Dewa Obat Tak Tertandingi

Tiga Salam Hormat



Tiga Salam Hormat

3"Apa yang terjadi dengan Batu Kebijaksanaan?"     
3

Wen Yiyang berteriak karena terkejut. Dia melihat ke arah batu dengan tatapan mata tidak percaya.      

Krek! Krek! Krek!      

Mulai muncul tanda retakan di permukaan Batu Kebijaksanaan. Ketika semua orang melihat retakan, mereka langsung menjadi cemas, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.      

"Senior, apa yang sedang terjadi di sini? Apakah ini efek dari Gunung Bentangan Langit Lebih Kecil?" Ye Yuan bertanya pada Tanpa Debu.      

"Heh, Batu Kebijaksanaan hanyalah sebuah harta karun luar biasa. Beraninya dia mencampuri urusan Gunung Bentangan Langit Lebih Kecil. Bukankah ini sama saja dengan seorang yang sudah tua mencari warangan? Cari mati?" kata Tanpa Debu merendahkan.      

Ye Yuan merasa kepalanya pusing. Kalau sampai kekuatannya keluar maka pihak Perguruan Wu Meng akan mencurigai dirinya.      

"Senior, apakah kau bisa menarik kembali Gunung Bentangan Langit Lebih Kecil? Kalau sampai terus berlanjut maka akulah yang 'mati'," kata Ye Yuan sambil tersenyum kecut.     

Tanpa Debu tersenyum.      

"Kau sendiri yang memurnikan Gunung Bentangan Langit Lebih kecil ini. Kenapa kau tidak datang dan menanyakannya sendiri?"     

Ye Yuan tertegun. Dia pun langsung memutar Kanon Kekacauan Bentangan Langit secara diam-diam sebagai upaya untuk berkomunikasi dengan Gunung Bentangan Langit Lebih Kecil.      

Tak lama kemudian, tekanan yang dilepaskan oleh Gunung Bentangan Langit Lebih Kecil perlahan tertahan. Ye Yuan menarik napas lega begitu dia melihat situasi tersebut.      

Setelah bergetar hebat, si Batu Kebijaksanaan akhirnya stabil kembali.      

Retakan yang ada di permukaan batu perlahan menghilang. Baru setelah melihat hal ini, Wen Yiyang tampak sedikit tenang.      

"Ketua Perguruan, ada...apa ini?" Ye Yuan berpura-pura ketakutan sambil bertanya.      

Karena tidak tahu, We Yiyang menggelengkan kepalanya.      

"Aku juga tidak tahu. Hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Apakah tadi kau merasakan sesuatu?"     

Ye Yuan menggelengkan kepalanya.      

"Tidak!"      

Wen Yiyang mengerutkan dahinya.      

"Kalau begitu aneh sekali. Aku merasa...Batu Kebijaksanaan ini takut pada sesuatu. Namun sekarang, dia sudah kembali normal. Mari kita lanjutkan upacaranya! Ukir karakter namamu!"      

Ye Yuan mengangguk.      

Cling!      

Pedang Pemusnah Iblis tiba-tiba bergerak, mengukir nama 'Ye Yuan' dan di atas Batu Kebijaksanaan dalam ukuran besar.      

Ye Yuan mendarat. Dua karakter besar namanya menjadi berkilau emas, tampak menarik untuk dilihat.      

Keberanian Ye Yuan dan sikap kepahlawanannya membuat semua orang sangat cemburu. Ketika Qin Tian melihat pemandangan itu, dia merasa iri untuk kali pertama seumur hidupnya. Selama ini, dia lah yang menjadi objek kecemburuan. Di matanya, hanya ada petarung Raja Dewa. Dia tidak punya saingan dari petarung tingkatan sama dengannya.      

Namun hari ini, ada seorang anak muda yang telah dia anggap sudah mati masuk ke Balai Ketenaran lebih dahulu dari pada dia. Ye Yuan menjadi anggota Balai Ketenaran paling muda dalam sejarah Balai Ketenaran. Dia melihat ke arah punggung Ye Yuan, ada sekilas cahaya dingin di matanya.      

Qin Tian sudah memantapkan diri kalau dalam Pengadilan Peleburan Seratus Kota, dia harus membunuh Ye Yuan di sana.      

"Selamat pada Ye Yuan yang sudah mengabadikan namanya! Dengan hormat kami mengantarkan seorang bijaksana masuk ke Balai Ketenaran!"      

Setelah suara Wen Yiyang menghilang, si Batu Kebijaksanaan menyembunyikan dirinya sekali lagi di dalam ruang kehampaan. Dia menghilang.      

"Mulai hari ini, kalian akan mendapatkan kebaikan Ye Yuan. Membungkuklah dan beri hormat pada petarung bijaksana kita!" Wen Yiyang berkata pada semua murid.      

Sementara itu, Qin Sian, Wang Song, Qin Tian dan juga beberapa murid Keluarga Qin lainnya terlihat begitu masam. Khususnya Qin Tian, menunjukkan ekspresi wajah masam.     

"Satu salam hormat!"     

Ribuan murid yang ada di alun-alun membungkuk ke arah Ye Yuan. Ekspresi wajah wajah Wang Song terlihat merubah beberapa kali. Akhirnya dia masih mau membungkukkan badannya. Di antara ribuan orang yang ada di alun-alun, hanya Qin Tian yang masih berdiri.      

Dahi Wen Yiyang mengerut. Dia berbicara dengan suara dingin.     

"Qin Tian, kenapa…kau masih diam?"     

Wajah Qin Tian sudah terlihat begitu pucat pasi.     

Rasa bencinya pada Ye Yuan sudah sampai ubun-ubun.     

Ye Yuan agak tertarik menatap ke arah Qin Tian, dia ingin melihat apa yang orang itu akan lakukan. Dia sebenarnya juga tidak pernah menyangka kalau jurus Bintang-Bintang Memisah-nya masih membawa dampak gelombang kedua seperti ini. Sebelumnya, Qin Tian hanya memandangnya sebelah mata. Namun sekarang, dia harus membungkuk ke arah Ye Yuan. Jadi, dia pasti tidak akan bersedia.     

Raut wajah Qin Tian terus berubah. Dia kemudian berbicara dengan suara keras, "Ketua, aku tidak akan mendalami jurus ini jadi aku merasa tidak perlu membungkuk kepadanya!".     

Ye Yuan terkejut. Dia masih tidak menyangka kalau orang itu cukup kukuh pada pendiriannya.     

Begitu mendengar pernyataan Qin Tian, Wen Yiyang mendengus sinis.     

"Baiklah kalau tidak mau mendalami jurus ini. Akan tetapi, apa kau bukan murid dari Perguruan Wu Meng? Apa kau berani menjamin kalau anggota keluargamu yang lainnya juga tidak akan mempelajarinya? Para pendahulu kita menanam pohon supaya keturunannya bisa bernaung di bawahnya dengan baik. Jurus dan metode peningkatan kekuatan yang ditinggalkan oleh orang-orang bijak akan bermanfaat bagi generasi selanjutnya. Hak apa yang kau miliki sampai kau tidak mau membungkuk hormat?"     

Buku jari Qin Tian terdengar bergemeretak karena mengeras. Akhirnya, dia merendahkan kepalanya yang selalu di atas, dan membungkuk ke arah Ye Yuan.     

Qin Tian tentu sadar akibat yang akan dia tanggung kalau terus-terusan melawan Wen Yiyang, ia akan dikeluarkan dari Perguruan Wu Meng. Dibandingkan dengan pondasi kekuatan yang dimiliki oleh Keluarga Qin, Perguruan Wu Meng memiliki lebih banyak ilmu. Kalau sampai dia dikeluarkan maka dia akan kehilangan pujian yang selama ini dia terima.     

Ada semburat senyum yang terukir di sudut bibir Ye Yuan begitu dia melihat pemandangan di depannya. Pada akhirnya, Qin Tian membungkuk ke arahnya.     

Saat ini, Qin Tian sudah selesai membungkuk. Dia mengangkat kepalanya dan kebetulan melihat senyuman Ye Yuan. Ada perasaan terhina yang kini masuk ke dalam hatinya.     

"Salam hormat kedua!" Wen Yiyang berteriak lagi.     

Semua orang membungkuk lagi.     

Qin Tian merasa kalau dirinya hampir saja meledak. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain selain melakukannya.     

"Salam hormat ketiga!"     

Sekujur tubuh Qin Tian gemetar begitu dia membungkuk untuk yang ketiga kalinya!     

"Upacara selesai!"     

Begitu suara Wen Yiyang menghilang, Qin Tian langsung mengibaskan lengan pakaiannya dan kemudian pergi. Hari ini dia sungguh merasa sangat terhina. Ini adalah sebuah tragedi baginya. Ye Yuan dan dirinya tidak boleh hidup di bawah langit yang sama tetapi hari ini dia harus merendahkan dirinya untuk membungkuk pada orang itu.     

Setelah semua orang di alun-alun berangsur-angsur membubarkan diri, Xie Jingyi menemui Ye Yuan dan berbicara padanya sambil tertawa terbahak-bahak.     

"Apa kau lihat wajah Qin Tian tadi? Hahaha…tadi aku hampir saja "mati"! Tapi aku tidak berani tertawa sampai aku merasa tercekik. hahaha…"     

Si Gendut Kecil tertawa seolah tidak ada orang yang akan mendengarkannya. Para murid dari Keluarga Qin kini sedang menoleh ke arahnya, geram.     

Begitu Xie Jingyi merasakan pandangan tajam ke arahnya, dia menyalak, "Apa? Mau memukulku? Lakukan saja! Pukul..pukul aku! Hahaha…aku memang ingin melihat bagaimana kalian marah padaku tetapi tidak bisa membunuhku!"     

Ye Yuan hanya tersenyum masam dan menggelengkan kepala. Sejak kejadian terakhir kali, bocah ini sepertinya berubah menjadi orang yang berbeda. Meski dia masih suka bergurau, dia tidak lagi terlihat lemah dan bahkan menjadi begitu congkak.     

…..     

Naiknya jurus Bintang-Bintang Memisah menjadi salah satu jurus unggul milik Perguruan Wu Meng tentu menarik perhatian banyak murid. Mereka sudah menyaksikan sendiri bagaimana kuatnya jurus itu hingga mereka begitu ingin menguasainya. Akan tetapi, mereka langsung kecewa begitu mengetahui bahwa jurus itu terlalu dalam.     

Meski catatan pribadi yang Ye Yuan tulis sangat detail, tak banyak yang bisa dimengerti darinya. Semakin lama Wen Yiyang mempelajari Bintang-Bintang Memisah, dia merasa terkejut bahwa banyak bagian dari jurus ini yang sulit dia pahami. Satu hal yang pasti, jurus ini memang sangat kuat.     

Ye Yuan sebenarnya membuat banyak catatan tentang jurus tersebut. Hanya saja karena di dalamnya ada beberapa hal yang berhubungan dengan Kanon Kekacauan Bentangan Langit maka tanpa mendalami metode itu terlebih dahulu, seseorang akan kesulitan untuk bisa menguasai jurus Bintang-Bintang Memisah.     

 Wen Yiyang mempelajarinya selama satu bulan penuh dan dia hanya bisa mengerahkan 50% kekuatan dari Bintang-Bintang Memisah. Dia sebenarnya ingin sekali menaikkan kekuatannya, sayangnya, dia tidak bisa melakukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.