Dewa Obat Tak Tertandingi

Masing-Masing Mempersiapkan Diri Untuk Bertarung



Masing-Masing Mempersiapkan Diri Untuk Bertarung

1Di dalam aula utama Keluarga Qin, ayah dan anak Qin sedang duduk di kursi sebelah kanan. Sementara itu, Qin Shao duduk di samping kiri.       4

"Bagaimana? Apakah dia setuju?" Qin Nantian bertanya dengan suara serius.      

Dia merasa tidak perlu banyak bersikap sopan kepada keponakannya yang baru saja mendapatkan tanda Pedang Emas. Sangat jelas sekali kalau dia bersikap tinggi dan berkuasa.      

Qin Nantian pun tidak bisa disalahkan dalam hal ini. Ada begitu banyak petarung jenius di Keluarga Qin. Apalagi di bawah bayang-bayang prestasi Qin Tian, apa yang dicapai Qin Shao tidaklah seberapa.     

"Kami membuat kesepakatan dalam kurun waktu tiga tahun!"      

Awalnya, Qin Nantian terkejut. Dia kemudian mengerutkan dahinya dan berkata dengan nada suara tidak suka.      

"Kenapa harus tiga tahun? Akan ada banyak hal yang tak terduga bisa terjadi dalam waktu tiga tahun!"      

Qin Shao sebenarnya tidak suka, namun karena dia ada di depan Qin Nantian, dia tidak berani bersikap lancang dan dengan sabar menjawab, "Pertarungan hidup dan mati harus disetujui oleh dua belah pihak. Sekarang ini, kekuatannya masih di tingkat menengah Gua Dalam. Kalau langsung menyetujui pertarungan maut maka sama saja dengan dia mengantarkan nyawanya. Dia tidak akan setuju."     

Qin Nantian berkerut.      

"Tiga tahun...apakah mungkin kalau kekuatannya akan bisa naik cukup drastis dalam tiga tahun sehingga dia bisa menandingimu?"     

Qin Nantian tentu paham seperti apa kekuatan Qin Shao. Sangat sulit untuk mencari orang yang bisa menjadi lawannya. Dia juga telah mempelajari penampilan Ye Yuan, dalam hal bertarung dia masih lemah dibandingkan dengan Qin Shao.     

Qin Shao memiliki kekuatan dua tingkat minor di atas Ye Yuan. Selain itu, pemahaman konsepnya juga sangat tinggi.     

Keduanya memiliki jarak yang sangat tinggi dalam rentang kekuatan Maha Dewa.      

Tiga tahun bagi para petarung Maha Dewa hanya seperti sebuah jentikan jari. Apa yang bisa Ye Yuan lakukan?     

Qin Shao memikirkan tentang pertanyaan Qin Nantian.      

"Aku rasa dia akan menguasai sebuah jurus bela diri. Dia merasa percaya diri akan bisa menguasainya dalam waktu tiga tahun. Aku rasa dia bergantung pada hal ini."     

Qin Nantian kembali berpikir. Tiba-tiba dia berkata,"Lalu, apa kau yakin akan bisa membunuhnya?"     

Qin Shao menjawab dengan suara yakin, "Kepala Keluarga, mohon tenang. Tiga tahun, aku akan mengerahkan semuanya untuk bisa mencapai Makam Pedang level keempat. Setelah itu, aku pasti akan bisa mengalahkan Ye Yuan dengan pedangku."     

Qin Nantian menganggukkan kepalanya dan berkata pada Qin Shao, "Bagus. Kalau butuh apa pun, tinggal bilang saja ke keluarga! Hanya saja, kau harus menang!"      

Qin Shao mengepalkan kedua tangannya. "Baik, Kepala Keluarga!"      

"Baiklah. Pulanglah, jenguk orang tuamu!" Qin Nantian mengayunkan tangannya dan mengijinkan Qin Shao pergi.      

Setelah Qin Shao pergi, Qin Nantian berkata pada Qin Tian, "Menurutmu, berapa besar kemungkinan Qin Shao akan menang?"     

Qin Tian menjawab, "Kalau lawannya adalah petarung lain, bukan Ye Yuan, Adik Shao pasti akan menang. Tapi karena dia akan melawan Ye Yuan, maka kemungkinan menangnya akan berkurang."     

Wajah Qin Nantian menjadi masam.      

"Bagaimana bisa?"     

Qin Tian tersenyum.      

"Ayah. Kau tidak perlu cemas. Dengan kekuatan adik Qin Shao, selama dia bisa melewati level keempat tiga tahun ini, kesempatan menangnya setidaknya di atas 80%! Aku cemas dengan Ye Yuan karena dia sulit ditebak!"      

Qin Nantian mengerutkan dahinya.      

"Apa kau sedang membicarakan tentang insiden di Makam Pedang level pertama?"     

Qin Tian menjawab, "Benar! Aku memiliki pendapat yang sama dengan Adik Qin Shao! Ye Yuan sepertinya memang sedang mempelajari sebuah jurus bela diri. Karena dia berani menantang orang yang kekuatannya lebih tinggi, dia pasti punya sesuatu yang dia gantungkan! Dia mungkin juga tidak berpikir kalau bakat Adik Shao pun luar biasa. Tiga tahun memberikan ruang bagi Adik Shao untuk berkembang. Mungkin, rasa takut Adik Shao pada Ye Yuan lebih dalam daripada aku. Jadi, tiga tahun ini kita akan melihat transformasi Adik Qin Shao!"      

Ekspresi wajah Qin Nantian menjadi lebih tenang begitu dia mendengar analisis Qin Tian. Keduanya sangat paham kepribadian Qin Shao. Anak itu ingin menjadi lebih unggul dari yang lain.      

Di bawah dorongan Ye Yuan untuk bertarung dalam waktu tiga tahu, potensi Qin Shao mungkin akan meledak sampai membuat orang-orang menolehkan kepalanya.     

Meskipun bakat Qin Shao ini lebih rendah daripada Ye Yuan, waktu tiga tahun tidak akan membuat keduanya sampai berjarak jauh. Selain itu, Qin Shao juga memiliki kekuatan dua tingkat minor di atas Ye Yuan. Perbedaan tersebut tidak akan bisa dicapai dalam kurun waktu tiga tahun.      

.....     

Di Perguruan Wu Meng, kabar tentang kesepakatan pertarungan antara Ye Yuan dan Qin Shao sudah menyebar seperti angin.      

Ketika Xie jIngyi mendengar tentang kabar tersebut, dia langsung pergi untuk menemui Ye Yuan.      

"Ye Yuan, Apa kau membuat kesalahan? Kau pasti tahu kan kalau Qin Shao itu adalah murid nomor satu musim ini? Kau mau begitu saja menyetujui pertarungan maut dengannya?" Xie Jingyi berkata dengan gusar begitu dia melihat Ye Yuan.     

Ye Yuan tersenyum.      

"Aku setuju karena aku merasa yakin."     

"Yakin? Apakah ada bagian di kepalamu yang rusak?" kata Xie Jingyi marah.      

"Haha, seperti yang Qin Shao katakan, kalau aku ingin naik maka aku harus melewatinya! Selain itu, aku sudah lama tak bertarung! Tantangannya membuat semangat bertarungku mendidih!" kata Ye Yuan bersemangat.      

Sejak datang ke Dunia Bentangan Langit, Ye Yuan memang selalu menunjukkan kalau dirinya orang lemah. Dia selalu membutuhkan bantuan orang lain untuk melindunginya.      

Beberapa puluh tahun terakhir ini, dia tidak pernah bertarung secara 'benar'.      

Sekarang, Ye Yuan sudah menguasai sebuah metode peningkatan kekuatan yang sangat tinggi dan sekarang dia pun sedang mempelajari sebuah jurus bela diri yang kuat.      

Pertarungan kesepakatan antara dirinya dan Qin Shao menyalakan semangat Ye Yuan untuk bertarung.      

"Tapi kau tidak boleh menganggap enteng nyawamu seperti itu! Kenapa kau harus bertarung melawan Qin Shao? Dia sebentar lagi akan melewati level kedua di Makam Pedang! Tiga tahun lagi, entah sudah sampai mana kekuatannya!" Xie Jingyi berkata sambil marah dan kecewa.      

Ye Yuan melihat ke arah Xie Jingyi sambil tersenyum.      

"Dasar si Gendut! Kau masih punya waktu untuk mencemaskanku? Kalau aku tidak salah, keluargamu pasti sudah bertindak kan?"     

Xie Jingyi tersedak!. Dia menjawab malu-malu, "Bagaimana...bagaimana kau bisa tahu? Keluargaku..keluargaku sudah memutus sumberdayaku! Orang-orang itu sungguh keterlaluan!"      

"Kau masih berpikiran seperti itu? Kau membuat masalah sebesar itu, sudah bagus mereka tidak mengeluarkanmu dari keluarga! Dan..kau harus berhati-hati dengan paman ketigamu!" kata Ye Yuan.      

Xie Jingyi tersedak.      

"Paman Ketiga? Dia...apa dia punya niat jahat? Hari itu, dia melakukan hal seperti itu untuk menyelamatkanku."     

Ye Yuan menjawab, "Berhati-hati itu baik. Ada 5 juta batu energi murni dewa di sini, ambil dan pakailah. Cari aku kalau masih tidak cukup."     

Si Gendut Kecil terkekeh.      

"Aku tidak akan bersikap sopan padamu. Aku tahu kalau Menara Harta Karun Tak Terhingga mendukungmu. Kau itu orang kaya! Hari ini, aku akan hidup dengan uangmu! Si jutawan!"      

Ye Yuan juga tersedak melihat Si Gendut Kecil yang begitu gemuk. Si bocah ini tidak sopan!      

...     

Mulai hari ini, ada dua orang gila di Makam Pedang. Satunya menyakiti dirinya dan yang satunya lagi berlatih sampai 'gila'.      

Kali kedua Qin Shao masuk ke Makam Pedang setelah membuat kesepakatan pertarungan dengan Ye Yuan, dia sudah bisa melewati level kedua dan naik ke level ketiga. Hukum-hukum Dao Pedang Qin Shao meningkat dengan tajam.      

Sementara itu, Ye Yuan pun sudah memasuki fase gila.      

Setiap kali dia masuk ke Makam Pedang, tubuhnya penuh dengan luka dan lebam kemudian baru keluar. Setelah itu, dia memulihkan diri, membilasnya dan memulai lagi dari awal. Ye Yuan gagal untuk menyelesaikan seni pedangnya namun dia tidak terburu-buru. Dia menunggu di mana air mengalir ketika kanalnya sudah terbentuk.      

Setelah disiksa dalam kurun waktu yang lama, bentuk dasar mulai terbentuk di pikiran Ye Yuan. Satu hari di tahun kedua, Ye Yuan duduk di level kedua lagi dan perlahan mencabut pedang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.