Dewa Obat Tak Tertandingi

Menendang Lempengan Logam



Menendang Lempengan Logam

0Si lelaki tua mengerutkan dahinya, dia tidak mengenali Wang Song.      
0

"Kau adalah murid dari Perguruan Wu Meng?" tanya si lelaki tua, bingung.      

Keluarga Wang maju untuk membungkuk.      

"Aku, Wang Song, murid Perguruan Wu Meng dari Kota Semakin Cerah. Murid lapangan tanah dalam. Saya beruntung bisa mengikuti pelajaran ilmu pengobatan Guru Xiao waktu itu."     

Si orang tua akhirnya tahu.      

'Jadi seperti itu. Kalau dilihat dari penampilanmu, kau pasti sedang menjalankan sebuah misi di luar kan? Kenapa kau sampai bermasalah dengan Menara Harta Karun Tak Terhingga?"     

Wang Song menjadi cemas begitu dia mendengar pertanyaan tersebut. Dia langsung menunjuk ke arah Ye Yuan.      

"Guru, jangan salah paham. Aku tidak memiliki masalah dengan Menara Harta Karun Tak Terhingga. Aku hanya memiliki masalah dengan bocah itu. Aku datang ke sini untuk membalas dendam. Dia hanyalah seorang tabib tamu di Menara Harta Karun Tak Terhingga dan tidak dianggap sebagai anggota Menara Harta Karun Tak Terhingga.."     

Wang Song tahu orang yang ada di depannya adalah ketua tabib dari Menara Harta Karun Tak Terhingga dari Ibukota Wu Meng.      

Dia adalah Xiao Feng yang datang jauh-jauh ke kota ini!      

Sementara Wang Song datang ke Kota Bukit Perhiasaan untuk membunuh seseorang dan ketahuan di tengah-tengah aksinya. Jadi sudah sewajarnya kalau dia harus menjelaskannya dengan baik.      

Status Xiao Feng di Ibukota Wu Meng sangat tinggi. Perguruan Wu Meng bahkan mempekerjakannya sebagai guru tamu.      

Mungkin tidak ada–apa jika Wang Song memiliki masalah dan Xiao Feng tidak mengetahuinya. Kenyataannya, orang tua itu tanpa sengaja memergokinya.      

Wang Song sekarang sedang menjelaskan. Dia melihat ekspresi wajah Xiao Feng menjadi masam. Meski gurunya marah karenanya, dalam hati dia masih merasa senang. Dia yakin kalau gurunya akan membelanya.      

Selain itu, Ye Yuan bukan bagian resmi dari Menara Harta Karun Tak Terhingga, sementara dirinya adalah murid Xiao Feng.      

"Apakah namanya Ye Yuan?" Xiao Feng bertanya dengan nada serius.      

Wang Song masih berbicara. Ketika tiba-tiba Xiao Feng memotong pembicaraannya dia tersedak dan kemudian mengangguk.      

"Benar. Namanya Ye Yuan!"     

Ekspresi wajah Xiao Feng berubah. Dia tidak lagi memperhatikan Wang Song dan langsung berjalan ke arah Ye Yuan. Dia berkata dengan nada ceria, "Kau ini Ye Yuan. Adik Ye?"     

Semua orang yang melihat langsung diam.      

Seorang petarung dengan kekuatan Maha Dewa Asli memanggil Ye Yuan dengan sebutan Adik Ye?      

Orang yang paling terkejut saat ini pastinya adalah Wang Song!      

Orang lain yang ada di sini tidak mengenal Xiao Feng akan tetapi Wang Song tahu statusnya di Ibukota Wu Meng.      

Bahkan Walikota Wu Meng sering meminta bantuan darinya.      

Di Ibukota Wu Meng, tidak banyak orang yang memiliki kekuatan di tingkat Maha Dewa Asli. Namun untuk dewa tabib Bintang Tiga hanya ada satu.      

Bahkan Wang Song sendiri menganggap tinggi gurunya. Dan sekarang gurunya memanggil Ye Yuan dengan sebutan Adik Ye. Ini sungguh tidak masuk akal. Dalam nada suaranya, terdengar jejak...rasa hormat. Benar..sebuah rasa hormat!      

Ye Yuan tidak tahu siapa itu Xiao Feng dan dia pun tidak tahu seberapa hebatnya orang ini. Dia hanya menjawab dengan jawaban santainya, "Apakah kau dewa tabib bintang tiga yang dikirim oleh Menara Harta Karun Tak Terhingga ke sini?"     

Xiao Feng membeku.      

"Kau tahu kalau aku akan datang ke sini? Namaku Xiao Feng, ketua tabib dari Menara Harta Karun Tak Terhingga. Uh....aku juga guru tamu di Perguruan Wu Meng."     

Begitu Xiao Feng melihat mata Ye Yuan mengedar ke arah Wang Song, dia menambahkan satu kalimat.      

Xiao Feng cukup tercengang. Begitu Ye Yuan melihatnya, dia sama sekali tidak terkejut, seolah semuanya sudah dia duga.      

Seorang dewa tabib tiga bintang, bahkan yang statusnya biasa sekali pun jarang sekali menurunkan statusnya dan datang ke daerah kecil seperti Kota Bukit Perhiasan ini.      

Ye Yuan menoleh ke arahnya.      

"Apakah kau membawa pil penyembuh?"      

Xiao Feng tercengang lagi, namun begitu dia melihat Yang Rui terluka parah, dia langsung paham. Dia mengeluarkan pil penyembuh luka, dan memberikannya pada Ye Yuan.      

"Dia tidak akan bisa tahan dengan kekuatan obat dari pil dewa bintang tiga. Aku hanya memiliki Pil Penyembuh Dewa kualitas tinggi bintang dua. Khasiatnya mungkin kuat, jadi berikan setengah pil saja padanya," kata Xiao Feng sedikit malu.      

Xiao Feng adalah tabib dewa bintang tiga, untuk apa dia membawa-bawa pil obat bintang dua? Itu sungguh memalukan!      

Bagi orang seperti Xiao Feng, pil dewa bintang dua merupakan pil murahan.      

Ye Yuan menerima Pil Penyembuh Dewa dan membagi pilnya menjadi dua untuk Yang Rui.      

"Terima kasih banyak, Master Xiao Feng!"      

Pemandangan ini membuat banyak orang iri.      

Pil yang Ye Yuan pegang adalah pil dewa kualitas tinggi Bintang Dua. Meski ada yang memiliki banyak uang, mereka tidak bisa membelinya di Kota Bukit Perhiasani.      

"Siapa Ye Yuan? Orang tua itu adalah ketua tabib dari Menara Harta Karun Tak Terhingga! Orang sehebat itu bersikap sangat sopan pada seorang tabib muda!"      

"Ngomong-ngomong, Ye Yuan ini sungguh misterius. Kekuatannya hanya ada di tingkat menengah Gua Dalam tapi dia sudah bisa menaklukkan roh iblis bintang dua."     

"Benar! Ada juga Pil Peningkat Kekuatan Energi Murni! Ah, apakah kalian pikir...orang tua ini datang ke sini demi pil ini?"     

"Sangat mungkin! Pil obat ini memang terlalu luar biasa! Tidak mungkin kalau Menara Harta Karun Tak Terhingga tidak tergoda! Hehe, orang-orang Keluarga Wang terlalu congkak dan berkuasa. Dengan cara seperti ini, mereka sama saja menendang lempengan logam!"      

....     

Ada banyak pembicaraan, semua orang menebak. Hanya saja mereka tidak pernah membayangkan kalau Xiao Feng datang untuk mencari Ye Yuan untuk belajar cara membuat Pil Peningkat Kekuatan Energi Murni.      

Tidak akan ada orang yang percaya jika ada dewa tabib bintang tiga datang untuk menemui dewa tabib bintang satu.      

Ekspresi wajah Wang Song sudah terlihat begitu jelek. Dia sadar kalau hari ini dia tidak akan bisa membunuh Ye Yuan.      

Namun, Xiao Feng ada di sini sehingga dia tidak mungkin pergi begitu saja. Sungguh keadaannya sangat membingungkan.      

Yang lebih lucu, sebelumnya dia ingin menghancurkan Menara Harta Karun Tak Terhingga dan membunuh Ye Yuan. Sekarang perkataannya ini terdengar terlalu besar dan dia tidak bisa menariknya kembali.      

Pil obat buatan Xiao Feng memang sangat ampuh. Luka-luka yang ada di tubuh Yang Rui langsung terlihat membaik. Dia berusaha untuk bangun dan membungkuk ke arah Xiao Feng.      

"Yang Rui, Pemimpin Menara Harta Karun Tak Terhingga dari Kota Bukit Perhiasan datang memberi hormat pada Tetua Xiao!"      

Yang Rui pun sangat terkejut. Sebelumnya, dia masih ragu dan setengah percaya perkataan Ye Yuan. Dia tidak menyangka kalau pembesar-pembesar di Menara Harta Karun Tak Terhingga mengirim Xiao Feng, orang besar , ke sini.      

Yang Rui tahu kalau Xiao Feng merupakan tabib pilar di Menara Harta Karun Tak Terhingga di Ibukota Wu Meng.      

Dia masih berspekulasi tentang hal ini di kepalanya. "Apakah memang Tetua Xiao Feng juga tidak bisa membuat Pil Peningkat Kekuatan Energi Murni?"     

Dan jawabannya adalah sangat mungkin!      

Kalau misalnya Tetua Xiao memang bisa membuatnya maka para pembesar Menara Harta Karun Tak Terhingga tidak akan mengirim orang ke sini kan?     

Semakin dalam dia berpikir maka Yang Rui semakin tercengang.      

"En, Kau pasti sudah kesulitan!"      

Xiao Feng menganggukkan kepalanya acuh tak acuh menjawab salam Yang Rui. Dia melakukan hal ini karena ada Ye Yuan di sini. Biasanya, Yang Rui bahkan tidak bisa bertemu dengannya.      

Xao Feng melihat ke arah Ye Yuan lagi dan bertanya, "Adik Ye, ada apa sebenarnya di sini hari ini?"     

Satu dari dua orang yang bermasalah adalah muridnya dan yang satunya merupakan orang Menara Harta Karun Tak Terhingga. Sewajarnya, kalau dia menanyakan kondisi dan tidak langsung bereaksi dengan gegabah.      

Ye Yuan menjawab, "Semua orang di Kota Bukit Perhiasan ini tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Kematian adiknya bukan salah siapapun tapi kesalahannya sendiri. Jadi kita tidak bisa menyalahkan orang lain."     

Selesai berbicara, Ye Yuan kemudian menceritakan perihal masalah dengan Keluarga Wang, membuat Xiao Feng mengerutkan dahinya berkali-kali.      

Xiao Feng melihat ke arah Wang Song dan berkata sambil mengernyitkan dahinya.      

"Wang Song, apakah kau ingin mengatakan sesuatu?"     

Ekspresi wajah Wang Song terlihat begitu buruk. Chen Yongnian tidak menjelaskannya secara detail dalam pesan yang dia kirim. Dia hanya berkata kalau Ye Yuan dengan keji telah membunuh adiknya.      

Dia langsung marah begitu mendapatkan kabar tersebut dan kemudian tanpa berpikir panjang langsung pergi ke Kota Bukit Perhiasan.      

Dia tidak menyangka kalau cerita keseluruhannya ternyata seperti ini. Meski begitu, dalam hatinya, dia tidak merasa ada yang salah dengan apa yang dikatakan oleh Wang Su.      

Adiknya ingin membunuh seseorang maka seharusnya dia memperbolehkan dia melakukannya. Namun saat ini, dia tidak memiliki pilihan lain selain menundukkan kepalanya. Dia tahu kalau orang yang ada di hadapannya ini tidak bisa diprovokasi.      

Sementara untuk Ye Yuan, dia hanya bisa berbuat sejauh ini padanya.      

"Muridmu..muridmu inilah yang tidak mencoba mencari tahu keseluruhan ceritanya. Ketika aku mendengar kalau adikku terbunuh, aku sangat marah sehingga aku langsung pergi ke sini," kata Wang Song sedikit enggan.      

"Karena ini semua adalah salahmu maka minta maaflah pada Adik Ye dan sudahi masalah ini sampai di sini!" Xiao Feng berkata dengan santainya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.