Dewa Obat Tak Tertandingi

Kau Tolol!



Kau Tolol!

3"Haha, sepertinya kau tidak salah menilainya. Penampilannya di babak pertama menipu kita semua! Sepertinya Guru Kei Dong dan Mu Sen pun tertipu olehnya!" Song Fang berbicara pada Jiang Chen sambil tertawa.      0

Jiang Chen tidak berbicara ketika dia mendengarnya, sepertinya sedang memikirkan sesuatu.      

"Aku penasaran...apakah menurutmu bakatnya memang buruk? Kalau katakanlah bakatnya memang buruk lalu bagaimana bisa dia lulus di putaran kedua? Meski memang, semua kekuatan peserta disamakan, bukan hal yang mudah untuk bisa berhasil di babak kedua, kan?" kata Jiang Chen sambil mengerutkan dahi.      

Sangat sulit bagi seorang petarung di tingkat menengah Gua Dalam untuk bisa menang di putaran kedua. Meski begitu, kenyataannya, selain bisa melewati babak kedua, Ye Yuan pun sampai bisa mencapai tiga gelombang lebih.      

"Maksudmu....." Song Fang bingung.      

Jiang Chen menggelengkan kepalanya.      

"Aku pun tidak tahu! Aku sebenarnya berpikiran yang sama denganmu. Aku rasa dia tidak akan bisa mengalahkan Jia Chong dengan mempelajari metode kekuatan ini hanya dalam waktu tiga hari. Kau dan aku pastinya tahu betapa sulitnya Formula Dewa Perang Wu Meng."     

Song Fang tersenyum kecut.      

"Apa yang kau katakan masuk akal. Aku merasa kalau bocah ini penuh dengan teka-teki."     

Jia Cheng tersenyum kecut. "Kalau kita terus menontonnya, maka misteri ini akan terungkap dalam waktu satu bulan ini."     

...     

Satu bulan berlalu dengan cepat. Ye Yuan selama ini bermeditasi di area tunggu.      

Jia Chong keluar dari alam kesadarannya. Begitu dia membuka matanya, dia terkejut melihat hanya ada satu orang di area tunggu. Siapa lagi kalau bukan Ye Yuan?      

Pertama dia tertegun, setelah itu, hatinya berbunga-bunga.      

"Dasar bodoh, sudah menyerah?" Jia Chong berkata sambil tersenyum kecut.      

Bukan hanya Jia Chong, ketika yang lainnya juga melihat hanya ada Ye Yuan yang berada di area tunggu, mereka pun ikut terkejut.      

"Ada apa ini? Kenapa Ye Yuan ada di area tunggu?"     

"Entah sudah berapa lama dia akan di sana? Apakah dia sudah merencanakan sesuatu dengan begitu baiknya? Atau dia mungkin sudah menyerah?"     

"Omong kosong! Tentu saja dia menyerah! Formula Dewa Perang Wu Mengi merupakan metode kekuatan yang amat berharga, bahkan orang yang yakin tidak akan lulus akan mempelajarinya dengan baik juga!"      

"Dengan bakat seperti ini saja, dia sudah berani melawan Jia Chong, apakah dia sudah gila?"     

.....     

Setelah terlihat terkejut, semua orang menghina Ye Yuan. Awalnya, mereka mengira kalau Ye Yuan kurang lebih memiliki kekuatan yang hampir sama dengan Jia Chong karena dia berani menantangnya.      

Apakah orang ini sebenarnya tolol?      

"Baiklah. Satu jam sudah berlalu. Penilaiannya mulai sekarang! Semuanya, pergi ke area tunggu. Ketika kalian nanti mendengar nama kalian, silahkan maju dengan teratur! Yang pertama, Wang Qiang!" Lei Dong berbicara dengan suara yang amat jelas.      

Ekspresi wajah Wang Qiang, yang sudah dipanggil, menjadi kaku, dia terlihat begitu tidak percaya diri.      

Dia menaruh tangannya di atas pilar giok dan mulai memutar metode kekuatannya.      

"Hah!"     

Wang Qing mengeluarkan seluruh kekuatannya, namun dia hanya mencapai garis skala ketiga.      

"Wang Qiang, hasil ujian gagal! Remukkan papan kayu yang ada pada kamu dan mundur dari ujian," kata Lei Dong.      

Wang Qiang sebenarnya tidak ingin melakukannya. Dia terlihat begitu menyesal dan langsung ditransportasikan keluar.      

"Selanjutnya..."     

Satu per satu nama-nama peserta dipanggil. Seperti yang Xie Jingyi katakan, kebanyakan petarung tidak bisa meraih nilai lulus, skala lima.      

Xie Jingyi berlari dengan cepat ke arah Ye Yuan.      

"Hei, ada apa denganmu? Kapan kau keluar?"     

Ye Yuan tersenyum. "Aku keluar di hari ketiga."     

Bola mata Xie jIngyi membulat. Dia melihat dengan tatapan tidak percaya ke arah Ye Yuan.      

"Apa kau bercanda?"      

Ye Yuan mengangkat bahunya dan berkata, "Tidak bercanda. Tiga hari sudah cukup untuk menghadapi kalian semua."     

Xie Jingyi terdiam.      

"Heh, aku ingin tahu seberapa tebal kulit sapi milikmu. Sepertinya meledak kan? Tidak masuk perguruan, jadi pihak perguruan tidak akan peduli dengan mati dan hidupmu. Oleh karena itu, kau hanya menunggu mati!" Jia Chong tiba di samping dua orang entah sejak kapan dan berkata sambil tersenyum sinis.      

Ye Yuan tidak peduli, bahkan untuk menaikkan alisnya dan meludahkan kata dari mulutnya, "tolol!"      

Ekspresi Jia Chong berubah, dia berkata dengan suara keras, "Kau berkata apa?"     

Ye Yuan tersenyum.      

"Apa kau tuli? Aku berkata...kau ini tolol! Kau ini tolol! Tolol! Dengar? Kalau kau tidak dengar, maka aku bisa menggunakan energi murni dewaku untuk membuat suaraku lebih keras."     

"Pff!"      

Suara Ye Yuan sudah terdengar keras. Khususnya orang-orang yang ada di sini. Hanya sedikit orang yang bisa menahan diri untuk tidak tertawa.      

Wajah Jia Chong sudah berubah warna, dia berharap menyobek Ye Yuan hidup-hidup.      

Hanya saja, karena dua orang yang ada di atas panggung sedang menontonnya, dia tidak berani bergerak.      

"Sial, ketika nanti penilainnya sudah selesai, aku akan membuatmu menyesal segala hal yang kau lakukan hari ini!" Jia Chong memberikan dengusan sinis dan mengibaskan lengan pakaiannya dan kemudian pergi.      

Dia menemukan kalau 'berisik' di depan Ye Yuan tidak menguntungkan sama sekali baginya.      

Penilaian berjalan dengan begitu cepat. Tak lama kemudian, banyak orang yang sudah tersisih.      

"Selanjutnya, Jia Chong!"      

Jia Chong melangkah keluar dengan berbangga hati ketika dipanggil.      

Dia sangat percaya diri dengan kemampuan pemahamannya. Di matanya, lawannya hanya Qin Shao.      

Yang lainnya, dia tidak menempatkan sedikit pun di matanya.      

Jia Chong menekankan telapak tangan di atas pilar giok dan memutar metode peningkatan kekuatannya. Pilar giok mulai bersinar.      

Terlihat dengan jelas, kecepatan sinarnya lebih cepat daripada orang-orang sebelumnya. Dalam waktu sekejap, dia mencapai skala lima.      

Setelah itu, cahaya di pilar giok tidak langsung menghilang sedikitpun, dan langsung naik ke atas, sampai berhenti di skala lima.      

"B-begitu kuat! kemampuan pemahaman Jia Chong begitu kuat! Mungkin hanya Qin Shao yang bisa menandinginya!"      

"Mencapai skala garis 10 dengan begitu cepatnya. Sepertinya dia akan mencapai skala 15!"      

"Sungguh luar biasa! Sepertinya di babak ketiga ini, dia masih memiliki harapan untuk mengalahkan Qin Shao."     

...     

Jia Chong memang memiliki kemampuan pemahaman yang sangat kuat. penampilannya yang luar biasa membuat kagum banyak orang.      

Bahkan Qin Shao sendiri langsung terlihat berubah ekspresi wajahnya.      

"17 garis! Sangat kuat!"      

Akhirnya, Jia Chong berhenti di garis ke 17. Hasil ini membuatnya menjadi yang pertama dalam dibandingkan tahun ujian sebelumnya.      

Sekarang ini, raut wajah keempat Tuan Muda Ibukota Wu Meng terlihat begitu masam. Mereka tidak menyangka kalau pemahaman Jia Chong akan setinggi itu.      

Hal pertama yang dipikirkan oleh Jia Chong ketika dia melihat hasil tersebut adalah memamerkannya ke Ye Yuan.      

Dia melihat ke arah Ye Yuan, memamerkan kekuatannya dalam sorot matanya.      

Sayangnya, Ye Yuan sama sekali tak terpengaruh. Dia sama sekali tidak terkejut.      

"Sial, nanti kau pasti akan menyesalinya!" Jia Chong berpikir dengan kebencian di dadanya.      

"Selanjutnya, Xie Jingyi!"      

Secara kebetulan, peserta yang dipanggil setelah Jia Chong adalah Xie Jingyi.      

"Ayo!" Ye Yuan tersenyum dan menepuk pundaknya.      

Xie Jingyi menganggukkan kepalanya dan berdiri di depan pilar giok.      

Dia menghela napas dalam-dalam, menekannya telapak tangannya di pilar. Sinar yang ada di pilar ini langsung menyala, dan naik, satu garis, dua garis....     

Akhirnya, skala si Gendut kecil ini berhenti di garis kelima.      

Xie Jingyi terlihat begitu senang. Dia berteriak.      

"Hahaha..... aku tidak menyangka! Tidak disangka! Aku lulus!...hiks, hiks...aku lulus! Ye Yuan, terima kasih!"      

Sambil berbicara, Xie Jingyi mulai menangis.      

Sebelum berada di sini, dia tidak pernah bermimpi akan bisa lulus ujian dan menjadi murid Perguruan Wu Meng. Dia tahu kalau dia harus berterima kasih pada Ye Yuan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.