuan lentera yang bergelantungan di seluruh gua. Cahayanya kelap-kelip, saling bersambungan sehingga membentuk sebuah jaring besar.      

Di dalam jaring, para petarung yang terikat terlihat begitu kesakitan, seperti sesuatu telah diambil dari tubuh mereka.      

Begitu melihat keadaan tersebut, ekspresi wajah Ye Yuan langsung berubah.      

"Api Klenik Kelabu! Formasi Api Terang Embun Bintang!"      

Ye Yuan ternyata terjebak ke dalam sebuah formasi besar susunan dengan menggunakan api murninya.      

Terdengar suara tepukan tangan.      

Ada seseorang yang muncul dari belakang dengan tepukan tangan. Dia tersenyum.      

"Kau, sungguh tahu banyak. Selama perjalanan di dalam gua ini, kau tahu banyak hal. Aku tidak menyangka kalau kau bahkan tahu Api Klenik Kelabu dan Formasi Api Terang Embun Bintang.!"      

Orang ini adalah Xu Yan yang tadinya sudah menghilang di hadapan Ye Yuan ketika berada di lorong sempit.      

Begitu Ye Yuan melihat orang itu, ekspresi wajahnya menjadi masam.      

"Kau berpikir keras untuk menjebakku ke sini. Kau tidak berniat untuk memujiku kan?"      

Xu Yan tersenyum.      

"Dilihat dari sikapmu kau ini termasuk sangat tenang! Aku ingin lihat apakah kau bisa setenang ini kalau aku ambil energi api murni yang ada di dalam tubuhmu sebentar lagi."      

Xu Yan melihat ke arah Ye Yuan, mengharap Ye Yuan akan terlihat ketakutan dan panik.      

Sayangnya, Ye Yuan sama sekali tidak menunjukkan ekspresi seperti itu.      

Ye Yuan hanya terlihat seperti orang yang menyadari sesuatu. Dia tersenyum.      

"Jadi kau ini roh purba yang hampir saja musnah. Tidak heran kau ini menangkap mereka dan membiarkan aku pergi sendiri, kemudian menjebakku ke sini."     

Raut wajah Xu Yan langsung berubah begitu mendengar apa yang dikatakan oleh Ye Yuan. Dia seolah-olah sudah membuka identitasnya di hadapan Ye Yuan.      

"Kau..bagaimana kau tahu kalau aku ini adalah roh purba?" kata Xu Yan dengan nada sinis.      

Ye Yuan melihat ke arah Xu Yan seolah dia melihat ke arah orang bodoh.      

"Kau membuat Formasi Api Terang Embun Bintang dan kemudian mengambil energi murni yang ada di dalam tubuh mereka, bukankah ini bertujuan untuk mendapatkan kembali kekuatan tubuhmu? Kau juga ingin mengambil energi murniku. Itu pasti karena kau tertarik pada Si Api yang sudah memiliki kesadaran dan bisa berubah menjadi roh purba kan? Kau pasti berpikir akan memakan Si Api kemudian setelah itu kau akan mendapatkan kekuatanmu kembali. Itulah alasan kenapa kau membiarkan aku pergi dan menjebakku ke sini, itu karena kau takut aku akan mencari api yang sama dan kemudian menghancurkan si Api kan?"      

"Siapa sebenarnya kau ini? Kau berhasil menebak semuanya dengan benar hanya dengan sekali melihat formasi ini?"      

Xu Yan terlihat sedikit takut menghadapi Ye Yuan. Meski kekuatannya mampu membunuh Ye Yuan namun pada saat ini, dia merasa justru Ye Yuan akan merepotkannya.      

Anak muda ini terlalu menakutkan. Dia tidak mengatakan apapun namun dia ternyata mampu menebak identitasnya dengan sangat baik. Dia juga mampu mengungkap jebakan yang dia buat dengan susah payah selama ini.      

Bahkan mungkin seorang Tabib Kaisar sekali pun tidak akan tahu tentang energi murni api kan?     

Ye Yuan berkata sambil tertawa.      

"Aku? Aku hanya tabib biasa. sekarang, aku sudah berada di dalam formasi susunan milikmu jadi hidup dan matiku sudah ada di tanganmu. Apa yang kau tunggu?"      

Xu Yan tidak lagi terlihat tenang. Dia menggertakkan giginya dan menjawab.      

"Anak muda, jangan senang dulu. Ketika nanti tubuhmu sudah aku murnikan, aku berharap kau masih bisa tertawa seperti ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.