Dewa Obat Tak Tertandingi

Berteman



Berteman

4"Ada apa?"     
4

Di tengah-tengah kerumunan, terdengar suara orang yang berwibawa. Semua orang langsung menoleh. Qin Tian ada di sini.      

Mereka semua syok karena Ye Yuan sampai tidak menyadari kalau Qin Tian yang baru saja menyelesaikan prestasi besar di Makam Pedang sudah keluar.      

Ketika Qin Tian menyelesaikan level ke-11, dia tahu kalau seluruh orang di Perguruan Wu Meng akan terkejut. Akan tetapi, Qin Tian sudah terbiasa dengan ekspresi terkejut dan kagum orang-orang sejak lama. Bagi seorang petarung jenius, sangat wajar dan tidak ada masalah dia menikmati pujian macam ini.      

Hanya saja, ketika dia keluar, dia menemukan kalau keadaannya berbeda dengan yang dia bayangkan. Semua orang memang syok, tapi bukan syok-nya berbeda.      

Seharusnya, dia lah yang menjadi pusat perhatian. Ketika dia keluar, semua orang seharusnya langsung berteriak dan bersorak gembira, kemudian memberikan ucapan selamat.      

Namun ketika dia ada di luar, tidak ada seorangpun yang memperhatikannya.      

"Ah? Kakak Qin Tian! Kakak Qin Tian, lihat orang yang ada di layar hijau itu!"      

Alis Qin Tian berkerut. Dia melihat ke arah layar hijau yang ditunjuk dengan penasaran. Apa gerangan yang sampai bisa menghalangi lampu sorot untuk dirinya yang berhasil menyelesaikan level ke-11.      

Qin Tian sebenarnya bukan orang yang gila ketenaran. Dia terbiasa dengan perhatian yang diberikan orang-orang pada dirinya sebagai karakter utama dalam setiap kesempatan. Semua orang mengaguminya.      

Sekarang, seruan kekaguman itu telah hilang. Dia tidak terbiasa dan merasa...sangat tidak nyaman.     

Ketika Ye Yuan terlihat oleh matanya, dia langsung terlihat geram.      

"Sudah berapa lama dia ada di sana?" tanya Qin Tian dengan nada serius,      

Zhao Qin menjawab dengan nada hati-hati, "Sudah satu jam! Kakak Qin Tian, apa yang harus...dilakukan?"     

"Apa lagi? Laporkan ke pihak perguruan dan minta seorang guru datang kemari! Ye Yuan merusak Makam Pedang dan harus dihukum karena kejahatannya!" kata Qin Tian dengan suara tajamnya.      

Zhao Qin mengeluarkan suara 'ah' dan langsung menjawab, "Aku...aku akan meminta Guru Fan untuk datang ke sini kalau begitu!"      

Selesai berbicara, Zhao Qian mengeluarkan sebuah jimat dan langsung menghantarkan kabar yang ada di sini pada Guru Fan.      

Di Perguruan Wu Meng, pedang yang terkubur di Makam Pedang tidak boleh dicabut. Jika sampai dicabut maka konsekuensinya akan sangat kejam.      

Ketika satu pedang yang terkubur di sini dicabut maka semua pedang yang ada di level di mana pedang itu berada akan menyerang di pencabut.      

Serangan ini berbeda dengan serangan pecahan hukum kekuatan pedang sebelumnya. Bahkan dengan kekuatan Qin Tian sekarang, kalau sampai dia menarik keluar pedang di level pertama, maka dia pasti akan mati.      

Dalam sejarah Perguruan Wu Meng memang ada beberapa orang yang tercatat pernah menarik pedang di Makam Pedang ini. Semuanya berakhir dengan kehilangan nyawa.      

Untuk bisa selamat, seorang petarung harus bisa melewati semburan blokade dari ratusan pedang yang beterbangan.      

Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh Ye Yuan membuat banyak orang geger, dan mengabaikan prestasi Qin Tian menyelesaikan level ke 11.      

Qin Tian mungkin tidak akan sampai marah jika yang menyebabkan kegaduhan ini adalah bukan Ye Yuan. Baginya, Ye Yuan sudah dia hukum mati.      

Tak lama kemudian, Guru Fan sudah sampai. Begitu dia melihat Ye Yuan ada di layar hijau, ekspresi wajahnya langsung berubah.      

"Bagaimana dia melakukannya? Apakah mungkin...ada yang tidak beres dengan level pertama Makam Pedang?"      

Qin Tian maju dan berkata, "Guru Fan, bukankah Makam Pedang ini sudah ada di sini selama satu juta tahun? Keanehan ini tidak pernah terjadi sebelumnya kan? Sekarang ini, Ye Yuan sedang merusak aturan level pertama Makam Pedang dengan metode anehnya sehingga terjadi hal seperti ini."     

Guru Fan mengangguk.      

"Apa yang Qin Tian katakan masuk akal. Aku akan masuk dan melihat situasinya terlebih dahulu. Kalau dia memang sudah merusak tatanan yang ada di level pertama, maka aku yang akan memenggal kepalanya."     

Selesai berbicara, Guru Fan belok kanan dan masuk ke level pertama Makam Pedang.      

"Namamu Ye Yuan kan? Apa yang sedang kau lakukan di sini sehingga sampai membuat level pertama jadi tidak terkendali seperti ini?" Guru Fan bertanya.     

Akan tetapi, Ye Yuan sepertinya tidak mendengarnya dan masih asik dengan dirinya sendiri. Dia berbicara pada pedang yang ada di tangannya.      

Dia sedang bercengkrama...seperti seorang teman lama.      

Wajah Guru Fan terlihat masam, dia hanya mendengus sinis. Dia bergerak, masuk ke dalam Makam Pedang.      

Akan tetapi begitu tubuhnya hampir sampai di perbatasan Makam Pedang, semua pedang yang ada di level pertama berdengung.      

Hmmmm…     

Semua pedang bergetar tanpa henti, seolah akan tertarik keluar dari dalam tanah.      

Dalam waktu sekejap, raut wajah Guru Fan berubah lagi. Dia merasakan adanya bahaya yang datang ke arahnya.      

Dia ingin mundur namun sudah terlambat.      

Cling...cling!      

Semua pedang tertarik keluar dari tanah dan menyerang guru Fan.      

Guru Fan memiliki kekuatan di tingkat Maha Dewa Asli sehingga kekuatannya sangat tinggi. Begitu dia tahu dia bisa mundur tepat waktu, sebuah lonjakan aura yang sangat kuat berdesir keluar menyambut pedang-pedang panjang.      

Duar!      

Terdengar suara ledakan keras. Guru Fan terdorong mundur dari kuburan pedang-pedang itu sempoyongan. Sementara itu, setelah merasa berhasil mengusir Guru Fan, pedang-pedang itu kembali ke tempat asalnya.      

Guru Fan terlihat gelisah. Dia masih terlihat ketakutan mendapati kejadian yang baru saja menimpanya. Dia melihat ke arah Ye Yuan, matanya membelalak tidak percaya.      

Pedang-pedang itu tidak kehilangan kendali! Tadi, kalau dia sampai bergerak lebih dalam, mungkin dia akan kesulitan untuk keluar.      

Akan tetapi, Ye Yuan sepertinya tidak tahu kejadian ini karena dia masih bergumam sendiri seolah dia sedang kerasukan.      

Di lobi, kegaduhan sudah terdengar sejak tadi.      

"Pedang-pedang yang ada di level pertama tidak kehilangan kendali! Guru Fan juga hampir kalah."     

"Ya Ampun! Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa bocah itu bisa selamat di dalam?"     

"Kenapa aku kok merasa dia yang mengendalikan pedang-pedang itu?"     

"Ini...mustahil kan?"     

...     

Qin Tian melihat ke arah layar hijau. Raut wajahnya yang biasanya datar kini tampak tercengang. Dia juga merasakan apa yang orang-orang itu rasakan. Dia merasa kalau...Ye Yuanlah yang mengendalikan pedang-pedang yang ada di level pertama.      

Bagaimana bisa dia melakukannya?      

Qin Tian juga sangat syok. Beberapa ratus tahun terakhir ini, dia selalu datang ke Makam Pedang untuk menguasai ilmu pedang jika ada waktu luang. Akan tetapi, selama ini dia tidak pernah berpikir kalau pedang-pedang yang ada di sini ternyata bisa dikendalikan.      

Pedang-pedang yang ada di Makam Pedang merupakan peninggalan leluhur Perguruan Wu Meng. Di antara mereka, ada yang kekuatannya tak terbayangkan. Jika semua pedang-pedang ini disatukan maka kekuatannya akan menjadi sangat besar dan tidak akan bisa dihadang oleh seorang petarung biasa.      

Anehnya, Ye Yuan justru mengendalikan mereka!      

Entah sejak kapan, Qin Shao sudah bergabung dengan kerumunan. Akhirnya, dia paham kenapa Ye Yuan melakukan tindakan penyiksaan diri selama setahun terakhir ini.      

Dia ternyata mempelajari pedang-pedang ini!      

Hanya saja, kalau dipikir-pikir, cara yang dipilih...bukankah terlalu menakutkan?      

Ketika semua orang masih syok, Ye Yuan perlahan bangun, dan mengembalikan pedang yang ada di belakang tangannya kembali ke tempat semula. Dia kemudian keluar dari Makam Pedang.      

Begitu melihat ada guru Fan, dia langsung terkejut dan membungkuk.      

"Murid Ye Yuan memberi salam hormat pada Guru Fan."     

Guru Fan melihatnya dengan tatapan aneh. Ye Yuan merasakan hal ini, dia sama sekali tidak tahu alasannya kenapa.      

"Ye Yuan! Tadi...apa yang kau lakukan?" Guru Fan bertanya dengan ekspresi wajah masamnya.      

Ye Yuan membeku mendengarnya.     

"Apa yang aku lakukan? Bukankah Guru juga melihatnya? Aku sedang mempelajari ilmu pedang?"     

"Mempelajari pedang? Ye Yuan, jangan bersikap pura-pura bodoh! Tadi kau mencabut sebuah pedang!" guru Fan berkata dengan nada suara tidak senang.      

"Mencabut pedang? Iya, aku memang mencabutnya. Kenapa? Apakah...pedang yang ada di Makam Pedang mungkin...tidak boleh diambil?" kata Ye Yuan dengan raut wajah polosnya. Dia memang benar-benar tidak tahu.      

Guru Fan tersedak dibuatnya.      

"Semua orang yang mencabut pedang dari tempatnya seharusnya mendapatkan serangan dari pedang-pedang lainnya. Tidak ada yang bisa selamat! Tapi kenapa kau terlihat begitu baik-baik saja?"     

Ye Yuan memikirkan jawabannya.      

"Mungkin...karena aku berteman dengan mereka!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.