Dewa Obat Tak Tertandingi

Kambing Hitam



Kambing Hitam

2"Heh, terima kasih banyak! Aku memang memerlukannya!" kata Ye Yuan sambil tertawa.      1

"Masih mengatakan hal seperti ini denganku? Beberapa tahun terakhir ini, entah sudah berapa banyak pil-mu yang aku minum. Rasa terima kasihku mungkin tidak lebih baik kita bicara apa yang harus kita lakukan selanjutnya!" Si Gendut Kecil berkata tak peduli.      

Ye Yuan menjawab, "Uh, ada seseorang yang kebetulan sedang ada di sekitar sini. Mungkin akan menyenangkan kalau kita menghadapinya bersama."     

Si Gendut Kecil tertegun, tidak paham apa yang Ye Yuan maksud.      

Ye Yuan membawa Xie Jingyi bersamanya dan terbang menuju arah hutan lebat.      

Tiba-tiba, Ye Yuan memberikan isyarat pada Xie Jingyi untuk diam. Keduanya memelankan langkahnya, diam-diam bergerak mendekat.      

Tidak jauh dari tempatnya, ada suara pertarungan sengit.      

Si Gendut Kecil memusatkan perhatiannya untuk melihat. Dia langsung tahu siapa yang sekarang sedang bertarung sengit dengan seseorang. Dia adalah murid padepokan luar dari Keluarga Qin bernama Qin Yu, merupakan murid angkatan sebelum Qin Shao dan Ye Yuan. Akan tetapi karena bakatnya yang lebih rendah dibandingkan dengan Qin Shao, dia masih berada di padepokan luar.      

Si Gendut kecil melihat ke arah Ye Yuan kemudian melakukan gerakan menggesek tenggorokan (membunuh). Ye Yuan tersenyum, menggelengkan kepala. Energi murni dewa yang ada di dalam tubuhnya diam-diam berputar.      

Tak lama kemudian, sebuah serangga kecil berwarna daging muncul di atas telapak tangan Ye Yuan.      

Si Gendut Kecil terkejut karena dia langsung mengenali serangga itu. Hanya saja, karena serangga memiliki banyak sekali fungsi dia tidak tahu apa fungsi yang ada di depannya saat ini.      

Akan tetapi ketika Ye Yuan menggumamkan sesuatu, binatang kecil itu ternyata terbang ke arah Qin Yu. Orang itu sedang berada dalam pertarungan sengit jadi mana mungkin dia sadar kalau si serangga sudah bertengger di tubuhnya?      

Begitu selesai, Ye Yuan langsung memberi isyarat pada si Gendut Kecil untuk berlari menjauh.      

Meski Qin Yu memang tidak memiliki bakat setinggi Qin Shao, kekuatannya sebenarnya tidaklah biasa. Setelah melewati pertarungan yang amat sengit, dia akhirnya bisa memaksa lawannya untuk menghancurkan lionton gioknya.      

Qi Yun kemudian mengambil cincin penyimpanan yang ditinggal, memeriksanya. Wajahnya langsung menyunggingkan senyum puas.      

....     

"Heh, tadi, apa yang kau lakukan? Apa fungsi dari serangga kecil itu?" Si Gendut Kecil bertanya. Dia tampak begitu penasaran.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Aku hanya memberikan beberapa dosis obat mereka sendiri. Qin Yuanlong menaruh Serangga Penghubung Hati Ibu dan Anak padaku dan dia berpikir kalau aku tidak tahu. Hehe, Menurutmu, bagaimana ekspresi wajah Qin Tian nantinya kalau dia menemukan usaha kerasnya ternyata mengenai anggota keluarga mereka sendiri?"     

Tentu saja bukan Ye Yuan yang menemukan Serangga Penghubung Hati Ibu dan Anak ini, melainkan Tanpa Debu.Roh artefak sudah ada jutaan tahun lamanya di dunia, jadi dia sudah melihat semuanya.      

Qin Yuanlong berpikir kalau rencananya sudah dia pikirkan dengan baik, namun dengan kemampuan penglihatan Tanpa Debu, tidak akan ada yang bisa disembunyikan.      

Selain tahu kalau Serangga Penghubung Hati Ibu dan Anak ada di tubuh Ye Yuan, Tanpa Debu juga tahu metode untuk menyingkirkannya lalu menaruhnya di tubuh orang lain.      

Mata Si Gendut Kecil berbinar. Dia berkata dengan nada sinis.      

"Ye Yuan, kau sungguh bajingan! Ketika kau merencanakan sesuatu, kau membuat orang lain tidak bisa melawanmu! Haha, aku sudah bisa membayangkan ekspresi wajah Qin Tian!"      

Ye Yuan tersenyum.      

"Heh, jadi orang itu jangan suka menyimpan niat jahat, tapi jangan juga lengah dari orang lain. Aku tidak mencelakakan orang lain tapi mereka juga tidak bisa mencelakanku."     

Si Gendut Kecil menyetujui apa yang Ye Yuan katakan. Dia mengangguk. Dulu, ketika dirinya berada dalam masalah besar, Ye Yuan langsung datang untuk menanggungnya. Ini merupakan sebuah tanda persahabatan yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain.      

'Oh Iya, Si Xiu-mu itu, apa yang sebenarnya terjadi? Aku tidak tahu kalau dia ternyata petarung Perguruan Wu Meng nomor dua dari padepokan dalam. Posisinya tepat berada di bawah Qin Tian. Bagaimana mungkin wanita seperti dia bisa menyukaimu?" cemooh Ye Yuan.      

Begitu Si Gendut Kecil mendengar ejekan Ye Yuan, dia langsung marah dan menjawab, "Meski dia adalah seorang anak gadis langit sekalipun, dia tidak akan bisa lari genggaman tangan iblisku! Kaka!"      

Ye Yuan sebenarnya penasaran. Meski si Lin Xiu memang tampak dingin dan sombong, dia memberikan perlakukan berbeda pada Si Gendut Kecil dibandingkan yang lainnya. Meski dia tidak peduli dengan Xie Jingyi, dia tidak mengusirnya pergi sejauh ribuan mil seperti yang lainnya.      

Sepertinya memang ada sesuatu di antara keduanya.      

Setelah mendengar jawaban Xie Jingyi, rasa penasaran Ye Yuan semakin bertambah. Lin Xiu sudah ratusan tahun lebih dulu masuk ke Perguruan Wu Meng. Jelas dia bukanlah orang dari generasi yang sama dengan Si Gendut Kecil. Meski begitu, perbedaan usia semacam ini bukan menjadi masalah besar di dunia bela diri. Terkhusus pada petarung Maha Dewa yang kesemuanya merupakan petarung muda.      

Setidaknya, di sini, kalau Lin Xiu seperti kakak bagi Xie Jingyi.      

"Sebenarnya apa yang terjadi di antara kalian berdua. Ayo ceritakan!" Ye Yuan merasa begitu penasaran hingga dia bertanya.      

Si Gendut Kecil menjawab dengan ekspresi wajah congkak.      

"Xie dan aku sudah ditunangkan sebelum kami lahir. Hanya saja, karena dia lahir beberapa ratus tahun lebih dulu maka sekarang aku yang mengikuti jejak langkah kakinya dan masuk ke Perguruan Wu Meng. Kalau seperti ini mana mungkin dia akan lari? Tentu saja semua ini terjadi karena jasamu. Nanti, kalau aku dan Xie sudah resmi menikah maka aku pasti akan berterima kasih padamu dengan cara yang lebih baik."     

Begitu Ye Yuan mendengarkan penjelasan pendek tersebut, dia terkejut. Tidak heran kalau Lin Xiu bersikap dingin pada Si Gendut Kecil namun pada saat bersamaan dia juga terkejut. Dulu, sepertinya dia memandang sebelah mata pada Xie Jingyi sehingga dia tidak menyangka kalau lelaki ini bisa lulus ujian masuk perguruan, dan bahkan ikut Pengadilan Peleburan Ratusan Kota.      

Selain itu, Ye Yuan juga melihat kalau Lin Xiu tidak menolak Si Gendut Kecil. Ini merupakan sebuah titik awal yang baik.      

....     

Wush! Wush! Wush!      

Beberapa orang muncul di area hutan lebat. Mereka adalah tiga orang Qia.      

"Medan tempat ini bagus; cocok untuk menyergap. Sekarang ini, dia sedang menuju ke sini. Perjalanannya masih membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Kita akan memasang perangkap di sini, tunggu sampai dia berjalan ke dalam jebakan!" kata Qin Tian.      

"Baik, Kakak Tian!" Qin Pei dan orang satunya lagi menjawab.      

"Bajingan itu begitu licik. Kalian jangan sampai mengeluarkan aura. Ketika nanti dia sudah sampai di radius yang bisa dibunuh maka aku sendiri yang akan membunuhnya. Kalian berdua bantu aku untuk mengkoordinasikan serangan, paham?"     

Qin Tian mengatur penyergapan khusus dengan begitu detail.      

Dia belum pernah sebegitu inginnya membunuh seseorang. Mulai sejak Ye Yuan membunuh adiknya, dia sudah memasukkan nama Ye Yuan dalam daftar orang yang harus mati di tangannya.      

Selain itu, penghinaan yang Ye Yuan bawa padanya ketika berada di Balai Ketenaran terkubur dalam-dalam beberapa tahun terakhir. Dia tidak bisa melepaskan diri dari perasaan rendah tersebut.      

Oleh karena itu, kali ini, dia harus membunuh Ye Yuan dengan tangannya sendiri. Tidak boleh ada kesalahan. Setelah mengatur posisi penyergapan, ketiganya bersembunyi menyatu dengan keadaan di sekitarnya. Dilihat dari luar, mereka tampak menyatu dan sulit dibedakan.      

Qin Tian merasa begitu bersemangat begitu dia merasakan kehadiran Serangga Penghubung Hati Ibu dan Anak semakin mendekat.      

Tenang! Harus tenang!      

Tidak boleh ada kesalahan!      

Dalam hati, dia terus mengingatkan dirinya, supaya dirinya tenang. Dengan kekuatan yang dia miliki, dia hanya perlu menyibakkan tangannya untuk membunuh Ye Yuan.      

Akan tetapi soal bunuh-membunuh tidak akan mudah karena Ye Yuan memiliki liontin giok. Orang ini bisa saja meremukkannya dan langsung menghilang.      

Oleh karena itu, Qin Tian berencana untuk langsung membunuhnya dalam satu serangan sehingga dia tidak akan memiliki waktu untuk bereaksi.      

Kalau dia bergerak sedikit lambat maka usaha tahunan Keluarga Qin akan jadi sia-sia belaka.      

Semakin mendekat!      

Sedikit lagi maka aku yakin aku akan bisa membunuhnya!      

Begitu Ye Yuan sudah melangkah ke radius serangan, Qin Tian langsung keluar!      

Dia melepaskan serangan pedangnya dengan sebuah momentum yang seperti ledakan guntur tiba-tiba, sehingga orang-orang tidak sempat untuk menutup telinga mereka.      

Pfff!      

Seberapa kuatkah pedang Qin Tian? Tanpa adanya perlawanan, pedang itu menbas masuk sampai ke dalam lautan kesadaran Ye Yuan.      

Qin Tian langsung senang. Akhirnya, dia bisa menghabisi orang sialan itu.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.