Dewa Obat Tak Tertandingi

Tak Disangka



Tak Disangka

1"Ini adalah sebuah seni pedang yang amat kuat!"      4

"T-Terlalu kuat! Aura kekuatan Ye Yuan ternyata tidak jauh berbeda dengan milik Qin Shao!"      

"Tapi, bukannya Ye Yuan baru saja naik ke tingkat akhir Gua Dalam? Bagaimana caranya dia bisa menunjukkan sebuah seni pedang sekuat itu?"     

....     

Begitu jurus Bintang-Bintang Memisah muncul, ekspresi wajah semua orang langsung berubah. Qin Nantian pun langsung berdiri, dia tampak ketakutan melihat ke arah Ye Yuan.      

"Jurus Nyanyian Agung Pedang Hampa merupakan jurus terkuat yang ada di Perguruan Wu Meng. Dari mana datangnya jurus bocah ini?" kata Qin Nantian galak.      

Chi Fang pun sama terkejutnya dengan Qin Nantian.      

Menurutnya, Ye Yuan itu hanya berbakat dalam ilmu pembuatan pil obat. Tak peduli seberapa kuatnya dia dalam bidang ini, dia tidak akan mungkin bisa begitu kuat dalam hal bela diri.      

Selama ini, Ye Yuan selalu berada dalam perlindungan Menara Harta Karun tak Terhingga. Jadi, tidak ada orang yang pernah melihatnya beraksi. Tidak ada seorang pun yang menduga begitu dia beraksi, hasilnya akan sebegini luar biasanya!      

"Sepertinya tadi aku dengar kalau jurus itu adalah jurus buatan Ye Yuan sendiri! Jurus Bintang-Bintang Memisah jauh lebih kuat dibandingkan dengan jurus Nyanyian Agung Pedang Hampa!" salah seorang guru Perguruan Wu Meng berseru.      

"Dia sungguh berbakat! Dengan Dao Bela Dirinya, dia bisa menciptakan jurus semenakutkan itu! Bakatnya bahkan lebih besar dibandingkan dengan Qin Tian!" kata seseorang yang lain.      

Qin Tian pun tercengang mendapati jurus pedang Ye Yuan. Dia akhirnya paham apa yang selama ini Ye Yuan lakukan di dalam Makam Pedang.      

Ilmu orang ini benar-benar mengagumkan!      

Begitu jurus Bintang-Bintang Memisah dilepaskan, Qin Shao merasakan adanya tekanan kekuatan yang luar biasa besar. Giginya sampai bergemeretak. Dia langsung mengeluarkan energi murni dewanya sekuat tenaga. Jurus pedang Ye Yuan tidak membiarkan dirinya lengah sedikit pun.      

"Jurus Nyanyian Agung Pedang Hampa! Bunuh!"      

Sebuah bayangan pedang panjang terbentuk dan menghunus langsung ke arah Ye Yuan.      

Tatapan mata Ye Yuan menjadi lebih tajam, Pedang Pemusnah Iblisnya pun langsung ikut ditebaskan mengikuti momentum serangan Qin Shao. Kekuatannya begitu besar hingga bisa membelah Gunung Hua, sangat menakutkan.      

Hukum Dao Pedang yang begitu kuat tidak menghilang dan langsung membelah ruang menjadi dua! Raut wajah semua orang langsung berubah!      

Duar!      

Dua hukum kekuatan yang sangat kuat bertabrakan, mengguncang susunan besar pelindung di sekitar arena pertarungan. Semua murid yang ada di tribun tidak bisa lagi duduk tenang di tempatnya.      

Tidak seorang pun yang mengira kalau pertarungan antara dua petarung Gua Dalam akan menghasilkan kekuatan yang semengerikan ini.      

Tiba-tiba, ekspresi wajah Qin Shao berubah. Dia memuntahkan darah segar tanpa henti!      

Bayangan pedang panjang tidak berlangsung lama di bawah kecepatan dan keganasan dari Bintang-Bintang Memisah. Dia langsung terbelah menjadi dua dan kemudian menghilang sepenuhnya.      

Sisa-sisa kekuatan dari Bintang-Bintang Memisah masih ada dan bergerak ke arah Qin Shao.      

"Tamatlah riwayat Qin Shao!"      

"Serangan Ye Yuan terlalu kuat!"      

"Jurus Bintang-Bintang Memisah terlalu berkuasa!"      

....     

Semua orang yang ada di tribun berseru karena terkejut. Mereka seolah sudah melihat adegan di mana Qin Shao akan terbelah menjadi dua. Namun kali ini, tubuh Qin Shao tiba-tiba menghilang.      

Duar!      

Sisa kekuatan jurus Bintang-Bintang Memisah langsung menebas susunan besar, hingga membuat semua orang yang duduk di tribun menjadi goyah.      

"Itu adalah jurus Langkah Dewa Limbung! Ya Ampun, Qin Shao ternyata juga mendalami ilmu Langkah Dewa Limbung!" seseorang berteriak karena terkejut.      

Jurus Langkah Dewa Limbung merupakan salah satu dari enam jurus unggul milik Perguruan Wu Meng. Tidak ada yang menyangka kalau Qin Shao ternyata mendalami dua jurus unggul di perguruan ini.      

Begitu bahaya mendekat, dia langsung mengeluarkan jurus Langkah Dewa Limbung untuk menghindarinya. Hanya saja, kondisi Qin Shao sudah memburuk.      

Tubuhnya saat ini tertatih-tatih, dia hampir saja tidak bisa berdiri. Meski area vital tubuhnya masih aman, kekuatan hukum-hukum Dao Pedang yang disemburkan oleh Bintang-Bintang Memisah masih bisa melukainya.      

Qin Shao tidak memiliki kekuatan lagi untuk bertarung!      

Krek! Krek! Krek!      

Di sebuah kursi tribun, Qin Nantian menggeretakkan buku-buku jarinya.. Ekspresi wajahnya langsung berubah. Jurus pedang Ye Yuan sudah menghancurkan dua jurus unggul milik Perguruan Wu Meng. Meski Qin Shao memang masih hidup, akhir hidupnya tidak jelas.      

Ye Yuan pun kehilangan banyak energi namun dia masih memiliki sisa kekuatan untuk bertarung lagi, sementara Qin Shao sudah tidak ada bedanya dengan mayat hidup.      

Hasil pertarungan maut ini sudah kelihatan dengan jelas. Qin Nantian berharap banyak pada Qin Shao untuk menghabisi nyawa Ye Yuan lewat pertarungan ini. Akan tetapi, tidak disangka kekuatan Ye Yuan membuat kagum semua orang. Dia mengungguli Qin Shao dengan jurus Bintang-Bintang Memisah.      

Tiga tahun penantian ini berakhir dengan sia-sia.      

Qin Nantian tentu menjadi sangat marah karenanya!      

"Huh! Sampah!"      

Qin Nantian tidak bisa diam lagi. Dia langsung mendengus sinis dan mengibaskan lengan pakaiannya kemudian pergi. Dia merasa kalau wajah Keluarga Qin sudah dipermalukan oleh Qin Shao.      

Selama ini, Keluarga Qin sudah seperti matahari siang yang bersinar terang, tapi semenjak mereka bertemu Ye Yuan, ke mana pun mereka pergi, selalu saja ada tembok yang menghadang. Ini tentu membuatnya sedih.      

"Sayang sekali! Qin Shao adalah murid yang berbakat, tapi dia harus gugur di sini!"      

"Benar. Dia adalah petarung jenius langka. Kalau dia terus-menerus mendalami ilmunya maka pencapaianya akan sama dengan Qin Tian! Sayang sekali...dia harus bertemu dengan Ye Yuan!"      

"Ye Yuan itu terlalu luar biasa! Dia ternyata menciptakan sebuah jurus yang lebih kuat dibandingkan dua jurus unggul milik perguruan. Dalam sejarah Perguruan Wu Meng mungkin belum ada orang yang pernah mencapai hal seperti ini kan?"      

"Hukum-hukum surga lapisan pertama Dao Pedang milik Ye Yuan sepertinya belum sempurna. Meski begitu, dia sudah bisa mengalahkan Qin Shao dengan jurus Bintang-Bintang Memisah. Ini menunjukkan kalau pemahamannya akan Dao Pedang sudah begitu dalam!"      

...     

Petarung jenius adalah petarung yang dihormati, apalagi Qin Shao yang merupakan petarung paling jenius di antara yang jenius. Kekalahannya membuat murid lain merasa kasihan padanya. Meski begitu, dunia para petarung jenius itu juga menyedihkan. Untuk mencapai Dao, mereka harus membunuh yang lainnya. Sayang sekali Qin Shao harus bertemu Ye Yuan. Jika tidak, maka dia akan bisa bersinar terang.      

"Lakukan...lakukan! Aku sudah tidak punya...sisa kekuatan untuk bertarung lagi! Aku...aku mengaku kalah!"      

Qin Shao menggunakan kekuatan terakhirnya untuk menancapkan pedang ke tanah. Dia terpaksa menguatkan dirinya agar tidak jatuh ke tanah. Dia memang kalah tapi jangan sampai kalah tak terhormat!      

Setidaknya tiga tahun terakhir ini, dia sudah berusaha sebaik mungkin. Apa yang dia rasakan dulu ternyata memang benar. Ye Yuan memang menjadi saingannya di masa depan.      

Hanya saja, Qin Shao tidak menyangka hari ini akan datang begitu cepat. Lima tahun berlalu sejak dia bertemu Ye Yuan di ujian masuk perguruan hingga pertarungan maut sekarang ini. Bagi petarung Maha Dewa, lima tahun itu sama dengan satu jentikan jari dan Ye Yuan sudah berhasil mengejarnya.      

Qin Shao melihat bagaimana Qin Nantian meninggalkan kursinya sambil mengepakkan lengan pakaiannya. Tak peduli seberapa keras dia berusaha, Keluarga Qin tidak akan menghormatinya.      

Ye Yuan menyingkirkan Pedang Pemusnah Iblisnya dan kemudian berkata dengan nada santai.      

"Aku tidak akan membunuhmu. Kau adalah lawan yang pantas untuk dihormati. Selain itu, kau juga berbeda dari anggota Keluarga Qin lainnya."     

"Apa yang dia katakan? Aku ...tidak salah dengar kan?"     

"Ye Yuan dan Keluarga Qin sudah lama tidak bisa didamaikan. Bagaimana bisa dia melepaskan Qin Shao begitu saja?"     

"Keduanya bertarung habis-habisan tadi dan Qin Shao juga hampir membunuh Ye Yuan. Aku tidak menyangka kalau Ye Yuan ingin melepaskannya."     

....     

Kalimat Ye Yuan membuat semua orang tercengang. Keputusannya melampaui harapan semua orang. Peraturan mati dan hidup berlaku sampai salah satu petarung mati. Akan tetapi, jika si pemenang mau mengampuni lawannya maka dia masih bisa hidup.      

Hanya saja, biasanya kedua belah pihak yang ikut bertarung akan menyimpan dendam kesumat setelahnya dan berharap akan bisa membunuh si lawan untuk memuaskan dirinya.      

Sangat jarang ada situasi seperti yang diperlihatkan oleh Ye Yuan dan Qin Shao ini.      

"H-hahaha, apakah kau kasihan padaku? Aku, Qin Shao, tidak perlu dikasihani!"      

Qin Shao mendongak ke langit dan kemudian melolong. Seketika, dia mengangkat pedangnya dan menghunuskan ke lautan kesadarannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.