Dewa Obat Tak Tertandingi

Tontonlah Sebuah Pertunjukan yang Bagus



Tontonlah Sebuah Pertunjukan yang Bagus

0"Su Yuecang, 13 garis, mendapatkan 120 poin!"       2

"Xiang Zhuang, 12 garis, mendapatkan 115 poin!"      

"Wu Yang, 12 garis, mendapatkan 115 poin!"      

"Qin Shao, 17 garis, mendapatkan 180 poin!"      

...     

Hasil yang diraih oleh Qin Shao membuat semua orang gaduh. Ini karena hasil yang diraih menjadikan dia sebagai peserta nomor satu. Meskipun Qin Shao terlihat tenang, sekujur tubuhnya menjadi gemetar begitu dia tahu hasil yang dicapai. Dia sudah banyak berkorban untuk bisa sampai pada hari ini.      

"Qin Shao sangat kuat! Awalnya, aku pikir kalau Jia Chong bisa mengunggulinya di putaran ketiga ini. Ternyata, hasilnya sama!:      

"Benar! Secara keseluruhan, Qin Shao memang sangat kuat! Yang lainnya hanya bisa melihat punggungnya!"      

"Dengan hasil seperti ini, hasil sebelumnya sudah tidak berlaku lagi! Jia Chong mungkin akan bisa mengalahkan para petarung jenius jika dia ikut ujian beberapa ratus tahun yang lalu. Sayang sekali, dia harus bertemu dengan Qin Shao!"      

"Selanjutnya, Ye Yuan!"      

Ketika diskusi panas terjadi, akhirnya tiba giliran Ye Yuan. Semua orang juga tidak menyangka kalau Ye Yuan berada di barisan paling belakang. Namanya berkali-kali digaungkan sebagai salah satu yang terhebat sebelumnya. Hanya saja, sekarang ini, semua orang sudah tidak tertarik lagi padanya. Semua orang seperti sudah memberikan hukuman mati padanya. Sangat tidak mungkin baginya bisa lulus ujian ketiga ini.      

Formula Dewa Perang Wu Meng merupakan metode peningkatan kekuatan puncak. Ye Yuan hanya menghabiskan waktu tiga hari mana mungkin dia sudah mendapatkan pemahaman?     

Kalau sampai bisa, maka itu namanya bercanda!      

Kalau sampai Ye Yuan bisa melewati putaran ketiga ini maka di mana para jenius sebelumnya harus menaruh muka mereka?     

"Heh, akan ada pertunjukan bagus untuk dilihat! Mari kita lihat bagaimana Ye Yuan akan menghancurkan jutaan petarung lainnya! Haha..."     

Suara Jia Chong terdengar begitu keras, yang lainnya jadi ikut tertawa.      

17 garis skala sudah termasuk tinggi jika dibandingkan dengan hasil para peserta di tahun-tahun sebelumnya.      

Bahkan si petarung nomor satu, Qin Shao, pun hasilnya sama dengan Jia Chong. Dari sini bisa dilihat kalau pencapaian 17 garis bisa membuatnya layak mendapatkan pujian.      

Sangat mustahil bagi Ye Yuan untuk mengalahkannya.      

Ketika Ye Yuan melewati Jia Chong, dia tersenyum.      

"Buka matamu lebar-lebar dan lihatlah sebuah pertunjukan yang menarik!"      

Jia Chong tersenyum sinis.      

"Baik. Aku akan menunggu dan melihatnya!"     

Ye Yuan datang mendekati pilar giok dan perlahan menaruh tangannya di atasnya.      

Tak lama kemudian, suara gaduh perlahan menghilang. Semua penonton kini diam.      

Pilar giok langsung bersinar. Dalam waktu sekejap sinarnya naik ke garis kelima. Dalam kondisi normal, kenaikan sinar ini akan lebih lambat. Meski begitu, sinar milik Ye Yuan tidak menunjukkan trend akan menurun, dan langsung naik ke garis ke 10. Setelah pindah ke garis 15, 16 dan 17.      

Sama!      

Semua orang menghela napas dingin, bola mata mereka seperti mau copot.      

Kejadian ini terjadi begitu cepat, hingga semua orang tidak punya waktu untuk bereaksi.      

Namun, ketika semua orang berpikir kalau sinar di pilar ini akan terus naik, tiba-tiba gerakannya menjadi lambat.      

Tak lama kemudian, dia merangkak ke angka 18.      

Berhenti!      

Setelah ini, Ye Yuan perlahan menurunkan tangannya dan mendapati kalau dua lelaki tua yang ada di panggung masih terkejut.      

"Guru?" kata Ye Yuan.      

Sekujur tubuh Le Dong gemetar. Dia baru sadarkan diri begitu suara Ye Yuan terdengar.      

"Ye Yuan, 18 garis, dia mendapatkan 195 poin!"      

Kalimat yang diucapkan oleh Le Dong membuat semua orang tersadar.      

"Ini....apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang barusan terjadi? Aku merasa kalau badanku melesat ke atas!"      

"Ya Ampun! Aku mengira kalau ada yang salah dengan mataku sampai aku melihatnya berkali-kali. Ternyata ini memang benar!"      

"18 garis skala! Dia benar-benar menyalip peringkat pertama Qin Shao dan Jia Chong!"      

"Kenapa aku merasa kalau .....dia masih punya kekuatan? Apakah ini...ini hanya khayalanku belaka?"      

.....     

Area tunggu menjadi begitu gaduh. Semua orang tidak berani mempercayai apa yang mereka lihat. Peserta yang lain bahkan sampai menggunakan seluruh tenaganya untuk membuat si pilar giok bersinar.      

Namun Ye Yuan justru hanya dengan santainya meletakkan tangannya dan langsung mencapai 17 garis skala. Gerakannya sama sekali tak terhenti.      

Baru ketika sinar mencapai garis ke 18, dia langsung berhenti dengan tiba-tiba.      

Semua orang masih ingin melihat lebih dari awal sampai akhir. Semua orang merasa kalau Ye Yuan masih memiliki kekuatan. Dia sengaja berhent di garis skala 18.      

Dan tentu saja, Ye Yuan memang sengaja melakukannya. Ingin menang, maka lakukanlah dengan cara yang indah!      

Ye Yuan tidak ingin terlalu mengejutkan banyak orang dan membiarkan mereka tahu kalau dia langsung menguasai Formula Dewa Perang Wu Meng.      

Semua orang hanya bisa menebak sampai mana batas pemahamannya.      

Lei Dong dan Mu San saling berpandangan, kedua terlihat kagum. Mereka yakin kalau Ye Yuan sengaja menahan diri. Mereka juga tidak berani mengatakan seberapa banyak Ye Yuan menahannya. Mungkin....mungkin... bisa sampai mencapai angka 23.      

Ini pun sudah di luar bayangan keduanya.      

Lei Dong dan Mu San pastinya tidak tahu kalau seandainya Ye Yuan menggunakan seluruh kekuatannya maka dia akan bisa meledakkan pilar giok ini.      

"Hahaha! Dasar! Aku tidak menyangka kalau kau bisa mengesankan seperti ini! Kau membuatku tegang saja!" Xie Jingyi dengan bersemangat memukul-mukul Ye Yuan. Dia terlalu senang!      

Ketika Xie Jingyi menghadapi Jia Chong dia merasa begitu minder hingga tidak berani menghela napas keras-keras.      

Kali ini, Ye Yuan sungguh membantunya meluapkan keluhannya. Selain itu, Ye Yuan juga membantunya untuk mendapatkan kepercayaan dirinya kembali dan membantunya dengan begitu ajaibnya lulus ujian.      

Meski posisinya saat ini, garis Ye Yuan hanya satu garis lebih tinggi dari pada Jia Chong, satu perbedaan ini sudah begitu besar!      

Terlihat jelas kalau Ye Yuan masih memiliki kekuatan lebih, hanya saja, dia dia tidak ingin terlihat menonjol.      

Di depan Ye Yuan, cahaya Jia Chong tertutupi.      

Ujian setelahnya terlihat datar dan membosankan. Peserta yang bisa lulus dinyatakan ada sekitar lebih dari 300 orang. Yang lainnya langsung dikeluarkan.      

"Kan aku bilang sebelumnya, mudah sekali mengalahkanmu! Huh...terima kasih atas poinnya!" Ye Yuan berkata sambil mengangkat bahunya.      

Kemarahan Jia Chong hampir saja membuat dadanya terasa meledak. Ye Yuan sungguh mempermalukannya. Kalau dilihat-lihat, provokasinya terhadap Ye Yuan tadi sangatlah menggelikan.      

Semua poin yang dia sudah dapatkan diatur ulang kembali. Ada 440 poin!      

Bukan hanya karena poin ini berjumlah 440 tahun, poin ini bisa menjadi saksi kerja keras selama lebih dari 100 tahun. Sekarang, semuanya menghilang.      

Jia Chong tahu kalau tanpa adanya poin, seorang peserta ujian tidak akan mampu masuk Perguruan Wu Meng. Tidak disangka kalau sekarang ini, dia seperti mengambil air dengan saringan, tidak ada sedikitpun yang tertinggal.      

"Ye Yuan, ada sebanyak 220 poin yang sudah dipindahkan ke papan kayumu. Poinmu saat ini berjumlah 520. Akan tetapi, perjanjian perjudianmu ini tidak dimasukkan dalam kandang macan. Namun posisi nomor satu tetap milik Qin Shao!"      

Lei Dong memindahkan poin dari papan kayu nomor milik Jia Chong ke Ye yuan dan Xie Jingyi.      

Awalnya, poin Ye Yuan tak begitu banyak, sama dengan rata-rata milik orang. Sekarang, jumlahnya paling tinggi, bahkan 25 poin lebih banyak dari pada Qin Shao!"      

Xie Jingyu memegang papan kayunya dan detak jantungnya masih kencang.      

Meski kali ini semuanya menyenangkan, dia juga telah menyinggung Jia Chong.      

Di masa lalu, Jia Chong memang tak menganggapnya serius. Namun, kali ini dia sepertinya harus menghabisi hidupnya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.