Dewa Obat Tak Tertandingi

Kau takut!



Kau takut!

4Ye Yuan agak terkejut. Si Gendut Kecil begitu susah payah untuk menuntaskan putaran pertama namun dia putaran kedua ini dia bisa mendapatkan poin. Sepertinya, si 'pelawak' ini tidak sesederhana yang terlihat di permukaan. Meski di babak kedua, ujiannya dilakukan dengan adil, semua peserta mencoba untuk lebih unggul dari yang lainnya.       3

Masing-masing memiliki kartu pamungkas meski dibatasi. Dengan keberhasilan Xie JIngyi melewati babak kedua, Ye Yuan pun senang.      

"Heh, aku tidak menyangka kalau kau memiliki kemampuan!" Ye Yuan tertawa sambil berbicara.      

Xie JIngyi ikutan tersenyum. "Justru kamulah yang mampu! Meski kekuatan kanuragan kita disamakan, dengan kekuatan yang kau miliki, lolos dari babak ini masih masih sulit untuk dilakukan!"      

Hari berlalu. Satu per satu, peserta terbunuh dalam alam kesadaran mereka dan kemudian dikeluarkan.      

Di putaran kedua ini, hasil yang diperoleh oleh Ye Yuan tidak dianggap mencolok, dibandingkan yang lainnya, hasilnya justru tidak ada apa-apanya. Namun, Ye Yuan sebenarnya sedikit banyak, Ye Yuan memang mengharapkan hasil seperti ini. Jadi, dia tidak terlalu kecewa. Sejak datang ke Dunia Bentangan Langit, Ye Yuan sudah menata pikirannya. Dia bukan lagi anak yang membanggakan dirinya dengan pengalamanya dan dia tidak bisa mengalahkan semua orang yang menghadangnya seperti dulu.      

Dia maju selangkah demi selangkah dengan mantap!     

Kenyataannya, jalan kekuatan kanuragan Ye Yuan baru saja dimulai. Sangat wajar kalau dia tidak bisa bersaing dengan peserta lain yang sudah dibina sejak lama oleh keluarga mereka.      

Tapi, Ye Yuan adalah seorang petarung Gua Dalam dengan kekuatannya yang masih di tingkat menengah. Ini saja sebenarnya sudah membuat dia unggul dari begitu banyak petarung lainnya. Dia percaya kalau nanti kekuatannya naik, maka dia pastinya bisa sama dengan para petarung jenius ini.      

Setelah satu bulan berlalu, ujian putaran kedua, Pembantaian Bumi, selesai. Qin Shao mengalahkan yang lainnya dengan melewati 40 gelombang serangan binatang buas. Dia memperoleh posisi pertama dengan jumlah 315 poin.      

Yang membuat semua orang kaget adalah Jia Chong dari Kota Kedamaian Cemerlang bisa mengejar ketertinggalan dengan melewati Su Yue Cang di posisi kedua. Dia melewati 36 gelombang serangan. Hasil ini membuat Xie Jingyi terlihat masam. Begitu hasilnya diumumkan, Jia Chong langsung berjalan ke arahnya.      

Dia melihat Xie Jingyi dengan tatapan merendahkan dan berkata kepadanya dengan sombongnya, "Aku tidak menyangka kalau kau, si sampah, ternyata bisa lulus melewati dua putaran. Tapi..asal kau tahu itu tidak ada gunanya! Kau melihatnya sendiri kan kalau jarak kekuatannya kita berdua ini terlalu jauh, seperti kunang-kunang dan cahaya rembulan purnama! Jangan marah dan lihat dirimu lagi, apa kau pantas untuk mendapatkan Liu Xin?"      

Aksi Jia Chong langsung menarik perhatian banyak orang. Setelah menyelesaikan dua putaran ujian, penampilan Jia Chong memang terlalu mencolok, meski bagi orang-orang yang tidak ingin memperhatikannya. Hanya saja, orang-orang tidak mengira kalau Jia Chong akan langsung berlari ke arah Xie Jingyi untuk pamer.      

Wajah Xie Jingyi sudah terlihat merah padam. Namun karena sekujur badannya begitu gemetaran, dia tidak bisa mengeluarkan kalimatnya.      

Dia begitu takut pada Jia Chong! Lelaki ini terlalu kuat. Dia berhasil menjadi petarung nomor dua di antara jutaan peserta yang ikut ujian masuk Perguruan Wu Meng. Ini menunjukkan kalau kekuatannya sangat hebat. Selain itu, dia pun serba bisa. Xie Jingyi sama sekali tidak memiliki kualifikasi yang dia bisa banggakan di depan Jia Chong.      

Jia Chong tampak puas melihat penampilan Xie Jingyi. Ada sekilas kilau dingin yang muncul di matanya. Suara Jia Chong terdengar dingin.      

"Selain itu, kalau aku dengar kau masih mengatakan bahwa dirimu ini adalah lelakinya Ah Xiu maka kau akan mati dengan begitu mengenaskan nantinya!"      

Xie Jingyi membuka mulutnya, ingin sekali membantah namun tidak ada kalimat yang keluar. Terlalu berbahaya menjadi saingan cinta dengan orang seperti Jia Chong ini.      

"Kau takut!"      

Tepat pada saat ini, Ye Yuan yang ada di samping Xie Jingyi berbicara. Satu kalimat yang terlontar dari mulutnya membuat semua orang terkejut. Mata Jia Chong menyipit, dia melihat ke arah Ye Yuan.     

"Aku tahu kau ini Ye Yuan! Di putaran pertama kau cukup hebat. Awalnya aku pikir kalau kau ini akan menjadi lawan yang kuat, tapi sayang....kekuatannya masih lemah. Apa? Apa kau ingin membela si sampah ini?"     

Ye Yuan tersenyum dan berkata lagi, "Kau takut!"      

Entah kenapa begitu Jia Chong melihat senyuman aneh ini, dia merasa kurang percaya diri.      

"Lucu sekali! Apa yang kau katakan? Kau berkata kalau aku takut pada si sampah ini? Hahaha.....apa kau pikir tuduhanmu ini lucu?" Jia Chong berkata sambil tertawa keras.      

Tentu saja, bukan hanya dia yang merasa tuduhan Ye Yuan itu lucu, yang lainnya pun merasakan hal yang sama. Jia Chong sekarang merupakan peserta ujian yang menduduki peringkat kedua. Entah apapun yang dilakukan, seorang sampah macam Xie Jingyi pastinya tidak akan bisa dibandingkan dengannya.      

"Ye Yuan sepertinya memiliki hubungan yang baik dengan si Gendut Kecil. dia membelanya. Hanya saja, apa yang dikatakannya membingungkan!"      

"Heh, aku tidak menyangka kalau si petarung nomor satu dari Kota Kedamaian Cemerlang merupakan saingan cinta pemuda gendut ini."     

"Jia Chong takut pada si Gendut? Bukankah ini sebuah lelucon yang tidak lucu?"     

"Si Gendut ini suka melucu. Apakah lawakannya sudah menginfeksi Ye Yuan? Hahaha..."     

....     

Kalimat yang diucapkan oleh Ye Yuan tidak masuk akal sehingga hal ini menarik cemoohan dari orang-orang. Dilihat dari sudut manapun, Jia Chong tidak memiliki alasan untuk takut pada Xie Jingyi. Hanya saja Ye Yuan terlihat begitu tenang ketika dia melanjutkan kalimatnya.      

"Yang pertama kau tahu kalau kau sama sekali tidak menganggap Xie Jingyi penting di matamu, sebelumnya kau berpikir kalau dia tidak akan lolos. Itulah yang membuat dirimu merasa hina untuk memamerkan keunggulanmu di hadapannya. Namun, sekarang kau melakukannya. Ini menunjukkan kalau kau ini setelah dua putaran ujian, Xie Jingyi memiliki kualifikasi untuk berdiri di panggung yang sama dengan dirimu. Kau melihat potensi dirinya, jadi kau...merasa terancam!"      

Tatapan mata Ye Yuan memanas. Kalimat yang diucapkan masuk akal.      

Orang-orang yang tadi berisik kini menutup mulut mereka. Kalimat yang diucapkan oleh Ye Yuan membuat mereka tak berkutik. Wajah Jia Chong terlihat masam, seolah hatinya yang paling dalam sudah terkena serangan kalimat Ye Yuan. Banyak hal yang tergali dari dalam sana. Sejujurnya Jia Chong sendiri tidak tahu kenapa dia datang ke sini. Bukankah Xie Jingyi sama sekali tidak penting?      

"Huh! Ini kekeliruan! Aku datang ke sini untuk mengingatkannya karena tadi dia membual! Dia mengatakan dirinya adalah lelaki Lin Xiu! Dia tidak pantas untuk mendapatkannya" kata Jia Chong sambil mendengus sinis.      

Ye Yuan tersenyum. "Ini justru yang menjadi poin kedua! Kau tidak tahan untuk menunggu dan langsung menunjukkan kekuasaan dirimu, tandanya kalau kau tidak percaya diri! Kalau kau memang sangat percaya diri maka kau hanya akan menganggap lalu saja hal seperti ini dengan menertawakannya. Ini karena dia sama sekali tidak mengancammu. Sekarang...kau takut!"      

Ekspresi wajah Jia Chong berubah. Kalimat yang Ye Yuan ucapkan langsung menyerang hatinya. Sekarang hatinya menciut. Dia sendiri kini meragukan dirinya. Apakah aku ini memang takut?      

Ekspresi wajah Jia Chong sudah begitu jelek. Ada aura pembunuhan samar-samar yang kini mengunci Ye Yuan dan Xie Jingyi. Namun Ye Yuan sama sekali tidak peduli.      

"Kalau kau ingin membuktikan jika Lin Xiu itu milikmu maka gunakan kekuatanmu untuk merebut hatinya, kemudian setelahnya, kau bisa memamerkannya di depan si Gendut. Ancaman tidak ada gunanya seperti ini hanya akan membuatmu terlihat sebagai manusia yang tidak toleran."     

Ekspresi wajah Jia Chong terlihat suram hingga keringatnya berjatuhan. Dia menjawab dengan nada suara dingin, "Lucu sekali! kualifikasi macam apa yang kau miliki untuk menghakimiku? Ketika nanti kekuatanmu sudah mengungguli diriku maka datang ke hadapanku dan kau bisa mengatakan hal omong kosong seperti sekarang. Bagusnya, sekarang ini kau sudah menyulut kemarahanku. Aku akan membuatmu dan si Gendut tahu apa yang namanya putus asa!"      

Ye Yuan menjawab, "Tenang saja, hari itu tidak akan lama terjadi. Mengungguli dirimu bukanlah hal yang sulit."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.