Dewa Obat Tak Tertandingi

Jejak Telapak Kaki Besar



Jejak Telapak Kaki Besar

4"Dasar tolol!"       2

Kemarahan Peng Yan tersulut karena Ye Yuan. Sebuah pedang panjang muncul di tangannya bersamaan dengan energi murni. Peng Yan mampu mengendalikan energi murni yang muncul di sekitaran panggung pertarungan. Sebenarnya dia juga ingin mengambil energi murni yang ada di sekitaran tubuh Ye Yuan.      

Hal seperti ini merupakan pertunjukan kekuatan yang hanya bisa dilakukan oleh petarung di tingkat Tanpa Ikatan. Mereka bisa mengumpulkan energi murni yang ada di sekitar mereka dan menggunakanya.      

Biasanya, pertarungan yang melibatkan orang dengan kekuatan di tingkat Tanpa Ikatan merupakan pertarungan antara energi murni dari bumi dan langit. Siapa yang memiliki kekuatan lebih untuk mengatur energi ini maka dua akan bisa menguasai pertarungan.      

Bisa dikatakan kalau petarung dari tingkat Pelintas Dewa sama sekali tidak untung di sini.      

"Aku kira tidak akan ada ketegangan dalam pertarungan ini. Serangan yang dilancarkan oleh Peng Yan sudah tampak sangat ganas. Si bocah itu palingan sudah ingin menangis sekarang."     

"Pelintas Dewa melawan Tanpa Ikatan. Sudah jelas siapa yang akan menang. Tanpa adanya energi murni, seorang petarung tidak akan bisa menunjukkan kekuatanya meski dia memiliki jurus yang hebat."     

"Keadaan bisa berbeda kalau bocah ini memiliki kedalaman pemahaman konsep ilmu beladiri yang jauh melebihi Peng Yan. Dia bisa mengandalkan gelombang konsepnya untuk menembus kekuatan pedang panjang Peng Yan. Tapi, apa ini mungkin? Kekuatan pedang Peng Yan mungkin saja sudah jauh melebihi kekuatan sejati dasar dari kekuatan sejati unggul pedang kan?"      

Aura kekuatan pedang Peng Yan membuat para petarung lain yang berada di bawah panggung merinding ketakutan. Mereka bisa melihat dengan jelas kekuatan pedang ini.      

Semua orang berpikir kalau Ye Yuan tidak akan mungkin bisa mengungguli konsep pedang Peng Yan.      

Bahkan Yang Wenmiao sekali pun mungkin tidak bisa. Seandainya sekarang ini Yang Wenmiao memiliki kekuatan di tingkat Ketujuh Pelintas Dewa, dia tidak akan bisa mengalahkan Peng Yan meski dia memiliki pemahaman konsep yang lebih dalam dari pemuda itu.      

"Tanpa adanya energi murni dari bumi dan langit, aku ingin tahu apakah kau masih bisa berlagak! Pedang Penggila Matahari Tenggelam."     

Peng Yan sama sekali tidak menahan serangan meski berhadapan dengan Ye Yuaa. Meski tendangan yang dilancarkan oleh Ye Yuan kepada wajahnya sebelumnya merupakan serangan yang tak terduga. Hal ini cukup membuktikan kalau Ye Yuan bukanlah petarung biasa. Dia memiliki kekuatan yang cukup untuk berhadapan dengan petarung di tingkat Tanpa Ikatan.      

Meski begitu, menurut Peng Yan, akan sulit bagi Ye Yuan untuk mengalahkannya. Tujuan Peng Yan mengikuti pertandingan ini bukanlah untuk beradu kekuatan dengan petarung kecil macam Ye Yuan. Tidak mungkin, orang di tingkat kekuatan Pelintas Dewa menjadi lawan yang sepadan bagi Peng Yan.      

Kekuatan kuat dari pedang panjang Peng Yan melaju ke arah Ye Yuan dan juga mulai menutupi langit dan bumi.      

"Ye Yuan, hati- hati!"      

Di bawah panggung, Xiang Hao mengepalkan tangannya dan berteriak keras sekali untuk memperingatkan Ye Yuan. Begitu Xiang Hao melihat pedang panjang Peng Yan, dia tahu kalau jarak kekuatan antara dua petarung di atas panggung ini sangat jauh. Bukannya hanya beda tingkat minor akan tetapi mayor. Selain itu, mereka juga memiliki jarak konsep kekuatan yang jauh berbeda.      

Yang Wenmiao yang sudah dua hari ini sendirian di arena panggung pertarungannya mulai membuka matanya untuk melihat panggung di mana Peng Yan dan Ye Yuan bertarung. Dia cukup terkejut melihat pedang Peng Yan. Meski begitu, perhatian Yang Wenmiao justru terarah pada sosok agak kurus yang berada di depan Peng Yan. Dia ingin tahu seberapa kuat Ye Yuan. Dia ingin mengetahui apakah apa yang dia pikirkan tentang Ye Yuan itu benar.     

Yang Wenmiao merasa kalau Ye Yuan sudah mencapai tingkat Dao Pedang yang amat tinggi. Tak lama kemudian, aura kekuatan Ye Yuan mulai naik. Kekuatan naga murni yang keluar langsung mengarah ke langit.      

Pada saat bersamaan, ada gelombang energi panas muncul. Dua kekuatan yang amat kuat bergabung menjadi satu.      

"Pembantai Api Naga Murni!"      

Sebuah naga api muncul, bergerak maju dengan sangat cepat untuk melahap habis kekuatan pedang panjang Peng Yan.     

Raut wajah semua orang langsung berubah. Mereka tidak menyangka kalau petarung di tingkat Ketujuh Pelintas Dewa mampu melancarkan serangan macam itu untuk berhadapan langsung dengan Peng Yan.      

Di depan Pembantai Api Naga Murni, kekuatan petarung Tanpa Ikatan tidak ada apa-apanya.      

Entah serangan Ye Yuan berasal dari kekuatan naga murni atau dari kekuatan Sejati Membara, keduanya mampu meluluh-lantakkan kendali kekuatan Peng Yan.      

Duar!      

Peng Yan mendapatkan serangan Ye Yuan hingga membuat tubuhnya jatuh ke belakang.      

"Oh!"      

Terdengar gelombang suara seruan muncul dari penonton. Ini karena tubuh Peng Yan sudah terlempar sampai batas panggung pertarungan. Kalau sampai dia berada sedikit lebih jauh, maka dia dipastikan akan keluar dari panggung.      

Ajian formasi susunan yang dipasang di atas panggung memang tidak membiarkan petarung untuk masuk namun tidak menghalangi yang keluar. Kalau sampai Peng Yan jatuh keluar maka dipastikan dia akan dinyatakan sebagai yang kalah.      

Peng Yan menggertakkan giginya, memaksa untuk mengumpulkan energi murni yang sudah berantakan dalam dirinya.      

"Huuuu.."     

Peng Yan mengeluarkan udara keruh dari mulutnya. Meski begitu, akhirnya dia bisa bernapas lega. Kalau tadi dia sampai jatuh ke bawah maka dia akan sangat malu.      

"Oh..."     

Gelombang suara seruan terdengar lagi dari arah penonton. Peng Yan belum sepenuhnya sadar apa yang terjadi dengan dirinya ketika dia melihat ada sesuatu yang gelap di hadapan matanya. Ada sebuah bekas telapak kaki besar yang muncul di depan matanya. Bentuknya semakin membesar.      

Duar!      

Tubuh Peng Yan terlempar ke belakang sekali lagi, jatuh dari panggung dan terlempar jauh keluar.      

Ye Yuan sudah sampai di depan Peng Yan entah sejak kapan. Ye Yuan menendang wajahnya.      

"Puuu Huuu.."     

Suara gelak tawa terdengar dari arah penonton, khususnya Xiang Hao yang sepertinya puas meluapkan perasaannya. Apa yang dilakukan oleh Ye Yuan pada Peng Yan sama dengan apa yang dilakukan oleh Peng Yan pada dirinya sebelumnya.      

Inilah yang dinamakan karma. Ye Yuan benar-benar sudah mencapai apa yang dia katakan sebelumnya. Ketika pemuda ini naik ke atas panggung, dia berkata kalau dia akan menegakkan keadilan. Sekarang, dia telah membuktikan perkataannya.      

Xiang Hao tidak menyangka kalau kekuatan Ye Yuan begitu kuat. dia bahkan merendahkan Ye Yuan sebelumnya, dengan mengatakan kalau Ye Yuan hanya membual. Kalau dilihat, sekarang dia yang sangat malu.      

Kekuatan petarung memang tidak pernah mencolok namun mereka pastinya akan selalu bertarung dengan tendangan dan kepalan tinju.      

"Hahaha! Ye Yuan berhasil! Sungguh memuaskan! Siapa tadi namanya tadi, bukankah kau suka menginjak wajah orang? Kenapa kau menindas dirimu sendiri? Hahaha....." Pei Wenqiang berbicara sambil tertawa keras.      

Pei Wenqiang sudah merasa tertekan sedari tadi. Dia langsung mengutarakan apa yang ingin dia sampaikan begitu melihat Ye Yuan melakukan aksinya.      

Raut wajah Wu Jianqiang terlihat begitu masam. Dia tidak menyangka kalau Peng Yan hanya bertahan dalam satu putaran saja. Dan yang lebih menyedihkan adalah orang yang mengalahkannya merupakan petarung di tingkat Pelintas Dewa.      

Yang ditendang bukan hanya wajah Peng Yan akan tetapi wajah Wu Jianqing juga. Meksi begitu, kejadian ini membuat Wu Jianqiang menjadi agak takut pada Ye Yuan.      

Bagaimana bisa seorang petarung di tingkat ketujuh Pelintas Dewa bisa bertarung secara langsung dengan petarung di tingkat Ketujuh Tanpa Ikatan? Ini sungguh tidak pernah muncul dalam bayangannya sama sekali.      

Selain itu, dalam pertarungan tadi, Ye Yuan jelas yang berada pada posisi unggul. Ini terlihat dari bagaimana dia bisa berdiri tegak di hadapan Peng Yan dan menendangnya dengan satu kakinya.      

Pei Wenqiang, dari mana kau dapatkan orang gila macam ini?      

Peng Yan bangkit dari lantai. Wajahnya kali ini bertambah berantakan dengan tambahan satu bekas telapak kaki di sana. Orang tertawa melihatnya karena lucu.      

Meski sembilan jejak telapak kaki itu membuat wajah Peng Yan jelek namun sebenarnya tidak banyak berpengaruh pada kekuatannya.      

Ye Yuan melangkah dengan kaki tegap. Jejak yang ada di wajah Peng Yan itu merupakan bekas memar.      

"Hei, kau tunggu! Aku akan membalas penghinaan ini dua kali lipat nantinya!" kata Peng Yan dengan nada suara murkanya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.