Dewa Obat Tak Tertandingi

Mengikat Semua Manisan Gula



Mengikat Semua Manisan Gula

0 "Tabib tamu? S-Saudara Luo, kau tidak salah kan? Dia itu lumpuh, bagaimana mungkin dia bisa membuat pil?"     1

 Liang Mingyu merasa kalau alasan yang diucapkan oleh Luo Liang sangat tidak lucu. Ye Yuan sama sekali tidak memiliki jejak energi murni dewa di tubuhnya, lalu apa yang dia gunakan untuk membuat pil?      

 Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri kalau Luo Liang adalah orang kuatnya Menara Harta Karun Tak Terhingga, petarung dengan kekuatan di tingkat Gua Dalam. Dia adalah petarung penggila pedang. Seni pedangnya sudah mencapai tingkatan tertinggi dan kekuatannya pun sudah berada pada cakupan Gua Dalam sempurna.      

 Orang seperti ini tidak bisa dipancing begitu saja!      

 Oleh karena itu, meski alasan yang dikatakan oleh Luo Jian tentang Ye Yuan sangat tidak masuk akal, dalam hati Liang Mingyu kaget bukan kepalang.      

 Apapun alasan di belakangnya, tidak bisa dipungkiri kalau saat ini Ye Yuan memang memiliki hubungan dengan Menara Harta Karun Tak Terhingga.      

 Ini karena Luo Jian bukanlah orang lumpuh yang bisa Ye Yuan perintah sesuka hatinya. Tidak disangka setelah berbicara, Luo Jian diam lagi dan tidak ada lagi yang keluar dari mulutnya.      

 Dia sungguh terlihat dingin.      

 "Kepala Keluarga Liang, aku akan mengatakan kalimat yang sama. Kalau kau memang bisa, ayo datang ke sini dan hentikan aku," Ye Yuan mengejek.      

 Liang Mingyu hampir saja merasa tercekik mendengar cemoohan ini. Namun dia juga harus berhati-hati dalam bertindak, ini karena Luo Jian bukanlah orang yang bisa mereka pancing sesuka hati.      

 Wang Pianran berkata dengan begitu cemas di samping suaminya.      

 "Mingyu, apa yang kau takutkan? Bukankah Kota Bukit Perhiasan ini bukan bagian dari kekuasaan Menara Harta Karun Tak Terhingga? Dengan dukungan keluarga Wang, maka kau tidak perlu takut. Panggil Paman Kedua, aku ingin lihat apakah si Luo Jian atau siapa inilah masih bisa sekuat seperti yang ada di legenda itu!"      

 Wang Pianran berkedip penuh semangat pada Liang Mingyu, memberi tanda kalau Ye Yuan ini sangat penting.      

 Pada akhirnya, alasannya masih sama; keserakahan.      

 Ekspresi wajah Liang Mingyu menjadi semakin dingin.      

 "Pergi dan panggil Tetua Kedua, bilang kalau Keluarga Liang sedang bertemu musuh yang amat kuat dan meminta bantuannya untuk menolong! Yang lainnya, serang. Aku tidak percaya kalau dia sendiri bisa melindungi bocah itu!"      

 Di bawah perintah Liang Mingyu, semua petarung Maha Dewa ini berkumpul dan mengepung Ye Yuan, Luo Jian dan Wanru. Ini adalah perjuangan hidup dan mati.      

 Ye Yuan dan Luo Jian bersikap seolah tidak ada orang di sekitarnya, keduanya langsung berjalan lurus menuju gerbang.      

 Para penjaga Keluarga Liang itu semuanya takut pada Luo Jian dan hanya bisa mengepung tanpa melakukan apa-apa.      

 "Serang mereka! Siapa pun yang membantah, itu berarti kalian telah menentang Keluarga Liang dan Wang!"      

 Suara teriakan keras Wang Pianran terdengar melengking. Semua orang pun merinding dibuatnya.      

 Seorang petarung akhirnya tidak bisa tinggal diam. Namun, begitu tangannya baru dinaikkan, ada sebuah deru angin yang langsung menerjangnya.      

 "Argh!"      

 Sebuah teriakan kesakitan bergema. Tangan si penjaga melayang bersamaaan dengan pedangnya. Tidak ada yang tahu bagaimana si Luo Jian menyerang. Tangan si penjaga itu tiba-tiba sudah terluka parah.      

 Semua orang merasakan hawa dingin yang dibawa angin tidak ada orang yang berani untuk menyerang lagi. Tak peduli berapa kali Wang Pianran berteriak, mereka hanya diam. Kalau mereka saja tidak bisa melihat bagaimana Luo Jian ini menyerang, lantas untuk apa menyerang?     

 Ye Yuan dan Luo Jian pun terus berjalan dengan santainya menuju keluar seolah tidak terjadi apa-apa.      

 Sebuah aksi yang sungguh merendahkan. Meski begitu, Keluarga Liang tidak mengamuk.      

 Liang Mingyu sendiri adalah seorang petarung di tingkat menengah Gua Dalam, sebuah kekuatan yang berada satu tingkat di bawah Ye Yuan. Jadi, mana mungkin dia berani melakukan apa pun?      

 Dia tahu betul kalau orang macam Luo Jian ini tidak pernah peduli dengan kekuatan lawannya. Sekali dia sudah bertarung maka harus ada darah yang ditumpahkan. Bahkan jika kekuatan lawan lebih kuat dari dirinya, dia pun akan bertarung sampai darah penghabisan.      

 Prinsipnya satu; lawan mati atau dia sendiri yang mati.      

 Liang Mingyu dan wang Pianran menjadi sangat panik begitu melihat Ye Yuan dan Luo Jian akan meninggalkan Keluarga Liang.      

 Tepat pada saat ini, ada sesuatu yang mengaburkan mata orang-orang. ada seorang lelaki tua yang muncul di gerbang kediaman Keluarga Liang.      

 "Paman Kedua!"      

 Begitu Liang Mingyu melihat lelaki tuai, dia menjadi begitu bersemangat.      

 Lelaki tua adalah Liang Hui, paman kedua yang ada di keluarga Liang, dia adalah lelaki terkuat yang ada di klan keluarga Liang. Kekuatannya berada di tingkatan akhir Gua Dalam.     

 "Mingyu, apa yang sedang terjadi?"      

 Begitu mendengar suara tangisan kesakitan di halam dalam, Liang Hui bertanya sambil mengerutkan dahi.      

 "Paman Kedua, Wanru sudah menyelamatkan pemuda itu namun dia sudah seperti serigala yang memiliki ambisi gila! Dia menyukai kecantikan Wanru dan menculiknya dari Keluarga Liang!" kata Liang Mingyu.      

 Begitu Liang Hui mendengar laporan Liang Mingyu, dia langsung marah besar dan melotot ke arah Ye Yuan.      

 "Orang lumpuh namun berani kurang ajar terhadap Keluarga Liang?"     

 Liang Mingyu langsung berkata, "Entah trik apa yang dia gunakan untuk bisa mendapatkan perlindungan dari Menara Harta Karun Tak Terhingga. Mereka bahkan mengirim Luo Jian untuk melindunginya. Kami tidak berdaya jadi kami mengganggu Paman yang sedang bermeditasi dengan tenang."     

 Liang Hui kaget dan melihat ke arah lelaki kekar yang ada di belakang Ye Yuan.      

 Liang Mingyu melanjutkan kalimatnya, "Paman Kedua, yang perlu kau lakukan hanya menahan Luo Jian, kami akan menangkap bocah lumpuh itu supaya dia tidak berani bersikap kurang ajar lagi."     

 Wajah Liang Liu nampak masam. Dia mengangguk.      

 "Tidak masalah! Luo Jian itu memang kuat tapi aku masih bisa menahannya. Sisanya kau yang mengurusnya."     

 Liang Mingyu senang sekali mendengar perkataan Paman Kedua.      

 "Tenanglah Paman Kedua. Bocah itu lumpuh jadi aku sendiri yang akan menangkapnya."     

 Liang Hui mengangguk dan kemudian berkata pada Luo Jian.      

 "Luo Jian, kau ini petarung pedang nomor satu dari Menara Harta Karun Tak Terhingga namuan hari ini kau menerobos masuk ke dalam Keluarga Liang dan melukai beberapa penjaga! Ini namanya menindas orang secara keterlaluan! Aku akan datang dan bertarung langsung denganmu. Aku ingin melihat apakah kau ini memang pantas menyab\ndang status sebagai petarung pedang terkuat dari sana atau tidak!"      

 Luo Jian tetap diam, dia seolah menampakkan kondisi di mana dia sendiri yang ada di dunia ini.      

 Liang Hui menjadi amat masam yang langsung menembakkan dirinya ke depan. Di tangannya sudah ada sebilah pedang yang entah dari mana dia dapatkan. Dia menyerang Luo Jian.      

 Dalam tingkatan Maha Dewa, meski satu petarung dengan petarung lainnya memiliki perbedaan kekuatan hanya satu tingkat saja maka jarak kekuatannya sudah jauh.      

 Petarung Gua Dalam tingkat akhir entah berapa kali lebih kuat dibandingkan dengan petarung di tingkat menengah.      

 Sangat tidak mungkin kalau ada yang ingin bertarung dengan perbedaan kekuatan seperti ini. Banyak petarung yang membutuhkan waktu selama 10 ribu tahun untuk naik di tingkatan minor. Kekuatan Liang Hui memang sudah mendekati tingkatan akhir Gua Dalam serangan pembukaan ini membuat bumi bergetar.      

 Pada saat bersamaan, Liang Mingyu juga tersentuh.      

 Target dia adalah Ye Yuan!      

 Meski Luo Jian terkenal sebagai petarung pedang dari Menara Harta Karun Tak Terhingga, kekuatan kanuragannya tidak jauh berbeda dengan Liang Hui. Untuk bisa menggoyahkan Liang Hui, Luo Jian butuh waktu cukup lama.      

 Itulah kenapa, dia harus menjernihkan pikirannya dan menyerang dengan berani.      

 Akan tetapi sebelum semua pertarungan ini terjadi, sebuah angin besar datang menyapu.      

 Cling!      

 Terdengar suara berdering. Kali ini, orang-orang bisa melihat bagaimana Luo Jian mengeluarkan jurus pedangnya.      

 Cling! Suara dentingan logam. Pedang panjang Luo Jian menusuk dada Liang Hui. Meski begitu, ini semua belum berakhir. Liang Mingyu baru sampai di udara ketika pedang Luo Jian langsung membawa Liang Hui dan langsung mengikat keduanya. Suara tusukan pedang ke dalam daging terdengar.      

 "Ini..bagaimana mungkin dia bisa menjadi begitu kuat? Tetua Kedua sudah hampir menyelesaikan meditasi Gua Dalam tingkatan sempurna. Dan sekarang ini, dia kalah di tangan Ye Yuan?"      

 "Apa yang harus kita lakukan? Petarung pedang nomor satu dari Menara Harta Karun Tak Terhingga sangat panjan ini sangat kuat!"      

 "Kali ini, Keluarga Liang seperti terus menerus piring logam. Kita tidak bisa memancing kekuatan sebesar Menara Harta Karun Tak Terhingga."     

 Penjaga rumah Liang tampak terkejut dengan apa yang mereka lihat sebenarnya. Luo Jian sangat kuat.      

 Di sampingnya, Ye Yuan kasihan melihat pemandangan ini dan kemudian membopong Liang Wanru berjalan keluar dari pintu gerbang .      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.