Dewa Obat Tak Tertandingi

Benar-Benar Lepas



Benar-Benar Lepas

4 "Ternyata kebenarannya seperti ini! Meskipun perempuan gemuk itu sangat jahat tapi Ye Yuan justru lebih buruk!"       0

 "Kalau dipikir-pikir memang benar! Aku dengar meski si babi gemuk ini memang berkuasa, dia masih sangat sayang pada Liang Mingyu."     

 "Ibu tiri dan anak tiri tidak rukun di setiap keluarga. Kalau memang seperti keadaannya seperti itu, aku kira cukup masuk akal!"      

 "Itu berarti si Liang Wanru juga salah kan? Kasihan gadis ini!"      

 "Bukankah si tabib tamu itu bilang kalau dia bisa menyembuhkan?"     

 "Menyembuhkan apanya! Bahkan Keluarga Lin dan Lu yang sudah meneliti Racun Bulu Ribuan Malam ini sejak dulu, tidak bisa mencari penawarnya. Apa kau kira orang lumpuh macam dia bisa? Apa kau percaya tentang hal seperti itu?"     

 .....     

 Lakon yang ditunjukkan oleh Wang Pianran sudah disiapkan sejak lama. Ketika dia menunjukkannya hari ini, efeknya tak terlalu buruk.      

 Dia tidak menutupi sikap 'jahat seorang ibu' dengan mengatakan konflik yang muncul antara ibu dan anak tiri. Kebenaran cerita semacam ini memang sangat tinggi.      

 Selain itu, meskipun reputasinya menyebar luas beberapa tahun ini, dia memang berjasa besar dalam Keluarga Liang. Itulah kenapa, alasan yang dia utarakan terdengar masuk akal.      

 Dengan kebijaksanaan yang dia miliki, dia jelas tidak bisa menampakkan diri dengan alasan sebagai ibu yang sempurna.      

 Begitu Wang Pianran melihat reaksi semua orang, di dalam hati dia merasa sangat senang. Dia pun begitu mengagumi kakaknya.      

 Dengan cara seperti ini Menara Harta Karun Tak Terhingga dan Ye Yuan yang akan menjadi pembunuhnya. Sementara itu, Wang Pianran dan keluarganya akan mendapatkan simpati dari orang-orang. Dia tidak percaya setelah dia melakukan semua ini, Ye Yuan masih akan bisa tinggal di Menara Harta Karun Tak Terhingga.     

 Ekspresi wajah Su Linpu menjadi begitu jelek ketika dia mendengar kritik orang-orang yang dilayangkan ke dirinya, meski begitu, di dalam hati, dia sudah dari tadi senang.      

 "Teruslah berlakon! Semakin kasar dirimu maka akan semakin menarik untuk dilihat!"      

 Dia tiba-tiba menyeringai sinis.      

 "Wang Pianran, jangan berpura-pura menjadi tidak bersalah seperti itu! Sebenarnya, Nona Wanru sudah bangun. Hanya saja, dia begitu kecewa dengan Keluarga Liang dan tidak akan pernah kembali ke sana mulai sekarang! Kalian semua, kembalilah. Kalau sampai kita bertengkar maka tidak akan baik untuk semua orang."     

 Semakin banyak yang Su Linpu katakan, Wang Pianran semakin merasa kalau lelaki ini menutup-nutupi keadaan sebenarnya. Wang Pianran bukanlah satu-satunya orang yang berpikiran seperti ini, yang lainnya juga memiliki pikiran yang sama.      

 Hal ini tentu tidak bisa sepenuhnya kesalahan mereka. Sudah lama, Racun Bulu Ribuan Malam ini terpatri di dalam hati mereka sebagai racun yang tak bisa disembuhkan. Jadi mereka sangat tidak percaya kalau Menara Harta Karun Tak Terhingga bisa mencari penawarnya.      

 "Su Linpo, jangan berbicara seperti itu di hadapanku. Hari ini aku ingin melihat, kalau dia masih benar-benar hidup atau kalau sudah mati, aku pun ingin melihat jasadnya! Wanru adalah anak perempuan Keluarga Liang jadi untuk apa dia disimpan di Menara Harta Karun Tak Terhingga ini? bagaimana menurut kalian?" Wang Pianran bertanya pada semua orang.      

 "Selain Menara Harta Karun Tak Terhingga ini adalah komplotan dari si pembunuh maka apa kau masih ingin menyimpan jasadnya? Sungguh tidak tahu malu!"      

 "Kali ini, apakah Menara Harta Karun Tak Terhingga masih ingin menunda menyerahkan jasad itu untuk kepentingan mereka sendiri?"     

 "Serahkan dia! Serahkan dia!"      

 ....     

 Untuk beberapa saat, sentimen orang-orang terhadap Menara Harta Karun Tak Terhingga naik.      

 Di dalam sebuah rumah teh, di seberang Menara Harta Karun Tak Terhingga, dua orang lelaki setengah baya dengan menyesap teh.      

 "Lu Jinghao, aku tahu kalau kau tidak akan melewatkan pertunjukan besar hari ini! teh ini...cukup enak!" salah satu dari mereka berbicara.      

 Lu Jinghao tersenyum.      

 "Kita tahu seperti apa Wang Lingbo. Diam ketika tidak melakukan apa-apa. Namun sekali dia bertindak maka yang dia inginkan adalah pertumpahan darah!"      

 Kedua orang itu tidak lain adalah dua kepala keluarga Lin dan Lu; Lu Jinghao dan Lin Zaitan.      

 "Wang Lingbo memiliki muslihat yang bagus. Kali ini, Menara Harta Karun Tak Terhingga sudah sepenuhnya ambruk!" kata Lin Zaitan.      

 "Muslihat Yang Rui pun cukup baik. namun kali ini, dia salah menilai. Aku sebenarnya bingung kenapa dia mendukung si lumpuh itu," Lu Jinghao menanggapi.      

 "Entahlah! Yang pasti kali ini Menara Harta Karun Tak Terhingga akan mengalami banyak kerugian,"kata Lin Zaitan.      

 "Heh, sekali Menara Harta Karun Tak Terhingga jatuh maka kau dan aku yang justru harus berhati-hati. asal kau tahu, Wang Lingbo memiliki ambisi besar!" kata Lu Jinghao.      

 Lin Zaitan menganggukkan kepalanya, dia juga berpikiran sama.      

 .....     

 Kali ini, sebuah senyum misterius terulas di bibir Su Linpu. Dia tiba-tiba menghembuskan napas panjang.      

 "Sebenarnya, racun Nona Wanru belum sepenuhnya bersih dan dia masih perlu untuk memulihkan dirinya. Apa daya kalian telah menghinaku sejauh ini, aku hanya bisa mengundangnya untuk keluar sekarang! Ayo semuanya, panggil Nona Wanru untuk keluar!"      

 Kalimat Su Linpu membuat kerumunan yang gaduh ini menjadi diam. Mereka meragukan kebenaran kalimat Su Linpu.      

 "Su Linpu, jangan bicara omong kosong di sini.Tidak ada gunanya kau mengulur waktu!" Wang Pianran berteriak sekeras mungkin.      

 Dia tidak percaya meski dia dipukul sampai mati kalau Menara Harta Karun Tak Terhingga bisa menyembuhkan Wanru.      

 Su Linpu hanya tertawa sinis.      

 "Heh, bukankah kau akan tahu jika orangnya sudah muncul? Untuk apa terburu-buru?"     

 Tak lama kemudian, dua wanita cantik berjalan keluar dari dalam Menara Harta Karun Tak Terhingga. Hong Yin menopang Liang Wanru. Kondisinya sekarang ini memang buruk, jadi Su Linpu memang tidak mengada-ada.      

 Ketika tatapan mata Wang Pianran tertuju pada orang yang sungguh dia benci ini, dia langsung mematung. Dia menggosok kedua matanya, memastikan apakah dia tidak salah lihat.      

 Namun begitu dia memfokuskan matanya, tidak salah lagi, kalau itu memang Liang Wanru.      

 "I-itu adalah Liang Wanru kan? Racun Bulu Ribuan Malamnya memang sudah diobati?"     

 "Ya Dewa! Bagaimana caranya Menara Harta Karun Tak Terhingga melakukannya? Setelah ini, akan ada pemandangan menarik untuk dilihat!"      

 .....     

 Kemunculan Liang Wanru tentu menggegerkan banyak orang. Ketika semua orang berpikir kalau dia mungkin sudah mati, dia ternyata berdiri di hadapan semua orang dalam keadaan masih hidup.      

 Racun Bulu Ribuan Malam bisa ditangani!      

 Selama ini Keluarga Wang tidak bisa ditangkis oleh yang lainnya karena bergantung dari racun tersebut. Namun sekarang, ada orang yang bisa membuat penawarnya.      

 Tentu saja, di antara orang-orang, yang ekspresi wajahnya paling menarik untuk dilihat adalah Wang Pianran. Dia memiliki banyak daging di wajahnya sementara itu mulutnya lumayan kecil. Dan sekarang ini, mulut itu melongo selebar kepalan tangan.      

 "M-Mustahil! Ini....bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin dia bisa hidup dengan racun yang aku berikan sendiri? Mustahil! Sangat tidak mungkin!" Wang Pianran bergumam pelan pada dirinya sendiri.      

 Begitu Su Linpu melihat wajah Wang Pianran, dia berkata, "Sepertinya kau begitu kecewa melihat Nona Wanru masih hidup! Bukankah sebelumnya kau berkata kalau menginginkan dia hidup?"     

 Wang Pianran membeku dan menjawab dengan suara terbata-bata,"Aku...aku...aku.."     

 Untuk beberapa waktu yang cukup lama, dia tidak bisa meneruskan kalimatnya. Liang Wanru masihh berdiri diam. Tatapan matanya terasa acuh taka acuh kepada Wang Pianran.Dia sudah begitu kecewa dengan mereka.      

 Dia memberikan tanda pada Hong Yin beberapa kali. Hong Yin paham dan langsung berbicara kepada seorang pelayan, "Ambilkan pena dan tinta!"     

 Tak lama kemudian, pelayan itu kembali dengan barang yang diminta dan meletakkannya di hadapan Wanru.      

 Liang Wanru mengambil kertas dan pena dengan sudah payah kemudian menulis: wanita keji itu sudah membuat hidupku dalam bahaya. Dia sering membentak dan memukulku. Kali ini, karena aku memberikan batu energi murni dewa pada Ye Yuan, dia murka dan langsung melemparkanku ke dalam ruang bawah tanah dan kemudian memasukkan racun di dalam makananku, dan berniat untuk membunuhku. Aku rasa apa yang dia lakukan memang masuk akal sebagai orang tua tiri. Di sisi lain, ayah itu sosok yang rakus dan meninggalkanku sendiri dengannya. Hatiku sudah mati, dalam kehidupanku, aku sudah menyerahkannya pada ayah. Sisa hidupku ada karena Ye Yuan jadi aku akan menyerahkan hidupku padanya. Hari ini, aku benar-benar melepaskan diriku dari Keluarga Liang dan tidak lagi memiliki hubungan dengan mereka."     

 Selesai menulis, Wanru meletakkan penanya. Matanya sudah penuh dengan air mata.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.