Dewa Obat Tak Tertandingi

Berbagi Dalam Keadaan Susah dan Senang



Berbagi Dalam Keadaan Susah dan Senang

2Di kediaman Keluarga Wang, wajah Lingbo sudah terlihat penuh dengan 'awan gelap'. Dia tidak menyangka kalau Tetua Keempat ternyata gagal membunuh Ye Yuan. Dia tahu betul seberapa kuatnya Tetua Keempat. Meskipun Luo Jian terkenal sebagai manusia pedang nomor satu dari Menara Harta Karun Tak Terhingga, dia tak cukup bisa dianggap penting di hadapan Tetua Keempat.      
1

Anehnya, Tetua Keempat ternyata gagal. Dia bahkan meminta bala bantuan dari pihak Keluarga Wang. Ini membuktikan kalau dia sudah bertarung dengan Ye Yuan dan juga Luo Jian, bukan hanya menunggu keduanya untuk datang.      

Kedua orang ini sepertinya berhasil melarikan diri.      

Ini tentu saja sangat merepotkan sehingga membuat Tetua Keempat sampai harus minta bala bantuan kekuatan dari pihak keluarga.      

Sementara itu, Wang Lingbo masih belum bisa menemukan alasan kenapa orang-orang yang hanya seperti Ye Yuan dan Luo Jian sampai bisa membuat Tetua Keempat kesulitan.      

"Lingbo, untuk apa kau mencari kami?"      

Seorang lelaki tua berperawakan kurus masuk. Dia adalah Tetua Kedua Keluarga Wang bernama Wang Yutao. Di belakangnya ada Tetua Ketiga; Wang Yumin.      

Kedua orang itu memiliki kekuatan di tingkat sempurna Gua Dalam. Kekuatan mereka bahkan sudah berada di atas kekuatan Wang Yugan. Begitu Wang Lingbo melihat keduanya, dia menceritakan kegagalan Lingbo membunuh Ye Yuan.      

"Paman-paman, kalau kita membiarkan anak muda ini terus berkembang maka akan sudah bagi Keluarga Wang untuk menancapkan kekuatan di Kota Bukit Perhiasan ini. Kau harus menjegal bocah ini di Sarang Angin Yin," Wang Lingbo berkata dengan ekspresi wajah seriusnya.      

Setelah mendengar cerita Lingbo, ekspresi wajah Wang Yutao ikut menjadi lebih serius.      

"Meski Kota Bukit Perhiasan ini merupakan wilayah dari Kaisar Langit Fu Feng, Harta Karun Tak Terhingga Kaisar Langit terlalu hebat popularitasnya. Kita bisa menekan Menara Harta Karun Tak Terhingga dan bertarung untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya namun kita tidak bisa bertingkah tidak sopan di hadapan mereka. Tapi Ye Yuan ini memang tidak bisa dibiarkan hidup. Kali ini memang waktu yang paling baik untuk membunuhnya."     

Wang Lingbo menganggukkan kepalanya.      

"Aku juga berpikiran seperti itu! Ketika nanti dia kembali ke Kota Bukit Perhiasan, atau Yang Rui tahu tentang hal ini, kita tidak akan memiliki kesempatan lagi."     

Wang Yutao menanggapi, "Kakak Ketiga, mari kita pergi ke sana, dan singkirkan si pembuat onar itu untuk Keluarga Wang!"      

"Aku akan ikut saja dengan Kakak Kedua!"      

Wang Yumin tidak banyak berbicara, dia hanya menjawab dengan kalimat singkatnya.      

....     

"Heh, apa kau sudah mati? Duduk dan coba aku lihat kalau kau belum mati!"      

Begitu Luo Jian membuka matanya, beban berat yang ada di hati Ye Yuan akhirnya terangkat.      

Sama-sama pernah melewati pengalaman hidup dan mati, Ye Yuan bersikap lebih santai. Gaya bicaranya menjadi lebih biasa.      

Dia tahu kalau Luo Jian sudah tidak dalam kondisi kritis. Itulah kenapa dia berbicara seperti itu padanya.      

Sekarang ini, sebulan telah berlalu sejak Ye Yuan dan Luo Jian meninggalkan kota. Untuk merawat luka-luka di tubuh Luo Jian, Ye Yuan mengeluarkan banyak usaha. Pil-pil penyembuh kualitas tingginya cepat sekali habis meski khasiat pil dewa tingkat 1 ini tidak terlalu banyak berpengaruh pada luka-luka di tubuh Luo Jian.      

Itulah kenapa, Ye Yuan memperbanyak pil yang dia berikan. Untungnya, dia membawa banyak pil penyembuh luka. semakin banyak, maka khasiatnya menjadi semakin kuat. Dengan cara inilah dia menyelamatkan nyawa Luo Jian.      

Hanya saja, jika hal seperti ini terjadi dengan orang lain, mereka mungkin akan langsung tewas dengan kondisi luka-luka separah ini.      

Luo Jian menggertakkan giginya dan memaksa dirinya untuk duduk. Dia melihat takjub ke arah Ye Yuan.      

"Kau yang menyelamatkanku?"     

Ye Yuan tersenyum.      

"Apakah ada orang lain di sini?"      

"Tapi luka-lukaku..."     

Luo Jian tahu betul kalau lukanya sangat parah. Dia sudah bersiap untuk mati di tangan Wang Yugam waktu itu supaya Ye Yuan bisa menyelamatkan dirinya.      

Ye Yuan mengibaskan tangannya dan menanggapi dengan jawaban setengah bercanda.      

"Tidak boleh ada hubungan mati dan hidup seperti itu di antara kita. Apa kau ingin dengan bodohnya mati bersamanya?"     

Luo Jian menjawab, "Aku berhutang nyawa pada Pemimpin Menara. Dia menyuruhku untuk melindungimu dengan nyawaku. Kalau sampai aku mati maka kehidupanku ini akan kembali pada dirinya."     

Ye Yuan terkekeh.      

"Apakah hidupmu begitu tak berarti? Sekarang, kalau tadi kau sudah mati dan aku membantumu hidup kembali!"      

Luo Jian tersedak, sedikit merasakan adanya sesuatu yang aneh, tapi tidak tahu bagaimana caranya untuk membantah Ye Yuan.      

Kali ini, dia memang sudah melakukan perjalanan ke dan dari gerbang neraka. Tidak ada yang salah dengan kalimat yang Ye Yuan ucapkan. hanya saja kalimat ini terasa aneh.      

"Haha, aku hanya bercanda jadi jangan terlalu dipikir. Luka-lukamu baru saja sembuh jadi kau harus masih beristirahat. Hanya saja, kita sudah lama mengulur waktu. Yang bisa kita lakukan adalah melanjutkan perjalanan meski kita masih enggan melakukannya," Ye Yuan menepuk pundak Luo Jian dan berkata sambil menyunggingkan senyum.      

Ye Yuan tahu kalau orang macam Luo Jian ini sulit untuk ditebak. Meski dipukul dengan tongkat bambu sekalipun, dia tidak akan bereaksi; sungguh membosankan.      

Meski begitu, Luo Jian adalah orang yang loyal. Dia mempertaruhkan nyawanya demi orang yang dulu pernah membantunya. Orang seperti ini pantas untuk dikenal.      

Luo Jian mengerutkan dahinya.      

"Kau menyelamatkanku, lalu bagaimana kondisi Wang Yugam?"     

Ye Yuan memikirkan pertanyaan Luo Jian.      

"Luka-lukanya juga tidak ringan. Tapi untuk menyembuhkannya, dia kira-kira butuh waktu setengah bulanan. Sekarang ini, dia mungkin sudah pergi ke Sarang Angin Yin untuk menghadang kita."     

Tatapan mata Luo Jian menjadi lebih tajam.Dia menangkap setiap informasi yang Ye Yuan katakan. Dia tahu betul bagaimana kekuatan pedangnya. Meskipun sangat kuat tapi belum bisa dibilang mematikan.      

Setelah beristirahat selama beberapa hari, kemungkinan besar Wang Yugam sudah bisa pulih kembali. Namun Ye Yuan bilang kalau dirinya perlu waktu lebih dari setengah bulan untuk benar-benar memulihkan diri.      

Apakah mungkin pedangnya mengenai titik penting di tubuhnya? Atau...luka itu sebenarnya disebabkan oleh Ye Yuan?      

Kalau dipikir-pikir kembali, dirinya terkena tusukan tombak Yugam dan kalau Ye Yuan tidak melakukan sesuatu, sepertinya tidak mungkin kalau pemuda ini bisa menyelamatkannya.      

Luo Jian sangat kaget menyadari penilaiannya sampai pada kesimpulan ini.      

Wang Yugam bukanlah orang yang bisa dengan mudah Ye Yuan lukai tapi kenyataannya dia bisa melakukannya?      

Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa seorang petarung Maha Dewa Gua Dalam awal bisa melukai lawan yang berada di tingkatan kekuatan di level akhir?      

Luo Jian tiba-tiba kebingungan.      

"Hei, apa yang kau pikirkan?" Ye Yuan menepuk dirinya yang bengong.      

Luo Jian terbangun.      

"Kita sudah kehilangan banyak waktu karena Wang Yugam. Bagaimana cara kita pergi ke sana?"      

Ye Yuan tersenyum.      

"Mudah. Tunggu sebentar aku akan kembali."     

Ye Yuan langsung melesat dan menghilang dalam sekejap. Sekitar satu jam kemudian, ada gumpalan debu yang mulai terlihat dari kejauhan. Dua aura yang sangat kuat datang mendekat.      

Ini adalah aura dari binatang buas!      

Luo Jian sudah tahu kalau tempat di mana dia berasa saat ini sangat dekat dengan Hutan Binatang Tak Terhingga. Jadi wajar kalau ada binatang-binatang buas yang berlarian ke sana ke mari. Hanya saja, dengan kekuatannya saat ini, sangat tidak mungkin baginya melawan binatang-binatang ini.      

Luo Jian baru saja akan membalikkan badan dan berlari ketika dia melihat di atas punggung binatang ini ada manusia.      

Ye Yuan!      

Orang ini hanya butuh satu jam untuk menjinakkan binatang-binatang itu? Mata Luo Jian melotot selebar mungkin. Dia tidak menyangka kalau 'cara' yang dimaksud Ye Yuan adalah menunggang binatang buas.      

Ada dua Macan Tutul Penyobek Suara Jiwa yang bisa bergerak dengan sangat cepat, tiba di hadapannya dalam waktu satu kedipan mata.      

Salah satu dari macan tutul ini dulu ikut menyergap Ye Yuan dan Liang Wanru.      

Luo Jian tiba-tiba mengingat waktu berhadapan dengan Wang Lingbo dulu, Ye Yuan pernah mengatakan tentang seni menjinakkan binatang atau apa lah itu. Waktu itu, Ye Yuan menunjukkan tekanan kekuatan naga dari tubuhnya.      

Hal ini menunjukkan kalau darah ras naga yang Ye Yuan miliki pasti sangat kuat.      

"Heh, masing-masing binatang ini jauh lebih aman dibandingkan dengan anak kuda naga terbang!" kata Ye Yuan sambil tertawa keras.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.