Dewa Obat Tak Tertandingi

Pertarungan Tiga Tahun Lagi



Pertarungan Tiga Tahun Lagi

0"Makam Pedang, level kedua, satu bulan. Maaf kalau aku harus merepotkan Kakak Zhao."      0

Ye Yuan datang ke lobi di luar Makam Pedang dan kemudian memberikan lencana pengenalnya kepada Zhao Qin. Pemuda itu melihat Ye Yuan, bingung.      

"Makam Pedang level kedua. 40 poinmu akan dikurangi," kata Zhao Tian      

"Mm, aku tahu. Maaf merepotkan Kakak Zhao," kata Ye Yuan dengan nada sopan.      

Zhao Qin menganggukkan kepala dan membantu Ye Yuan mengurangi poinnya. Ye Yuan menerima lencananya kembali, dan memasuki Makam Pedang.      

"Heh, Zhao Qin, kau ini kenapa? Siapa anak itu?"     

Seorang murid padepokan dalam memasuki lobi. Begitu dia melihat ekspresi aneh di wajah Zhao Qin, dia tidak tahan untuk tidak berbicara.     

Zhao Qin menggerakkan tangannya dan menurunkan suaranya.     

"Hush, Ma Zhi, pelankan suaramu! Kau tidak mengenalinya? Apa kau memang benar-benar orang Perguruan Wu Meng?"     

Ma Chi tersenyum,"Gua Dalam Tingkat Menengah. Untuk apa aku tahu dia?"     

Zhao Qin menanggapi dengan ekspresi wajah menghina. "Aku tanya. Siapa orang yang paling banyak dibicarakan beberapa hari ini?"     

Ma Zhi tertegun, wajahnya terlihat langsung syok. Dia berbicara dengan suara pelan," Apa maksudmu…dia itu Ye Yuan?"     

Zhao Qin menjawab, "Kalau bukan dia, siapa lagi? Kau sudah dengar keputusan Komandan Zhao yang mengatakan kalau Ye Yuan tidak bersalah! Dia langsung membunuh keturunan dari Keluarga Qin tanpa berpikir dua kali. Selain itu, sekarang ini dia bisa masuk Makam Pedang dengan selamat untuk menguasai ilmu pedang. Kalau sudah seperti ini…menurutmu, ekspresi macam apa yang harus aku tunjukkan?"     

Ma Zhi menarik napasnya. "Sayang sekali. Waktu itu aku mengasingkan diri sehingga aku tidak bisa menyaksikannya. Qin Peiyu, si iblis wanita itu..hmm..tidak ada seorang pun yang bisa menghadapinya di Ibukota Wu Meng. Dia mungkin juga tidak pernah bermimpi akan bertemu dengan iblis kuat kali ini!"     

Waktu itu, Zhao Qin pun hadir. Awalnya, dia hanya ikut-ikutan ingin melihat bagaimana si Gendut Kecil akan dilecehkan oleh orang-orang. Tidak disangka, ternyata Ye Yuan maju ke depan dan membunuh si Qin Peiyu. Waktu itu, dia tentu sangat terkejut dan bahkan merasa kalau ada yang salah dengan matanya. Bahkan sekarang, ketika dia mendengar Ma Zhi mengatakannya, dia masih ketakutan.      

"Kau tidak tahu tapi waktu itu dia hanya mengeluarkan jarinya dan Qin Peiyu langsung mati. Dia bahkan sama sekali tidak ragu, seperti membunuh seekor ayam saja! Waktu itu, aku bahkan berpikir kalau kepalanya mungkin rusak. Tapi kemudian, tidak disangka kalau hal itu ternyata mengejutkan Pemimpin Menara Harta Karun Tak Terhingga. Han Tian sampai ikut maju ke depan."     

Man Zhi tersenyum.     

"Besar juga nyali bocah itu! Mulai sekarang, Kakak Qin Tian pastinya tidak akan membiarkannya begitu saja, kan?"      

Zhao Qin tertawa.      

"Kau tahu apa! Sudah lama Kakak Qin Tian punya masalah dengannya. Terakhir kali, dia berkata langsung di depan Ye Yuan kalau dia sudah sama seperti orang mati. Ternyata, akhirnya yang meninggal bukanlah Ye Yuan, melainkan adik kandungnya sendiri!"      

Wajah Ma Zhi tampak kaku.      

"Ternyata ada hal seperti itu?"     

Zhao Qin menanggapi, "Untuk apa aku berbohong? Mereka waktu itu berbicara di sini, di depanku."      

"Apa kemampuan bocah itu sampai bisa mengejutkan Pemimpin Menara, Han Tian?"     

Zhao Qin menjawab, "Heh, kejadian di alun-aluan Wu Meng itu begitu besar hingga membuat banyak orang di perguruan tidak memperhatikan hal lain! Sebenarnya, sebelum kejadian itu, Ye Yuan sudah melakukan hal yang menggemparkan!"      

Zhao Qin kemudian menceritakan kejadian di mana Ye Yuan mencabut pedang di dalam Makam Pedang. Mata Ma Zhi semakin membulat lebar.      

"Masih ada hal seperti itu terjadi?" kata Ma Zhi dengan sorot mata tak percaya.      

Zhao Qin terlihat puas dengan dirinya sendiri dan baru saja akan pamer ketika ada seseorang masuk ke lobi.      

"Apa Ye Yuan masuk?" tanya Qin Shao.     

Zhao Qin tampak tercengang dan langsung menjawab sambil menganggukkan kepala, "Iya. Baru saja."     

Raut wajah Qin Shao berubah menjadi cemberut. Dia kemudian memberikan lencana pengenalnya ke Zhao Qin. "Makam Pedang, Level Kedua, satu bulan."     

…..     

Ketika Qin Shao masuk ke dalam Makam Pedang, dia melihat Ye Yuan sudah ada di sana. Ada lebih banyak orang di sini dibandingkan dengan level pertama. Meski begitu, Qin Shao masih bisa mengenali Ye Yuan meski hanya dengan sekali lihat karena dia terlalu mencolok di tanah makam pedang ini. Ye Yuan menggunakan metode menyayat diri sendiri lagi untuk menguasai ilmu pedang.      

Dibandingkan dengan level pertama, kesulitan yang ada di level kedua ini jauh lebih sulit. Di level pertama, Qin Shao hanya perlu tiga kali masuk, atau tiga bulan untuk menyelesaikannya.      

Akan tetapi, di level kedua ini, dia sudah berlatih selama satu tahun dan masih belum berhasil. Di setiap levelnya, semakin dalam seseorang masuk maka semakin kuat kekuatan pedang yang ada. Kalau ingin berhasil maka harus ada proses yang dilewati dengan urutan yang benar secara perlahan. Tentu saja, dalam hal seperti ini, Ye Yuan merupakan sebuah pengecualian.      

Untuk bisa melewati level-level di Makam Pedang, kekuatan seorang petarung tidak berpengatuh. Yang perlu dilihat hanyalah konsep. Semakin dalam pemahaman seseorang terhadap hukum-hukum kekuatan Dao Pedang, maka semakin menyeluruh dia akan menyelesaikan setiap level.      

Dan tentu saja, jika seorang petarung memang sangat kuat, maka dia juga akan bisa melewatinya. Dengan kekuatan yang Qin Shao miliki, dia tidak akan kesulitan untuk naik ke level ketiga. Hanya saja karena dia berniat untuk menguasai hukum-hukum Dao Pedang, dia sengaja memperlambat dirinya supaya bisa memahami konsep pedang yang ada.      

Sementara itu, bagi orang dengan kekuatan seperti Ye Yuan, secara hitung-hitungan dia tidak mungkin akan bisa menyelesaikan level pertama. Akan tetapi, dia ternyata berhasil. Selain itu, cara yang digunakan sangat aneh. Sekarang, dia menyiksa dirinya lagi. Tidak ada orang yang bisa melakukan metode seperti ini.      

Sekali mereka lengah maka mereka akan dicacah habis oleh hukum-hukum Dao Pedang.      

Raut wajah Qin Shao terlihat masam. Dia kemudian masuk ke dalam Makam Pedang. Sebulan kemudian ketika Ye Yuan keluar sambil menyeret tubuhnya yang sudah terluka, Qin Shao ternyata sudah menunggunya di luar. Ye Yuan hanya melihat ke arahnya sekilas.      

"Kalau kau datang ke sini hanya untuk mengatakan hal-hal buruk padaku, maka simpan saja napasmu."      

Qin Shao menjawab, "Qin Peiyu memang pantas mati. Dia tidak cukup berharga bagiku sampai aku harus mengatakan hal-hal keji padamu."      

Kalimat Qin Shao membuat Ye Yuan terkejut.      

"Dia itu kan adikmu. Apa yang kau katakan membuatmu sebagai kakak berdarah dingin."     

Qin Shao hanya menanggapi dengan santainya. "Dalam keluarga besar, mana ada yang orang berhati hangat? Sejak kecil, dia juga tidak pernah menganggapku sebagai kakak."     

Mata Ye Yuan berkedip. Qin Shao terdengar santai mengatakan hal ini namun di dalam kalimatnya tersimpan banyak rahasia.      

"Lalu,untuk apa kau menungguku?" tanya Ye Yuan, penasaran.      

"Aku ingin menantangmu bertarung, mati atau hidup."     

Ketika Qin Shao mengatakan hal ini, ada nada gelisah yang terasa dalam kalimatnya. Alis Ye Yuan naik. Dia hanya tersenyum kecut.      

"Barusan, kau berkata kalau Qin Peiyu pantas dihukum mati atas kejahatannya?"      

Qin Shao sepertinya sudah menduga sikap Ye Yuan.      

"Setelah kejadian hari itu, Kepala Keluarga mendatangiku. Dia mengajukan ide ini, dan mengatur supaya aku bisa bertarung mati dan hidup denganmu. Karena hanya dengan cara ini kau akan mati!"      

Di perguruan ini, kompetisi memang dianjurkan meski pihak perguruan melarang murid untuk saling membunuh secara pribadi. Pertarungan mati dan hidup menjadi satu-satunya cara untuk menyelesaikan permasalahan.      

Ye Yuan tersenyum. "Sepertinya kau dijadikan alat oleh Keluarga Qin. Kau memiliki bakat yang luar biasa. Apa kau mau hanya dijadikan alat untuk mereka?"      

Raut wajah Qin Shao terlihat masam. "Aku tidak punya pilihan! Selain itu…aku juga sudah menunggu lama untuk bertarung denganmu!"      

Qin Shao berhenti sebentar dan kemudian berbicara lagi, "Aku tahu kau tidak akan menolaknya. Karena nantinya kau juga tidak akan bisa menghindariku."     

Ye Yuan menatap Qin Shao dengan sorot mata sedikit terkejut.      

"Kau berbeda dari anggota Keluarga Qin lainnya. Baiklah, aku janji. Hanya saja, saat ini..aku belum bisa bertarung denganmu. Beri aku waktu tiga tahun, nanti kita bertarung!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.