Dewa Obat Tak Tertandingi

Si Nomor Satu



Si Nomor Satu

4Sebuah dinding tua kota yang sudah melewati lika-liku kehidupan memanjang tanpa terputus, bentuknya seperti naga raksasa yang menari-nari di udara di bawah cakrawala. Orang yang melihatnya langsung menciut hatinya.      
2

Kemegahan Ibukota Wu Meng hanya bisa dirasakan jika orang datang langsung melihatnya.      

Ketika Han Tian melihat Xiao Feng sekali lagi, dia langsung terkejut.      

"Tetua Xiao, kau.....kau benar-benar mendapatkan sesuatu di sana?"     

Aura Xiao Feng kali ini berbeda. Ada sesuatu yang sulit dipahami dari auranya. Ada sesuatu yang seperti akan meledak di dalam dirinya. Xiao Feng pastinya sudah mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. Meski katakanlah dia belum menerobos masuk tahapan ini, dia sudah dekat sekali untuk mencapainya.      

Xiao Feng tersenyum.      

"Haha, Sepertinya jawabanku waktu itu tidak salah. Dalam perjalanan ini, aku mendapatkan banyak hal."     

Meksi jawaban Xiao Feng tidak menyakinkan, jawaban cukup bisa membuat Han Tian syok.      

"Anak bernama Ye Yuan itu apakah begitu luar biasa?" tanya Han Tian masih terkejut.      

Xiao Feng menganggukkan kepalanya.      

"Lebih dari yang kau bayangkan! Dia memang dilahirkan untuk menjadi tabib. Dalam hal kedalaman ilmu, mungkin aku lebih tinggi darinya namun dalam soal fondasi ilmu pengobatan, aku masih jauh darinya."     

Tatapan mata Han Tian menjadi semakin tajam, ada gelombang besar yang kini menghantam hatinya.      

Kalimat yang dikatakan oleh Xiao Feng terlalu berat. Meski Feng orangnya lembut namun harga dirinya sangat tinggi. Han Tian tahu betul akan hal ini.      

Selama bekerja dengannya, Han Tian tidak pernah mendengar Xiao Feng memberikan pujian pada seseorang seperti itu. Selain itu, pujiannya diberikan kepada anak muda yang kekuatannya masih di tingkat Gua Dalam.      

Akan tetapi orang yang bisa membuat Xiao Feng sampai mendapatkan wawasan pastinya sangat luar biasa. Han Tian tahu betul kalau Xiao Feng sudah berhenti selama lebih dari sepuluh ribu tahun di tempat yang sama.      

"Setelah aku mendengarkan perkataanmu, aku jadi tertarik dengan anak ini! Oh iya, orang sehebat itu pastinya tidak bisa dilewatkan begitu saja kan?" kata Han Tian.      

Xiao Feng tersenyum masam.      

"Aku khawatir kalau aku akan mengecewakan Ketua. Anak itu...sudah memutuskan untuk masuk ke Perguruan Wu Meng!"      

Han Tian tersedak mendengarnya.      

"Tetua Xiao, bagaimana bisa kau melepaskan orang seperti Ye Yuan?"     

"Aku sudah mencoba sebaik mungkin untuk membujuknya namun dia sungguh keras kepala seperti keledai. Sekali dia memutuskan sesuatu, tidak akan orang yang bisa menggoyahkannya."     

Han Tian melenguh kecewa, "Sayang sekali!"      

Xai Feng menjelaskan, "Ketua tidak usah terlalu kecewa. Aku sudah berteman dengannya meski jarak usia kita sangat jauh. Dia berkata kalau dia akan tetap menjadi tabib tamu untuk Menara Harta Karun Tak Terhingga. Dengan hubungan seperti ini, dia tidak bisa lepas dari Menara Harta Karun Tak Terhingga. Selain itu, yang Rui pun memiliki hubungan baik dengannya. Ye Yuan itu adalah orang yang sangat menghargai hubungan dan pertemanan. Dia tidak akan melakukan hal-hal seperti menendang orang setelah mereka sudah tidak berguna lagi."     

Han Tian merasa sedikit lebih baik begitu mendengar penjelasan Xiao Feng. Namun sorot matanya masih menunjukkan rasa kecewa.      

"Yang Rui cukup baik. Angkat dia menjadi diaken. Urusan hubungan dengan Ye Yuan serahkan padanya nantinya," kata Han Tian.      

Xiao Feng tersenyum.      

"Haha, kau membuat pengecualian untuk mengangkatnya! Entah itu dalam hal kekuatan atau lamanya pengabdian, dia belum cukup untuk menjadi diaken. Meski begitu....jika bisa menjaga hubungan ini dengan Ye Yuan, Menara Harta Karun Tak Terhingga akan mendapatkan untung besar di masa depan. Oh iya, Yang Rui dan Ye Yuan telah membuat persetujuan. Jika Ye Yuan gagal masuk ke Perguruan Wu Meng maka dia akan kembali bergabung dengan Menara Harta Karun Tak Terhingga."     

Mata Han Tian berbinar.      

"Kalau begitu, kenapa kita tidak membuatnya gagal ujian? Bagaimana?"     

Xiao Feng langsung menanggapi.      

"Jangan! Anak itu sangat pintar! Dia bahkan tahu kalau aku akan pergi ke Kota Bukit Perhiasan. Kalau kau melakukan hal seperti itu, bagaimana kalau dia akan tahu? Hasilnya akan menjadi bumerang buat kita! Baiklah, aku sudah tidak sabar lagi untuk bermeditasi. Anak itu sudah menyinggung perasaan Keluarga Wang dari Kota Semakin Cerah, aku khawatir kalau mereka akan menjegalnya."     

Han Tian membentaknya sambil tertawa, "Aku paham! Kau pasti sudah tidak sabar kan? Aku sungguh iri padamu. Aku sendiri tidak tahu kapan aku akan naik tingkat."     

.....     

Waktu ujian masuk Perguruan Wu Meng semakin dekat. Wajah-wajah muda yang muncul di kota ini pun semakin banyak.      

Penginapan Angin Jernih sudah penuh dengan anak-anak muda. Sebagian besar dari mereka memiliki pengikut. Sekilas, sudah ketahuan kalau mereka datang dari keluarga kaya atau berpengaruh.      

Para petarung akar rumput adalah petarung bawah yang kekurangan sumber daya, mereka kesulitan untuk meningkatkan kekuatannya. Sulit sekali bagi mereka untuk mencapai banyak hal ketika usia mereka masih di bawah 200 tahun.      

Itulah mengapa, para petarung yang datang ke kota ini sebagian besar memang datang dari keluarga terpandang.      

Sangat sedikit para petarung akar rumput yang ikut. Apalagi yang bisa makan di Penginapan Angin Jernih macam ini.      

"Aku dengar kalau ujian penerimaan Perguruan Wu Meng bersamaan dengan tahun baru. Para petarung muda yang ikut jumlahnya sebanyak satu juta orang!"      

'Tidak akan ada artinya! Ujian Perguruan Wu Meng tidak mengatur angka. Selama seseorang bisa lulus melewati tiga putaran ujian maka mereka akan diterima. Dan semua itu tergantung kemampuan masing-masing peserta."     

"Mungkin memang seperti itu. tapi dengan semakin banyak yang mendaftar maka akan semakin banyak petarung jenius yang muncul. Mungkin, akan ada petarung-petarung hebat yang muncul. Siapa ya...yang kira-kira akan menduduki posisi nomor satu?"     

"Masuk akal juga! Posisi nomor satu mungkin akan diambil oleh salah satu dari Empat Tuan Muda Wu Meng dan juga orang –orang dari Kota Kedamaian Cemerlang dan Kota Dermaga Timur kan?"     

"Sepertinya memang seperti itu! Orang-orang itu memang kuat. Yang bisa melawan mereka pun dari kalangan mereka sendiri."     

...     

Di pojokan dekat jendela, empat orang duduk mengitari sebuah meja. Mereka sedang mendengarkan dengan serius percakapan orang-orang di sekitarnya.      

Empat orang itu adalah Ye Yuan, Yang Rui, Liang Wanru dan Luo Jian.      

Kali pertama ke sini, Ye Yuan tentu harus tentang budaya dan kebiasan yang dilakukan oleh orang-orang di sini.      

Begitu Ye Yuan mendengar kata 'nomor satu' dia menjadi tertarik.      

"Kakak Yang, apa yang dimaksud dengan posisi nomor satu?" tanya Ye Yuan.      

Yang Rui menjawab, "Orang yang bisa melewati tiga putaran ujian dan menduduki posisi utama."     

Ye Yuan bertanya masih penasaran, "Tidak begitu sulit untuk memahaminya. Hanya saja, apakah ada untungnya mendapatkan posisi nomor satui?"     

Yang Rui menjawab, "Tentu saja! orang yang bisa mendapatkan posisi nomor satu mendapatkan banyak hal. Dan yang lebih penting, dia akan bisa menjadi ..secara status..murid dalam Yang Mulia, Walikota. Statusnya sangat tinggi. Dia pun bisa menikmati sumber daya yang banyak dibandingkan yang lainnya. Itulah kenapa, pertarungan untuk mendapatkan posisi satu selalu paling intens."     

Ye Yuan sedikit terkejut.      

"Jadi seperti itu! Hanya saja.....meski ada orang yang menduduki posisi satu ini, bukan jaminan kalau dia akan bisa menjadi nomor satu di masa depan kan?"     

Banyak hal tak terduga terjadi di Dunia Bela Diri. nomor satu hari ini belum tentu menjadi nomor satu di masa depan.      

Tumpukan ilmu beberapa orang menumpuk dan kemudian mereka akan naik tingkat, mengejar ketinggalannya dari yang lain. Dia mungkin akan bisa menyodok di posisi si Nomor Satu ini.      

Yang Rui menganggukkan kepala.      

"Itulah kenapa 'nomor satu' hanyalah sebagai istilah saja, dan bukan gelar pribadi seorang petarung. Kalau nantinya dia akan hilang dalam keramaian, maka selamanya istilah 'nomor satu' itu akan dibawanya. Meski begitu menjadi murid nomor satu berarti juga membuka kesempatan jalan cepat, dengan pencapaian yang tak terbatas di masa depan. Selain itu, dia pun mendapatkan dukungan yang tak terbatas yang tidak bisa dinikmati oleh yang lain."     

Ye Yuan akhirnya sadar. Menjadi si nomor satu ini sama halnya dengan mendapatkan keistimewaan. Dia bisa lebih cepat meningkatkan kekuatannya dari yang lain.      

Untuk bisa melewati si nomor satu ini, murid yang lainnya harus berusaha ratusan hingga ribuan kali.      

Sangat sedikit orang yang bisa melakukannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.