Dewa Obat Tak Tertandingi

Maju Ke Depan Dengan Berani



Maju Ke Depan Dengan Berani

0"Bunuh dia!"       0

"Bunuh dia!"      

"Hukum dia atas nama Langit!"      

"Singkirkan orang-orang yang membawa bencana!"      

...     

Saat ini, sentimen orang-orang menjadi semakin tinggi. Meski di dunia bela diri, yang kuat berkuasa, tidak berarti kalau tidak ada batasan pada moral dan etika. Keluarga besar macam Keluarga Qin bisa melakukan banyak hal mengerikan secara diam-diam namun mereka tidak akan berani untuk mengakuinya.      

Apa yang dilakukan oleh Si Gendut Kecil ke Qin Peiyu memang sangat keji. Akan tetapi, Ye Yuan justru resah. Kenapa Keluarga Qin diam saja?      

Sudah hampir seharian, Xie Jingyi membuat masalah namun tidak ada seorang pun anggota Keluarga Qin yang muncul keluar. Ini menunjukkan kalau mereka sedang merencanakan sesuatu yang tidak biasa.      

Tiba-tiba, seseorang muncul keluar dari kerumunan dan langsung mendarat di atas panggung. Xie Jingyi tampak terkejut dan langsung menarik Qin Peiyu sebagai tamengnya.      

Dia tahu kalau kekuatannya memang kurang jadi dia hanya bisa mengandalkan Qin Peiyu.      

Namun begitu dia melihat orang itu, Xie Jingyi langsung terlihat tegang.     

"Paman Ketiga! Kau....kenapa kau datang ke sini?"     

"Paman Ketiga?"     

Begitu Ye Yuan melihat lelaki berpakaian militer, firasat Ye Yuan muncul. Kemungkinan besar, rencana besar Keluarga Qin sudah tiba.      

Lelaki setengah baya terlihat bermuka masam. Dia menjawab seruan Xie Jingyi dengan dengusan sinisnya.      

"Kalau aku tidak datang, kau pasti akan melubangii langit! Hei bocah, sekarang ini, kau jadi berani!"      

Dahi Xie Jingyi berkerut.      

"Paman Ketiga, aku tidak sedang melubangi langit! Aku melakukan hal ini karena aku sudah tidak tahan dengan ulah wanita ini. Tidak ada hubungannya dengan keluarga!"      

Si lelaki setengah baya hanya mendengus sinis mendengar penjelasan Xie Jingyi.      

"Katakan padaku, apa kau sengaja merusak reputasi Keluarga Qin kemudian setelah itu kau menjebak Keluarga Xie sebagai keluarga yang tidak loyal? Siapa yang menghasutmu?"     

Xie Jingyi sedikit tercengang. Dia menjawab, "Apakah menurut Paman, Keluarga Qin masih membutuhkan orang sepertiku untuk merusak reputasi mereka? Langit yang menegakkan keadilan. Perilaku dan sikap wanita ini..bahkan sampai seratus kali pun dia mati tidak akan cukup!"     

Wajah lelaki setengah baya menjadi masam.      

"Benarkah? Aku ingin tanya, apa kau punya bukti atas semua tuduhanmu padanya?"     

Xie Jingyi langsung terlihat kaku. Orang-orang Keluarga Qin melakukan semuanya dengan begitu bersih. Dia memang tidak punya bukti.      

Semua yang dia katakan tentang kejahatan Qin Peiyu dia dapat dengan bertanya ke orang-orang.      

Lelaki setengah baya pun langsung tertawa.      

"Kau bisa saja menuduh seseorang dengan mengada-ngada. Qin Peiyu adalah seorang nona yang memang sedikit tidak tahu aturan dan keras kepala. Tapi, bukankah semua wanita muda memang seperti itu? Katakan padaku, siapa di antara nona muda dari keluarga besar di kota ini yang tidak seperti dia? Bagaimana bisa kau menuduh banyak sekali tindak kejahatan pada gadis kecil seperti ini?"     

Kota Kedamaian Cemerlang merupakan salah satu dari daerah besar di bawah kekuasan Ibukota Wu Meng. Keluarga Xie merupakan keluarga besar di sana. Kekuatannya mereka ada di posisi kedua setelah Keluarga Jia.      

Dengan posisi mereka, pasti ada beberapa anggota keluarga yang memiliki posisi di Ibukota Wu Meng.      

Paman ketiga Xie Jingyi, Xie Zhaoyun, sekarang menjabat sebagai komandan level tinggi di barisan pasukan penjaga kota. Kekuatannya di atas rata-rata.      

Dengan status yang dia miliki, memang sudah sepatutnya kalau dia maju ke depan menanyai keponakannya.      

Ye Yuan juga tidak menyangka kalau Keluarga Qin ternyata menggunakan 'alat pembunuhan' sebesar ini. Si Gendut Kecil pasti akan kewalahan.      

Seperti dugaan Ye Yuan, Xie Jingyi kehilangan kata-kata menghadapi kalimat pamannya. Meski dia memang sadar kalau sekarang ini, pamannya sedang membalik yang putih menjadi hitam, tanpa adanya bukti yang kuat, dia tidak bisa membantah.     

Seandainya yang ada di depannya adalah anggota Keluarga Qin, dia akan membalasnya. Sayangnya, lelaki ini adalah paman ketiganya.      

Xie Zhaoyun tersenyum sinis.      

"Selain itu, aku juga tahu betul orang macam apa dirimu ini! Dengan kekuatan yang kau miliki, sangat tidak mungkin kau bisa lolos ujian masuk Perguruan Wu Meng. Bagaimana caramu menipu semua orang sampai kau bisa diterima di sana? Aku jadi penasaran."     

Xie Zhaoyun mendesah lagi dan melanjutkan kalimatnya dengan nada muram.      

"Jingyi, aku tahu kalau kau ini orang yang lugu, kau pasti sudah diperdaya oleh orang jahat. Dia yang membuatmu melakukan kesalahan serius seperti ini! Baiklah. Leluconnya selesai sampai di sini. Peiyu memang kadang keterlaluan dalam bersikap. Serahkan dia padaku. Aku akan meminta Qin Nantian untuk mendisiplinkannya! Dan kau....tenanglah, selama ada aku di sini maka keluarga Qin tidak akan berani menyentuhmu."     

Xie Jingyi memang pintar namun dia belum pernah melihat orang-orang hebat ini sebelumnya. Sebenarnya, Xie Jingyi merasa cukup tegang.      

Sekarang, di bawah petunjuk sistematis Xie Zhaoyun, ketegangan yang dia rasakan perlahan mengendur. Selain itu, karena Xie Zhaoyun adalah paman ketiganya, dia merasa dekat. Perlahan, dia pun mulai mengendurkan kewaspadaannya.      

Tepat pada saat ini, sebuah kilatan melintas di mata Xie Zhaoyun. Dia akan bergerak untuk menangkap Qin Peiyu. Akan tetapi, ada seseorang yang melayang dan menghadangnya.      

Meski kekuatan Ye Yuan memang jauh di bawah Xie Zhaoyun, namun dia bisa muncul tepat pada waktunya untuk memotong momentum yang sudah diakumulasi oleh lelaki setengah baya ini. Xie Zhaoyun tidak menyangka akan ada seseorang yang merusak kerjaannya. Dalam waktu yang amat sebentar ini, dia hampir saja menderita luka dalam.      

"Siapa kau?" tanya Xie Zhaoyun dengan suara galaknya.      

Ye Yuan hanya memandangnya sekilas.      

"Bukankah kau tadi berkata kalau mungkin ada seseorang yang menghasut keponakanmu melakukan hal ini? Orang itu adalah aku."     

Xie Zhaoyun tercengang. Dia menanggapi dengan suara sinis, "Kau menabur perselisihan pada hubungan Keluarga Qin dan Xie. Niat jahat apa yang kau punya?"     

Begitu melihat kemunculan Ye Yuan, Xie Jingyi tampak kebingungan. Dia pun langsung menjawab pertanyaan pamannya, "Ini ideku sendiri. Tidak ada hubungannya dengan Ye Yuan. Dia tidak tahu apa-apa."     

Xie Zhaoyun tersenyum.      

"Tidak ada hubungannya? Apa kau pikir aku akan percaya begitu saja? Aku sebenarnya masih ragu. Dengan model keberanianmu, bagaimana bisa kau melakukan hal seperti ini! Sekarang, pelaku sebenarnya sudah muncul!"      

Ye Yuan menepuk pundak Xie Jingyi dan kemudian berkata sambil tersenyum tipis.      

"Menegakkan keadilan atas nama langit memang hal baik. Kenapa kau terburu-buru memutus hubungan denganku? Kenapa? Apa kau tidak mau berbagi hal baik seperti ini denganku?"     

Xie Jingyi membuka mulutnya namun tidak ada kata yang keluar dari sana.      

Sebelumnya, darahnya memang mengalir deras ke kepalanya sehingga membuatnya berani melakukan hal-hal yang mengejutkan seperti ini. Pertanyaan Ye Yuan membuatnya berada di jalan buntu, dia ingin membuktikan dirinya namun tidak tahu bagaimana caranya membereskan kekacauan yang telah dia buat ini.      

Sebenarnya, Xie Jingyi juga sadar kalau dia sudah membuat masalah besar dengan berdiri di panggung alun-alun. Oleh karena itu, dia tidak berharap akan melibatkan Ye Yuan ke dalamnya. Dia sendirilah yang memang melakukan hal ini, Ye Yuan sama sekali tidak tahu.      

Akan tetapi, pada akhirnya, masalah ini akhirnya mengejutkan Ye Yuan. Selain itu, Xie Jingyi tidak menyangka kalau Ye Yuan akan mengambil inisiatif dengan maju ke depan dan mengumumkan ke semua orang kalau dia lah yang menghasutnya.      

Wajah Xie Jingyu sudah mengejang, matanya sudah penuh dengan air mata. Dia...sungguh tersentuh.      

Dia paham apa yang Ye Yuan katakan, dia akan membereskan kekacauan yang dia buat di sini.      

Sayangnya, masalah yang dibuat oleh Xie Jingyi sudah tersebar ke seluruh kota. Sementara itu, Ye Yuan datang sendirian, jadi bagaimana cara dia menyelesaikannya?     

"Menegakkan keadilan atas nama langit? He!, bocah bodoh, apa yang kau punya sampai kau bilang kau ini bisa menegakkan keadilan atas nama langit? Kalau bisa, buktikan perkataanmu!" Xie Zhaoyun berkata sambil mendengus sinis.      

Ye Yuan tersenyum begitu dia mendengarnya.     

"Kau ingin buktikan? Aku...akan tunjukkan!"      

"Huek!"      

Jari Ye Yuan sudah sampai di dahi Qin Peiyu entah sejak kapan. Ada energi murni dewa yang meluncur dari jarinya dan langsung menghancurkan alat vital di dalam diri gadis itu.      

Seluruh alun-alun Ibukota Wu Meng seketika menjadi hening.      

Bola mata Xie Zhaoyun seperti mau keluar, dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.      

"Kau...kau...kau berani melakukannya!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.