Dewa Obat Tak Tertandingi

Menangkap Kura-Kura Di Dalam Panci



Menangkap Kura-Kura Di Dalam Panci

3Kemunculan Wang Yutao dan yang lainnya membuat terkejut Tujuh Pahlawan Angin Yin. Mereka tertegun. Namun Chang Liang bereaksi dengan cepat, tahu apa yang sebenarnya terjadi. Pada saat bersamaan, dia cukup khawatir.      1

Bukankah katanya si tabib tamu dari Menara Harta Karun Tak Terhingga itu lumpuh? Kenapa dia bisa sekuat itu?      

Sekarang ini, Chang Liang bisa memastikan kalau anak muda yang masuk ke dalam Gua Raja Hantu adalah tabib tamu dari Menara Harta Karun Tak Terhingga, Ye Yuan!      

"Aku, aku tidak paham apa maksud kalian? Kalau kau memang bisa menghancurkan Spektroskop untuk apa aku harus berkeliaran di Sarang Angin Yin sepanjang tahun!" Chang Liang berkata sambil mengepalkan kedua tangannya.      

Pikirannya langsung bergerak cepat. Cara terbaik untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan menolak tuduhan Keluarga Wang sampai mati.      

Sebenarnya, dia pun tidak menyangka kalau Ye Yuan adalah orang yang sedang dicari oleh Keluarga Wang.      

Wang Yutao hanya menyeringai sinis mendengarkan kalimat Chang Liang.      

"Kau tidak perlu berdalih lagi. Aku percaya dengan apa yang aku lihat dengan mataku sendiri. Kami sudah bertanya ke sana ke mari. Setelah berandalan itu memasuki Sarang Angin Yin, kalian lah yang selalu memandunya di dalam. Karena perbuatan kalian ini, kalian pantas mati!"      

Diam-diam, Chang Liang mengaduh, namun dia tetap menunjukkan ekspresi wajah bengong.      

"Yang Mulia, kami ini tidak tahu apa yang Yang Mulia maksud! Ada seorang anak muda yang menawarkan 7000 batu energi murni dewa untuk memadunya. Tapi...aku tidak tahu kalau orang ini adalah orang yang Yang Mulia cari!"      

Wang Yutao berkata dengan nada suara dingin.      

"Tidak peduli seberapa pintarnya kalian bersilat lidah, nyatanya kalian memang telah membantunya! Ayo semua, tangkap mereka! Kalau sampai mereka menolak maka, langsung bunuh saja!"      

Kalimat Wang Yutao meruntuhkan harapan terakhir Chang Liang. Ekspresi wajahnya berubah dan dia berkata dengan sungguh-sungguh.      

"Saudara-saudaraku, masuk ke dalam gua!"      

Kali ini, tiga sisi lain sudah dihadang oleh orang-orang Keluarga Wang. Tujuh pahlawan Angin Yin hanya bisa mundur ke arah Gua Raja Hantu di belakang mereka.      

Chang Liang dan keenam saudaranya bergerak secepat kilat masuk ke dalam gua. Begitu melihat hal ini, Wang Yutao mendengus sinis. Dia mengangkat tangannya!      

"Orang-orang yang tidak tahu apa itu mati atau hidup!"      

Sebuah energi murni dewa seketika meledak. Gelombang besar yang amat mengerikan muncul di udara dan bergerak menyapu ke arah ketujuh orang ini.      

Chang Liang sudah terlihat begitu ketakutan. Dia berteriak, "Semuanya, masuk!"      

Dia mengerahkan segala kekuatan yang dimiliki, untuk menghadang serangan Wang Yutao. Akan tetapi, kondisinya sudah seperti seekor semut yang mencoba untuk menumbangkan pohon.      

Dia sama sekali tidak memiliki cukup kekuatan untuk bertahan dari serangan seorang petarung Gua Dalam sempurna seperti Wang Yutao.      

Meski begitu, Chang Liang sudah bertekad untuk mati. Dia ingin melindungi saudara-saudaranya supaya bisa masuk ke dalam gua.      

Meskipun Ketujuh Pahlawan Angin Yin bukanlah kelompok orang-orang yang baik namun ketika mereka menghadapi bencana sedekat ini, ujian yang datang menguji persahabatan mereka.      

Pemimpin mereka, Chang Liang, menahan tombak untuk saudara-saudaranya tanpa ragu.      

Tepat pada saat ini, ada dua sosok manusia yang tiba-tiba melesat, menutupi tubuh Chang Liang.      

"Kakak, hiduplah dengan baik dan balaskan dendam kami!"      

Kedua orang ini adalah Saudara Ketiga dan Ketujuh.      

Mata Chang Liang sudah semerah darah.      

Serangan tangan Wang Yutao sudah sampai di dekatnya. Seandainya dia ingin melakukan sesuatu, dia sudah terlambat.      

Duar!      

Sebuah kekuatan yang amat besar langsung menghantam Saudara Ketiga, Ketujuh dan Chang Liang sampai badan mereka melayang di udara.      

Sebagian besar serangan ditahan oleh Saudara Ketiga dan Ketujuh. Chang Liang memuntahkan darah segar. Saudara Ketiga dan Ketujuh sudah tidak bernyawa, tergelepar di sampingnya.      

Chang Liang langsung mengambil keputusan. Dia tahu kalau saat ini dia tidak boleh ragu. Dia memaksa tubuhnya untuk merangkak ke arah Gua Raja Hantu.      

Meski serangan telapak tangan Wang Yutao menewaskan Saudara Ketiga dan Ketujuh, Chang Liang pun memanfaatkan serangan ini masuk ke dalam gua.      

"Kakak Kedua, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Wang Yugan.      

"Apa? Ya masuk dan tangkap mereka! Sekarang ini kita sedang menangkap kura-kura di dalam panci!" kata Wang Yutao mantap.      

Namun ada seorang petarung yang menyela ketakutan, " Y-Yang Mulia, ini adalah Gua Raja Hantu!"      

Dia adalah pemandu dari Keluarga Wang.      

Wajah Wang Yutao terlihat masam. "Memang kenapa kalau ini adalah Gua Raja Hantu?"     

Si pemandu menjawab, "Gua Raja Hantu merupakan tempat paling berbahaya yang ada di Sarang Angin Yin! Ada begitu banyak roh iblis di dalamnya. Selain itu, kemungkinan ada roh iblis Bintang Dua di dalam sana! Kalau sampai kita membangunkan mereka, maka kita tidak akan berhasil menyelamatkan diri!"      

Wang Yutao menjadi gelisah mendengarnya, namun dengan cepat dia langsung bisa menenangkan dirinya.      

"Memang kenapa? Aku yakin kalau bocah itu tidak akan berani masuk ke bagian dalam Gua Raja Hantu ini!"      

Si pemandu sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi dan hanya bisa maju masuk ke dalam gua.      

....     

Kelima anggota Tujuh Pahlawan Angin Yin yang tersisa sudah masuk dulu ke dalam Gua Raja Hantu. Ini adalah tempat terlarang bagi manusia. Jadi ketika Chang Liang dan yang lainnya sudah masuk, mereka berlari ke sana - kemari tanpa tahu arah.      

Yang membuat mereka terkejut adalah tidak adanya roh iblis yang muncul di sepanjang jalan. Entah sudah berapa lama mereka berlari ketika mereka melihat ada seseorang yang sedang duduk bersila.      

"Kakak! Itu adalah....si bocah itu!"      

"Kalau bukan karena dia, Kakak Ketiga dan Ketujuh pasti masih hidup! Kita harus membalas perbuatannya dengan adil!"      

"Kakak, bunuh dia! Balaskan dendam Kakak Ketiga dan Ketujuh!"      

Orang-orang ini hampir saja menangis ketika mereka berbicara. Mereka masih belum bisa menerima kematian kedua saudaranya ini.      

Mereka sebenarnya sadar kalau mereka bukanlah tandingan Wang Yutao. Itulah kenapa mereka meluapkan amarah mereka pada Ye Yuan.      

Luka –luka yang ada di tubuh Chang Liang tidaklah ringan. Sekarang ini, dia berusaha keras menahan nafasnya.      

Melihat saudara-saudaranya marah demi kebaikan dua saudara mereka yang sudah meninggal, raut wajah Chang Liang tampak sangat jelek.      

"Saudaraku, setiap perbuatan pasti ada biang keladinya. Dan setiap hutang pasti ada penghutangnya! Saudara Ketiga dan Ketujuh dibunuh oleh Wang Yutao. Kalau kita ingin menuntut balas maka kita harus menuntut balas pada mereka! Kita dan Tuan Ye hanya bertransaksi. Tidak adil kalau kita melimpahkan hal ini padanya!" jelas Chang Liang.      

Ye Yuan perlahan membuka matanya dan melihat ke arah Chang Liang dengan tatapan terkejut.      

"Perbuatan Keluarga Wang yang tidak masuk akal sungguh di luar dugaanku. Aku bukanlah pembunuh dari Saudara kalian nomor tiga dan Nomor Tujuh. Kalian sendirilah yang menyebabkan keduanya tewas! Kalau kalian ingin melampiaskan dendam ini padaku maka akan aku layani!"      

Kalimat Ye Yuan tentu membuat orang-orang itu langsung meledak.      

"Kita yang menyebabkan Saudara Tiga dan Tujuh meninggal? Hei bocah, jangan asal menuduh kau!"      

"Jangan kau kira dengan membunuh beberapa roh iblis kau sudah menakuti kami! Kau ini hanyalah petarung kecil di tingkat Awan Gua Dalam! Aku tidak percaya kalau kau ini bisa menjadi tandingan kami!"      

Ekspresi wajah Chang Liang terlihat begitu jelek. Kalimat yang Ye Yuan ucapkan sungguh membuatnya sangat menyesal.      

Ye Yuan meneruskan kalimatnya dengan nada suara acuh tak acuh.      

"Sebelumnya, kalian ini sudah berniat untuk membunuhku. Sederhananya, kalian ini hanyalah sekelompok perampok yang membunuh dan merampas barang orang lain! Kalau bukan karena hal itu, mungkin aku akan menolong kalian sebelumnya dengan membawa kalian masuk ke dalam Gua Raja Hantu ini!"      

Kata-kata Ye Yuan membuat kelima orang di depannya syok.      

Ternyata Ye Yuan sudah lama bisa merasakan adanya kekuatan pembunuhan yang mereka pancarkan. Hanya saja, selama ini, dia memilih untuk diam.      

Sekarang, Saudara Ketiga dan Ketujuh sudah tidak ada. Ini merupakan balasan karena mereka sudah berniat untuk membunuhnya.      

Sebenarnya, mereka bukan tidak ingin membunuh Ye Yuan, hanya saja karena Chang Liang tahu seberapa kuatnya Ye Yuan, yang lainnya memilih diam.      

Itulah kenapa, Ye Yuan tidak perlu bertanggung jawab atas hidup dan mati mereka. Hubungan Ye Yuan dan orang-orang hanya sebatas transaksi jasa.      

"Dan selain itu, kalau bukan karena sikap baik Kakak kalian, apa kalian pikir kalian akan sampai bisa melihat aku sekarang?" Kata Ye Yuan dengan santainya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.