Dewa Obat Tak Tertandingi

Spektroskop Yang Rusak



Spektroskop Yang Rusak

2Luo Jian tersenyum kecut.      
3

"Tidak ada gunanya! Kalau kau tidak bisa menutupi jiwa dewamu maka meski keahlian merubah kulitmu itu sungguh luar biasa, kau tidak akan bisa mengelabui spektrokop!"      

Ye Yuan hanya tersenyum dan menjawab, "Lihat saja!"      

Selesai bicara, Ye Yuan berjalan lengang ke arah titik pemeriksaan Keluarga Wang.     

"Berhenti!"      

Ketika seorang penjaga melihat Ye Yuan, dia langsung menghentikannya.      

Ye Yuan terlihat sangat panik. Dia berkata, "Kau...apa yang kalian inginkan dariku? Aku...aku tidak memiliki batu dewa!"      

Si penjaga melotot.      

"Siapa yang menginginkan batu energi murni dewamu itu? Pergi ke sana, dan taruh tanganmu di atas alat itu."     

"Ah? O-oh, kalau itu gampang! Bisa, bisa!"      

Ye Yuan sama sekali tidak ragu. Dia langsung berlari dan meletakkan tangannya di atas alat yang dimaksud.      

Di antara puing-puing, Luo Jian melihat dari kejauhan tanpa berkedip. Jantungnya berdetak kencang.      

Bagi Luo Jian, dia tidak pernah melihat ada sebuah peristiwa yang membuat hatinya berdebar, dia begitu cemas dan takut.      

Tiba-tiba, sorot matanya tampak menajam, dia terlihat ragu.      

Si alat spektroskop ..itu ternyata memancarkan cahaya hijau.      

"Ini...sangat mustahil!"      

Luo Jian berbicara pada dirinya sendiri, dia sungguh terkejut dan kagum menyaksikan peristiwa ini. Dia tidak pernah melihat sebuah spektroskop akan gagal seperti ini.      

Tidak, tunggu! Bukan gagal, tapi membuat penilaian yang salah.      

Cahaya hijau yang dipancarkan oleh spektroskop menandakan kalau jejak jiwa dewa yang ada di dalam diri seseorang tidak cocok, sementara warna biru merupakan warna yang mewakili orang yang diperiksa.      

Sekarang ini, cahaya hijaulah yang muncul dari alat spektroskop ini. Itu berarti dia salah menilai.      

Tidak heran kalau sebelumnya, Ye Yuan begitu percaya diri. Ternyata, dia memang memiliki kemampuan untuk melewati deteksi alat ini.      

Ketika Ye Yuan menekan spektroskop dengan tangannya, baik Wang Yugam atau pun Wang Yutao mengawasinya.      

Meski begitu, keduanya sama sekali tidak curiga. Apa yang dilakukan oleh Ye Yuan sama sekali tidak berbeda dari petarung tingkat bawah lainnya.      

Kebanyakan petarung yang datang ke Sarang Angin Yin adalah petarung miskin. Yang kaya mana mungkin mau mengorbankan nyawanya untuk ambil transaksi yang mengancam nyawa seperti ini?     

Sikap Ye Yuan yang memperlakukan batu-batu dewa sama berharganya seperti hidupnya ini membuat para penjaga tidak menaruh curiga.      

Ketika mereka melihat cahaya hijau yang memancar dari dalam spektroskop mereka pun tidak bersemangat lagi untuk memperhatikan Ye Yuan.      

"Heh, hanya sekumpulan orang-orang bodoh! Beraninya memakai alat sampah seperti ini di hadapanku! Sungguh terlalu percaya diri!"      

Di dalam lautan kesadarannya, Tanpa Debu mendengus sini. Tanpa Debu merasa tersinggung mendapati jiwa dewa Ye Yuan diperiksa oleh sebuah spektroskop.      

Ada sebuah perkataan yang mengatakan kalau orang-orang yang melakukan pekerjaan sama merupakan musuh. Sepertinya kalimat ini memang tidak salah.      

Siapa Tanpa Debu?      

Dia adalah leluhur yang mempermainkan jiwa dewa. Sebuah artefak dewa dalam seperti ini tidak ada artinya di hadapannya.      

Di depan roh jiwa penguasa langit, spektroskop ini hanyalah sebuah mainan anak-anak.      

"Haha, orang-orang ini tidak tahu kalau aku masih memiliki sosok agung sepertimu dalam diriku!"     

Ye Yuan diam-diam memberikan pujian pada Tanpa Debu.      

Tanpa Debu hanya mendengus sinis.      

"Sampah seperti itu! Kalau mau warnanya jadi hijau ya akan berubah jadi hijau, kalau kau biru ya yang muncul adalah biru. Kalau kau jadi kuning maka warnanya akan menjadi kuning!"      

Mata Ye Yuan seketika berbinar.      

"Apakah Senior bisa membuatnya biru sebentar saja?"     

Tanpa Debu berkata, "Apanya yang susah? Aku...apa kau berniat untuk memancing mereka?"     

Ye Yuan menjawab, "Benar! Kalau sampai aku tidak bisa membuat Keluarga Wang rugi maka mereka pasti akan berpikir kalau aku ini mudah dipermainkan!"      

Tanpa Debu tertarik dengan ide ini.      

"Mudah saja! Aku akan mengganggunya!"      

Di dunia nyata, Ye Yuan mengangkat tangannya dan bertanya pada si penjaga sambil memperlihatkan ekspresi wajah terkejut.      

"Ini...ini baik-baik saja kan?"     

Si penjaga itu terlihat tidak sabar dan mengibaskan tangannya. "Enyah kau dari sini!"      

Ye Yuan tersenyum licik dan kemudian berlari.      

Begitu Luo Jian bisa melewati titik pemeriksaan dengan mudah, dia menghela nafas lega. Meski begitu, dia masih khawatir karena Ye Yuan berada di Sarang Angin Yin sendirian.      

Luo Jian tidak menunggu di tempat yang Ye Yuan sudah tunjuk akan tetapi dia menunggu sambil melihat di antara tumpukan puing-puing.      

Tak lama setelah Ye Yuan meninggalkan titik pemeriksaan, ada sekelompok petarung yang tiba dan ingin masuk ke dalam Sarang Angin Yin.      

Seperti biasa, mereka dihentikan oleh Keluarga Wang. Tapi ketika si petarung pertama meletakkan tangannya di atas spektroskop, ada sesuatu yang aneh terjadi.      

"Biru! Itu dia!"      

Si penjahat itu berteriak dengan kencangnya dan hampir saja beraksi.      

Si petarung tadi bengong, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.      

"Apa kalian tidak salah? Kami ini adalah tujuh bersaudara yang terkenal dengan nama "Tujuh Pahlawan Angin Yin." Kami berkeliaran sepanjang tahu di sekitar Sarang Angin Yin ini. Bagaimana mungkin aku adalah orang yang sedang kalian cari?"     

Si petarung ini sudah pernah melihat pemandangan seperti ini. Dia tidak menyerang tapi menjelaskan pelan-pelan.      

"Benar! Kami ini tujuh bersaudara yang memang tak terlalu terkenal di Kota Bukit Perhiasan. Meski begitu, ada beberapa orang yang mengenali kami, kalian salah duga?" kata seseorang yang lainnya.      

"Heh, bagaimana mungkin alat spektroskop ini salah? Menyerahlah tanpa melakukan perlawanan!" kata si penjaga.      

Keluarga Wang kali ini sudah mengepung ke tujuh bersaudara itu. Kalau sampai mereka berani bergerak maka penjaga ini akan langsung menghancurkan mereka.      

Begitu melihat ada cahaya biru yang memancar dari spektroskop, mata Wang Yutao dan Yugan menjadi berbinar.      

Namun setelah mendengarkan penjelasan si petarung, dia menjadi curiga.      

Wang Yutao memang pernah mendengar Tujuh Pahlawan Angin Yin sebelumnya. Mereka bukanlah orang-orang dengan kekuatan lemah. Sepanjang tahun mereka berkeliling Sarang Angin Yin. Mereka bahkan menjual beberapa harta karun yang mereka dapatkan di sini kepada Keluarga Wang.      

Pemimpin ketujuh bersaudara ini berbicara dengan hati-hati.      

"Tuan, jangan menyerang dulu. Mungkin..memang ada yang salah dengan spektroskopmu?"     

Si penjaga baru saja akan berbicara ketika Wang Yutao datang membelah kerumuman.      

Dia menatap Chang Liang dan berbicara dengan dahinya yang berkerut tegang.      

"Apakah kau ini pemimpin Tujuh Pahlawan Angin Yin, Chang Liang?"     

Begitu Chang Liang mendapati ada orang yang mengetahui namanya, dia sangat senang.      

"Benar! Kami sudah memeriksa diri kami kalau kami tidak pernah menyinggung Yang Mulia sebelumnya. Aku ingin tahu ini..."     

Dahi Wang Yutao berkerut lagi.      

"Letakkan tanganmu lagi dan cobalah!"     

Chang Liang tahu kalau orang yang ada di depannya ini sangat kuat sehingga dia tidak berani untuk menolak. Dia langsung meletakkan tangannya seperti yang diminta.      

Warnanya hijau!      

Ekspresi wajah Chang Liang sedikit tenang. Dia berbicara sambil mengepalkan kedua tangannya.      

"Yang Mulia, ini benar-benar sebuah kesalahan kan?"     

Wang Yutao mengabaikannya dan kemudian berbicara pada enam orang lainnya.      

"Kalian semua, taruh tangan kalian di atas alat itu!"      

Beberapa dari mereka saling melihat satu sama lain. Chang Liang melotot dan berkata dengan suara rendahnya.      

"Kenapa kalian masih bengong? Bukankah kalian dengan apa yang Tuan ini katakan?"     

Keenam orang ini kaget dan langsung meletakkan tangannya di atas alat spektroskop ini.      

Kuning!      

Ungu!      

Biru Langit!      

Biru!      

Merah!      

Masing-masing memiliki warna yang berbeda. Wajah Wang Yutao semakin masam. Keringat dingin Chang Liang sudah menetes deras, dia takut sudah membuat si Tuan ini marah.      

Sudah terlihat dengan jelas,kalau Wang Yutao ini akan meledak. Dia hanya berharap terkena bencana karena perbuatan orang lain.      

Ketika Wang Yutao melihat orang yang terakhir meletakkan tangannya, ekspresi wajahnya semakin menarik.      

Berbagai macam warna muncul dan bahkan pancarannya menjadi berbagai macam warna.      

Tiba-tiba, segumpal asap berwarna biru langit muncul dari spektroskop.      

Hancur!      

Semua orang yang ada di sekitarnya langsung diam, tidak ada yang berani berbicara.      

Anggota terakhir Tujuh Pahlawan Angin Yin bahkan begitu gemetar karena saking takutnya. Dia sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di sini.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.