Dewa Obat Tak Tertandingi

Berita Memilukan Keluarga Wang



Berita Memilukan Keluarga Wang

1Buk!      
4

Tubuh Wang Yugan jatuh ke tanah, menyebabkan debu-debu beterbangan.      

"Wang Yugan! Ye Yuan, ini....apa yang sebenarnya terjadi di sini?"     

Ketika Luo Jian melihat kondisi Wang Yugan yang terlihat seperti anjing mati, dia amat terkejut.      

Dengan kekuatan Ye Yuan, bagaimana mungkin dia bisa membuat Wang Yugan sampai seperti ini? Namun kenyataannya memang seperti itu. Jadi, Luo Jian tidak punya pilihan untuk percaya atau tidak.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Kau tidak perlu bingung dengan apa yang terjadi. Aku membawa dia ke sini untukmu. Terserah, kau bunuh atau kau potong-potong!"      

Luo Jian melihat ke arah Ye Yuan seolah dia tidak mengenalnya. Kekuatannya masih berada di tingkat awal Gua Dalam, tidak ada yang berubah. Bagaimana bisa dia melakukan hal seperti ini?     

"T-Tolonglah aku! Ye ...Ye Yuan, semua ini salahku! Aku minta maaf padamu dan juga Luo Jian! Selama kau bersedia melepaskan aku, maka aku akan membayar dengan apapun yang kau minta!" kata Wang Yugan lemah.      

Ye Yuan menjawab dengan santainya, "Aku tadi berkata, semuanya terserah Kakak Luo. Kalau dia bersedia melepaskanmu maka aku pun tidak keberatan."     

Orang yang hampir kehilangan nyawa adalah Luo Jian, Ye Yuan tidak akan membuat keputusan, mewakilinya.      

Dia membawa Wang Yugan ke sini dengan tujuan supaya Luo Jian bisa meluapkan rasa frustasinya. Luo Jian bukanlah orang yang memiliki hati lembut. Dia pasti akan membunuh orang ini.      

"Luo..."     

Dia belum sempat meminta belas kasihan ketika ada kilatan cahaya dingin yang lewat. Sebuah energi murni dewa yang amat kuat langsung menghancurkan kekuatan hidupnya.      

Wang Yugan yang tinggi dan kuat mati dengan cara seperti ini.      

Luo Jian tidak ingin berbasa-basi juga. Dengan kepribadian yang dia miliki, dia tidak akan berlama-lama bersama orang ini.      

"Terlalu banyak omong kosong! Orang ini masih berharap aku akan melepaskannya? Sungguh bodoh sekali!" Luo Jian berkata dengan nada merendahkan.      

Ye Yuan tersenyum mendengarnya. "Ketika seseorang putus asa, biasanya mereka akan berharap untuk hidup."     

"Kalau aku berada di posisinya, aku tidak akan meminta untuk hidup dengan tanpa malu seperti itu!" kata Luo Jian dengan nada suara dinginnya.      

Ye Yuan tertawa kecil. "Bagaimana? Apa amarahmu sudah meluap?"     

Luo Jian mengangguk."Pikiranku terasa lancar, aku sudah meluapkan amarahku! Ye Yuan, bagaimana bisa kau melakukannya?"     

Ye Yuan tersenyum.      

"Aku akan mengatakannya tapi kau harus merahasiakannya! Kau tidak boleh mengatakannya meski kepada Pemimpin Menara sekalipun, apakah kau bisa berjanji?"     

Luo Jian tersedak, dia menggelengkan kepalanya.      

"Aku tidak bisa melakukannya! Lupakan, kau sebaiknya tidak usah melakukannya. Hei bocah, kau ini benar-benar 'edan', kau membuatku cemas secara sia-sia!"      

Luo Jian ini orang yang punya pemikiran luas. Namun karena hal ini Ye Yaun sangat menghormatinya.      

Ye Yuan tentu bisa melihat kalau Luo Jian sangat ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun dia tidak ingin menyembunyikannya dari Yang Rui. Oleh karena itu, dia menahan diri untuk tidak bertanya.      

Di sisi lain, Ye Yuan tidak merasa harus merahasiakan apapun dari Luo Jian. Hanya saja, karena dia tahu temperamen Luo Jian ini seperti apa, Ye Yuan tidak memberitahunya.      

Selain itu, sekarang ini, Gui Yun merupakan senjata andalan Ye Yuan.      

"Oh, iya, Wang Yutao dan Yumin datang. Di mana mereka? Mereka tidak mungkin telah..." Luo Jian tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya pada Ye Yuan.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Aku sudah membunuh Wang Yumin. Sementara, Wang Yutao, dia pasti sangat menikmati pengalamanya sekarang ini."     

Ekspresi wajah Luo Jian berubah berkali-kali. Dia berkata dengan nada suara marah,"Kau..ini sungguh 'edan!"      

Tak lama kemudian, Chang Liang dan keempat saudaranya berhamburan keluar. Mereka langsung berlutut begitu melihat Ye Yuan.      

"Terima kasih banyak Yang Mulia, karena kau sudah mengabulkan permintaan kami untuk membalas dendam kematian Saudara Nomor Tiga dan Tujuh. Mulai hari ini, hidup kami berlima kami serahkan pada Yang Mulia. Kalau Yang Mulia menginginkan kami pergi ke timur maka kami tidak akan pergi ke barat; kalau Yang Mulia menginginkan hidup kami maka kami tidak akan membantah!" Chang Liang berkata.      

Ye Yuan berkata dengan nada santai, "Untuk apa aku menginginkan hidup kalian? Ambillah pil obat ini, dan tingkatkan kekuatan kalian!"      

Selesai berbicara, Ye Yuan melemparkan sebuah botol kecil ke arah Chang Liang.      

Chang Liang menerimanya dan melihat botol itu. Dia langsung gemetar, dan menangis karena saking terkejutnya.      

"Yang Mulia, ini...ini terlalu berharga buat kami! Kami tidak bisa menerimanya!"      

Ada banyak Pil Energi Murni Dewa kualitas hebat di dalam botol tersebut. pil-pil itu merupakan barang yang tak ternilai harganya di Kota Bukit Perhiasan. Bahkan seberapa banyak uang yang ada tidak akan bisa digunakan untuk membeli pil itu.      

Dan botol yang Ye Yuan lemparkan berisi 10 pil      

Ye Yuan menjawab dengan santai, "Bukan masalah besar. Hanya beberapa pil saja. terbunuhnya saudara kalian Nomor Tiga dan Tujuh karena diriku. Ambillah pil itu sebagai kompensasi!"      

Chang Liang dan yang lainnya merasa sangat berterima kasih. Sudah lama kekuatannya terhenti di tingkat menengah Gua Dalam dan dia terus saja gagal untuk naik.      

Dengan adanya Pil Energi Murni kualitas hebat ini maka tingkatan akhir Gua Dalam bisa diraih tanpa harus menggunakan banyak tenaga. Bukan hanya Chang Liang tapi juga keempat saudara lainnya pastinya akan mendapatkan peningkatan yang pesat dengan mengkonsumsi pil ini.      

"Terima kasih banyak, Yang Mulia!" Kelima anggota Tujuh Pahlawan Angin Yin semakin mengagumi Ye Yuan.      

....     

"Apa yang kau katakan? Katakan lagi!"      

Di kediaman Keluarga Wang, Wang Lingbo tiba-tiba berdiri. Dia berteriak kepada seorang petarung muda yang mengurusi kuil leluhur.      

"Kepala Keluarga, lampu jiwa Tetua Kedua, Ketiga, Keempat dan petarung elit lain keluarga Wang yang ikut dalam perjalanan kali ini semuanya mati!" si petarung junior ini sangat sedih seolah dia kehilangan orang tuanya.      

Yang disebut sebagai lampu jiwa adalah semacam jejak kekuatan jiwa seorang petarung, yang mana alat ini bisa merefleksikan status kehidupan seorang petarung.      

Ketika lampu jiwa ini mati maka ada kemungkinan petarung itu mati atau terjebak di sebuah tempat yang amat berbahaya.      

"Bagaimana mungkin! Ketiga tetua ini merupakan petarung hebat di tingkat Gua Dalam Sempurna! Siapa orang dari Kota Bukit Perhiasan yang mampu membunuh mereka sekaligus seperti ini!" Wang Lingbo berbicara. Tubuhnya sudah gemetar.      

Si petarung junior menjawab dengan wajah sedih.     

"Kepala Keluarga! Pertama, aku pun merasa salah lihat. Tapi aku sudah memeriksanya beberapa kali, lampu jiwa mereka memang sudah mati!"      

Wang Lingbo menjatuhkan pantatnya, seolah sekujur tubuhnya kehilangan jiwanya.      

Para tetua ini merupakan tulang punggung Keluarga Wang! Sekali mereka mati maka ini merupakan sebuah pukulan berat bagi Keluarga Wang. Ada kemungkinan kalau Keluarga Wang tidak akan bisa kembali bangkit lagi setelah ini! Mereka semua memburu Ye Yuan! Apakah mungkin..kalau mereka semua mati di tangan Ye Yuan?      

Tapi bagaimana mungkin hal seperti ini bisa terjadi?      

Kekuatan Ye Yuan hanya ada di tingkat awal Gua Dalam. Meski dia ditemani oleh Luo Jian, tidak mungkin kan kalau keduanya bisa membunuh ketiga tetua besar ini pada saat bersamaan?      

Wang Lingbo belum bisa mendapatkan jawaban setelah dia berpikir keras.      

Setelah cukup lama, dia berkata kepada petarung junior dengan nada putus asa.      

"Aku tahu! Kita harus merahasiakannya! Kalau kau sampai berani membocorkannya maka kau akan mendapatkan hukuman!"      

Si petarung juniorlangsung mengangguk paham dan kemudian pergi. Wang Lingbo masih duduk semalaman setelahnya. Sejak dia menerima jabatan sebagai kepala keluarga dari Wang Yuxian, Keluarga Wang menjadi jaya.      

Dulu, tidak ada waktu di mana dia merasa begitu putus asa seperti ini!      

Akhirnya, di waktu fajar, Wang Lingbo yang sudah kelihatan lelah bangun dan perlahan berjalan ke arah ruang bawah tanah rahasia.      

"Ayah!" Wang Lingbo berteriak menggunakan suaranya yang serak.      

Tak lama kemudian, terdengar suara tua dari dalam ruang rahasia.      

"Lingbo! Ha? Kenapa? Apa ada masalah?"      

Wang Lingbo membuka mulutnya, tapi tidak tahu apa yang harus dia katakan.      

"Mm? Ini bukan gayamu! Mungkinkah kali ini si Yang Rui yang langsung bergerak sendiri?" kata si orang tua.      

Setelah lama diam, Wang Lingbo memberanikan diri menjawab dengan suara sember.      

"Ayah, Paman Kedua, Ketiga dan Keempat, mereka semua...mereka semua sudah gugur!"      

Duar!      

Ruangan rahasia langsung meledak. Sebuah tiupan angin kencang berhembus dari dalam.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.