Dewa Obat Tak Tertandingi

Si Gendut Kecil Yang Marah



Si Gendut Kecil Yang Marah

0Jawaban yang dilontarkan oleh Ye Yuan terdengar asal-asalan, tapi jawabannya memang benar adanya. Guru Fan pastinya tidak percaya, hanya saja ketika dia masuk ke level pertama Makam Pedang, dia tidak menemukan apa pun. Semuanya normal.       4

Meski memang sangat tidak masuk akal, masalah ini hanya bisa diselesaikan tanpa kesimpulan. Ye Yuan pun melanjutkan hidupnya. Dia beristirahat selama sekitar 10 harian, dan setelah itu, dia berencana untuk masuk ke dalam Makam Pedang lagi.      

Ketika dia baru melangkah keluar, Ye Yuan tiba-tiba mendapati kalau semua orang di perguruan tampak bersemangat. Semua orang berlari keluar.      

"Heh, aku sungguh tidak menyangkanya. Ada juga orang yang berani mengelus kumis Keluarga Qin di Ibukota Wu Meng. Apakah dia sudah bosan hidup?"      

"Menculik Qin Peiyu, si iblis betina itu. Bagaimana bisa dia berpikiran sejauh ini! seberapa besar permusuhan antara dirinya dan Keluarga Qin? Silahkan saja kalau dia mau menculik tapi dia juga membawa si iblis betina itu ke alun-alun Ibukota Wu Meng dan menggantungnya di sana. Bukankah ini sangat menyinggung Keluarga Qin?"     

"Oh, iya. Siapa namanya? Sepertinya dia murid kan?"     

"Mn, mereka berkata namanya Xie Jingyi. Lelaki dewasa tapi punya namanya seperti seorang wanita, haha."     

...     

Langkah kaki Ye Yuan tiba-tiba terhenti. Bulu kuduknya berdiri. Satu tahun lebih berlalu hanya dalam waktu satu kedipan mata. Ye Yuan mencurahkan hati dan jiwanya untuk menguasai Dao Pedang dan melupakan nama itu. Namun sekarang, Xie Jingyi masuk kembali dalam kehidupannya dengan cara seperti ini.      

Apa yang di Gendut lakukan?      

Ye Yuan langsung paham, dia melakukan hal ini supaya dirinya mau melihatnya!      

Orang ini....ingin menunjukkan perasaan sebenarnya pada Ye Yuan dengan cara tersebut. Dia ingin menunjukkan kalau Xie Jingyi dan Ye Yuan berdiri di atas benang yang sama!      

Hanya saja, cara yang dia pilih kelewatan. Dia menampar wajah Keluarga Qin di depan banyak orang di Ibukota Wu Meng. Bukankah dengan cara ini dia sama saja mengantar nyawanya?      

Poin serangan ini benar-benar dimaksilkan oleh Xie Jingyi!      

Ye Yuan tidak berani tinggal diam. Dia langsung bergerak cepat keluar dari perguruan. Sepanjang jalan, dia banyak berpikir.      

Selama setahun lebih ini, Xie Jingyi mungkin tidak melakukan apa pun selain mencurahkan seluruh energinya untuk melacak Qin Peiyu.      

Dengan kekuatan yang Keluarga Qin miliki, mereka pasti memberikan penjagaan yang lebih ketat terhadap Qin Peiyu setelah insiden tamparan yang dilayangkan Ye Yuan ke wajahnya.      

Si Gendut Kecil bukanlah orang yang sangat kuat. Dia pasti sangat kesulitan ketika mencoba untuk menculik Qin Peiyu yang dijaga seketat itu.      

Tidak disangka, dia ternyata sukses!      

Saat ini, Ye Yuan agak memaki dirinya sendiri. Dulu, dia serampangan membuat perkiraan. Tidak disangka apa yang dia katakan membuat Si Gendut Kecil pada posisi berbahaya seperti ini.      

Selain itu, setelah si Gendut Kecil menculik Qin Peiyu, dia tidak membawanya ke tempat tersembunyi namun membawanya ke alun-alun Ibukota Wu Meng. Kalau sudah seperti ini, tidak akan ada kelonggaran lagi dari Keluarga Qin.      

Si Gendut Kecil melakukan hal ini mungkin karena dia takut kalau-kalau Ye Yuan masih tidak percaya. Mungkin dia berpikir kalau Keluarga Qin dan dirinya sengaja membuat pertunjukkan untuk dia tonton.      

Si Gendut Kecil sengaja membuat masalah membesar seperti ini! Dia melakukan hal seperti ini supaya dia tidak punya jalan mundur lagi!      

Ye Yuan sungguh tidak tahu harus berkomentar apa. Si Gendut kecil selalu menunjukkan penampilan dirinya yang ceroboh namun ketika dia berbuat dia sangat minder seperti tikus.      

Ye Yuan tidak menyangka kalau ternyata bisa memiliki pendirian kukuh dan norak seperti itu.      

Ye Yuan kini bergerak secepat kilat menuju ke arah alun-alun Ibukota Wu Meng.      

Masalah menggegerkan seluruh orang di kota. Semua orang bergerak menuju alun-alun sekarang.      

Karena tidak sabar, Ye Yuan memiliki untuk melewati gang-gang kecil. Tiba-tiba, ada seseorang yang menghadang jalannya.      

"Ye Yuan, kau pasti tidak menduganya kan? Aku sudah lama menunggumu hari ini! Aku bahkan sampai berpikir kalau akan bersembunyi di dalam perguruan seumur hidupmu!" kata Jia Chong sambil menyunggingkan senyum sinis.      

Selama ini, Jia Chong memperhatikan gerak-gerik Ye Yuan. Begitu Ye Yuan keluar dari perguruan, Jia Chong langsung mengejarnya.      

Pertarungan antar murid memang dilarang di dalam perguruan. Namun peraturan ini hanya berlaku di sana saja. Di luar perguruan, hidup dan mati seorang murid menjadi tanggung jawabnya sendiri.      

Sejak ujian masuk Perguruan Wu Meng, Jia Chong mengalami hari-hari yang sangat berat. Kehilangan seluruh poin dari Ye Yuan membuatnya sulit melangkah di perguruan. Untuk bisa menyelesaikan tantangan, seorang murid harus memberikan poin sementara itu, dia sama sekali tidak punya. Setahun belakangan ini, Jia Chong melakukan misi untuk mendapatkan poin.      

Dan untuk melakukan misi, diperlukan waktu dan energi. Dengan kekuatan yang dia miliki, dia tidak bisa melakukan misi yang sangat sulit.      

Setelah mengumpulkan poin selama setahun, sekarang Jia Chong mendapatkan 70 an poin.      

Waktunya setahun terakhir ini terbuang sia-sia.      

Begitu dia melihat Su Yuecang, Xiang Zhuang mulai mengejar posisinya, dia menjadi gelisah. Semua ini terjadi gara-gara Ye Yuan.      

Itulah kenapa dia selalu memperhatikan Ye Yuan. Hari ini,dia akhirnya memiliki kesempatan.      

Dahi Ye Yuan mengkerut begitu dia melihat Jia Chong.      

"Kalau kau masih ingin hidup, minggir!"      

Jia Chong terkikik begitu mendengar kalimat Ye Yuan. Dia menanggapi dengan cemoohan.      

"Kau berani sombong seperti ini dengan kekuatanmu yang masih sedikit itu? Apakah kau pikir hari ini kita masih ikut ujian masuk? Sekarang ini, apakah kau sedang terburu-buru untuk menyelamatkan si Gendut Kecil itu? Hehe, kau tidak usah ke sana. Dia sudah berani memancing Keluarga Qin jadi, dia pasti akan mati! Dan kau, Ye Yuan, rasa malu yang kau berikan padaku, aku akan membalasnya dengan sesuatu yang lebih dari itu! Kau juga pasti akan mati! Kau dan si gendut itu akan sama-sama pergi ke neraka!"      

Ye Yuan begitu mencemaskan kondisi si Gendut Kecil. Akan tetapi ternyata ada si Jia Chong yang kini tengah berlari untuk menghantam dirinya yang sudah seperti ujung tombak.      

Ye Yuan tersenyum sinis.      

"Bodoh! Kau bahkan tidak tahu siapa musuhmu dan berani berlari ke sini dengan niat untuk membunuh orang! Karena kau sudah mengantar nyawamu maka aku juga tidak keberatan untuk membunuhmu!"      

Ekspresi wajah Jia Chong berubah. Tiba-tiba, ada sebuah hembusan angin Yin menyapu dirinya. Dia belum menarik keluar pedangnya namun sekujur tubuhnya sudah kaku.      

Gui Yun muncul di hadapannya. Mata Jia Chong membulat begitu dia melihat sosok roh iblis itu. Jia Chong tidak pernah menyangka kalau si roh iblis bintang dua ini ternyata mengikuti Ye Yuan.      

Dia tiba-tiba merasa kalau sudah melakukan kebodohan. Seperti yang Ye Yuan katakan, dia tidak tahu berapa banyak 'kartu As' yang Ye Yuan miliki. Dia hanya datang ke sini tanpa mempertimbangkan banyak hal.      

Ini lah yang namanya perbuatan bodoh!      

Namun tepat pada saat ini, sebuah aura yang amat menakutkan turun dari langit!      

Ekspresi Gui Yun berubah, dia mundur. Ada dua sosok yang muncul menghadang di depan Jia Chong.      

"Ye Yuan, dia tidak tahu siapa dirimu yang sebenarnya, tapi aku tahu! Jadi, kali ini aku mengundang bala bantuan ke sini!"      

Orang yang sedang berbicara adalah musuh bebuyutan Ye Yuan, Wang Song.      

Di sampingnya, sudah ada seorang petarung dengan kekuatan di tingkat Sekilas Surga Sempurna!      

"Apakah kau Ye Yuan? Aku sudah mempersiapkan diri selama setahun untuk menunggumu! Hari ini, akhirnya aku bisa menyelesaikan misiku!" kata si petarung Sekilas Surga.     

Sejak kejadian melakukan yang menimpa putrinya, Qin Nantian mengirim seorang petarung Sekilas Surga untuk membantu Wang Song. Tujuan utamanya tentu untuk menghabisi Ye Yuan.      

Dengan adanya petarung tersebut sebagai lawan Gui Yun maka Ye Yuan pasti akan mati.      

Ketika Jia Chong melihat hal ini, dia pun tertawa.     

"Hahaha, Ye Yuan, ternyata banyak orang yang memusuhimu! Kau..meski aku bukan orang yang membunuhmu, kau pasti akan kesulitan melarikan diri dari kematian!"      

Ye Yuan melihat ke arah Jia Chong seperti dia melihat orang bodoh. Dia kemudian berkata sambil menyeringai sinis, "Bodoh! Memang ada banyak orang yang aku musuhi tapi temanku juga banyak! Orang-orang seperti kalian ingin membunuhku? Hah?"      

Ye Yuan tiba-tiba berteriak.      

"Keluarlah! Apakah kalian hanya mau keluar ketika aku tewas?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.