Dewa Obat Tak Tertandingi

Kesemek Lembut Perlu Sadar Kalau Dia Lembek 



Kesemek Lembut Perlu Sadar Kalau Dia Lembek 

2"Aliran Ungu Ekstrim? Apa itu?"      
4

"Aku tidak pernah mendengarnya! Apakah Dunia Bentangan Langit memiliki aliran?"      

"Reruntuhan kuno ini sangat aneh!"      

...     

Dunia Bentangan Langit tidak memiliki kekuatan aliran sama sekali. Semua kekuatan yang ada di dunia ini berada di bawah kendali kota-kota. Sekarang, ada Aliran Ungu Ekstrim yang tiba-tiba muncul dan sangat mengejutkan para petarung jenius ini.      

Suara yang mengalun ini sama sekali tidak peduli apa yang dipikirkan oleh orang-orang ini. Dia melanjutkan.      

"Semua petarung yang menempati 12 arena pertarungan ini merupakan penguasa arena. Yang lainnya punya satu kesempatan untuk menantang. Siapa pun yang bisa dari penguasa arena ini menjadi penguasa baru, dan yang kalah akan langsung disingkirkan. Sekarang, kalian bebas menentukan lawan kalian. 12 orang yang ada di ring pertarungan akan mendapatkan imbalan besar dari Aliran Ungu Ekstrim."      

Begitu suara ini menghilang, terdengar keributan di aula besar ini.      

Wush! Wush! Wush!      

Ada beberapa petarung yang bereaksi dengan cepat, semuanya saling berebut, terbang ke arah ring milik Ye Yuan.      

Dalam waktu sekejap, ada 10 petarung yang sudah tiba di atas ring Ye Yuan.      

Duar!      

Ketika jumlah petarung yang sampai di ring Ye Yuan mencapai angka 24, para petarung yang ada di belakang seperti menabrak dinding. Dia langsung tertolak jauh.      

"Ouch!"      

Terdengar suara teriakan mengenaskan yang bergema bersama-sama.      

Begitu melihat kejadian ini, yang lainnya pun menjadi menyesal dan marah.      

Sangat jelas, kalau arena pertarungan di tempat Ye Yuan sudah penuh. Sudah telat jika ada petarung lain yang ingin naik.      

Bagi orang-orang ini, Ye Yuan seperti buah kesemek lembut di antara 12 arena yang ada, yang paling mudah untuk dipermainkan.      

Sementara yang lainnya memang memiliki kekuatan energi di tingkat setengah Komandan Iblis. Kalau mereka ingin menang, mereka harus mengeluarkan usaha lebih.      

"Huh, cucu-cucu kura-kura itu sungguh tahu caranya memanfaatkan situasi ini! Dalam waktu sekejap, mereka sudah memenuhi ring pertarungan!"      

"Hanya satu buah kesemek lembut ini, sepertinya kita tidak akan dapat giliran untuk bermain!"      

"Sepertinya arena ini yang paling menonjol."     

"Jangan sampai aku bertemu dengan Enam Putra Anggrek Terkenal, atau....aku pasti akan mati!"      

...     

Di bawah arena, terdengar diskusi penuh semangat. Sangat jelas, kalau mereka tidak senang dengan situasi sekarang ini.      

Sementara itu, kali ini ke Enam Putra Anggrek Terkenal sudah memilih ring pertarungan dan perlahan naik. Ketika semua orang melihat hal ini, mereka menciut. Di antara para petarung yang hadir sekarang, ada delapan Komandan Iblis. Keenam orang ini sudah saling memahami tanpa berbicara. Masing-masing memilih satu ring.      

Inilah yang membuat ketiga arena lainnya juga menjadi sangat terkenal.      

Ada beberapa sosok yang bergerak berkelompok ke arah tiga arena itu di dalam aula.      

Duar! Duar! Duar!      

Yang lainnya bahkan harus berjibaku untuk bisa masuk ketiga ring ini. Untuk beberapa saat, energi jiwa yang saling tumpah tindih di dalam balai ini, bergetar kuat sekali.      

Tak lama kemudian, di tengah-tengah teriakan, ketiga ring itu langsung penuh dengan manusia. Sisanya, meratap.      

Kedelapan ring pertarungan ini menegangkan. Pastinya, para petarung yang berada di tingkatkan Komandan Iblis yang akan menang!     

Oleh karena itu, beberapa orang sudah mulai enggan naik ke atas ring.      

"ATGHH!!     

Tiba-tiba terdengar suara teriakan. Sebuah api berwarna hitam menakutkan keluar dari badan Komandan Iblis!      

Dalam waktu satu kedipan mata, orang itu terbakar dan tidak bisa apa-apa.      

"Apakah kontrak intisari darah masih hidup?! Ini...aku akan naik ke ring pertarungan!"      

"Ini...bagaimana caranya bertarung? Enam Putra Anggrek Terkenal bukan lawanku!"      

"Lupakan, bukankah hanya rugi saja? Lawan!"      

...     

Sekali orang-orang ini mundur, itu akan sama dengan merusak kontrak inti darah.      

Sekali kontrak ini dinodai maka akibat yang ditanggung adalah kematian.      

Jadi, semua orang tidak punya jalan keluar dan hanya bisa memilih ring pertarungan yang sesuai.Setelah semua orang memilih, suara tua itu terdengar lagi.      

"Tak lama kemudian, arena kompetisi menggunakan format pertarungan satu lawan satu. Si penantang menantang penguasa arena secara berurutan menurut urutannya ketika naik ke ring pertarungan. Pemenang yang terakhir akan lanjut ke tantangan selanjutnya! Sekarang, pertarungan dimulai."      

"Hahaha....semuanya, pendatang baru ini, aku, Bu Zhe, akan menerima tantangan pertama!"      

Petarung pertama yang naik ke atas ring tertawa keras. Jelas, dia sangat puas dengan pilihannya. Ketika yang lain melihat pemandangan ini, mereka pun menggertakkan gigi mereka dalam kebencian.      

"Orang ini bergerak sangat cepat. Dia mengambil tawaran besar."      

"Huh! Untuk bertingkah pongah seperti itu? Masih tidak jelas siapa yang tertawa hingga akhir!"      

"Sungguh menjijikkan, dia begitu terbuai dengan kesuksesannya!"      

.....     

Bu Zhe tidak peduli sedikitpun mendengar suara-suara yang merendahkannya. Dia melihat ke arah Ye Yuan dan berbicara sambil tersenyum, "Guru Sumber Malam, benarkan? Tempat ini bukanlah tempat untuk membuat pil obat. Penasaran aku. Kenapa kau sampai datang ke sini untuk ikut bersenang. Tapi karena kau sudah datang, itu berarti kau akan memberikanku hadiah besar. Haha, aku akan dengan sangat senang hati menerimanya."      

Ye Yuan melihatnya seolah dia sedang melihat orang bodoh. Dia menanggapi dengan nada suara dinginnya, "Sepertinya kalian semua menganggapku sebagai buah kesemek lembek. Semua orang ini memencetku kan?"      

Bu Zhe tertawa. "Bukankah memang seperti itu? Kesemek lembek yang perlu seharusnya sadar kalau dia memang lembek."      

Sudut mulut Ye Yuan melengkung sedikit. Dia hanya menyeringai.      

"Apa yang kau katakan memang benar, sebuah kesemek lembek harus sadar akan kondisinya!"      

"Hahaha, karena kau sudah sadar, maka..."      

Duar!      

Bu Zhe sedang tertawa kencang ketika dia tiba-tiba berteriak. Suara tawanya langsung terhenti, dia terlontar keluar dari ring pertarungan.      

"Sudah dibilang kalau kompetisi akan dimulai, masih sempat-sempatnya tertawa, "Ye Yuan menggelengkan kepalanya sambil mendesah.      

"Hahaha!"      

Ada gelombang suara tawa keras terdengar. Ketika ke-23 orang yang melihat kejadian ini, mereka tertawa terbahak-bahak.      

Sudah naik ring pertarungan namun masih begitu ceroboh, rasakan akibatnya langsung tersingkir.      

Bu Zhe merangkak sambil menggerutu, wajahnya sudah begitu memerah ketika dia menunjuk ke arah Ye Yuan untuk meluapkan rasa malunya.      

"Dasar orang jahat mengerikan! Berani kau menyerangku diam-diam! Kalau kau memang bisa, mari kita bertarung secara terbuka!"      

Ye Yuan melihat ke arahnya dengan santai. "Bodoh!"      

"Kau! Siapa yang kau bilang bodoh?!" Bu Zhe berbicara dengan nada marah.      

"Kau, bodoh! Apa kau tidak tahu?" Ye Yuan berkata sambil tersenyum.      

"Hahaha!"      

Terdengar lagi gelombang gelak tawa.      

Bu Zhe begitu marah sehingga dia ingin meledak. Dia meraung.     

"Hei bocah, aku ingin bertarung denganmu lagi!"      

Selesai berbicara, Bu Zhe bergerak dengan cepat ke arah ring pertarungan.      

Duar!      

Secerca cahaya muncul. Tubuh Bu Zhe langsung memantul terbang jauh.      

Ring ini sudah tidak memberikannya kesempatan lagi.      

"Selanjutnya!" Ye Yuan berbicara dengan santainya.      

Si petarung muda kedua yang sudah ada di ring pertarungan melihat ke arah Ye Yuan dengan tatapan mata simpatik. Dia berbicara dengan nada mengejek, "Aku tidak akan..."      

Duar!      

Dia ingin bilang kalau dia tidak akan seperti Bu Zhe yang membuat kesalahan level rendah seperti ini! Namun, dia bernasib sama dengan Bu Zhe, Tubuhnya terpelanting jauh dari ring pertarungan sebelum dia sempat menyelesaikan kalimatnya.      

Tatapan semua orang menjadi lebih tajam,. Mereka akhirnya menyadari kalau ada yang tidak beres. Si 'kesemek lembek' ini ternyata keras!      

Serangan Ye Yuan sebelumnya sangat cepat. Mereka tidak bisa melihat dengan jelas pergerakan Ye Yuan.      

Kekalahan kedua petarung ini bukanlah karena Ye Yuan melayangkan serangan diam-diam. Akan tetapi, lebih karena mereka tidak bisa melawan serangan cepat Ye Yuan!      

Para petarung yang datang ke sini adalah petarung jenius, semuanya pintar. Kalau sekali, mungkin orang bisa menyebutnya sebagai sebuah keberuntungan. Kalau kedua kali.....itu bukan lagi soal beruntung dan tidak beruntung lagi.      

"Selanjutnya!"      

Tepat pada saat ini, suara Ye Yuan sudah terdengar seperti jimat yang mempercepat kematian, mengalun memasuki telinga-telinga mereka.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.