Dewa Obat Tak Tertandingi

Menghitung Tuduhan Secara Detail



Menghitung Tuduhan Secara Detail

0Di sebuah sudut tak terlihat di gang, seorang lelaki setengah baya yang tampak tak biasa perlahan muncul. Sekilas pun sudah kelihatan kalau dia seorang petarung hebat.       1

Ye Yuan juga tidak mengenalinya namun orang ini sudah mengikutinya dari dekat sejak dia mulai masuk ke Perguruan Wu Meng.      

Dia tidak memiliki niat jahat. Ye Yuan menebak kalau orang ini merupakan orang suruhan Menara Harta Karun Tak Terhingga untuk melindunginya.      

Ketika Wang Song melihat sosok itu, ekspresi wajahnya langsung berubah drastis.      

"G-Guru Chi! Kenapa...kenapa kau ada di sini?"     

Wang Song tidak pernah mengira kalau pihak Menara Harta Karun Tak Terhingga akan mengirim seorang petarung Maha Dewa Asli untuknya.      

Siapakah sebenarnya Ye Yuan ini?      

Si lelaki setengah baya bergerak ke samping Ye Yuan, dan kemudian memperkenalkan dirinya.      

"Namaku Chi Fang, seorang guru dari Perguruan Wu Meng. Aku sangat terkejut kau ternyata tahu keberadaanku. Sejak kapan kau mengetahuinya?"     

Ye Yuan menjawab dengan nada santai, "Dari awal!"      

Chi Fang menyembunyikan dirinya dengan sangat baik. Hanya saja, mana mungkin dia bisa bersembunyi dari mata dan telinga Tanpa Debu?     

Raut wajah Chi Fang langsung terlihat kaku begitu dia mendengar jawaban Ye Yuan. Dia yakin sekali kalau selama ini sudah menyembunyikan dirinya dengan baik. Tidak disangka ternyata Ye Yuan mengetahui keberadaannya.     

Sekarang dia jadi paham kenapa pihak Menara Harta Karun Tak Terhingga menyuruhnya datang untuk melindungi Ye Yuan.      

"Baiklah, serahkan mereka padaku!" Chi Fang berkata dengan nada suara dinginnya.      

Ye Yuan menganggukkan kepalanya.      

"Terima kasih banyak! Aku juga ingin meminta bantuan Guru Chi supaya memberitahu pihak Menara Harta Karun Tak Terhingga untuk datang dan memediasi masalah ini. Katakan saja...kalau aku minta bantuan!"      

Tatapan mata Chi Feng menjadi tajam. Dia mengangguk.      

"Tenang saja, aku pasti akan menyampaikan pesanmu."     

Perguruan Wu Meng merupakan perguruan milik Walikota Wu Meng. Akan tetapi, sangat tidak mungkin bagi Yang Mulia Walikota untuk mengatur ibukota dan perguruan pada saat bersamaan.      

Oleh karena itu, dalam beberapa urusan, walikota juga membutuhkan bantuan dari pihak keluarga besar yang ada di ibukota. Di antara mereka ini, ada juga pihak dari Menara Harta Karun Tak Terhingga, yang termasuk kekuatan luar. Meski begitu, pengaruhnya tidak bisa diremehkan.      

Menara Harta Karun Tak Terhingga juga memiliki bagian di Perguruan Wu Meng.      

"Minggir kau!" Ye Yuan maju ke depan Wang Song dan langsung berbicara kepadanya dengan suara sinis.      

Dia sangat kesal karena waktunya sudah diukur-ulur oleh orang-orang tidak penting.      

Wang Song terlihat begitu gamang. Sebelumnya, dia berpikir sudah bisa mendapatkan kesempatan untuk menghabisi Ye Yuan, namun semuanya berakhir seperti ini sekarang.      

"Mm? Apakah kau masih ingin aku sendiri yang bertindak?"     

Suara Chi Fang menjadi terdengar seram. Tekanan kekuatan Maha Dewa Asli langsung memancar keluar, mengenai semua orang hingga mereka kesulitan untuk bernapas.      

Jia Chong yang kekuatannya terbilang paling rendah di sini tidak tahan menghadapi tekanan sebesar itu. Dia langsung berlutut tak berdaya.      

Sekarang ini, posisi tubuhnya menghadap Ye Yuan jadi dia terlihat seolah sedang berlutut untuk Ye Yuan.      

Meski sebenarnya tidak mau, Wang Song juga hampir ikut juga berlutut. Ye Yuan tidak punya cukup waktu untuk berbasa-basi dengan mereka. Dia langsung melesat pergi.      

Begitu Ye Yuan sudah tidak kelihatan, tekanan yang diberikan oleh Chi Fang pun perlahan menghilang.      

Wajah Wang Song sudah terlihat begitu masma.      

"Guru Chi, ...apa yang kau lakukan ini melanggar aturan. Aku akan melaporkannya ke paman Qin!"      

Chi Fang membalas dengan suara dinginnya.      

"Silahkan saja. Tapi kalian seharusnya berterima kasih karena aku adalah guru Perguruan Wu Meng. Jika tidak, kau pasti akan mati!"      

Ekspresi wajah Wang Song terlihat ketakutan. Chi Fang bergerak kemudian menghilang.      

Martabat dari seorang petarung Maha Dewa Asli memang tidak bisa dicemari. Hanya dengan satu kalimat yang dilontarkan oleh Wang Song, Chi Fang sudah cukup memiliki alasan untuk membunuhnya.      

Meski Wang Song adalah menantu dari Keluarga Qin, tidak akan muncul masalah besar jika orang sebesar Chi Fang membunuhnya.      

Hanya saja, Chi Fang adalah seorang guru di Perguruan Wu Meng. Kalau sampai dia melakukan sesuatu melawan muridnya sendiri maka akan sulit baginya menjelaskan.      

Kalau sampai hal seperti ini terjadi maka pihak yang dia singgung bukan hanya Keluarga Qin akan tetapi pihak Walikota Wu Meng.      

....     

Alun-alun Wu Meng merupakan alun-alun terbesar di kota ini. Ada begitu banyak orang sampai-sampai ibaratnya air tidak bisa tembus ke dalam.      

Ada sebuah panggung tinggi di tengah-tengah alun-alun. Ada dua orang yang terlihat begitu mencolok berdiri di atasnya.      

Ye Yuan membelah kerumunan dan akhirnya bisa maju ke depan. Setelah tidak bertemu selama satu tahun, Si Gendut kecil sepertinya menjadi semakin gendut.      

Namun sekarang ini, pemuda itu terlihat seperti seorang pengemis dengan baju lusuh yang dikenakannya.      

Ada juga bekas luka sabetan cambuk yang terlihat jelas sampai menampakkan daging.      

Meski begitu, Xie Jingyi sama sekali tidak peduli. Dia berbicara dengan suara yang amat keras.     

"Aku yakin kalau semua orang di sini pasti tahu si wanita jalang ini. Dia adalah anak gadis dari Keluarga Qin bernama Qin Peiyu. Kita semua mengenalnya sebagai iblis betina! Aku tidak perlu menyebutkan semua dosa yang sudah dia perbuat. Aku yakin juga semua orang pasti sudah pernah mendengarnya atau mungkin pernah mengalaminya sebelumnya! Semua orang takut pada identitasnya dan tak berani melakukan apa pun padanya. Namun, aku, tidak percaya dengan klenik. Aku Si Gendut Kecil, akan membawa keadilan atas nama langit hari ini!"      

"Baiklah!"      

Kalimat Xie Jingyi langsung mendapatkan tanggapan yang mencengangkan.      

Qin Nantian selama ini memang sangat memanjakan putrinya, sehingga dia tumbuh menjadi ratu lalim di Ibukota Wu Meng.      

Orang-orang biasanya hanya berani marah namun tidak berani mengatakan apa pun.      

Sekarang, dengan adanya seseorang yang menanggung beban, maka emosi yang selama ini terus ditekan akhirnya meledak seketika.      

Plak! Plak! Plak!     

Xie Jingyi langsung menampar pipi Qin Peiyu, dan diikuti dengan tepuk tangan.      

Mata Qin Peiyu sudah membara. Dia berbicara dengan sangat marah, "Si Gendut sialan! Kau...kau pasti akan mati! Aku akan membalas ratusan kali lipat apa yang sudah kau perbuat padaku!"      

Xie Jingyi hanya tersenyum sinis melihat ke arah Qin Peiyu. Dia merentangkan tangannya lagi, dan menampar pipi Qin Peiyu.      

"Katakan, apa lagi, katakan semuanya!" kata Xie Jingyi sambil tertawa.      

Setelah kembali mendapatkan tamparan, Qin peiyu sudah kehilangan akal untuk menunjukkan amarahnya. Dia hanya bisa melirik tajam ke arah Xie Jingyi.      

"Heh, hanya seperti itu!"     

Xie Jingyi tertawa kecil. Dia berbicara lagi dengan suara kerasnya.      

"50 tahun yang lalu, si wanita jalang ini baru berusia delapan tahun! Waktu itu dia merebut makanan dari seorang anak kecil bermarga Rong di jalan dan akhirnya keduanya bertengkar. Dia langsung menyuruh orang-orangnya menghabisi seluruh Keluarga Rong!"      

Plak! Plak! Plak!      

Selesai berbicara, Xie Jingyi dengan santainya menampar Qin Peiyu lagi. Wajah gadis itu dengan cepat langsung membengkak.      

"47 tahun yang lalu, wanita jalang ini melepaskan kudanya di Jalan Air Anggun. Kuda itu kemudian menginjak-injak seorang gadis kecil berumur kurang dari tiga tahun sampai mati!"      

Plak! Plak! Plak!      

Selesai berbicara, dia melayangkan tamparannya lagi.      

...     

Dengan cara seperti ini, Xie Jingyi membacakan kejahatan Qin Peiyu beberapa tahun terakhir. Setiap kali dia selesai mengumumkan satu kejahatan, dia memberikan tamparan padanya.      

Tak lama kemudian, kepala Qin Peiyu sudah kembali menjadi seperti kepala babi lagi. Awalnya semua orang masih bersorak-sorai, namun kemudian raut wajah mereka berubah menjadi raut wajah kemarahan.      

Kejahatan yang dilakukan oleh iblis betina ini sudah terlalu banyak.      

Diam-diam, Ye Yuan juga terkejut. Awalnya, dia hanya berpikir kalau gadis kecil itu memang sulit diatur dan keras kepala. Dia tidak menyangka kalau dia ternyata memang jahat dan berhati dingin.      

Pada saat bersamaan, Ye Yuan juga melihat Xie Jingyi dengan kacamata berbeda.      

Si Gendut Kecil yang biasanya terlihat sembrono ternyata ketika sudah melakukan sesuatu yang serius, dia melakukannya dengan sangat indah dan detail.     

Setahun terakhir ini, Xie Jingyi ternyata menggali Qin Peiyu luar dalam.      

Awalnya, Ye Yuan berpikir kalau Xie Jingyi bertindak tanpa dipikir panjang. Tidak dinyana kalau dia ternyata sudah membuat persiapan sebesar ini.      

Pertunjukan yang dia tunjukkan pada semua orang hari ini terlihat ceroboh, namun kenyataannya, dia sudah membuatnya dengan cara yang begitu kasar.      

Xie Jingyi menarik perhatian begitu banyak orang, dan bahkan hampir semua orang di Ibukota Wu Meng. Dia membacakan semua kejahatan Qin Peiyu satu demi satu supaya semua orang mendengarnya. Hal ini membuat Keluarga Qin lebih berhati-hati dalam bertindak tanpa dipikirkan masak-masak. Selain itu, orang-orang yang ada di sini juga meminta ditegakkannya moral!      

Meskipun Keluarga Qin ingin membuat masalah, mereka tidak berani melakukannya di hadapan begitu banyak orang.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.